BIOLOGI UMUM
MODUL
PENGENALAN DAN PENGGUNAAN MIKROSKOP
PENGAMATAN SEL
PENGAMATAN TUMBUHAN
PENGAMATAN HEWAN
MEMAHAMI KONSEP HUKUM MENDEL
PENGAMATAN PROSES TERJADINYA TRANSPIRASI
PENGAMATAN PERISTIWA FOTOSINTESIS
EKOSISTEM
DISUSUN OLEH
DESEMBER,2022
i
LEMBAR PENGESAHAN
Asisten Praktikum
Nurfadilah
G
Chairunisa
Anwar
G
Huyyatul Magfirah
G
Budi
Kurniawan
G
Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab
Fahri, S. Si., M. Si
NIP.198802112019031005
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan karunia-Nya yang diberikan, sehingga laporan praktikum BIOLOGI UMUM
ini bisa terselesaikan dengan baik. Adapun laporan ini penulis susun sebagai
bagian dari tugas mata kuliah BIOLOGI UMUM. Dalam penyusun laporan ini,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu terselesaikannya laporan ini.
Fahmi Sinta
P 211 22 109
iii
DAFTAR ISI
iv
3.2.3 Pengamatan Tumbuhan .....................................................
3.2.4 Pengamatan Hewan ...........................................................
3.2.5 Memahami Konsep Hukum Mendel .................................
3.2.6 Pengamatan Proses Terjadinya Transpirasi ......................
3.2.7 Pengamatan Peristiwa Fotosintesis ...................................
3.2.8 Ekosistem ..........................................................................
3.3 Prosedur Kerja ................................................................................
3.3.1 Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop..................................
3.3.2 Pengamatan Sel ........................................................................
3.3.3 Pengamatan Tumbuhan ............................................................
3.3.4 Pengamatan Hewan ..................................................................
3.3.5 Memahami Konsep Hukum Mendel ........................................
3.3.6 Pengamatan Proses Terjadinya Transpirasi..............................
3.3.7 Pengamatan Peristiwa Fotosintesis ..........................................
3.3.8 Ekosistem .................................................................................
BAB IV HASIL DAN PENGAMATAN ..................................
4.1 Hasil Pengamatan ...........................................................................
4.1.1 Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop..................................
4.1.2 Pengamatan Sel ........................................................................
4.1.3 Pengamatan Tumbuhan ............................................................
4.1.4 Pengamatan Hewan ..................................................................
4.1.5 Memahami Konsep Hukum Mendel ........................................
4.1.6 Pengamatan Proses Terjadinya Transpirasi..............................
4.1.7 Pengamatan Peristiwa Fotosintesis ..........................................
4.1.8 Ekosistem .................................................................................
4.2 Pembahasan ....................................................................................
4.2.1 Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop..................................
4.2.2 Pengamatan Sel ........................................................................
4.2.3 Pengamatan Tumbuhan ............................................................
4.2.4 Pengamatan Hewan ..................................................................
4.2.5 Memahami Konsep Hukum Mendel ........................................
4.2.6 Pengamatan Proses Terjadinya Transpirasi..............................
v
4.2.7 Pengamatan Peristiwa Fotosintesis ..........................................
4.2.8 Ekosistem .................................................................................
BAB V PENUTUP .....................................................................
5.1 Kesimpulan ....................................................................................
5.1.2 Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop..................................
5.1.3 Pengamatan Sel ........................................................................
5.1.4 Pengamatan Tumbuhan ............................................................
5.1.5 Pengamatan Hewan ..................................................................
5.1.6 Memahami Konsep Hukum Mendel ........................................
5.1.7 Pengamatan Proses Terjadinya Transpirasi..............................
5.1.8 Pengamatan Peristiwa Fotosintesis ..........................................
5.1.9 Ekosistem .................................................................................
5.2 Saran ..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................
BIOGRAFI.................................................................................
LAMPIRAN ...............................................................................
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat suatu objek yang terlalu
kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda
kecil disebut mikroskopi yang berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat
organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat
Mikroskop dapat digunakan untuk mengamati sel. Sel berasal dari kata
Ruangan-ruangan kecil itu diberi nama Cell. Saat ini tekah diketahui
mati, yang kosong tanpa isi. Meskipun demikian, istilah sel itu tetap
1
1.1.2 Pengamatan sel
dengan struktur sel nya, pada jenis organisme tumbuhan dan hewan
ada beberapa perbedaan stuktur sel yang di mana pada sel tumbuhan
tumbuhan dan sel hewan karena pada umumnya sel tumbuhan dan sel
hewan termasuk pada struktur sel eukariotik. Oleh karena itu, pada
Tumbuhan tersusun dari berbagai organ seperti akar, batang, daun dan
2
sel paling luar dan menutupi permukaan daun, bunga, buah, biji,
tersusun dari berbagai organ seperti akar, batang, daun dan organ
3
dan memahami hewan yang bersel banyak, hal itu pada hewan yang
Hewan ini relatif mudah didapatkan dan sangat baik untuk dijadikan
4
Mendel, seorang biarawan Austria. Studi tentang genetika dalam
(Crowder, 1986).
yang memiliki penampilan yang sedikit berbeda dari orang tuanya atau
dalam bentuk uap air. Air diserap dari rambut akar tumbuhan dan air
5
Transpirasi berlangsung melalui bagian tumbuhan yang berkaitan
dengan udara luar, yaitu luka dan jaringan epidermis pada daun,
kimia (ATP dan NADPH). Energi kimia ini akan digunakan untuk
molekul organik lainnya dari tanaman disintesis dari energi dan adanya
6
porfitinnya. Jenis klorofil yang paling banyak ditemukan pada
adalah untuk sinar hijsu biru, sementara klorofil b untuk sinar kunig
1.1.8 Ekosistem
memiliki hubungan timbal balik antara satu sama lain dan dengan
dari adanya interaksi timbal balik antara nahkluk hidup (biotik) dengan
disebut ekologi. Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu aikos yang
artinya rumah dan logos yang artinya ilmu. Jadi, ekologi merupakan
unit besar yaitu biotik dan abiotik. Biotik adalah semua makhluk hidup
alam yang tidak hidup tapi memiliki peranan penting dalam ekosistem.
7
1.2 Tujuan
8
1.2.8 Ekosistem
Agar mahasiswa dapat mengidentifikasikan faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap keanekaragaman di sautu daerah tertentu.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikroskop berasal dari bahasa yunani yaitu micron yang berarti kecil dan
sropos yang artinya melihat atau tujuan, dapat dikatakan bahwa alat untuk
melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang adalah
mikroskop. Lensa objektif dan lensa okuler adalah alat utama dalam mikroskop
untuk mengamati. Lensa objektif maupun lensa okuler dalam mikroskop
keduanya merupakan lensa cembung. Salah satu alat yang penting dalam
kegiatan laboratorium yang memungkinkan kita dapat melihat dan mengamati
objek yang mirkoskopis adalah mikroskop (Oxlade dan chris1989).
10
lensa binokuker memiliki 2 lensa okler berdasarkan kerumitan kegiatan
pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi lagi menjadi 2 bagian yaitu
mikroskop serderhana dan mikroskop riset(Pramesti, 2000).
Sel berasal dari kata latin cella yang berarti ruangan kecil. Organisasi seluler
adalah susunan bagian-bagian tubuh yang berupa kumpulan sel. Orang yang
pertama kali mengemukakan adanya sel adalah Robert Hooke (1665) yang
melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus dengan menggunakan
mikroskop. Dia melihat ada ruangan-ruangan kecil. Ruangan-ruangan kecil itu
diberi nama Cell. Saat ini tekah diketahui bahwa ruangan-ruangan kecil itu
sebenarnyaadalah sel-sel yang telah mati, yang kosong tanpa isi. Meskipun
demikian, istilah sel itu tetap digunakan hingga sekarang (Syamsuri, 2004).
Sel disebut sebagai satuan struktural terkecil makhluk hidup karena semua
tubuh makhluk hidup tersusun atas sel-sel. Ada makhluk hidup yang hanya
terdiri atas satu sel (uniseluler) dan ada makhluk hidup yang tersusun atas
banyak sel (multiseluler). Sel disebut sebagai satuan fungsional makhluk hidup
karena di dalam sel terjadi berbagai proses kehidupan. Dengan demikian, tubuh
makhluk hidup dapat menyelenggarakan kehidupan jika sel-sel penyusunnya
itu berfungsi dengan baik (Wati, 2017).
Struktur sel dibagi menjadi struktur sel prokariotik dan eukariotik. Sel
prokariotik merupakan sel yang tidak memiliki membran inti serta tidak
memiliki endomembran (membran dalam) seperti retikulum endoplasma dan
bagan golgi. Makhluk hidup yang termasuk golongan sel prokariotik adalah
makhluk hidup uniseluler seperti bakteri. Sel eukariotik merupakan sel yang
memiliki membran inti dan sistem endomembran. Sistem endomembran
merupakan susunan dari organel-organel bermembran seperti retikulum
endoplasma, komplek golgi, mitokondria dan lisosom. Golongan sel eukariotik
antara lain sel hewan dan sel tumbuhan (Wati, 2017).
11
Tumbuhan yang mempunyai tiga organ pokok tersebut digolongkan sebagai
tumbuhan cormofita. Sedangkan bagian lain dari tumbuhan dianggap
sebagai turunan (derivat) dari salah satu atau dua bagian pokok tersebut yang
telah mengalami perubahan bentuk, sifat, dan fungsi (Reza, 2016).
Amphibi merupakan hewan yang hidup dengan bentuk kehidupan yang mula-
mula di air tawar kemudian dilanjutkan di darat. Fase kehidupan di dalam air
berlangsung sebelum alat reproduksi masak, keadaan ini merupakan fase larva
yang disebut berudu. Fase berudu ini menunjukkan sifat antara pisces dan
reptilia. Sifat ini menunjukkan bahwa Amphibi adalah kelompok chordata yang
pertama kali hidup di daratan. Beberapa pola menunjukkan pola baru yang
12
disesuaikan dengan kehidupan darat, misalnya: kaki, paru-paru, nares (hidung)
yang mempunyai hubungan dengan cavum oris dan alat penghidupan yang
berfungsi dengan baik di dalam air maupun di darat (Jasin, 1989).
Katak adalah hewan amphibia yang paling dikenal orang di Indonesia. Katak
memiliki kulit kasar berbintil-bintil sampai berbingkul-bingkul. Beberapa jenis
katak, pada sisi tubuhnya memiliki lipatan kulit berkelenjar, mulai dari
belakang mata hingga di atas pangkal paha yang disebut lipatan dorsolateral.
Katak mempunyai mata berukuran besar, dengan pupil mata horisontal dan
vertikal. Beberapa jenis katak memiliki pupil mata berbentuk berlian atau segi
empat yang khas bagi masing-masing kelompok. Tubuh katak betina biasanya
lebih besar daripada yang jantan. Ukuran katak dan kodok di Indonesia
bervariasi dari yang terkecil hanya 10 mm, dengan berat hanya satu atau dua
gram sampai jenis yang mencapai 280 mm dengan berat lebih dari 1500 gram
(Iskandar, 1998).
Cara hidup Katak sangat berbeda dengan Ikan. Hewan ini tidak hidup di
perairan yang dalam dan menggunakan sebagian besar waktunya di darat.
Katak juga memiliki bermacam-macam warna kulit dengan pola yang
berlainan. Warna-warna itu ditimbukan oleh pigmen-pigmen yang terdapat di
dalam sel-sel pigmen di dalam dermis. Sel pigmen ini biasa dinamakan
menurut jenis pigmen yang dikandung. Melanofora mengandung pigmen coklat
dan hitam dan lipofora mengandung pigmen merah, kuning dan orange.
Amphibi juga mempunyai pigmen yang disebut guanofora, mengandung kristal
guanin yang dapat memproduksi efek putih terang. Perubahan warna pada kulit
Katak dapat terjadi karena stimulus lingkungan, misalnya gelap, panas, dan
dingin. Perubahan itu diatur melalui neuro-endokrin (Duellman and Trueb,
1986).
Genetika berasal dari Bahasa Yunani “genno” yang berarti melahirkan. Dalam
ilmu biologi, genetika dapat diartikan sebagai cabang ilmu bilogi yang
mempelajari pewarisan sifat pada suatu organisme maupun suborganisme.
Dalam geneika kita dapat mempelajari gen beserta seluruh aspeknya, seperti
pewarisan warna bunga pada suatu tanaman. Didalam genetika juga terdapat
sifat-sifat tertentu seperti dominan dan resesif. Sifat-sifat inilah yang nantinya
akan mempengaruhi terbentuknya suatu sifat organisme (Suryo,1984).
13
Hukum mendel merupakan hukum hereditas yang menjelaskan tetantang
prinsip-prinsip penurunan sifat pada organisme.Sebelum menjadi suatu
hukum, banyak ahli biologi yang belum mengakui pendapat atau teori mendel
tentang hereditas. Pada tahun 1865, mendel menulis sebuah makalah berjudul
“experiment in Plant Hybridization”. Makalah tersebut berisi hasil percobaan
persilangan-perdilangan tanaman serta hipotetsisi mendel tentang pewarisan
material genetic dari induk (tertua) kepada anaknya. Berdasarkan percobaan
mendel,tersebut lahirlah konsep genetika adanya factor yang menentukan sifat
organisme. Konsep mendel belum dapat diterima oleh para ahli biologi pada
waktu itu hingga muncul penemuan kromosom secara mikroskopik yang
mendukung teori mendel. Hukum pewarisan Mendel adalah hukum mengenai
pewarisan sifat pada organisme yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel
dalam karyanya “Percobaan mengenai Persilangan Tanaman” (Oktaviani,
2016).
Transpirasi adalah sajian air dari tubuh-tumbuhan dalam bentuk uap melalui
stomata, kutikula atau lentisel. Ada dua tipe transpirasi, yaitu transpirasi
kutikula adalah evaporasi udara yang terjadi secara langsung melalui kutikula
epidermis dan transpirasi stomata, yang dalam hal ini hilang air yang
berlangsung melalui stomata. Kutikula daun secara relatif tidak tembus udara,
dan pada sebagian besar jenis tumbuhan transpirasi kutikula hanya sebesar 10
persen atau kurang dari jumlah udara yang hilang melalui daun-daun. Oleh
14
karena itu, sebagian besar udara yang hilang melalui daun-daun (Wilkins,
2013).
15
Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz.
Fotosintesis merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi,
dengan fotosintesis ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara
langsung maupun tidak langsung. Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan
memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang berisi air.
Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan di atasnya diberi tabung
reaksi yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik
matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu
yang menandakan adanya oksigen (Kimball, 1993).
2.8 Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan antara komponen
komponen tersebut terjadi pengambilan dan perpindahan energi, daur materi,
dan produktivitas. Ekosistem dapat berupa individu, populasi, atau komunitas.
Individu adalah makhluk tunggal. Contohnya seekor kelinci, seekor serigala,
atau individu yang lainnya. Sejumlah individu sejenis (satu species) pada
tempat tertentu akan membentuk Populasi. Contoh: di padang rumput hidup
sekelompok kelinci dan sekelompok srigala. Jumlah anggota populasi dapat
mengalami perubahan karena kelahiran, kematian, dan migrasi (emigrasi dan
imigrasi). Sedangkan komunitas yaitu seluruh populasi makhluk hidup yang
hidup di suatu daerah tertentu dan diantara satu sama lain saling berinteraksi.
Contoh: di suatu padang rumput terjadi saling interaksi antar populasi rumput,
populasi kelinci dan populasi serigala. Setiap individu, populasi dan komunitas
menempati tempat hidup tertentu yang disebut habitat (Andri, 2011).
Ekosistem terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen Biotik
merupakan lingkungansuatu mahluk hidup, baik dari spesiesnya sendiri
maupun dari spesies berbeda yang hidup di tempat yang sama. Dengan
16
demikian, dalam suatu tempat, setiap mahluk hidup merupakan lingkungan
hidup bagi mahluk hidup lain. Komponen-komponen biotik terdiri dari
berbagai jenis mikroorganisme, jamur, ganggang, lumut, tumbuhan paku,
tumbuhan tingkat tinggi, invertebrata dan vertebrata serta manusia. Komponen
abiotik adalah komponen yang bukan makhluk hidup atau komponen tak
hidup. Komponen abiotik merupakan komponen fisik dan kimia tempat hidup
mahluk hidup. Contoh komponen abiotik antara lain suhu, cahaya, air,
kelembapan, udara, garam-garam mineral, dan tanah (Diah Aryulina, 2004:2).
Ekosistem bersifat dinamis, dalam arti jumlah, posisi, atau peranan dan
intensitas setiap bagian atau unsur akan berubah atau berkembang secara terus
menerus dan berganti setiap saat sebagaimana lazimnya suatu sitem hidup.
Setiap ekosistem ditandai oleh suatu struktur atau jenjang hierarkis. Misalnya
tumbuhan adalah produsen makanan hama. Hama memakan tumbuhan dengan
aneka pola penyerangan. Selanjutnya hama menjadi makanan atau mangsa bagi
musuh alami. Dengan demikian musuh alami menduduki tempat teratas dalam
rantai makanan ekosistem tanaman. Tanpa musuh alami tanaman dihabiskan
oleh hama. Habisnya tanaman pada gilirannya akan menyebabkan kematian
musuh almi. Ketiga unsur (tanaman, hama dan musuh alami) dalam suatu
ekosistem merupakan sistem yang saling terkait. Keseimbangan antara ketiga
ekosistem ini harus dijaga agar tanaman dapat tumbuh dengan baik (Agus,
2013).
17
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Waktu dan tempat pada praktikum Biologi Umum, modul Pengenalan dan
Penggunaan Mikroskop, Pengamatan Sel, Pengamatan Tumbuhan dan
Memahami Konsep Hukum Mendel yaitu dilaksanakan mulai tanggal 23
Oktober 2021 sampai dengan 03 November 2021 yang bertempat dirumah
masing-masing praktikan melalui daring dengan menggunakan zoom meeting,
dan praktikum modul Pengamatan Hewan, Pengamatan Proses Terjadinya
Transpirasi, Pengamatan Proses Fotosintesis dan Ekosistem yaitu
dilaksanakan mulai dari tanggal 10 November sampai dengan 01 Desember
bertempat di Laboratorium Biologi Umum Jurusan Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako.
18
kamboja, bunga mawar, bunga kembang sepatu, stek ubi kayu, dan
kecambah kacang.
3.3.8 Ekosistem
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu, thermometer,
hygrometer, anemometer, tali raffia, alat tulis, dan balok kayu bertanda
pada ketinggian 30 cm, 60 cm, 90 cm dan 150 cm.
19
3.3.1 Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop
Hal yang pertama dilakukan dalam pratikum ini adalah menyiapkan
mikroskop, kemudian mencari tempat pencahayaan yang baik, dengan
tujuan mendapatkan pencahayaan yang baik. Langkah berikutnya dengan
menyiapkan preparat yang akan diamati di bawah mikroskop. Apabila
preparat sudah terfokus maka bila akan menggunakan pembesaran yang
lebih kuat, hanya pengatur halus yang boleh digunakan, pada pembesaran
dari bayangan dari suatu objek dapat diketahui dari angka pembesaran
pada objek dan okuler. Sedangkan pada pengamatan huruf ”d”, pertama-
tama huruf ”d” dibuat sekecil mungkin setelah itu huruf ”d” tersebut
diletakkan di atas deck glass kemudian ditutupi dengan cover glass dan
setelah itu diamati dengan mikroskop sehingga didapat bayangan dari
huruf ”d” tersebut. Pada pengamatan butir-butir pati kentang, cara
melakukannya yaitu, pertama-tama mengerik sekerat kentang dengan
cutter untuk mendapatkan cairannya, lalu meneteskan cairan tersebut
pada gelas obyek dan menutupinya dengan coverglass, kemudian diamati
di bawah mikroskop. Selanjutnya menggambar bayangan yang terbentuk
pada mikroskop.
20
pembesaran yang lebih besar (40x) sehingga terlihat jelas bagian-
bagiannya. Digambar sel tersebut dengan bagian-bagian yang bisa anda
kenali.
Pada percobaan sel darah manusia disediakan kaca objek dengan kca
penutup yang telah dibersihkan. Darah manusia yang telah dicampur
dengan larutan fisiologis diambil dengan pipet tetes, lalu ditetesi pada
gelas objek dan ditutup dengan gelas penutup. Diamati sediaan tersebut
dibawah mikroskop dimulai dari perbesaran paling lemah (10x) dan
dilanjutkan dengan perbesaran yang kuat (40x). Digambar 3-5 buah sel
dan dituliskan bagian-bagiannya.
21
objek secara terpisah dan ditetesi dengan air atau pewarna. Ditutup
dengan kaca penutup secara perlahan dan diamati.
22
3.3.7 Pengamatan Peristiwa Fotosintesis
Pada percobaan sachs dipilih tumbuhan dengan daun yang baik dan
segar. Pada sore hari ditutup bagian tengah daun dengan aluminium foil,
dilipat dan diberi penjepit agar tidak lepas. Pada keesokan hairnya, daun
tersebut dipetik dan dibuka aluminium foilnya, dimasukkan kedalam air
mendidih hingga agak layu. Setelah itu daun dimasukkan kedalam
alkohol panas dengan hati-hati sampai warna daun agak putih/pucat.
Digunakan pinset untuk dipindahkan daun kedalam cawan petri,
kemudian ditetesi larutan iodium hingga merata. Diperhatikan warna
yang terjadi pada daun, dibahas dan disimpulkan hasil dari percobaan
tersebut. Pada percobaan ingenhousz disiapkan 4 buah gelas beaker
dengan label A, B, C dan D. Diberi potongan kawat yang dapat
menyangga corong/tabung reaksi. Pada gelas A tanpa dilapisi plastik,
pada gelas B dilapisi dengan plastik berwarna merah, pada gelas C
dilapisi dengan plastik berwarna hijau dan pada gelas D dilapisi dengan
plastik berwarna ungu. Semua perangkat percobaan diletakkan di bawah
terik matahari dan dibiarkan selama 30 menit. Digunakan gelembung
oksigen yang terbentuk/tertampung di dalam reaksi terbaik sebagai
indicator lau fotosintesis. Semakin banyak gelembung yang terbentuk
semakin tinggi laju fotosintesis. Diamati jumlah gelembung oksigen yang
terbentuk pada ke empat gelas percobaan.
3.3.8 Ekosistem
Pertama-tama tentukan ekosistem darat yang akan diamati. Kemudian
tentukan daerah pengamatan dengan kuadran 1x1 meter. Lakukan
inventarisasi mengenai komponen biotik dan abiotik didalamnya. Ukurlah
kelembapan, suhu udara serta kecepatan angin dengan alat yang telah
disediakan.
23
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
24
Pati kentang sesudah diberi
4. larutan iodium, terdapat
lamella dan hilus
25
4.1.2 Modul II Pengamatan Sel
No Gambar Keterangan
1. Sel ubi kayu (Manihot esculenta)
A. dinding sel
A. inti sel
B. dinding sel
C. sitoplasma
A. leukosit
B. trombosit
26
C. eritrosit
5. Sel protozoa
A. silia
B. pori-pori mulut
C. pori-pori anal
D. mikronukleus
E. vakuola
konraktil
F. makronukleus
G. vakuola
makanan
27
4.1.3 Modul III Pengamatan Tumbuhan
Gambar Keterangan
1. Morfologi Akar
a. Akar tumbuhan monkotil Pada morfologi akar
monokotil terdapat :
1. Collum (pangkal akar)
2. Radix lateralis
(cabang akar)
3. Corpus radicis
(batang akar)
4. Apex radicis (ujung
akar)
5. Pillus radicalis
b. Akar tumbuhan dikotil (rambut akar)
2. Morfologi bunga
a. Bunga tumbuhan monokotil Pada morfologi bunga
tumbuhan
monokotil terdapat :
1. antera (kepala sari)
2. stamen (benang sari)
3. stigma (kepala putik)
28
4. stilus (tangkai putik)
5. ovulum (bakal biji)
6. pedicellus (tangkai
bunga)
b. Bunga tumbuhan dikotil 7. receptacle (dasar
bunga)
8. calyx (kelopak bunga)
9. corolla (mahkota
bunga)
29
b. Daun tumbuhan dikotil
30
2. Anatomi daun
a. Anatomi daun monokotil Pada struktur anatomi daun
tumbuhan monokotil terdapat :
1. Kutikula
2. Epidermis atas
3. Sklerenkim
4. Selubung sel Parenkim
5. Slerenkim
6. Epidermis bawah
7. Rongga udaa
8. Xylem dan floem
4.1.4 Modul IV
No Gambar Keterangan
1 Morfologi Katak
1. Mata (Organon visus)
2. Nostril (Nares anterior)
3. Timpani (Membran tymphani)
4. Jari (Digiti)
5. Alat gerak depan (Extrimitas
interior)
6. Selaput renang (Web)
7. Kepala (caput)
8. Punggung (Dorsum)
9. Perut (Abdomen)
10. Alat gerak belakang (Extrimitas
posterior).
31
2 Sistem Pencernaan Katak
1. Mulut (Rima oris)
2. Kerongkongan (Esofagus)
3. Hati (Hepar)
4. Lambung (Ventriculus)
5. Empedu (Vesica fella)
6. Pankreas (Pancreas)
7. Usus halus (Intestine tenue)
8. Usus besar (Intestine Crassum)
9. Kloaka (Cloaca)
32
4 Anatomi katak (fejervarya cancrivora) :
5 Morfologi Mencit
(Mus Musculus) :
1. Kepala (Caput)
2. Badan (Fructus)
3. Telinga
4. Misae (Vibrissaae)
5. Hidung (Nares anterior)
6. Mata (Diganum Visus)
7. Tungkai depan (extrimitas
anterior)
8. Paha (femur)
9. Betis (tibia)
10. Perut (Abdomen)
11. Tungkai belakang
(extrimitas posterior)
12. Ekor (caudal)
13. Anus
33
6
Sistem pencernaan Mencit (Mus
musculus):
1. Mulut (Cavum oris)
2. Kerongkongan
(Esofagus)
3. Lambung
(Ventriculus)
4. Empedu (Vesica
fella)
5. Hati (Hepar)
6. Pankreas (Pancreas)
7. Usus halus (Intestine
tenue)
8. Usus Besar (Intestine
Crassum)
9. Anus
34
8 Sistem reproduksi Mencit Mus
musculus):
Pada betina :
1. Indung telur (ovarium)
2. Saluran telur (oviduk)
3. Rahim (Uterus)
4. Ginjal (ren)
5. Kandung kemih (vesika
urinaria)
6. Saluran kencing ( Uretra
7. Vagina)
Merah-merah 17
Merah-putih 21
Putih-putih 12
35
3. Air + minyak kelapa +
tumbuhan 2
didiamkandibawahsinar
matahari
gelas
Putih 495
Merah 23
Hijau 1
Ungu 50
36
4.1.8 Modul VIII Ekosistem
37
Padang Wildtanta (fabaceae) =5 Semut hitam
tandus Kaktus (cactaceae) =1 (formicidae)=54
Kummerowia striata (fabaceae)=3 Semut merah
Polygonum oviculare L. (formicidae)=101
(polygonaceaae)=6 Belalang hijau
Tridax procumbens (asteraceae)=3 (acrididae)=5
Verbena officinalis (verbenaceae)=7 Laba-laba (araneidae)=4
4.2 Pembahasan
38
Cermin atau sumber cahaya. Berfungsi untuk memantulkan atau
menghasilkan cahaya ke meja objek melalui lubang yang terdapat
pada meja objek kemudian diteruskan ke mata pengamat.
Kaki mikroskop. Berfungsi sebagai penyangga atau penopang
mikroskop agar tetaap staabil.
Pemutar halus (mikrometer). Berfungsi untuk untuk menaikkan dan
menurunkan tabung mikroskop secara tepat dan lambat, bentuknya
lebih kecil daripada makrometer.
Pemutar besar (makrometer). Berfungsi untuk menaikkan dan
menurunkan tabung mikroskop dengan cepat.
39
berfungsi sebagai tempat penyimpanan, seperti pada parenkim. Pada
pengamatan sel umbi lapis bawang merah pada mikroskop terlihat sel-sel
bawang merah yang berlapis-lapis.
Pada pengamatan sel rongga mulut pada mikroskop terlihat sel-sel rongga
mulut mempunyai organel-organel seperti membrane basal, nukleus (inti
sel), dan Lumen. Membran basal merupakan kondensasi bahan
mukopolisakarida dan protein yang terdapat di bawah permukaan basal
semua epitel, fungsi utama dari membrane basal adalah untuk mengikat
epitel ke jaringan ikat yang longgar (dermis atau lamina propria) di
bawahnya. Inti sel berfungsi untuk mengatur segala aktivitas dalam sel,
dan lumen adalah ruang atau rongga yang berfungsi untuk tempat
penyimpanan zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh sel itu sendiri.
40
berbahaya. Inti sel berfungsi untuk mengatur seluruh aktivitas sel.
Sitoplasma berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan kimia sel yang
penting bagi metabolisme sel.
4.2.3 Pengamatan Tumbuhan
Secara morofologi akar tumbuhan monokotil berbentuk serabut, terbentuk
dari batang, dan memiliki tudung akar. Sedangkan akar tumbuhan dikotil
berbentuk tunggang, terbentuk dari percabangan akar pertama, dan tidak
memiliki tudung akar.Secara morfologi daun tumbuhan monokotil
memiliki pertulangan daun sejajar atau melenkung. Sedangkan daun
tumbuhan dikoril memiliki pertulangan daun menyirip atau menjari.
Bunga dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Bunga sempurna, artinya bunga yang memiliki seluruh bagian bunga
(tangkai, mahkota, putik , kelopak, dan benang sari). Bunga
monokotil termasuk kedalam bunga sempurna. Contohnya yaitu
bungan sepatu.
2. Bunga tidak sempurna, artinya bunga yang tidak memiliki salah satu
dari bagian seluruh bunga. Yang termasuk kedalam bunga tidak
sempurna yaitu bungan dikotil. Contohnya bungan kamboja.
Didalam akar tumbuhan ada yang dinamakan endodermis dan epidermis.
Endodermis apada akar tumbuhan monokotil terlihat dinding sekunder
yang tebal, xylem dan floem pada monokotil tidak tersusun rapi, jalur-jalur
xylem membentuk satu ikatan dengan yang lainnya. Pada epidermis akar
tumbuhan dikotil, terlihat susunan dari satu lapisan sel yang berdinding
tipis dan berkutikula, pada bagian tersebut terdapat sel-sel yang
membentuk kotak dan tersusun tanpa adanya ruang antar sel. Secara
anatomi pada batang monokotil floem dan xylem bersebelahan. Sedangkan
pada batang dikotil, floem terletak disebelah luar xylem.Daun dikotil
dijumpai pada bagian mesofil yang berada diantara bagian epidermis
bawah serta permukaan atas daun. Sedangkan daun monokotil dijumpai
dibagian mesofil yang berada dibagain cekungan antara urat dengan daun.
41
Sedangkan kodok memiliki tubuh yang gemuk dan pendek.
jauh bahkan jenis-jenis katak pohon mampu melompat dari satu pohon ke
pohon lainnya. Sedangkan kodok umumnya kurang pandai melompat.
Dan untuk proses reproduksi katak, proses ini terjadi di luar tubuh induk
betina. Pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur kemudian telur
tersebut akan menetas setelah 10 hari. Setelah menetas, telur katak tersebut
menetas menjadi Berudu. Setelah berumur 2 hari, berudu mempunyai
insang luar yang berbulu untuk bernapas. Dan akan berubah menjadi katak
dewasa tepat 11 minggu setelah telur diletakkan oleh induknya dan
mengalami proses metamorfosis. Pada saat musim kawin, katak jantan
menempelkan tubuhnya pada punggung katak betina dan menekan perut
katak betina. Posisi katak jantan memegang katak betina ini disebut
ampleksus.
42
dominan sedangkan kertas yang berwarna putih merupakan sifat
resesif.Dapat diketahui bahwa pada praktikum ini kita menggunakan
persilangan monohibrid karena hanya memperhatikan satu sifat saja seperti
warna dari kertas yaitu merah dan putih. Perbandingan fenotipe dari
praktikum ini yaitu Merah : Putih dengan perbandingan 36 : 14 hal ini
terjadi karena merah merupakan sifat yang dominan dan putih merupakan
sifat yang resesif. Perbandingan genotipenya yaitu MM : Mm : mm dengan
perbandingan 14 : 22 : 14.
43
2. Transpirasi stomata yang dalam hal ini kehilangan air berlangsung
melalui stomata. Hampir 97% air dari tanaman hilang melalui
transpirasi stomata. Kutikula daun secara relatif tidak tembus air dan
pada sebagian besar jenis tumbuhan transpirasi kutikula hanya sebesar
10 % atau kurang dari jumlah air yang hilang melalui daun-daun. Oleh
karena itu, sebagian besar air yang hilang terjadi melalui stomata.
Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi transpirasi pada percobaan ini
yaitu :
a. Faktor Internal
- Banyaknya daun dan lebarnya daun. Semakin banyak dan luas
permukaan daun tersebut, maka semakin laju transpirasi yang terjadi
- Banyaknya stomata. Semakin banyak stomata (mulut daun) pada
suatu daun, maka semakin laju transpirasi yang terjadi
- Kutikula. Kutikula merupakan lapisan lilin pada daun sehingga
semakin tebal kutikula pada daun maka semakin lambat proses
transpirasinya.
b. Faktor Eksternal
- Suhu, semakin tinggi suhu semakin laju transpirasi
- Cahaya matahari, stomata semakin terbuka saat terkena cahaya
matahari. Hal ini akan membuat laju proses transpirasi
- Angin, angin akan cepat menyapu penguapan sehingga
memungkinkan terjadi transpirasi selanjutnya.
- Kelembaban, semakin lembab akan semakin berkurang laju
transpirasi
-Minyak, minyak membuat laju trasnpirasi berkurang karena cahaya
matahari tidak dapat mengenai daun secara langsung.
Lalu, fungsi minyak kelapa pada praktikum ini yaitu untuk menguji
kecepatan penguapan pada air serta besar tidaknya pada penguapan air
yang terjadi dalam proses transpirasi. Karena, minyak kelapa menutupi
air membuat air tidak terkenan sinar matahari secara langsung
sehingga air dapat masuk kedalam xylem menuju daun tanpa terjadi
penguapan secara langsung.
44
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama fotosintesis, dimana
dengan bantuan cahaya matahari dapat merubah subtrat karbondioksida
(CO2) dan air (H2O) dalam reaksi fotosintesis menjadi karbohidrat
(C6H12O6) dan oksigen (O2) dan klorofil juga memiliki peran penting
pada saat fotosintesis yaitu menyerap energi matahari untuk memecah
molekul air dalam proses reaksi terang menjadi oksigen dan hidrogen,
sebagai mediator pemindahan elektron dalam proses transmisi elektron
pada reaksi kimia di daun, menuntun energi agar terdapat ATP yang
mengumpul di kloroplas, dan menjaga agar kloroplas tidak mengalami
degenerasi.
4.2.8 Ekosistem
Pada praktikum ini dapat kita lihat bahwa terdapat kondisi abiotik dan
biotik, untuk kondisi abiotik suhu dan kelembaban pada ketiga lokasi itu
tidak jauh berbeda. Suhu pada daerah teduh yaitu 28°C dengan
kelembaban 76,6% pada padang rumput suhunya 28°C dengan
kelembaban 72,4% dan pada padang tandus suhunya 28°C dengan
kelembaban 72,4%. Selanjutnya terdapat juga faktor biotik yaitu pada
daerah teduh ditemukan flora dan fauna, dengan berbagai macam
tumbuhan dan hewan yang berbeda. Pada daerah teduh tumbuhan yang
45
dominan adalah Bromweed (malvaceae) dan hewan yang dominan adalah
semut (formicidae). Pada padang rumput tumbuhan yang dominan adalah
Benghal day flower (commelinaceae) dan hewan yang dominan adalah
semut (formicidae). Pada padang tandus tumbuhan yang dominan adalah
wild tanta (fabaceae) dan hewan yang dominan adalah semut
(formicidae).
46
proses fotosintesis. Dari hasil fotosintesis tersebut tumbuhan juga
menghasilkan oksigen yang dibutuhkan makhluk hidup lainnya untuk
bernapas.
47
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
48
bunga, bunga monokotil tergolong bunga tak lengkap sedangkan bunga
dikotil umumnya bunga lengkap.
49
Adapun kesimpulan yang didapat yaitu, intensitas maupun kualitas
cahaya sangat berpengaruh terhadap proses fotosintesis Hydrilla
Verticillata dalam menghasilkan oksigen. Warna yang memiliki panjang
gelombang pendek sangat cepat dalam mempengaruhi laju fotosintesis
sehingga banyak menghasilkan gelembung gas oksigen. Gelembung-
gelembung udara yang dihasilkan, membuktikan bahwa adanya oksigen
sebagai hasil dari fotosintesis.
5.1.8 Ekosistem
Dari percobaan modul kedelapan, pada pengamatan yang telah dilakukan
di tiga tempat yang berbeda yaitu pada daerah teduh, daerah padang
rumput dan daerah padang tandus. Hasil dari praktikum kali ini suhu dan
kelembaban dari ketiga sampel tersebut sama. Yang membedakan hanya
kelembaban di daerah teduh. Hal ini di karenakan sampel lahan yang
digunakan sangat kecil untuk ukuran ekosistem.
5.2 Saran
Dari seluruh rangkaian percobaan ini saran yang dapat saya berikan yaitu kita
harus lebih berhati – hati dalam melakukan pengamatan didalam lab, karena
disana terdapat benda – benda yang sangat sensitif dan bersifat mudah pecah.
Selalu utamakan keselamatan, dan selalu belajar dengan giat dalam menuntut
ilmu. Alam telah memiliki segalanya, sekarang bagaimana cara kita untuk
memanfaatkanya dan menjaganya. Dalam seluruh rangkaian percobaan ini saya
juga menyarankan untuk selalu bersyukur dengan apa yang ada didunia, karena
dunia adalah teempat kita belajar untuk menjadi orang yang berguna dimasa
depan.
50
DAFTAR PUSTAKA
51
BIOGRAFI
52
LAMPIRAN
53
LEMBAR ASISTENSI
2.
54