Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI UMUM

PENGENALAN MIKROSKOP, PEMBUATAN PREPARAT


DAN PENGAMATAN SEL

Oleh : Kelompok 3

1. Abdul Haffi Juhidin 05182211034


2. Zul Alam Lazardy 05182211012
3. Wahyudi S Seri 05182211033

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERKNAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2022
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM

PENGENALAN MIKROSKOP, PEMBUATAN PREPARAT


DAN PENGAMATAN SEL

Oleh : Kelompok 3
1. Abdul Haffi Juhidin 05182211034
2. Zul Alam Lazardy 05182211012
3. Wahyudi S Seri 05182211033

Praktikum
Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Semester pada mata
kuliah Biologi Umum

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE

i
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Pengenalan mikroskop, pembuatan preparat dan pengamatan sel


Nama / NPM : Abdul Haffi Juhidin 05182211034
: Zul Alam Lazardy 05182211012
: Wahyudi S Seri 05182211033
Program Studi : Ilmu Kelautan

Ternate, 09 Desember 2022


Ketua Kelompok

Abdul Haffi Juhidin


NPM. 05182211034

Menerima dan Menyetujui, Memeriksa,


Dosen Pengampu Asisten Praktikum

Dr. Sri Endah Widiyanti, S.Pi. M.P Rahma Adi Arjun.S


NIP. 197301082003122005 NPM. 05181611004

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Tuhan yang maha esa,
karena atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikn laporan praktikum
dengan tepat waktu. Adapun tema dari laporan ini adalah “Pengenalan
mikroskop, pembuatan preparat dan pengamatan sel”.
Pada keempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada dosen mata kuliah Biologi Umum dan Asisten dosen yang telah
memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman yang turut membantu dan memberikan semangat dalam
pembuatan laporan ini.
Saya menyadari bahwa penyususnan laporan ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran sangat berguna bagi penyusunan dan
kesempurnaan selanjutnya sehingga bermanfaat dan mendapatkan nilai yang baik.

Ternate, 09 Desember 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL...................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................vii
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1. Dasar Teori...............................................................................................1
1.1.1. Mikroskop........................................................................................1
1.1.2. Preparat Basah...............................................................................1
1.1.3. Sel...................................................................................................1
1.2. Tujuan dan Manfaat Praktikum..................................................................2
BAB II. METODE PRAKTIKUM............................................................................3
2.1. Tempat dan Waktu Praktikum...................................................................3
2.2. Alat dan Bahan Praktikum.........................................................................3
2.3. Prosedur Kerja..........................................................................................3
2.3.1. Pembuatan Preparat Irisan (Trikom) dan Pengamatan Sel.............3
2.3.2. Pembuatan Preparat Print dan Pengamatan Sel.............................5
2.4. Menghitung Total Pembesaran.................................................................6
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................7
3.1. Deskripsi Mikroskop..................................................................................7
3.2.1. Jawab Pertanyaan Mikroskop.............................................................9
3.2.2. Jawab Pertanyaan Mikroskop.......................................................11
3.3. Klasifikasi Preparat..................................................................................12
3.4. Struktur Sel dan Jaringan........................................................................15
BAB IV. PENUTUP.............................................................................................20
4.1. Kesimpulan.............................................................................................20
4.2. Saran......................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
LAMPIRAN......................................................................................................... 22

iv
DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman


Tabel 1. Alat Praktikum............................................................................... 3
Tabel 2. Bahan Praktikum........................................................................... 3
Tabel 3. Bagian Optik dan Fungsi............................................................... 10
Tabel 4. Bagian Mekanik dan Fungsi.......................................................... 10
Tabel 5. Alat dan Bahan.............................................................................. 12

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar Teks Halaman


1. Mikroskop (Zeiss primos star).............................................................. 8
2. Daun Rheoe discolor........................................................................... 12
3. Bawang Merah (Allium cepa)............................................................... 13
4. Ilalang (Imperata Cylinrica).................................................................. 14
5. Daun Mangrove (Rhizopora apiculata)................................................ 14
6. Hasil pengamatan daun Rheoe discolor.............................................. 15
7. Hasil pengamatan umbi bawang merah............................................... 16
8. Hasil pengamatan daun alang-alang................................................... 17
9. Hasil pengamatan batang alang-alang................................................ 18

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Teks Halaman


1. Dokumentasi praktikum................................................................. 21
2. Lembar kerja/gambar hasil pengamatan....................................... 22

vii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Dasar Teori


1.1.1. Mikroskop
Kata mikroskop berasal dari bahasa Yunani yaitu micros yang artinya kecil
dan scopein yang artinya melihat atau tujuan. Jadi dapat dikatakan bahwa
mikroskop adalah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan
mata telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati
adalah lensa objektif dan lensa okuler. Dalam mikroskop baik lensa objektif
maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung.
Menurut Campbell (2008), adapun jenis-jenis mikroskop yaitu: Mikroskop
Cahaya. Mikroskop Cahaya yaitu mikroskop yang memiliki perbesaran hingga
1000 kali. Mikroskop cahaya memiliki kaki atau penyangga yang cukup berat dan
kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Adapun sumber cahaya masih
mengandalkan sinar matahari yang cahaya tersebut akan dipantulkan oleh
cermin datar maupun cekung yang terdapat pada bagian bawah kondensor.

1.1.2. Preparat Basah


Preparat basah adalah preparat objek biologi yang dibuat dari objek hidup,
langsung, dan tidak diawetkan. Biasanya preparat basah ini digunakan untuk
kegiatan pengamatan sekali pakai. Preparat basah dapat di buat dengan cara
setetes suspensi mikroorganisme di tempatkan di bagian tengah sebuah kaca
penutup, kemudian bagian tepi kaca penutup. Kemudian bagian tepi kaca
penutup ini di olesi dengan “potroleum jelly” misalnya vaselin. Sebuah kaca objek
khusus yang pada bagian tengahnya cekung di rapatkan pada kaca penutup
yang bervaselin dan kemudian segera di balikkan. Apabila perlakuan ini di buat
dengan cermat dan benar, maka tetesan suspensi mikroorganisme itu tergantung
pada kaca penutup dan ruang kaca objek yang cekung tadi (Volk, 2010).

1.1.3. Sel
Pada umumnya sel itu bersifat mikroskopis yang artinya tidak dapat dilihat
dengan mata telanjan. Besarnya dibatasi membran, suatu sel yang sangat aktif
melakukan metabolisme tidak akan mempunyai volume yang besar. Sel
bergantung pada sel-sel lain untuk melakukan fungsi-fungsi yang tidak dapat
melakukan sendiri. Meskipun sel itu bermacam-macam, terdapat persamaan
tertentu pada sfat-sifat bentuk dan fungsional yang lazim bagi kebanyakan sel
(Kimball,1991).
Semua makhluk hidup tersusun dari sel. Baik yang bersel satu (uniseluler) dan
yang bersel banyak (multiseluler). Sel dikatakan sebagai unit atau kesatuan dasar
kehidupan. Sel berasal dari bahasa Latin Cella atau Cellulae yang berarti kamar-
kamar kecil atau ruangan yang berukuran kecil. Sel terbagi menjadi dua tipe yaitu,
prokariotik dan eukariotik. Perbedaan karateristik antara dua sel tersebut adalah
keberadaan membran yang meyelubungi nukleus maupun organel lainnya yang
mempunyai fungsi spesifik, seperti mitokondria, retikulum endoplasma (RE), badan
golgi dan lisosom. Sel eukariotik memiliki karakteristik tersebut, sedangkan pada sel
prokariotik tidak (Nelson, 2004).
Sel tumbuhan mempunyai bentuk dan struktur yang bervariasi tergantung
pada tempat dan fungsi masing-masing. Sel tumbuhan berbeda dengan sel
hewan, karena sel tumbuhan mempunyai dinding sel yang nyata, sedang pada
sel hewan bagian disebut dinding sel adalah membran plasma. Selain perbedaan
tersebut, pada sel tumbuhan dijumpai adanya plastida serta vakuola sel yang
dapat membesar, sedang pada sel hewan tidak demikian (Nelson, 2004).

1.2. Tujuan dan Manfaat Praktikum


Berikut merupakan tujuan dilakukannya praktikum mata kuliah Biologi
Umum yaitu:
1. Untuk mengetahui bagian-bagian dari mikroskop
2. Untuk mengetahui cara pembuatan preparat Irisan (Trikom) dan Print
3. Untuk mengetahui jaringan dan sel pada hasil pengamatan

Manfaat yang dapat diambil yaitu agar mahasiswa lebih mengenal


mikroskop, bagian-bagian dari mikroskop, mengetahui pembuatan preparat irisan
(trikom) dan Print serta mengetahui jaringan dan sel.

2
BAB II. METODE PRAKTIKUM

2.1. Tempat dan Waktu Praktikum


Kegiatan praktikum Biologi Umum dilaksanakan di Laboratorium Bioekologi
Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Khairun
Ternate. Pada hari/tanggal Jumat, 09 Desember 2022, Jam 09:00-12:15 WIT.

2.2. Alat dan Bahan Praktikum


Berikut meupakan alat dan bahan yang digunakan ketika melakukan
praktikum, yaitu:
Tabel 1. Alat Praktikum
No Alat Kegunaan
1 Mikroskop Pengamatan sel
2 Pinset Menjepit benda-benda yang akan diamati
3 Kater Memotong bahan
4 Pipet tetes Memindahkan larutan
5 Kamera Dokumentasi
6 Alat Tulis Mencatat Data
7 Cover glass Untuk menutup objek
8 Kaca objek Untuk tempat meletakan objek yang akan diamati

Tabel 2. Bahan Praktikum


No Bahan Kegunaan
1 Daun alang-alang Objek pengamatan sel dan jaringan
2 Batang alang-alang Objek pengamatan sel dan jaringan
3 Bawang merah Objek pengamatan sel dan jaringan
4 Rhoeo discolor Objek pengamatan sel dan jaringan
5 Aquades Bahan pelarut dan pencampur bahan
6 Tissue Membersihkan dan mengeringkan alat
Untuk mencetak lapisan epidermis daun
7 Kuteks
bagian bawah
Ditempelkan pada kuteks yang mencetak
8 Lakban bening lapisan epidermis daun agar mudah diangkat
dan di tempelkan pada kaca objek

2.3. Prosedur Kerja


2.3.1. Pembuatan Preparat Irisan (Trikom) dan Pengamatan Sel
a. Umbi Bawang Merah (Allium cepa)
1. Umbi bawang merah diiris tipis menggunakan kater
2. Ambil irisan bawang tersebut menggunakan pinset
3. Lalu letakan di atas kaca preparat
4. Kemudian teteskan sedikit aquades menggunakan pipet tetes
5. Irisan tersebut ditutup menggunakan cover glass

3
6. Kemudian diletakan di atas meja preparat pada mikroskop
7. Jepit kaca preparat menggunakan penjepit preparat agar kaca
preparat tidak bergesar saat objek diamati
8. Lalu atur posisi prerparat sesuai lensa objek yang akan digunakan
dengan pembesaran masing-masing
9. Atur cahaya agar objek terlihat jelas
10. Kemudian atur makro dan mikro untuk lebih memperjelas objek
11. Setelah objek terlihat jelas
12. Foto objek menggunakan Hp

b. Daun Rhoeo discolor


1. Siapakan daun Rhoeo discolor
2. Iris tipis daun Rhoeo discolor menggunakan kater
3. Kemudian diambil menggunakan pinset
4. Lalu diletakan di atas kaca preparat
5. Selanjutnya teteskan sedikit aquades di preparat basah (objek)
menggunakan pipet tetes
6. Irisan tersebut ditutup menggunakan cover glass
7. Kemudian diletakan di atas meja preparat pada mikroskop
8. Jepit kaca preparat menggunakan penjepit preparat agar kaca
preparat tidak bergesar saat objek diamati
9. Lalu atur posisi prerparat sesuai lensa objek yang akan digunakan
dengan pembesaran masing-masing
10. Atur cahaya agar objek terlihat jelas
11. Kemudian atur makro dan mikro untuk lebih memperjelas objek
12. Setelah objek terlihat jelas
13. Foto objek menggunakan Hp

c. Batang alang-alang (Imperata cylindrical L.)


1. Batang alang-alang diiris tipis menggunakan kater
2. Lalu direndam dalam larutan metalin blue
3. Diamkan irisan selama 24 jam
4. Kemudian irisan tersebut diangkat menggunakan pinset
5. Diletakan di atas kaca preparat dan ditutupi dengan cover glass
6. Kemudian diletakan di atas meja preparat pada mikroskop

4
7. Jepit kaca preparat menggunakan penjepit preparat agar kaca
preparat tidak bergesar saat objek di amati
8. Lalu atur posisi prerparat sesuai lensan objek yang akan digunakan
dengan pembesaran masing-masing
9. Atur cahaya agar objek terlihat jelas
10. Kemudian atur makro dan mikro untuk lebih memperjelas objek.
11. Setelah objek terlihat jelas
12. Foto objek menggunakan Hp

2.3.2.Pembuatan Preparat Print dan Pengamatan Sel

a. Daun Alang-alang (Imperata cylindrica L.)


1. Pertama oleskan air kuteks bening ke daun alang-alang
2. Kemudian diamkan beberapa menit
3. Tempellkan lakban bening di atas daun yang telah diberikan kuteks
bening lalu ditekan perlahan.
4. Lepaskan lakban yang ditempelkan pada daun alang-alang
5. Lalu tempelkan lakban tersebut pada kaca preparat
6. Kemudian letakan kaca preparat di atas meja preparat pada mikroskop
7. Jepit kaca preparat menggunakan penjepit preparat agar kaca
preparat tidak bergesar saat objek di amati
8. Lalu atur posisi prerparat sesuai lensan objek yang akan digunakan
dengan pembesaran masing-masing
9. Atur cahaya agar objek terlihat jelas
10. Kemudian atur makro dan mikro untuk lebih memperjelas objek
11. Setelah objek terlihat jelas
12. Foto objek menggunakan Hp

b. Daun Mangrove (Rhizophora apiculata)


1. Pertama oleskan air kuteks bening ke daun mangrove
2. Kemudian di diamkan beberpa menit
3. Tempelkan lakban bening di atas daun mangrove yang telah diberikan
kuteks bening lalu tunggu beberapa menit
4. Lepaskan lakban yang di tempelkan pada daun mangrove
5. Lalu tempelkan lakban tersebut pada kaca preparat
6. Kemudian letakan kaca preparat diatas meja preparat

5
7. Jepit kaca preparat menggunakan penjepit preparat agar kaca
preparat tidak bergesar saat objek di amati
8. Lalu atur posisi prerparat sesuai lensan objek yang akan digunakan
dengan pembesaran masing-masing
9. Atur cahaya agar objek terlihat jelas
10. Kemudian atur makro dan mikro untuk lebih memperjelas objek
11. Setelah objek terlihat jelas
12. Foto objek menggunakan Hp

2.4. Menghitung Total Pembesaran


Menghitung total pembesaran dapat di lakukan dengan rumus sebagai berikut:
Pembesaran total = Pembesaran Lensa Oluler x Pembesaran Lensa Objektif
 Daun Rheoe discolor =10X x 40X = 400X
 Umbi bawang merah =10X x 40X = 400X
 Batang alang-alang =10X x 40X = 400X
 Daun alang-alang =10X x 40X = 400X

6
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Deskripsi Mikroskop


Mikroskop yang di gunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop merek
zeiss primos star, type primo star dengan sumber cahaya dari arus listrik atau
lampu. Mikroskop secara umum terdiri dari sejumlah komponen mekanik optik
yang saling berhubungan melalui suatu wahana yang disebut lengan. Berikut
gambar mikroskop yang digunakan dalam praktikum ini:

110 3 1
000
120
000
6
4
2
100
000
5 9
8

7
130
000
Gambar 1. Mikroskop (Zeiss Primos Star)

Bagian dari mikroskop tersebut terdiri dari:


1. Lensa okuler
Lensa okuler, merupakan lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung
atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk
memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif. Perbesaran
bayangan yang terbentuk berkisar antara 4 - 25 kali.
2. Lensa Objektif
Lensa objektif mikroskop berupa lensa cembung dengan jarak fokus yang
lebih pendek daripada lensa okular. Disebut lensa objektif, karena lensa ini
diletakkan dekat dengan benda atau objek yang diteliti.
3. Tabung Mikroskop
Lensa objektif lensa mikroskop berupa lensa cembung dengan jarak fokus
yang lebih pendek daripada lensa okular. Disebut lensa objektif, karena lensa ini
diletakkan dekat dengan benda atau objek yang diteliti.
4. Makrometer

7
Makrometer adalah salah satu bagian mikroskop yaitu sebagai pemutar
kasar yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan tabung mikroskop
secara cepat.
5. Mikrometer
Mikrometer adalah alat yang biasanya digunakan guna mengukur
ketebalan suatu benda. Disebut sebagai diameter dalam istilah pengukuran
benda. Perlu diketahui bahwa fungsi utama dari mikrometer sekrup ini adalah
mengukur benda kecil (mikro).
6. Revolver
Revolver berfungsi sebagai tuas penyangga lensa objektif agar dapat
mempermudah pengaturan nilai pengamatan dari mikroskop tersebut.
7. Reflektor
Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja
objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat.
8. Diagfragma
Diafragma merupakan bagian dari mikroskop yang terletak pada bagian
meja preparat. Fungsi dari diafragma yaitu untuk mengatur cahaya yang masuk.
Hal tersebut memungkinkan observer untuk mengatur jumlah cahaya yang
dibutuhkan pada saat melakukan pengamatan.
9. Kondensor
Kondensor berguna untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan cermin.
Kemudian setelah itu dipusatkan pada objek dengan cara penggunaan diputar ke
kanan, kiri, naik, atau turun.
10. Meja Mikroskop
Meja mikroskop adalah bagian mikroskop yang berfungsi untuk meletakkan
objek yang diamati.
11. Penjepit Kaca
Penjepit Kaca Fungsi dari penjepit kaca ini yaitu sebagai pelapis untuk
objek pengamatan, dimana tujuannya yaitu agar preparat tidak mudah bergeser
dari kedudukannya.
12. Lengan Mikroskop
Lengan Mikroskop, adalah bagian yang fungsinya sebagai tempat
pengamat ketika memegang mikroskop. Meja Benda, adalah bagian yang
fungsinya untuk tempat meletakkan objek yang hendak diamati. Pada meja

8
benda ini terdapat pula penjepit objek yang berguna untuk menjaga objek agar
tetap ditempat yang diinginkan.
13. Kaki Mikroskop
Bagian kaki yang berfungsi sebagai penyangga atau penopang mikroskop.
Ketika meletakkan alat laboratorium ini pada bidang yang terbilang tidak datar,
bagian ini membuat posisi mikroskop tetap stabil tanpa khawatir akan terjatuh
atau terbalik posisinya.
14. Sendi inklinasi
Sendi inklinasi ini memiliki fungsi yaitu untuk mengatur mengenai derajat
kemiringan dari mikroskop, sehingga observer juga akan nyaman pada saat
mengamati objek yang akan diteliti.

3.2. Jawaban Pertanyaan


3.2.1. Jawab Pertanyaan Mikroskop
1. Sebutkan apa merek dan tipe mikroskop anda ?
Jawab: Merek Zeiss Primo Star, Type primo star
2. Sebutkan pembesaran berapa lensa okuler anda ?
Jawab: 10X
3. Sebutkan warna cincin pada lensa obyektif untuk perbesaran 4X, 10X,
40X, dan 100X ?
Jawab: 4X warna merah, 10X warna kuning, 40X warna biru, 100X
warna putih dan hitam
4. Untuk mencari fokus obyek pengamatan (preparat), apa yang harus
anda lakukan ?
Jawab: Untuk memfokuskan objek yang di lihat dengan mikroskop perlu
memutar tombol pengatur fokus agar tabung naik turun hingga objek
terlihat jelas. Tombol pengatur fokus kasar dapat menaikan dapat
menaikan turunkan tabung dengan cepat sebaliknya tombol pengatur
halus dapat lebih lambat
5. Untuk mendapat bayangan bergerak ke kanan, apa yang harus anda
lakukan?
Jawab: Untuk mendapatkan bayangan yang bergerak ke kanan, preparat
tersebut harus di geser kearah kiri, sehingga bayangan bergerak ke
kanan. Begitu pula sebaliknya, untuk mendapatkan bayangan benda
yang bergerak kekiri, preparat harus digeser ke arah kanan.

9
6. Bagaimana cara mengubah pembesaran 40X menjadi pembesaran
100X?
Jawab: dengan cara memutar revolver sehingga lensa objektif 40X ke
100X tepat mengarah ke lubang pada panggung.
7. Bagaimana cara memegang mikroskop yang benar ?
Jawab: Dengan cara satu tangan menopang bagian kaki mikroskop,
sedangkan satu tangan lainya memegang bagian lengan mikroskop.
Juga harus di letakkan di tempat yang da tar agar tidak jatuh dan rusak.
8. Bagaimana cara membersihkan lensa mikroskop yang kotor?
Jawab: Lensa-lensa mikroskop dibersihkan dengan menggunakan tisue
lensa yang diberi alkohol 70% atau dengan tisue biasa. Jangan
membersihkan lensa menggunakan sapu tangan atau lap kain.
9. Komponen-komponen mikroskop apa saja yang termasuk dalam bagian
optik? Jelaskan juga fungsi masing-masing komponen tersebut dalam
sebuah tabel!
Jawab:
Tabel 3. Bagian optik dan fungsi
No Bagian optik Fungsi
1 Lensa okuler Untuk membentuk bayangan nyata dari lensa
objektif
2 Lensa objektif Membesarkan bayangan objek pengamatan dari 10x
hinggah 100x
3 reflektor Untuk memantulkan cahaya ke dalam diafragma
4 kondensor Untuk mengumpulkan cahaya yang di pantulkan
cermin pengatur

10. Komponen-komponen mikroskop apa saja yang termasuk dalam bagian


mekanik? Jelaskan juga fungsi masing-masing komponen tersebut
dalam sebuah tabel !
Jawab:
Tabel 4. Bagian mekanik dan fungsi
No Bagian mekanik Fungsi
Tabung mikroskop Sebagai penghubung antara lensa objektif
1
dengan lensa okuler
2 Revolver Sebagai luas penyangga lensa objektif
Penjepit objek Untuk menahan kaca objek agar mudah di
3
gerakkan di dalam dalam proses pengamatan
Diafragma Menentukan berapa banyak jumlah cahaya
4 masuk dan di fokuskan di dalam objek
pengamatan

10
Meja objek Sebagai wadah untuk meletakan objek
5
pengamatan
Lengan dan kaki Lengan berfungsi sebagai pegangan ketika
mikroskop memindahkan mikroskop. Sedangkan kaki
6
mikroskop berfungsi untuk menyanggah atau
menopang mikroskop
Sendi inklinasi Untuk mengtur derajat kemiringan dari
7
mikroskop
Makrometer dan Makrometer berfungsi untuk menaik turunkan
mikrometer tabung mikroskop secara cepat. Sedangkan
8
mikrometer berfungsi untuk menaikkan dan
menurunkan mikroskop secara lambat

3.2.2. Jawab Pertanyaan Preparat


1. Deskripsikan bentuk dan warna sel epidermis bawang merah maupun
daun Rhoeo discolor yang sedang anda amati ?
Jawab:
Bawang merah bila kita melihat warna dari sel epidermis bawang merah
yang sudah diteliti dan diamati, sel tersebut berwarna keungu-unguan
karena mengandung kloroplas meski tak mengandung klorofil.
Sedangkan daun Rhoeo discolor bila kita melihat warna dari sel epidermis
Rhoeo discolor yang sudah di teleiti dan di amati, sel tersebut berwarna merah
kek kuning-kuningan karna mengandung mineral dan garam.
2. Bagian-bagian apa saja yang dapat diamati pada sel epidermis bawang
merah dan daun Rhoeo discolor dalam pengamatan ini ?
Jawab :
Bawang merah : Sitoplasma, dinding,dan nukleus
Rheo discolor : nukleus,sitoplasma, dinding sel,dan stomata
3. Jaringan apa sajakah yang menyusun daun ?
Jawab : Epidermis, jaringan mesofil dan berkas pembuluh angkut.
4. Pada jaringan manakah fotosintesis berlangsung ?
Jawab : fotosintesis berlangsung pada jaringan parenkim palisade untuk
tumbuhan dikotil sedangkan fotosintesis terjadi pada jaringan spons untuk
tumbuhan monokotil.
5. Mengapa fotosintesis berlangsung pada jaringan tersebut ?
Jawab : karena clorofil jumlahnya banyak pada jaringan ini membuat
jaringan palisade bisa menyerap cahaya matahari yang berfungsi sebagai
energi untuk melakukan fotosintetis

11
6. Apakah saudara menemukan nukleus dari masing-masing preparat ?
pada bagian mana nukleus tersebut posisinya ?
Jawab : iyah, karna di setiap preparat terdapat di tengah-tengah sel
7. Isilah kolom fungsi alat pada tabel 2 dibawah ini :
Tabel 5. Alat dan bahan praktikum
No Alat & Bahan Kegunan
1 Mikroskop Pengamatan sel
2 Pinset Menjepit benda-benda yang akan diamati
3 Kater Memotong bahan
4 Pipet tetes Memindahkan larutan
5 Kamera Dokumentasi
6 Tissu Mengeringkan dan membersihkan objek
7 Cover glass Untuk menutup objek
Untuk tempat menaruh objek yang akan di
8 Kaca objek
amati di moikroskop
9 Bawang merah Sebagai objek pengamatan epidermis
10 Rhoeo discolor Sebagai objek pengamatan epidermis
11 Aquades Melarutkan objek

3.3. Klasifikasi Preparat


1. Daun Rheoe discolor

Gambar 2. Daun Rheoe discolor


Sumber: Data primer, (2022)

Adapun klasifikasi dari tanaman daun adam hawa (Rhoe discolor) yaitu:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisio : Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta
Class : Liliopsida

12
Ordo : Commelinales
Famili : Commelinaceae
Genus : Rhoeo
Spesies : Rhoeo discolor
(Kadir, 2008)
Tumbuhan adam hawa (Rhoeo discolor) atau dikenal juga dengan sebutan
sosongkokan merupakan tumbuhan suku gawar-gawaran yang sering digunakan
oleh masyarakat sebagai tanaman hias. Tumbuhan ini berasal dari Meksiko dan
Hindia Barat. Tinggi pohon 40 cm - 60 cm, memiliki batang kasar, pendek, lurus,
tidak bercabang. Panjang daun lebih dari 30 cm, lebar 2,5 - 6 cm. (Kadir, 2008).

2. Umbi Bawang Merah (Allium cepa)

Gambar 3. Bawang Merah (Allium Cepa)


Sumber: Data primer, (2022)

Klasifikasi bawang merah menurut (Suriani, 2011), adalah sebagai berikut:


Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium cepa L.
Umbi bawang merah terlihat jelas umbi gandanya. Umbi ganda ini terlihat
jelas sebagai benjolan ke kanan dan ke kiri mirip seperti siung pada bawang
putih. Lapisan pembungkus siung umbi bawang merah tidak banyak, terbatas
hanya 2-3 helai dan tidak tebal. Lapisan-lapisan dari setiap siung bawang merah
ditentukan oleh banyak dan tebalnya lapisan pembungkus. Setiap suing dapat

13
membungkus umbi yang baru, juga dapat membentuk umbi, sehingga akan
terbentuk rumpun yang terdiri atas 3-8 umbi baru (Sartono, 2009).

3. Alang-alang (Imperata cylindrica)

Gambar 4. Alang-alang (Imperata cylindrical)


Sumber: Data primer, (2022)

Klasifikasi alang-alang yaitu sebagai berikut (Heyne, 1987) sebagai berikut:


Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Imperata
Spesies : Imperata cylindrical
Alang-alang (Imperata cylindrica) merupakan tumbuhan yang dikenal
sebagai gulma, tumbuh  merumput dengan tunas yang merayap di dalam tanah.
Tingginya bisa mencapai 30 – 180 cm, mudah berkembang biak, mempunyai
rimpang kaku yang tumbuh menjalar (Hembing, 2008). Alang-alang ditempatkan
dalam anak suku Panicoideae.

4. Daun mangrove (Rhizophora apiculata)


Berikut gambar tumbuhan Rhizophora apiculata yang pakai ketika
praktikum yaitu:.

14
Gambar 5. Daun Mangrove (Rhizopora Apiculata)
Sumber: Data primer, (2022)

Menurut Tjitrosoepomo (2007), Rhizophora apiculata, di klasifikasikan


sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledonae
Subclass : Dialypetalae
Ordo : Myrtales
Familia : Rhizophoraceae
Genus : Rhizophora
Species : Rhizophora apiculata

Mangrove (Rhizophora apiculata) memiliki kayu yang sangat keras, cepat


tumbuh (fast-growing mangroove), mempunyai akar nafas, jenis daun oposit,
dan tinggi mencapai 15 meter. R. apiculata mempunyai jenis bibit vivipar
dimana permukaan bawah daunnya berwarna hijau kekuningan. Salah satu ciri
khas dari R. apiculata yang berbeda dari jenis bakau lainnya ialah daunnya yang
cenderung lebih kecil (Kusmana et al. 2008).

3.4. Struktur Sel dan Jaringan

1. Daun Rhoeo Discolor

Sitoplasma

Stomata

Nukleus

Dinding Sel
Gambar 6. Hasil pengamatan daun Rheoe discolor
dengan pembesaran 10x40 = 400

a. Dinding sel adalah matriks ekstraseluler yang menyelubungi tiap sel


sebagai pelindung dan pembentuk sel. Bagian dinding sel tersusun dari

15
selulosa di saat sel berusia muda dan mengalami penumpukan lignin saat
sel mulai menua. Dinding sel hanya ditemukan pada tumbuhan.
b. Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran plasma.
Sitoplasma terdiri dari air, protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan
vitamin. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan kimia
sel yang penting bagi metabolisme sel, seperti enzim-enzim, ion-ion, gula,
lemak dan protein. Pada sel eukariota, sitoplasma adalah bagian non-
nukleus dari protoplasma Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton berbagai
organel dan serta sitosol yang berupa cairan tempat organel melayang-
layang didalamnya.
c. Nukleus atau inti sel adalah organel sel yang berfungsi mengatur seluruh
kegiatan sel. Nukleus merupakan sel terbesar yang mengandung
informasi genetik berupa DNA dan berbentuk bulat hingga oval,
bergantung jenis selnya. Nukleus biasanya terletak di tengah sel. Nukles
termasuk organel yang sangat vital bagi kehidupan karena ia
mengendalikan seluruh kegiatan sel.

2. Umbi bawang merah (Allium cepa)

Sitoplasma
Nukleus
Dinding Sel
Dinding Sel

Gambar 7. Hasil pengamatan umbi bawang merah


dengan pembesaran 10x40 = 400

Berdasarkan pengamatan umbi bawang terdapat sel atau jaringan yang


telah ditemukan yaitu : dinding sel, sitoplasma, dan nukleus.
a. Dinding sel adalah matriks ekstraseluler yang menyelubungi tiap sel
sebagai pelindung dan pembentuk sel. Bagian dinding sel tersusun dari
selulosa di saat sel berusia muda dan mengalami penumpukan lignin saat
sel mulai menua. Dinding sel hanya ditemukan pada tumbuhan.
b. Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran plasma.
Sitoplasma terdiri dari air, protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan
vitamin. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan kimia

16
sel yang penting bagi metabolisme sel, seperti enzim-enzim, ion-ion, gula,
lemak dan protein. Pada sel eukariota, sitoplasma adalah bagian non-
nukleus dari protoplasma Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton berbagai
organel dan serta sitosol yang berupa cairan tempat organel melayang-
layang didalamnya.
c. Nukleus atau inti sel adalah organel sel yang berfungsi mengatur seluruh
kegiatan sel. Nukleus merupakan sel terbesar yang mengandung
informasi genetik berupa DNA dan berbentuk bulat hingga oval,
bergantung jenis selnya. Nukleus biasanya terletak di tengah sel. Nukles
termasuk organel yang sangat vital bagi kehidupan karena ia
mengendalikan seluruh kegiatan sel.

3. Daun Alang-alang (Imperata cylindrical)

Stomata

Sitoplasma

Dinding Sel

Gambar 8. Hasil pengamatan daun alang-alang


dengan pembesaran 10x40 = 400

Berdasarkan pengamatan alang-alang terdapat sel atau jaringan yang


telah di temukan yaitu :dinding sel, sitoplasma, nukleus, stomata.

a. Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran plasma.


Sitoplasma terdiri dari air, protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan
vitamin. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan kimia
sel yang penting bagi metabolisme sel, seperti enzim-enzim, ion-ion,
gula, lemak dan protein. Pada sel eukariota, sitoplasma adalah bagian
non-nukleus dari protoplasma Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton
berbagai organel dan serta sitosol yang berupa cairan tempat organel
melayang-layang didalamnya
b. Dinding sel adalah matriks ekstraseluler yang menyelubungi tiap sel
sebagai pelindung dan pembentuk sel. Bagian dinding sel tersusun dari

17
selulosa di saat sel berusia muda dan mengalami penumpukan lignin
saat sel mulai menua. Dinding sel hanya ditemukan pada tumbuhan.
c. Stomata adalah yang berupa celah seperti mulut atau mata bisa
membuka dan menutup. Gerakan terbukanya stomata pada daun saat
melakukan fotosintesis disebabkan oleh kenaikan kadar gula pada
plasma sel pengawal. Fungsi utama dari stomata adalah pertukaran gas
pada proses fotosintesis. Salah satu bahan utama fotosintesis adalah
karbon dioksida dari udara.

4. Batang Alang-alang (Imperata cylindrical)

Sitoplasms

Stomata

Dinding Sel

Gambar 9. Hasil pengamatan batang alang-alang


dengan pembesaran 10x40 = 400

a. Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran plasma.


Sitoplasma terdiri dari air, protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan
vitamin. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan
kimia.
b. Dinding sel adalah matriks ekstraseluler yang menyelubungi tiap sel
sebagai pelindung dan pembentuk sel. Bagian dinding sel tersusun
dari selulosa di saat sel berusia muda dan mengalami penumpukan
lignin saat sel mulai menua. Dinding sel hanya ditemukan pada
tumbuhan.
c. Stomata adalah yang berupa celah seperti mulut atau mata bisa
membuka dan menutup. Gerakan terbukanya stomata pada daun saat
melakukan fotosintesis disebabkan oleh kenaikan kadar gula pada
plasma sel pengawal. Fungsi utama dari stomata adalah pertukaran
gas pada proses fotosintesis. Salah satu bahan utama fotosintesis
adalah karbon dioksida dari udara.

18
5. Daun Mangrove (Rhizopora apiculata)

Nukleus

Stomata

Gambar 10. Hasil penngamatan daun mangrove


dengan pembesaran 10x10 = 100

a. Stomata adalah yang berupa celah seperti mulut atau mata bisa
membuka dan menutup. Gerakan terbukanya stomata pada daun saat
melakukan fotosintesis disebabkan oleh kenaikan kadar gula pada
plasma sel pengawal. Fungsi utama dari stomata adalah pertukaran
gas pada proses fotosintesis. Salah satu bahan utama fotosintesis
adalah karbon dioksida dari udara.
b. Nukleus atau inti sel adalah organel sel yang berfungsi mengatur
seluruh kegiatan sel. Nukleus merupakan sel terbesar yang
mengandung informasi genetik berupa DNA dan berbentuk bulat
hingga oval, bergantung jenis selnya. Nukleus biasanya terletak di
tengah sel. Nukles termasuk organel yang sangat vital bagi kehidupan
karena ia mengendalikan seluruh kegiatan sel.

19
BAB IV. PENUTUP

4.1. Kesimpulan
1. Mikroskop terdiri dari bagian optik dan bagian mekanik. Bagian optik meliputi
lensa okuler, lensa objektiv, revlector, dan kondestor. Serta bagian mekanik
meliputi : tabung mikroskop, revolver, penjepit objek, lengan dan kaki
mikroskop diafragma, dan sendi inklinasi.
2. Preparat print adalah merupakan salah satu metote pembuatan dengan cara
diiris tipis. Tujuan pembuatan preparat ini adalah untuk dapat prepatar
mikroskopis yang dapat memperlihatkan struktur bagian yang diiris secara
lengkap.
Sedangkan preparat print adalah merupakan salah satu metode
pembuatan dengan cara pengolesan cat kuku/kuteks bening pada bagian
daun. Isolasi yang direkatkan pada bagian yang dioleskan kuteks dikelupas
sehinnga epidermis daun terangkat.
3. Jaringan dan sel

4.2. Saran
Praktikum biologi tentang pengenalan mikroskop ini cukup membantu kami
sebagai praktikum. Sebelum kami melakukan kerja praktik yang sebenarnya.
Tetapi alangkah baiknya jika peralatan mikroskop bisa di tambah supaya
praktikum bisa lebih efektif untuk praktik.

20
DAFTAR PUSTAKA

Cahyati, N. 2018. Pengaruh ekstrak alang-alang (imperata cylindrica L) terhadap


pertumbuhan tanaman gulma ageratum conyzoides L.skripsis.fakultas
tarbiyah dan keguruan. Univesitas islam negeri raden intan lampung.
96 hal.
Campbell, A. Neil. et al . 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Volk 2010, Mikrobiologi dasar, Erlangga, Jakarta.

Kimball, J. W. 1991. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Nelson, DI dan Cox, Mm. 2004. Molecular dan Ecullar Biology Edisi Keempat.
Jakarta: Erlangga.
Kadir, Abdul. 2008. Tanaman Hias Bernuansa Varigata. Lily Publisher.
Yogyakarta.
Suriani, N. 2011. Bawang Bawa Untung Budidaya Bawang Merah dan Bawang
Putih. Cahaya Atma Pustaka. Yogyakarta.
Suriani, N. 2011. Bawang Bawa Untung Budidaya Bawang Merah dan Bawang
Putih. Cahaya Atma Pustaka. Yogyakarta.
Heyne, K.,1987,Tumbuhan Berguna Indonesia, Volume II, Yayasan Sarana
Wana Jaya : Diedarkan oleh Koperasi Karyawan, Badan Litbang Kehutanan,
Jakarta.
Hembing,Wijayakusuma. 2008. Ramuan Lengkap Herbal Taklukan Penyakit.
Jakarta: Niaga Swaadaya.
Tjitrosoepomo. G. 2007. Taksonomi Tumbuhan. Gajah Mada University Press:
YogakartaThe Plant List (2013). Version 1.1. Published on the
internet;http://www.theplantlist.org
(accessed 2019, 1st September) ganti deng ose p yakin
Kusmana C, Istomo, Cahyo W, Sri Wilarso B R, Iskandar Z S, Tatang T, and
Sukristijono S. 2008. Manual of Mangrove Silvikulture in Indonesia. The
rehabilitation mangrove forest and coastal area damaged by tsunami in Aceh
project. Directorate General of Land Rehabilitation and Social Forestry, Ministry
of Forestry, Jakarta and Korea International Cooperation Agency (KOICA),
Seoul.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi aktivitas praktikum

21

22

Anda mungkin juga menyukai