BIOLOGI UMUM
JENI PATRISIA
G 301 21 022
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
DESEMBER, 2021
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM
DISUSUN OLEH
NAMA : JENI PATRISIA
NIM :G 301 22 009
KELOMPOK :3 (TIGA)
ASISTEN :ANDINI EKA PUTRI
LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
DESEMBER, 2021
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Paktikum Biologi Umum telah dilaksanakn pada tanggal 26 September sampai 21 Oktober 2022
sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian praktikum Biologi Umum Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
ASISTEN PRAKTIKUM
MASPA RISNAWATI
BAYU CHANDRA
Mengetahui
NIP:198802112019031005 G 401
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan “Laporan Lengkap Praktikum Biologi Umum”
sebagaimana mestinya dengan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kesalahan
sehingga masih jauh dari kata kesempurnaa. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun guna penyempurnaan penyusun laporan
berikutnya.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu sehingga laporan ini dapat memenuhi tugas mata kuliah praktikum
Biologi Umum. Akhir kata, semoga “Laporan Lengkap Praktikum Biologi Umum” ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………..……………iii
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..….iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………...……1
1.1.1 Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop……………….…………………...............1
1.1.2 Pengamatan Sel………………………..…………………………………...…..1
1.1.3 Pengamatan Tumbuhan...................……………………………………………2
1.1.4 Pengamatan Hewan…………………………………………………………….2
1.1.5 Memahami Konsep Hukum Mendel……………………………..…………….3
1.1.6 Pengamatan Transpirasi Tumbuhan……………..……………………….…….3
1.1.7 Pengamatan Fotosintesis Tumbuhan……………………………………….…..4
1.1.8 Ekosistem………………………………………………………………………4
1.2 Tujuan
v
3.2.4 Pengamatan Hewan……………………………………….……………….…….11
3.2.5 Memahami Konsep Hukum Mendel……………………………………….……11
3.2.6 Pengamatan Transpirasi Tumbuhan……………………….…………………….11
3.2.7 Pengamatan Fotosintesis Tumbuhan…………………….…………….….…….11
3.2.8 Ekosistem………………………………………………………………………..12
4.2 Pembahasan
vi
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………40
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..43
LAMPIRAN……………………………………………………………………………....46
BIOGRAFI PENULIS…………………………………………………………………….47
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium sains,
khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat
mengamati obyek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Hal ini membantu
memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil.
Perkembangan instrumen yang berkemampuan melebihi indra manusia berjalan
seiring kemajuan sains. Penemuan dan penelitian awal tenteng sel menjadi maju
berkat penciptaan mikroskop pada tahun 1590 dan peningkatan mutu alat tersebut
selama tahun 1600-an (Campbell dkk, 2008).
Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati objek
yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Hal ini membantu memecahkan persoalan
manusia tentang organisme yang berukuran kecil Aryulina, D. (2008).
Organisasi seluler adalah susunan bagian-bagian tubuh yang berupa kumpulan sel. Sel
berasal dari kata Latin cella yang berarti ruangan kecil. Orang yang pertama kali
mengemukakan adanya sel adalah Robert Hooke (1665) yang melakukan pengamatan
terhadap sayatan gabus dengan menggunakan mikroskop. Dia melihat ada ruangan-
ruangan kecil. Rungan-rungan kecil itu diberinya nama sel. Saat ini telah diketahui
bahwa ruangan-ruangan kecil itu sebenarnya adalah sel-sel yang telah mati, yang
kosong tanpa isi. Meskipun demikian, istilah sel itu tetap digunakan hingga sekarang
(Syamsuri, 2004).
Sel adalah dasar dari sebuah kehidupan. Sel merupakan struktur organisme terkecil
dari mahkluk hidup dan lebih sederhana dari kita bayangkan. Dari masa ke masa
dilakukan penelitian dan penemuan tentang sel. Dimulai dari penemuan Robert Hook
dengan sel gabusnya pada tahun 1665 sampai sekarang pun masih dilakukan
penelitian bahkan sudah mencapai tahap genetik. Sel memiliki ukuran yang sangat
kecil dan tak kasat mata. Ada yang hanya 1-10 mikron, ada yang mencapai 30-40
mikron, bahkan ada yang beberapa sentimeter. Didalam ukuran sangat kecil bentuk
yang bermacam-macam tersebut, sel memilki bagian-bagian sel yang memiliki fungsi
1
masing-masing. Antar bagian sel itu melakukan interaksi dan saling ketergantungan.
Oleh karena itu sel di pandang dasar kehidupan mahkluk hidup (Raffi Salahuddin,
2015).
Ilmu tumbuhan telah mengalami kemajuan yang demikian pesat, hingga bidang-
bidang pengetahuan yang semula hanya merupakan cabang-cabang ilmu tumbuhan
saja, sekarang telah menjadi ilmu yang berkembang sendiri-sendiri. Dari berbagai
cabang ilmu yang telah berdiri sendiri adalah morfologi tumbuhan. Morfologi
tumbuhan yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhan pun sudah demikian
pesat perkembanganya hingga di pisahkan menjadi morfologi luar atau morfologi saja
(morphology in sensu stricto = dalam arti sempit) dan morfologi dalam atau anatomi
tumbuhan (Hadisunarso, 2007).
Jaringan adalah sekumpulan sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama dan
terikat oleh bahan-bahan antar sel membentuk satu kesatuan. Jaringan penyusun tubuh
tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu jaringan meristem dan jaringan
dewasa. Tumbuhan ada dua macam yaitu tumbuhan biji terbuka dan biji tertutup.
Tumbuhan biji tertutup berkeping satu atau disebut monokotil dan tumbuhan biji
berkeping dua disebut dikotil. Tumbuhan monokotil dan dikotil memiliki perbedaan
secara anatomi pada batang, akar dan daun. Perbedaan tersebut penting untuk kita
pelajari dan pahami. Oleh karena itu, dengan percobaan kali ini kita dapat mengetahui
dan memahami bagaimana struktur anatominya dan dapat mengidentifikasi pengaruh
perbedaan tersebut (Hidayat, Esteti B, 1995).
2
Amphibi adalah definisi bagi sekelompok hewan yang semasa hidupnya di darat dan
di air. Amphibi yang hidup di dunia terdiri dari tiga ordo yang pertama adalah
Caudata atau Salamander, Cecilia atau Gymnopiona dan Anura (Ario, 2010). Anura
terdiri dari katak dan kodok yang memiliki jumlah ordo yang cukup banyak, dengan
jumlah spesies 5.208 spesies. Katak mudah dikenal dari tubuhnya yang khas dengan
memiliki empat kaki, leher yang tidak jelas, mata cenderung besar, permukaan kulit
licin dan berlendir (Stuarte dkk., 2008).
Dalam aktivitas hidupnya, sejumlah besar air dikeluarkan oleh tumbuhan dalam
bentuk uap air ke atmosfer. Pengeluaran air oleh tumbuhan dalam bentuk uap air
prosesnya disebut dengan transpirasi. Banyaknya air yang ditranspirasikan oleh
tumbuhan merupakan kejadian yang khas, meskipun perbedaan terjadi antara suatu
spesies dan spesies yang lainnya. Transpirasi dilakukan oleh tumbuhan melalui
stomata, kutikula dan lentisel. Disamping mengeluarkan air dalam bentuk uap,
tumbuhan dapat pula mengeluarkan air dalam bentuk tetesan air yang prosesnya
disebut dengan gutasi dengan melalui alat yang disebut dengan hidatoda yaitu suatu
lubang yang terdapat pada ujung urat daun yang sering kita jumpai pada spesies
tumbuhan tertentu. Sehubungan dengan transpirasi, organ tumbuhan yang paling
3
utama dalam melaksanakan proses ini adalah daun, karena pada daunlah kita
menjumpai stomata paling banyak. Transpirasi penting bagi tumbuhan karena
berperan dalam hal membantu meningkatkan laju angkutan air dan garam mineral,
mengatur suhu tubuh dan mengatur turgor optimum di dalam sel. Transpirasi dimulai
dengan penguapan air oleh sel-sel mesofil kerongga antar sel yang ada dalam daun
(Wahab, 2013).
Fotosintesis berlangsung di kloroplas, yang mana pada bagian ini mengandung banyak
pigmen klorofil. Klorofil dapat dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu: klorofil a, b,
c, d dan tipe e. pembagian tersebut adalah berdasarkan rantai samping yang mengingat
inti porfitinnya. Jenis klorofil yang paling banyak ditemukan pada tumbuhan tingkat
tinggi adalah jenis a dan b. Klorofil a biasanya adalah untuk sinar hijau biru,
sementara klorofil b untuk sinar kunig hijau. Klorofil lain (jenis c, d, e) ditemukan
hanya pada alga dan dikombinasikan dengan klorofil (Tjitrosoepomo, 1998).
1.1.8 Ekosistem
Ekosistem merupakan sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya yang saling mempengaruhi. Hubungan
ini dikatakan suatu sistem karena memiliki komponen-komponen dengan fungsi
berbeda yang terkoordinasi dengan baik sehingga masing-masing komponen terjadi
hubungan timbal balik. Komponen-komponen dalam ekosistem, yaitu komponen
biotik (komponen makhluk hidup), misalnya binatang, tumbuhan dan mikroba,
sedangkan komponen abiotik (komponen benda mati), misalnya air, udara, tanah, dan
energi (Indriyanto, 2006).
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan antara komponen komponen
tersebut terjadi pengambilan dan perpindahan energi, daur materi, dan produktivitas
(Sativani, 2010).
4
1.2 Tujuan
1.2.1.Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop
Adapun tujuan dari modul ini adalah, Memperkenalkan komponen-komponen
mikroskop dan cara menggunakannya Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan
yang akan diamati dibawah mikroskop
1.2.2.Pengamatan Sel
Adapun tujuan dari modul ini adalah, Menggambarkan bentuk sel tumbuhan,
hewan, protozoa dan mikroorganisme, Meenjelaskan struktur sel tumbuhan, hewan,
protozoa dan mikroorganis, Mendemonstrasikan sifat semipermeabilitas dari
membran sel
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah, Untuk membuktikan bahwa pada
fotosintesis dihasilkan gas oksigen, Untuk mengetahui pengaruh warna cahaya
terhadap proses fotosintesis
1.2.8.Ekosistem
Adapun tujuan dari modul ini adalah untuk mengidentifikasi faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap keanekaragaman hayati disuatu daerah tertentu.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikroskop pertama kali ditemukan pada abad ke-16. Mikroskop berasal dari kata micro yang
berarti kecil dan scpium yang berarti penglihatan jadi Mikroskop adalah alat yang digunakan
untuk melihat benda yang berukuran sangat kecil. Mikroskop zaman dulu sangat sedarhana
karena hanya memiliki satu lensa, berbeda dengan mikroskop yang banyak digunakan sekarang
yang tergolong mikroskop majemuk yang terdiri atas dua lensa atau lebih
(Widyatmoko,2008).
Istilah“sel” pertama kali dipakai oleh Robert Hooke, kira kira 300 tahun yang lalu,untuk ruang-
ruang kecil seperti kotak yang dilihatnya waktu ia mengamati gabusdan bahan tumbuhan lain
di bawah mikroskop, yang pada waktu itu baru ditemukan. Dalam tahun 1839 fisiologiwan
Purkinye memperkenalkan istilah“protoplasma” bagi zat hidup dari sel. Setelah pengetahuan
meningkat mengenai struktur dan fungsi sel meningkat, maka menjadi jelas bahwa isi yang
hidup dari sel merupakan suatu sistem yang kompleks dari bagian-bagian yang heterogen.
Istilah “protoplasma” Purkinye tidak memberi pengertian kimiawi dan fisik yang jelas, tetapi
dapat dipakai untuk menyebut semua zat yang terorganisasi didalam sel (Villee dkk, 1999).
Sel adalah bagian tanama atau hewan yang paling kecil. Beberapa organisme misalnya amuba
dan bakteri hanya terdiri dari satu sel sedangkan yang lain misalnya pohon dan manusia
memiliki jutaan sel. Sebuah sel terdiri atas protoplasma dan membran yang membungkus
protoplasma. Protoplasma adalah materi berwarna abu-abu dan kental seperti jelly serta
mengandung banyak senyawa kimia organik dan organela. Sel mampu mengambil zat-zat
kimia dan menggunakannya untuk menghasilkan bermacam-macam zat yang diperlukan untuk
proses kehidupan.
Unit dasar bagi struktur dan fungsi setiap makhluk adalah salah satu dari dua tipe sel
6
yaitu prokariotik atau eukariotik. Hanya organisme dari domain Bacteria dan Archaea yang
terdiri dari sel-sel prokariot. Protista, fungi, hewan dan tumbuhanterdiri atas sel-sel eukariot.
Semua sel memiliki persamaan dan perbedaan.Semuanya dibatasi oleh perintang selektif yang
disebut membran plasma. Membranitu menyelubungi sel dan serupa jeli yang semi cair,
disebut sitosol dimana organeldan komponen-komponen lain berada. Semua sel mengandung
kromosom, yangmembawa gen dalam DNA. Dan semua sel memiliki ribosom, kompleks sel
yang membuat protein berdasarkan instruksi Bresnick, S. (2003).
Di antara sekian banyak jenis tumbuhan yang ada di dunia, tumbuhan biji (Spermatophyta)
merupakan jenis tumbuhan yang memiliki tingkat perkembangan paling tinggi sehingga
jumlahnya sangat banyak dan mendominasi seluruh jenistumbuhan yang ada. Untuk
mempertahankan jenisnya dari kepunahan, tumbuhantersebut menghasilkan biji sebagai alat
perkembangbiakannya. Biji terbentuk didalam bakal biji yang terdapat pada bagian bunga.
Tumbuhan biji memiliki bungasehingga sering disebut Anthophyta. Jika dilihat dari alat
perkawinannya yangtampak jelas dan mudah diamati, maka tumbuhan biji disebut pula dengan
Phanerogamae. Jenis tumbuhan lain yang alat perkawinannya tersembunyi dinamakan
Cryptogamae (Kadaryanto dkk, 2006).
Katak memiliki sepasang paru-paru berupa kantung elastis yang tipis. Mekanisme pernafasan
paru-paru terdiri dari inspirasi dan ekspirasi. Keduanya dengan muluttertutup. Katak memiliki
tulang-tulang rusuk dan rongga badan. Mekanisme pernafasannya diatur oleh otot-otot tulang
bawah dan perut yang saling berhubungan satu sama lain. Paru-paru divertilasi dengan
pompatekan. Kelenjar paru-paru itulah terutama penyebab udara keluar. Amphibia menambah
respirasi paru-paru dengan pertukaran gas melalui kulitnya yang tipis dan basah. Sebagian
besar dikeluarkan melalui kulit laju vertilasi paru-paru tidak cukup untukmembawa keluar,
sejumlah air juga diperlukan dan ditukarkan melalui kulit. Hal inilah yang mungkin
menyebabkan amphibia tidak dapat didarat sepenuhnya (Prawiri, 1999).
Tikus (Mus musculus) adalah hewan yang masih satu kerabat dengan tikus liar ataupun
tikusrumah. Tikus ini tersebar di seluruh dunia. Tikus ini sering ditemukan di dekat bangunan
7
gedung ataupun di tempat lain, jika terdapat makanan dan tempat berlindung. Tikus ini
semuanya berasalmula dari keturunan yang telah ada yaitu keturunan dari tikus liar yamg
sudah mengalami peternakan secara selektif. Tikus ini biasanya lebih suka hidup pada tempat
yang memiliki suhulingkungan yang tinggi (walker, 2008).
Mendel adalah seorang yang jenius dan telah berhasil dalam percobaan- percobaanya pada
bidang Hibridasi. Mendel telah berhasil menyusun beberapa postulatnya, seperti sifat materai
herediter yang berupan benda atau partikel dan bukan berupa cairan atau harmoni, sifat
tersebut berpasangan dan sifat yangtertutup dapat mncul kembali, yang artinya sifat yang
resesif akan terlihatekspresinya dalam keadaan tertentu. Semua hasil percobaan mendel ini
kemudiandi rumuskan kedalam dua hukum atau aturan, yaitu hukum mendel I dan hukum
mendel II (walker, 2008).
Gen Secara garis besar, hukum ini mencakup tiga pokok :
a. memiliki bentuk-bentuk alternatif yang mengatur variasi pada karakter turunnya. Ini
adalah konsep mengenai dua macam alel ; alel resesif (tidak selalu nampak dari luar,
dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya w dalam gambar) dan alel dominan (nampak dari
luar dinyatakan dengan huruf besar, misalnya R).
b. Setiap individu membawa sepasang gen, satu dari tetua jantan (misalnya ww dalam
gambar disamping) dan satu tetua betina (misalnya RR dalam gamping disamping).
c. Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang berbeda, alel dominan akan selalu
terekspresikan, tetap akan diwariskan pada gamet yang dibentuk pada turunanya.
Persilangan monohibrid dalam ilmu genetika persilangan monohibrid ditentukan oleh gen-gen
yang memisah secara bebas, di mana pada pembentukan gamet (Gametogenesis) untuk gen
yang merupakan pasangan akan disegregasikan ke dalam sel anakan. Gen yang terletak dalam
lokus yang sama pada kromosom, pada waktu gametogenesis gen sealel akan terpisah, masing-
masing menuju ke satu gamet. Hal ini dikenal juga dengan Hukum I Mendel (The Law of
Segregation of Allelic Genes) (Zaifbio, 2010).
Berbeda dengan persilangan monohibrid yang hanya memperhatikan satu sifat beda, maka
persilangan dihibrid adalah persilangan antara dua individu sejenis dengan dua sifat beda. Ciri-
ciri persilangan Dihibrid : Persilangan dengan memperhatikan dua sifat beda, Jumlah Gamet
yang terbentuk pada setiap individu adalah 4 (2n), Fenotip individu ditentukan oleh 2 macan
sifat genetik, Dijumpai maksimal 16 variasi genotip pada F2, 7 sifat kontras yang dimiliki ercis
(Pisum sativum), 7 sifat kontras yang dimiliki ercis (Zaifbio, 2010).
8
digunakan untuk proses metabolisme dan mengatur turgol sel. Hilangnya air dari tumbuh
tumbuhan terjadi melalui proses transpirasi dan gutasi. Transpirasi juga merupakan proses
yang membahayakan kehidupan tumbuhan, karena kalau transpirasi melampaui penyerapan
oleh akar, tumbuhan dapat kekurangan air. Bila kandungan air melampaui batas minimum
dapat menyebabkan kematian. Transpirasi yang besar juga memaksa tumbuhan mengadakan
penyerapan banyak, untuk itu diperlukan energi yang tidak sedikit. (Soedirokoesoemo, 1993).
Beberapa faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap laju transpirasi antara lain :
a. Cahaya, tumbuhan jauh lebih cepat bertranspirasi bilamana terbuka terhadap cahaya
dibandingkan dalam gelap
b. Suhu, tumbuhan bertranspirasi lebih cepat pada suhu lebih tinggi
c. Kelembaban, laju transpirasi juga dipengaruhi oleh kelembaban udara sekitar tumbuhan
d. Angin, adanya angin lembut juga meningkatkan laju transpirasi.
Fotosintesis adalah proses sintesis karbohidrat yang akan mengalami perubahandari bahan-
bahan anorganik seperti CO2 dan H2O yang terdapat pada tumbuhan yangmempunyai pigmen
dan dibantu dengan adanya energi cahaya matahari (Ai, 2012).
Berdasarkan reaksi fotositensis di atas,CO2 dan H2O merupakan substrat dalam reaksi
fotosintensis dan dengan bantuan cahaya matahari dan pigmen fotositensis (berupa klorofil
dan pigmen-pigmen lainya) akan menghasilkan karbohidrat dan
melepaskanoksigen.Cahaya matahari meliputi semua warna dari spektrum tampak dari merah
hinggaungu,tetapi tidak semua panjang gelombang dan spekrum tampak diserap (diabsorbsi)
oleh pigmen fotosintesis. Atom O pada kerbohidrat berasal dari CO2 dan atom H pada
karbohidrat berasal dari H2O (Sasmitamihardja dan siregar, dalam song Ai, 2012).
Percobaan sachs merupakan percobaan tentang fotosintesis yang bertujuan untuk membuktikan
bahwa fotosintesis menghasilkan amilum (zat tepung) dan berlangsung pada bagian tanaman
yang berklorofil. Seperti pada percobaan pertama, hasil fotosintesis adalah glukosa dan
9
oksigen. Untuk menguji adanya amilum digunakan reagen lugol, sebab dengan lugol amilum
akan tampak biru kehitaman, gejala ini mudah untuk diamati (Susilowarno, 2007).
Pada selembar daun terdapat bagian yang dibiarkan terkena sinar matahari dan ada bagian yang
ditutupi dengan karbon. Selembar daun yang lain dibiarkan terkena sinar matahari seluruhnya.
Setelah diuji dengan larutan yodium, bagian daun yang terkena sinar matahari berwarna biru
tua, sedangkan bagian daun yang ditutup dengan karbon berwarna terang . bagian daun yang
diuji dengan larutan yodium berwarna biru tua karena mengandung amilum yang merupakan
hasil fotosintesis (Damayanti, et al., 2010).
Pada tahun 1799, seorang dokter berkebangsaan Inggris bernama Jan Ingenhousz berhasil
membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan oksigen (O2). La melakukan percobaan
dengan tumbuhan air Hydrilla verticillata di bawah corong kaca bening terbalik yang
dimasukkan ke dalam gelas kimia berisi air. Jika Hydrilla verticillata terkena cahaya matahari,
maka akan timbul gelembung-gelembung gas yang akhirnya mengumpul di dasar tabung
reaksi. Ternyata gas tersebut adalah oksigen. Beliau juga membuktikan bahwa cahaya berperan
penting dalam proses fotosintesis dan hanya tumbuhan hijau yang dapat melepaskan oksigen
(Damayanti, et al., 2010).
2.8 Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem di alam dimana di dalamnya terjadi hubungan timbal balik
antara organisme dengan organisme yang lainnya, serta kondisi lingkungannya. Ekosistem
sifatnya tidak tergantung kepada ukuran, tetapi lebih ditekankan kepada kelengkapan
komponennya. Ekosistem lengkap terdiri atas komponen abiotik dan biotik. Ekosistem adalah
suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya dan antara komponen komponen tersebut terjadi pengambilan dan perpindahan
energi, daur materi, dan produktivitas (Sativani, 2010).
Dalam kehidupan, setiap organisme selalu memerlukan sesuatu dari lingkungannya dan
lingkungan akan menerima sesuatu dari organisme. Jadi, organisme dan lingkungan saling
mengadakan hubungan timbal balik (interaksi) yang disebut Ekosistem. Oekosistem diartikan
sabagai hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Cabang ilmu
biologi yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme dengan lingkungannya
disebut Ekologi. Istilah ekologi pertama kali diperkenalkan oleh E. Haeckel pada tahum 1860
sehingga dia disebut sebagai Bapak Ekologi. Ekosistem tersusun atas komponen-
komponennya, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik merupakan
komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup, contohnya tumbuhan, hewan,
dan mikroorganisme. Komponen abiotik merupakan komponen penyusun ekosistem yang
terdiri dari semua benda mati, contohnya air,tanah, cahaya, dan udara (Gunawan Susilowarno,
2007).
10
BAB III
METODE PRAKTIKUM
11
3.2.8 Ekosistem
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Thermometer, hygrometer,
anemometer. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah tali rafia, balok kayu 30
cm, kipas dan alat tulis.
12
yang rata lalu ditetesi dengan air, tutup daun tersebut dengan kaca penutup dengan hati-
hati jangan sampai terbentuk gelembung udara, sel tumbuhan diamati melalui
mikroskop, bentuk sel dan bagian-bagiannya diperhatikan seperti butir-butir kloroplas-
kloroplas dan vacuola pada sitoplasma sel, sel lengkap dan bagian-bagian yang anda
kenali digambar.
13
.
Pengamatan sistem pencernaan katak dan mencit
Setelah mengamati morfologi katak dan mencit, selanjutnya diadakan pembedahan
secara hati-hati., lalu diamati dan digambar bagian-bagian sistem pencernaan.
14
3.3.8 Ekosistem
Adapun prosedur kerja pada ekosistem yaitu :
Pengamatan dilakukan pada tiga lokasi berbeda yaitu pada daerah teduh, daerah padang
rumput, dan daerah padang tandus. Pada masing-masing lokasi diukur faktor faktor
lingkungannya sebanyak tiga kali selama 15 menit. Kemudian ditandai dengan balok
kayu yang telah disiapkan. Dibuat plot ukuran 1x1 meter kemudian lakukan
inventarisasi flora maupun fauna yang terdapat di dalamnya. Data yang di peroleh
dimasukkan dalam tabel pengamatan.
15
BAB IV
No Gambar Keterangan
1.
1. Lensa Okuler
2. Revolver
3. Lensa Objektif
4. Lengan mikroskop
5. Makrometer
6. Mikrometer
7. Meja Preparat
8. Kondensor
9. Diafragma
10. Sumber cahaya
11. Kaki mikroskop
2.
Bentuk asli huruf “d”
sebelum diamati
3.
Bentuk bayangan objek pada
mikroskop:
1. Maya
2. Terbalik
3. Diperbesar
16
4. Bentuk butir-butir pati
kentang sebelum diberi
yodium, terdapat:
1. Amilum (Butir pati)
2. Gelembung udara
17
2 Sel umbi lapis bawang merah (Allium 1. Inti sel (Nukleus)
ascalonium) sebelum diberi larutan iodium 2. Dinding sel (Epidermis)
3. Bidang sel (Sitoplasma)
18
6 Sel darah katak (Fejervarya cancrivora) 1. Sel darah merah (Eritrosit)
2. Keping darah (Trombosit)
19
2 Morfologi akar Diikotil (Radix) Akar tunggang;
1. Pangkal akar (Collum)
2. Batang akar (Corpus
radias)
3. Ujung akar (Apex radias)
4. tudung akar (Calyptra)
5. Cabang akar (Radix
lateralis)
20
6. Morfologi bunga bunga padi (Oryza sativa) Bagian-bagian bunga padi
(Oryza sativa)
1. Kepala sari (Antera)
2. Benang sari (Stamen)
3. Putik (Pistilum)
4. Dasar bunga (Receptacle)
5. Tangkai bunga
(Pedunculus)
6. Tenda bunga (Tepal)
21
10. Anatomi daun (Folium) Bagian-bagian daun
monokotil dan dikotil:
1. Lapisan luar (Kutikula)
2. Jaringan penyokong
(Kolenkima)
3. Sel-sel penyangga
4. Jaringan pengangkut
(Xilem dan Floem)
5. Celah-celah (Stomata)
6. Dinding luar (Epidermis)
7. Jaringan dasar (Parenkim)
22
3. Mata (Organum visum)
4. Tungkai atas (Ekstremitas
anterior)
5. Lengan atas (Brachium)
6. Lengan bawah
(Antebrachium)
7. Tungkai bawah
(Ekstremitas posterior)
8. Paha (Femur)
9. Betis (Tibia)
10. Pergelangan kaki (Meta
corpus)
11. Kloaka (Cloaka)
12. Alat pendengaran
(Membrane thympanium)
13. Kepala (Caput)
14. Punggung (Dorsal)
15. Perut (Abdomen)
23
15. Usus kosong (Jejenum)
Pada jantan
A. Buah zakar (Testis)
B. Ginjal (Renal)
C. Saluran lanjutan (Vas
deferens)
D. Saluran air seni (Vesicula
urinaria)
E. Alat kelamin jantan (Penis)
F. Pelebaran dari Ductus
(Vesicula seminalis)
G. Pelindung Testis
(Skorotum)
H. Kloaka (Cloaka)
24
4.1.5 Memahami Konsep Hukum Mendel
Adapun hasil pengamatan pada praktikum ini, yaitu:
PI : MM >< mm
G1 : M >< m
F1 : Mm (merah muda)
P2 : Mm >< Mm
G2 : M,m >< mm
M m
M MM Mm
M Mm mm
MM, Mm, mm = 3 : 1
No Perlakuan Grafik
25
1 Bunga pukul sembilan
(Portulaca grandiflora)
2 Hydrilla (Hidrylla
verticillata)
26
4. Kontrol
27
2 Daun A. Helai daun (Lamina)
B. Tulang daun (Nervatio)
C. Pati (Amilum)
D. Tangkai daun (Petiolus)
Percobaan Ingenhousz
28
4.1.8 Ekosistem
Tabel pengamatan pada daerah teduh
29
Kaktus (Opuntia)= 1 Keong (Pila ampullacea
Putri malu (Mimosa linnaeus)=1 ekor
15 menit pudica)=5 Semut (Formicidae)=43 ekor
30
-Putri malu (Mimosa pudica)=5 -Belalang kayu (Valanga
-Rumput (Poaceae)=15 nigricornis)=4 ekor
10 menit -Rumput mutiara (Hedyotis -Semut (Formicidae)=5 ekor
corymbosa)=2
31
Grafik pengamatan pada daerah padang tandus
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium sains,
khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat
mengamati obyek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Hal ini membantu
memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil.
Perkembangan instrumen yang berkemampuan melebihi indra manusia berjalan seiring
kemajuan sains. Penemuan dan penelitian awal tenteng sel menjadi maju berkat
penciptaan mikroskop pada tahun 1590 dan peningkatan mutu alat tersebut selama
tahun 1600-an (Campbell dkk, 2008)
Berdasarkan hasil pengamatan diamati struktur sel empulur batang ubi kayu(Manihot
esculenta) sebagai bentuk pengamatan dari sel mati. Objek yangdiambil adalah bagian
yang berbentuk seperti gabus pada batang ubi kayu(Manihot esculenta). Pada hasil
pengamatan di bawah mikroskop, terlihat bagian-bagian dari struktur sel empulur
batang ubi kayu (Manihot esculenta) yang berupa sel tumpuk, ruang antar sel, dinding
sel dan sel mati. Ruang antarsel adalah ruang diantara sebuah sel empulur batang ubi
kayu (Manihot esculenta) dengan sel empulur yang lain. Dinding sel adalah bagian
32
terluar darisel empulur batang ubi kayu (Manihot esculenta). Sel empulur batang ubi
kayu (Manihot esculenta) adalah sel mati. Hal tersebut dapat dilihat dari sel yangtidak
memiliki inti sel. Hasil pengamatan ini terlihat dengan menggunakan perbesaran 40 X
dan 100 X di bawah mikroskop.
Struktur sel umbi lapis bawang merah (Allium cepa) sebagai bentuk pengamatan dari sel
hidup. Objek yang diamati adalah potongan kecil dan tipis dari bawang merah. Pada
hasil pengamatan sel yang belum diwarnai denganmetilen blue di bawah mikroskop,
terlihat bagian-bagian dari struktur selumbi lapis bawang merah (Allium cepa) yang
berupa inti sel, sitoplasma dandinding sel. Setelah beri warna dengan metilen blue,
struktur yang teramatiadalah inti sel, sitoplasma dan dinding sel sama seperti sebelum
diwarnai olehmetilen blue hanya saja, bagian-bagian sel terlihat lebih jelas
dibandingsebelumnya. Hasil pengamatan ini terlihat dengan menggunakan perbesaran
40X dan 100 X di bawah mikroskop.
Diamati struktur daun Hydrila Vertilicata sebagai perwakilan dari pengamatan struktur
sel tumbuhan. Objek yang diamati adalah potongan daun Hydrila Vertilicata. Pada hasil
pengamatan di bawah mikroskop, terlihat bagian-bagian dari struktur sel daun Hydrila
Vertilicata yang teramati adalah dindingsel dan urat daun. Dinding sel ini yang
menyebabkan bentuk dari sel tumbuhan tetap dan tidak berubah. Terlihat juga urat daun
yang berfungsi untuk mengalirkan hasil dari proses fotosintesis. Sel daun Hydrila
vertilicata merupakan sel hidup sebab memiliki inti sel.
selaput rongga mulut sebagai perwakilan dari sel hewan. Pada hasil pengamatan sel
selaput rongga mulut setelah diwarnai oleh metilen blue di bawah mikroskop, terlihat
bagian-bagian dari struktur sel selaput ronggamulut yang berupa inti sel, membran sel
dan jaringan epitel. Dari hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa sel selaput rongga
mulut juga tersusun dari jaringan epitel pipih berlapis. Sel selaput rongga mulut
memiliki membran selnamun tidak memiliki dinding sel sehingga bentuknya tidak tetap.
Jaringanepitel pada sel selaput rongga mulut berfungsi untuk melindungi jaringan
yangada dibawahnya. Hasil pengamatan ini terlihat dengan menggunakan perbesaran 40
X di bawah mikroskop.
Secara anatomi, tumbuhan dikotil memiliki kambium dengan pembuluh angkut yang
teratur. Adapun tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium dan pembuluh angkutnya
tidak teratur. Pada akar tumbuhan dikotil xilem berada pada bagian dalam dan floem
berada pada bagian luar dari xilem. Tumbuhan monokotil pembuluh angkutnya yaitu
xilem dan floem saling bersilangan.
Dalam praktikum mengamati morfologi daun, di dapat bahwa pada daun tumbuhan
monokotil memiliki pertulangan daun yang sejajar sehingga bentu daun pada tumbuhan
ini melengkung atau memanjang sedangkan pada daun tumbuhan dikotil memiliki
pertulangan daun yang menjari atau menyirip sehingga bentuk daun pada tumbuhan ini
33
cenderung melebar. Adapun bagian-bagian daun pada tambuhan monokotil da
tumbuhan dikotil yaitu helaian daun (Lamina), tangkai daun (Petiolus), pelepah daun
( Folius), lidah daun (Ligula) dan tulang daun (Vena).
Dalam praktikum mengamati morfologi bunga, di dapat bahwa pada bunga tumbuhan
monokotil memiliki kelopak bunga dengan kelipatan dari 3. Sedangkan bunga pada
tumbuhan dikotil memiliki kelopak bungan dengan kelipatan 4 atau 5. Adapu bagian-
bagian bunga pada tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil yaitu putik (Gynoecium),
mahkota (Petal), benang sari (Androecium), bakal buah (Ovarium), kelopak (Calix) dan
tangkai (Petiolus). Berdasarkan bagian-bagiannya bunga dapat dibedakan menjadi dua
yaitu, bunga lengkap atau bunga sempurna (Flos completus), yang dapat terdiri atas,
lingkaran daun-daun kelopak, satu atau dua lingkaran benang-benang sari dan satu
lingkaran daun-daun buah. Bunga yang bagian-bagiannya tersusun dalam empat
lingkaran dikatakan bersifat Tetrasiklik, dan jika bagian-bagiannya tersusun dalam lima
lingkaran dikatakan Pentrasiklik. Dan bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurna
(Flos incompletus), jika salah satu bagian hiasan bunganya atau salah satu alat
kelaminnya tidak ada. Jika bunga tidak mempunyai hiasan, maka bunga itu disebut
telanjang (Nudus), jika hanya mempunyai salah satu dari kedua macam alat kelaminnya
dinamakan berkelamin tunggal (Unisexualis).
Sistem pencernaan pada katak terdiri atas rongga Rima oris (mulut), Esofagus
(kerongkongan), Ventriculus (Lambung), usus halus yang terdiri dari Duo denum,
Jejenum, dan Ileum, usus besar, Hepar (hati), Kantung empedu dan kloaka.
Saluran reproduksi pada katak betina berawal dari ovarium yang mengalir melalui
oviduk. Oviduk merupakan suatu saluran yang menjulur dari bagian anterior rongga
tubuh menuju bagian posterior tepatnya pada kloaka. Oviduk mempunyai sel kelenjar
yang menyekresikan lapisan lunak disekitar telur, dan pada bagian posteriornya melebar
untuk penampungan telur sementara tetapi selain itu oviduk tidak mengalami pencirian
khusus. Katak melakukan proses reproduksi di dalam air, sedangkan fertilisasi terjadi di
luar tubuh katak betina (eksternal). Katak betina yang sedang hamil namun tidak ada
katak jantan yang mengawininya maka telur akan disimpan di dalam tubuh katak.
34
Dari hasil pengamatan pada percobaan yang dilakukan, didapatkan keturunan pertama
(F1) adalah Mm. pada keturunan kedua (F2) didapatkan perbandingan genotip dari
MM : Mm : mm adalah 17 : 20 : 14. Fenotip dari percobaan yang didapatkan adalah
Merah : putih dengan nilai perbandingannya adalah 38 : 12.
Fenotip Merah (M) Dominan Sempurna Terhadap Fenotip Putih (M) Yang Resesif.
Persilangan Pada Kasus Ini Disebut Dominansi Penuh Karena Sifat Gen Yang Satu
Lebih Kuat Dibandingan Dengan Sifat Gen Yang Lainnya. Akibatnya, Sifat Gen Yag
Lebih Kuat Dapat Menutupi Sifat Gen Yang Lemah.
Berdasarkan grafik, pada 10 menit ke-2 hingga ke-6 tidak terjadi penguapan. Mengapa
hal ini bisa terjadi?, hal ini dikarenakan adanya faktor eksternal yang memperlambat
laju transpirasi. Faktor-faktor tersebut adalah temperatur dan cahaya matahari. Pada 10
menit ke-2 hingga ke -6, tempat pengamatan bercuaca mendung hingga. Hal ini
35
mengakibatkan temperatur tempat pengamatan bersuhu di bawah 30 ℃ dan cahaya
matahari menjadi sangat minim akibat tertutup awan. Terdapat kemungkinan pula
terjadi penguapan namun tidak dapat terukur secara teliti yang disebabkan oleh wadah
yang digunakan berdiameter yang sedikit besar dan alat ukur yang digunakan tidak
berketelitian tinggi. Kemungkinan lainnya adalah terdapat kesalahan pada wadah yang
digunakan atau bahan wadah itu sendiri. Dalam percobaan ini digunakan wadah kiko
yang berbahan plastik dan berdiameter sedikit besar. Walaupun data yang didapatkan
tidak terjadi penguapan air pada 10 menit ke-2 hingga ke-6, tidak menutup
kemungkinan transpirasi bisa saja terjadi pada 10 menit berikutnya. Lalu mengapa pada
menit pertama bisa terjadi penguapan dan mengapa hasil banyak penguapan pada
tumbuhan 1,2 berbeda dengan tumbuhan 3 ? hal ini disebabkan oleh adanya cahaya
matahari, temperatur dan angin yang dapat mempercepat laju transpirasi. Adanya
kesamaan jumlah air yang menguap pada tabung kontrol dengan tabung yang berisi
tumbuhan 1 dan 2 disebabkan oleh faktor-faktor internal seperti morfologi dari
tumbuhan itu sendiri. Faktor-faktor internal yang mempengaruhi transpirasi sendiri
adalah ukuran daun, ketebalan daun, jumlah stomata dan lainnya. Perbedaan banyak
penguapan pada tumbuhan 1,2 dan tumbuhan 3 diakibatkan oleh faktor internal seperti
ukuran daun dan ketebalan daun yang berbeda. Selain itu dapat disebabkan juga oleh
adanya perbedaan dari morfologi tersebut.
Pada percobaan Sachs, daun yang dimasukkan dalam air mendidih bertujuan untuk
mematikan sel, dimana daun dalam kondisi layu. Daun yang dimasukan dalam alkohol
mendidih mempunyai fungsi untuk melarutkan klorofil pada daun dan daun terlihat
kaku setelah dicelupkan dalam alkohol. Fungsi iodium sebagai indikator amilum apakah
daun mengalami fotosintesis atau tidak. Perbedaan daun yang ditutupi kertas aluminium
foil dengan daun yang tidak ditutupi kertas yaitu pada daun yang tidak ditutupi kertas
aluminium foil akan tampak biru kehitaman yang menandai bahwa pada daun tidak
terjadi fotosintesis. Hal ini disebabkan karena kertas aluminium foil mempunyai sifat
memantul cahaya matahari sehingga fotosintesis tidak dapat berlangsung, berbeda
dengan daun yang tidak mendapatkan perlakuan, akan tampak bercak-bercak ungu
kehitam-hitaman yang adanya amilum. Dengan kata lain, secara umum fotosintesis
hanya dapat berlangsung jika ada cahaya matahari yang cukup mengenai permukaan
daun yang ditandai dengan adanya amilum pada daun.
Pada percobaan Ingenhouz tanaman Hydrilla verticillata dengan panjang yang telah
ditentukan dimasukkan ke dalam corong dengan posisi terbalik yang ditutup dengan
tabung reaksi dan kemudian kedalam gelas piala yang berisi air sampai penuh, apabila
dilakukan perlakuan dengan memberikan cahaya pada Hydrilla verticillata tersebut akan
menghasilkan gelembung udara yang banyak, sedangkan apabila diberi perlakuan
dengan ditempatkan pada tempat yang tidak terdapat cahaya dengan lama pengamatan
yang sama, maka Hydrilla verticillata yang direndam akan mengeluarkan gelembung
udara dalam jumlah yang relatif sangat sedikit. Hal ini pengaruh dari intensitas cahaya
yang ada pada saat itu.
4.2.8 Ekosistem
36
Dalam kehidupan, setiap organisme selalu memerlukan sesuatu dari lingkungannya dan
lingkungan akan menerima sesuatu dari organisme. Jadi, organisme dan lingkungan
saling mengadakan hubungan timbal balik (interaksi) yang disebut Ekosistem.
Oekosistem diartikan sabagai hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Cabang ilmu biologi yang mempelajari hubungan timbal balik antara
organisme dengan lingkungannya disebut Ekologi. Istilah ekologi pertama kali
diperkenalkan oleh E. Haeckel pada tahum 1860 sehingga dia disebut sebagai Bapak
Ekologi. Ekosistem tersusun atas komponen-komponennya, yaitu komponen biotik dan
komponen abiotik. Komponen biotik merupakan komponen penyusun ekosistem yang
terdiri dari makhluk hidup, contohnya tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme.
Komponen abiotik merupakan komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari semua
benda mati, contohnya air,tanah, cahaya, dan udara (Gunawan Susilowarno, 2007).
Unsur abiotik sangat berpengaruh bagi organisme atau komponen biotik yang berada di
dalam ekosistem tersebut, seperti halnya batu digunakan oleh semut untuk berlindung
dari musuhnya dengan kata lain sebagai alat untuk pertahanan diri dari pesaingnya
dalam melakukan kompetisi. Kelembapan mengindikasikan adanya uap air dalam suatu
ekosistem yang berguna mengurangi terjadinya penguapan yang berlebihan yang dapat
membuat tumbuhan kering, sehingga rumput tidak mengalami kekeringan. Kecepatan
angin juga berpengaruh pada penyebaran spora bagi tumbuhan spora. Unsur yang lain
seperti tanah tentu sangat berpengaruh bagi makhluk hidup yaitu sebagai tempat
berlindungnya semut, sebagai media tanaman agar dapat tumbuh dan menyediakan air
dan unsur hara didalamnya.
37
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop
Adapun kesimpulan dari Praktikum ini yaitu :
Mikroskop merupakan alat utama yang digunakan di laboratorium mikrobiologi .
dengan bantuan mikroskop,kita dapat mengamati bakteri yang kita dapat mengamati
bakteri yang tidak dapat dilihat sehingga memudahkan kita untuk mengamati benda
yang renik. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita untuk
mengamati objek yang berukuran sangat kecil.
38
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Mendel
adalah seorang yang jenius dan telah berhasil dalam percobaan- percobaanya pada
bidang Hibridasi. Mendel telah berhasil menyusun beberapa postulatnya, seperti sifat
materai herediter yang berupan benda atau partikel dan bukan berupa cairan atau
harmoni, sifat tersebut berpasangan dan sifat yangtertutup dapat mncul kembali, yang
artinya sifat yang resesif akan terlihatekspresinya dalam keadaan tertentu.Hasil
perhitungan perbandingan pada setiap persilangan sesuai dengan Hukum Mendel.
Perbandingan yang dihitung dari data kelas menunjukkan adanya penyimpangan yang
semu karena prinsip Hukum Mendel tetap berlaku, hal ini hanya disebabkan oleh gen-
gen yang membawa sifat memiliki ciri tertentu.
5.1.8 Ekosistem
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Ekosistem
adalah suatu sistem di alam dimana di dalamnya terjadi hubungan timbal balik antara
organisme dengan organisme yang lainnya, serta kondisi lingkungannya. Ekosistem
sifatnya tidak tergantung kepada ukuran, tetapi lebih ditekankan kepada kelengkapan
komponennya. Ekosistem lengkap terdiri atas komponen abiotik dan biotik kosistem
tersusun atas dua komponen penting yaitu komponen biotik dan komponen abiotik.
Jenis tumbuhan dan hewan yang dominan dari pengamatan yang saya lakukan yaitu
tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) yang terdapat di daerah padang tandus dan
padang rumput. Untuk fauna yang dominan ditemukan adalah hewan semut ) yang
dapat ditemukan di daerah teduh dan daerah tandus. Faktor-faktor yang
mempengaruhi perbedaan ekosistem di suatu daerah tertentu yaitu ketinggian, tekanan
udara yang tinggi memiliki kelembaban yang tinggi, pergerakan angin, suhu yang
makin tinggi akan mempengaruhi kelembaban yang semakin rendah, dan cahaya
matahari
39
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat praktikkan berikan yaitu sebaiknya sebelum melakukan praktikum,
praktikan harus memahami terlebih apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam praktikum
agar tidak terjadi kesalahan ataupun hal-hal yang tidak diinginkan lainnya seperti kecelakaan
saat praktikum dan kepada praktikkan jika asisten menjelaskan laboratorium menjelaskan lebih
diperhatikan lagi agar tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan data. Dan lakukan dengan
sebaik mungkin
\\
DAFTAR PUSTAKA
Ferdinand, F., (2009), Praktis Belajar Biologi, Visindo Media Persada, Jakarta.
40
Gunawan Susilowarno, 2007. Menjelajah Dunia Biologi untuk kelas XII SMA dan MA. Solo: PT
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Kadaryanto, 2006, Biologi I mengungkap Rahasia Alam Kehidupan SMP kelas VIII, Bogor :
Ghalia Indonesia.
Raffi Salahuddin, 2015. Menjelajah Dunia Biologi untuk kelas XII SMA dan MA. Solo: PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
Sadina. (2013). Mengubah Mikroskop Cahaya Menjadi Mikroskop Digital Multimedia dengan
Menggunakan Software Im Magician . Lampung
Sasmitamihardja dan siregar, dalam song Ai, 2012. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta:
Raja Grafindo Persada
Sativani, 2010. Penuntun Biologi Dasar Jurusan Biologi Universitas Negeri Makassar. Makassar.
Syamasuri dan Istamar. 2004. Biologi jilid 2A untuk SMA kelas XI. Jakarta:Erlangga
Soedirokoesoemo, Wibisono. 1993. Materi Pokok Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
41
Tjitrosoepomo, H. (2007). Botani Umum. Yogyakarta: UGM Press.
Widyatmoko, Arif. 2008. Laboratorium Biologi. PT Bengawan Ilmu: Jakarta. ISBN: 978-979-26
8939-6
LAMPIRAN
42
43
BIOGRAFI PENULIS
44
LEMBAR ASISTENSI
Nama :
Nim :
Kelompok :
Asisten :
45
1 Senin, 31 otober 2022 Perbaiki lagi
46