Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

MIKROSKOP DAN PENGAMATAN SEL

OLEH:

KELOMPOK IV

AHMAD RAIHAN HASANUDDIN

60500120046

KIMIA B

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PRODI KIMIA

2020
2

LEMBARAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum Biologi Umum dengan Judul “Mikroskop dan

Pengamatan Sel” yang disusun oleh:

Nama : AHMAD RAIHAN HASANUDDIN

NIM : 60500120046
Kelompok : IV (Empat)

telah diperiksa oleh Asisten/ koordinasi Asisten dan dinyatakan diterima.

Samata, November 2020

Koordinator Asisten Asisten

Windasari Rauf, S.Si Windasari Rauf, S.Si

Mengetahui,

Dosen Penanggung Jawab

Fitria Azis, S.Si.,M.Si


Nip. 198405312011012006

i
3

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur tidak henti-hentinya kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang

telah memberikan rahmat, nikmat dan anugerah-Nya sehingga Laporan Praktikum

dapat terselesaikan dengan baik, meski jauh dari kata sempurna. Kami mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan

Laporan Praktikum Kimia ini, terkhusus kepada:

1. Kepada Bapak dan Ibu selaku dosen pengampu mata kuliah Praktikum Biologi

Kepada segenap asisten laboratorium Biologi yang tetap sabar untuk melayani

kelompok kami dalam berlangsungnya praktikum.

2. Kepada para orangtua yang tak pernah putus mendoakan agar kuliah kami berjalan

dengan baik.

3. Dan seluruh teman-teman yang berkenan membantu hingga Laporan Praktikum

Kimia ini dapat selesai.

Demikianlah Laporan Praktikum Biologi kami buat dengan sepenuh hati. Tidak lupa

kritik dan saran kami harapkan agar laporan ini dapat menjadi lebih baik lagi.Semoga

laporan ini bisa bermanfaat bagi semua dan terkhusus bagi selaku penulis. Terima

Kasih.

Penyusun

ii
4

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................... .......i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..….....ii

DAFTAR ISI……………………………….……………………………….……......iii

BAB I PENDAHULUAN…………………..……………………………………........1

A. Latar Belakang……………………......……………………………….……....1

B. Rumusan Masalah……………………..…………………………………........2

C. Tujuan Percobaan………………………..……………………………….…...2

BAB II LANDASAN TEORI……………………...……...……………….................3

A. Mikroskop ………………………….........................…………..…………......3

B. Sel ………………….……....................................................................……....4

C. Sel Tumbuhan……………......…..................……............................................6

D. Sel Hewan…….................................………………...……………………......7

E. Sel Prokariotik ………………………………..................................................7

F. Sel Eukriotik......................................................................................................8

BAB III METODOLOGI PERCOBAAN………………....………………….............9

A. Waktu dan Tempat…………………………………………….………............9

B. Alat dan Bahan……………………………………………………..…….........9


C. Prosedur Kerja…………………………………………………………...........9

iii
5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN…………….................................................11

A. Hasil Pengamatan……………………………………………………..…......11

B. Pembahasan…………………………………………………………….........13

Bab V PENUTUP………………………………………………………………........16

A. Kesimpulan……………………………………………………………..........16

B. Saran………………………………………………………………….….......16

DAFTRA PUSTAKA..................................................................................................17
6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Biologi merupakan ilmu yang didasarkan pada hasil pengamatan. Dalam

percobaan ini dilakukan uji mikroskop, uji sel bawang merah (tumbuhan), uji sel

gabus, uji sel hewan dan sel kapuk dengan menggunakan mikroskop dengan

meletakkan bahan ke atas obyek glass dan ditutupi dengan cover glass kemudian

diletakkan ke meja mikroskop untuk dilihat tentang keadaan bahan tersebut. Semua

mahluk hidup dari yang terkecil sampai yang terbesar tersusun dari sel. Mahluk hidup

ada yang hanya terdiri satu sel, adapula tersusun banyak sel. Sel dapat dikatakan

sebagai unit terkecil dari mahluk hidup. Sel-sel dapat berbeda dalam bentuk, ukuran

dan fungsi, tetapi secara struktur semua sel sama. Sel ada yang dapat dilihat tanpa

bantuan mikroskop, tetapi pada umumnya berukuran mikroskopis, dan sel hewan

lebih kecil daripada sel tumbuhan.

Oleh karena itu, dalam percobaan yang berjudul mikroskop dan

pengamatan sel, praktikan dapat mempraktikannya secara langsung. Seperti, sel

tumbuhan (bawang merah) yaitu dengan mengiris setipis mungkin kulit bawang

merah lalu letakkan dalam obyek glass, kemudian tetesi aquades dengan

menggunakan pipet tetes lalu tutup dengan cover glass. Letakkan ke dalam meja

mikroskop lalu mengamati obyek tersebut. Sehingga pada percobaan ini pada

pengamatan sel praktikan dapat mengerti dan memahami yang sejalan dengan tujuan

praktikum.

1
27

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada percobaan ini adalah :

1. Apa sajakah bagian-bagian mikroskop dan fungsinya?

2. Bagaimana sifat-sifat bayangan pada mikroskop dan gambar yang dihasilkan?

3. Apa perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan?

4. Apa perbedaan antara sel hidup dan sel mati?

C. Tujuan Percobaan

Adapun tujuan pada percobaan ini adalah :

1. Mengetahui bagian-bagian mikroskop dan fungsinya.

2. Mengetahui sifat-sifat bayangan pada mikroskop dan gambar yang

dihasilkan.

3. Mengetahui perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan

4. Mengetahui perbedaan antara sel hidup dan sel mati.


8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Mikroskop

Perkembangan instrumen yang berkemampuan melebihi indra manusia

berjalan seiring kemajuan sains. Penemuan dan penelitian awal tentang sel menjadi

maju berkat penciptaan mikroskop pada tahun 1600. Mikroskop masih menjadi

bagian yang tidak terpisahkan dari penelitian sel. Dua parameter penting dalam

mikroskop (teknik-teknik dalam penggunaan mikroskop) adalah perbesaran dan daya

resulusi (atau resolusi saja) atau daya urai. Perbesaran adalah perbandingan ukuran

citra objek dengan ukuran sebenarnya. Resolusi adalah ukuran kejelasan citra; jarak

minimun yang dapat memisahkan dua titik sehingga masih bisa dibedakan sebagai

dua titik. Misalnya, benda yang tampak oleh mata telanjang sebagai satu bintang

dilangit mungkin diresolusi sebagai bintang kembar oleh teleskop (campbell, 2010,

hal: 103).

Adapun bagian-bagian mikroskop meliputi bagian optik, bagian penerangan,

dan bagian mekanis (Suparti. 2010. Hal: 6-7).

1. Bagian Optik

Bagian ini berupa lensa-lensa yang mampu membuat bayangan benda menjadi

lebih besar. Ada dua macam lensa yang dekat dengan mata disebut lensa okuler atau

lubang pengintai. Kekuatan pembesaran biasanya tertulis pada permukaannya

misalnya, 10 x dan lain-lain. Lensa yang dekat dengan benda/objek disebut lensa

objektif dan terpasang pada revolver. Kekuatan perbesaran berbeda-beda misalnya

10x, 20x, maupun 40x.

3
49

2. Bagian Penerang

Salah satu syarat sediaan dapat diamati dengan jelas adalah pencahayaan yang

cukup. Untuk menangkap dan memantulkan cahay yang masuk, mikroskop

dilengkapi dengan reflector berupa cermin, baik sisidatar maupun cekung.

3. Bagian Mekanis

Bagian Mekanis berguna untuk menggerakkan dan memudahkan pengunaan

mikroskop. Bagian tersebut diantaranya landasan/dasar/kaki mikroskop dan pegangan

mikroskop.

Mikroskop dapat menghasilkan bayangan dari benda menjadi lebih besar.

Perbesaran yang sering terdapat pada mikroskop bilogi yaitu :

1. Objektif 4 x, okuler 10 x, perbesaran total : 40 x

2. Objektif 10 x, okuler 10 x, perbesaran total : 100 x

3. Objektif 40 , okuler 10 x, perbesaran total : 400 x

Objektif yang paling kuat untuk mikroskop optic adalah 100 x, yang disebut

objek minyak emersi karena penggunaannya harus dengan minyak emersi, cara

penggunaannya harus dipelajari secara khusus. (parjatmo.widjojo,1987:1)

B. Sel
Sekian banyak organ-organ yang terdapat di dalam sel, inti sel merupakan

subjek yang paling banyak mendapat perhatian dari para ahli ilmu genetika. Hal ini

disebabkan karena didalam inti inilah dapat ditemukan kromosom dan gen. Sifat-sifat

kromosom yaitu kromosom berbentuk seperti untaian yang mengandung unit

pewarisan sifat yang disebut gen. Kromosom memiliki bagian sentral yang disebut
sentromer. Berdasarkan posisi sentromernya, kromosom bisa digolongkan dalam
5
10

empat golongan yaitu; metasentrik (sentromer terletak ditenga-tengah kromosom),

submetasentrik (sentromer terletak agak dipinggir kromosom), akrosentrik (sentromer

terletak di dekat ujung kromosom), dan telesentrik (sentromer terletak diujung

kromosom). Panjang kromosom bervariasi dari satu atau dua mikron sampai beberapa

mikrometer. Banyaknya gen yang terdapat pada kromosom bervariasi dari beberapa

sampai ribuan gen, tergantung panjang kromosom. Di dalam sel tubuh, kromosom

berada dalam kondisi berpasangans esuai dengan bentuk, panjang, dan letak

sentromer. Kromosm yang memiliki bentuk, panjang, dan letak setromer yang sama

disebut kromosom homolog. Sel yang mengandung kromosom yang berpasangan

disebut berada dalam keadaan diploid (2n). Sel kelamin atau gamet pada umumnya

memiliki kromosom yang tidak berpasangan dalam keadaan haploid, n (Rachman

Ronny, 2004, hal: 1).

Sel merupakan unit dasar kehidupan yang tidak dapat dilihat tanpa

menggunakan mikroskop karenaberukuran sangat kecil (sel manusia berdiameter

sekitar 25 mikrometer). Tubuh manusia mengandung 60 miliar (6 x 1013 ) sel dan

sekitar dua ratus jenis sel yang berbeda tetapi semuanya memiliki struktur dasar yang

sama. Ada dua jenis utama sel-sel eukariota (hewan, tumbuhan, dan jamur) dan sel

prokariota (bakteri). Sel eukariota memiliki materi genetik berupa asam

deoksiribonukleat (DNA) yang dikemas menjadi kromosom di dalam nukleus.

Diameter sel prokariota berukuran 1 mikrometer sedangkan sel eukariota dapat

berdiameter sekitar 200 mikrometer. Sel-sel yang berukuran lebih kecil ini memiliki

DNA yang berada bebas di sitoplasma sel. Meskipun ada perbedaan seperti ini, dapat

dibayangkan bahwa sel manusia dan sel bakteri sama-samamemiliki materi genetik

yang dikelilingi sitoplasma yang dilapisi membran tipis (James, Baker dan Swain,

2008, hal: 77).


6
11

Istilah sel dipakai oleh Robert Hooke, kira-kira 300 tahun yang lalu, untuk

ruang-ruang kecil seperti kotak yang dilihatnya pada waktu ia mengamati gabus dan

bahan tumbuhan lain di bawah mikroskop, yang pada waktu itu ditemukan. Bagian

penting dari sel bukanlah dinding selulosa yang dilihat dari hooke melainkan isi dari

sel itu (Muthtadin, 2014, hal: 45).

Semua organisme kompleks tersusun dari sel-sel dengan cara yang sama

seperti rumah yang terususun dari batu bata. Sel-sel ini terorganisasi dan berinteraksi

untuk melakukan fungsi yang berbeda, sel-sel yang melakukan fungsi yang sama

bergabung membentuk jaringan, misalnya jaringan hati tersusun dari sel-sel hati.

Jaringan yang berbeda akan bergabung membentuk organ, misalnya jantung tersusun

dari jaringan otot dan saraf yang bekerja sama sehingga jantung memompa darah ke

seluruh tubuh (James, Baker dan Swain, 2008, hal: 77).

Adapun sel dibedakan menjadi dua yaitu dapat dibedakan menjadi 2 yaitu Sel

Hidup dan sel mati.Sel hidup adalah sel yang masih memiliki peranan penting dalam

metabolism kehidupan dari mahkluk hidup, hal itu ditandai dengan adanya bagian-

bagian protoplas dalam sel atau dengan adanya hasil metabolism yang berupa bahan

ergastik, sedangkan sel mati hanya berupa ruang kosong yang dibatasi oleh dinding

sel. (Marya. 2012, hal: 1)

C. Sel Tumbuhan

Sel tumbuhan dan hewan terdapat dalam berbagai ukuran, bentuk, warna dan

struktur bagian dalam, akan tetapi seluruhnya mempunyai sifat tertentu yang umum.

Setiap sel terdiri dari suatu tali yang sangat halus terbuat dari bahan serupa gel

dikelilingi oleh suatu membran sel. Kebanyakaan sel mengandung satu inti dan
12
7
3

struktur bagian dalam lainnya yang disebut sebagai organel yang mempunyai

fungsi-fungsi khas (Muthtadin, 2014, hal: 10).

Bagian tumbuhan yang pokok adalah akar, batang dan daun, sedang

bagian-bagian lain pada tumbuhan hanyalah penjelmaan salah satu di antara bagian

pokok yang tadi saja atau kombinasi bagian-bagian pokok tesebut. Bagian tumbuhan

yang kita beri nama tersendiri sesungguhnya adalah calon atau bakal bagian pokok

tersebut, atau dengan lain kata permukaan tersebut merupakan bagian tumbuhan

(in statu nascendi) (Tjitrosoepomo, 2012, hal: 100).

D. Sel Hewan

Sel hewan adalah nama umum untuk sel eukariotik yang menyusun jaringan

hewan. Sel hewan berbeda dari sel eukariotik lain, seperti sel tumbuhan karena

mereka tidak memiliki dinding sel dan kloroplas, dan biasanya memiliki vakoala yang

lebih kecil bahkan tidak ada. Krena tidak memiliki dinding sel yang keras, sel hewan

bervariasi bentuknya. Sel manusia adalah salah satu jenis sel hewan, sel hewan terdiri

dari vesikel, mitokondria, sentriol, nukleus, nukleolus, kromatin, ribosom, retikulum

endoplasma, mikrotubulus, membran plasma, vakuola, sitosol, selaput inti, badan

golgi dan lisosom (Tjitrosoemopo, 2012, hal: 101).

E. Sel Prokariotik

Prokariota terdiri dari dinding sel, membran dan DNA bebas di sitoplasma.

Sedangkan eukariota terdiri dari nukleus yang dikelilingi membran dan membran.

Berbagai sistem organ bersama-sama membentuk organisme multiseluler, misalnya

manusia, hewan, tumbuhan dan jamur. Sel-sel prokariota (bakteri) tidak terorganisasi

menjadi stuktur seperti halnya sel-sel manusia. Bakteri adalah satu sel tunggal
813

(uniseluler) yang mampu hidup mandiri. Beratus-ratus jenis bakteri tinggal di dalam

tubuh (James, Baker dan Swaim, 2008, hal: 77-78).

F. Sel Eukariotik

Fitur yang mendefinisikan yang menetapkan sel eukariotik terpisah dari sel

prokariotik adalah bahwa mereka memiliki organel bermembran, terutama inti, yang

berisi materi genetik dan tertutup oleh selubung nukleus. Eukariotik berasal dari

bahasa Yunani yaitu eu “baik” dan karyon “kacang” atau “kernel”. Sel eukariotik

juga mengandung organel bermembran lainnya seperti mitokondria dan badan golgi.

Selain itu, tumbuhan dan alga mengandung kloroplas. Organisme eukariotik ada yang

uniseluler dan ada juga yang multiseluler. Hanya eukariotik yang memiliki banyak

jenis jaringan yang terdiri dari jenis sel yang berbeda (James, Baker dan Swaim,

2008, hal: 78).

Eukariotik merupakan minoritas kecil dari semua makhluk hidup bahkan sel-sel

dalam tubuh manusia kalah jumlah sepuluh banding satu dengan bakteri dalam usus.

Namun, karena ukuran mereka jauh lebih besar, biomassa kolektif eukariotik

di seluruh dunia diperkirakan sekitar setara dengan prokariotik. Eukariota pertama

kali berkembang sekitar 1,6-2,1 miliar tahun yang lalu yang pada umumnya, sel

eukariotik memiliki ukuran yang lebih besar dari prokariotik dan memiliki

bagian–bagian sub-seluler yang disebut dengan organel dan sitoskeleton yang terdiri

atas mikrotubulus, mikrofilamen dan filamen. Selain melakukan pembelahan sel

secara aseksual, kebanyakan eukariotik juga bisa melakukan reproduksi seksual

melalui proses fusi sel, yang tidak ditemukan pada prokariotik (Tjitrosoepomo, 2012,

hal: 102)
14

BAB III

METODE PERCOBAAN

A. Waktu dan Tempat

Praktikum MIKROSKOP DAN PENGAMATAN SEL dilasanakan pada

tanggal 13 November 2020 yang dilaksanakan pada pukul 07.30 – 12.00 WITA.

Praktikum tersebut dilakukan secara daring melalui via google meet.

B. Alat dan Bahan


1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah mikroskop, obyek
glass, cover glass, pipet tetes, gunting, sendok.

2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah Aquades (H2O),
Batang ketela pohon, bawang merah, kapuk, koran dan metilen blue.

C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:

1. Uji kerja Mikroskop

Pelajari bagian-bagian mikroskop, gambar dan catat fungsinya 2. Guntinglah

satu huruf dari kertas koran, kemudian letakkan di atas obyek glass, tetesi dengan air

dan tutup dengan cover glass 3. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran paling

kecil. Catat hasil pengamatan dan gambar potongan huruf yang anda amati. Ulang

percobaan di atas dengan menggunakan perbesaran kuat.

9
15
10

2. Uji Sel pada Tumbuhan

Menyiapkan bawang merah sebagai sampel pada tumbuhan, kemudian

membuka satu lapis bawang merah lalu membuat sayatan kulit ari bawang merah

yang paling tipis. Setelah itu, meletakkan di atas obyek glass, kemudian menetesi

dengan aquades dan menutup dengan cover glass, lalu simpan ke meja kerja

mikroskop dan mengamati pada mikroskop.

3. Uji Sel Pada Hewan atau Manusia

Mengorek permukaan pipi bagian dalam dengan menggunakan sendok, lalu

oleskan di atas obyek glass, kemudian tetesi metilen blue dan tutup menggunakan

cover glass. Setelah itu, simpan pada meja kerja, lalu mengamati pada mikroskop.

4. Uji Sel Mati

Menyiapkan bahan ketela pohon, lalu mengambil gabus dari bagian tengah

batang ketela pohon, kemudian membuat sayatan yang paling tipis. Setelah itu,

meletakkan di atas obyek glass, kemudian menetesi dengan aquades dan menutup

dengan cover glass lalu simpan pada meja kerja serta mengamati pada mikroskop.

5. Uji Sel Serat Kapas dan Kapuk

Menyiapkan kapas, lalu mengambil kapas setipis mungkin. Kemudian

meletakkan di atas obyek glass dan tetesi aquades. Setelah itu, tutup dengan cover

glass, lalu simpan pada meja kerja dan mengamati pada mikroskop. Ulangi langkah di

tersebut dengan menggunakan kapuk.


16

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:

1. Mikroskop (kertas Koran)

Tabel 4.1

Gambar Keterangan

Sampel koran digunakan untuk

memastikan apakah mikroskop

tersebut dapat dugunakan atau

berfungsi dengan baik

2. Sel Tumbuhan
Tabel 4.2

Gambar Keterangan
Pada sampel sel bawang merah

disamping, terdapat bagian

dinding sel, inti sel, epidermis

dan juga sitoplasma.

Nukleusnya berbentuk oval

dan merupakan organel

terbesar dalam sel serta

plastidanya berupa bulir-bulir.

11
12
17

3. Sel Hewan atau Manusia


Tabel 4.3

Gambar Keterangan
Pada gambar sel hewan,

terdapat membran sel,

sitoplasma, dan granula.

Sedangkan inti sel tidak

ditemukan.

4. Sel Mati
Tabel 4.4

Gambar Keterangan
Pada sampel batang ketela

pohon, terlihat bentuk sel-sel

gabus segi delapan tetapi ada

juga bentuknya sperti segi lima

atau enam. Tidak memiliki inti

sel, tetapi hanya terdapat

dinding sel dan bagian yang

lain kosong.
13
18

5. Kapas dan Kapuk


Tabel 4.5

Gambar Keterangan
Pada gambar tersebut, Sel

kapas berbentuk memanjng

dan bercabang-cabang seperti

pita yang memiliki rongga

Pada Sel ini memiliki puntiran

(torsi) dan lumen pada seratnya

Di beberapa bagian, dserta

tidak memiliki organel-organel

di dalam selnya, sehingga sel

kapas merupakan sel mati.

Pada sel kapuk, memilki serat

halus yang berbentuk

memanjang dan bercabang,

tidak beongga, tidak terdapat

torsi serta tidak berongga, yanh

hanya dibatasi oleh dinding sel.

B. pembahasan

Sel memiliki komponen khusus sehingga dapat terjadi reaksi kimia di dalam
sel. Dalam tubuh makhluk hidup ada yang bersel banyak ada yang hanya terdiri dari
14
19

satu saja Sel merupakan unit terkecil yang menyusun setiap organisme serta dapat

untuk melaksanakan fungsi hidup sendiri dan berkembang dengan baik dengan cara

bereplikasi atau memperbanyak diri. Adapun pembahasan dari pengamatan yaitu:

1. Koran

Huruf pada sampel Koran dipotong lalu diletakkan di atas objek glass,

kemudian ditambahkan akuades dan ditutup dengan cover glas yang berfungsi untuk

meletakkan huruf pada objek glass agar tidak bergeser pada saat pengamatan.

Pengamatan dilakukan dengan menggunakan mikroskop. hasil yang diperoleh yaitu

huruf yang diamati mengalami perubahan. Sehingga hasil yang diperoleh yaitu

Bayangan maya, terbalik, diperbesar terhadap obyek yang diamati.

3. Sel Tumbuhan

Bawang merah diiris setipis mungkin bagian luarnya yang berfungsi

untukmeletakkan sampel yang akan diamati dan diletakkan diatas objek glass sebagai

wadah pengamatan. Kemudian ditambahkan akuades dan ditutup dengan cover glass

yang berfungsi sebagai perekat agar sampel tidak bergeser. Kemudian diamati

menggunakan mikroskop. hasil yang diperoleh yaitu dinding sel, intisel dan

sitoplasma.

2. Sel Pada Hewan

Pipi baagian dalam dikorek menggunakan sendok kemudian diletakkan diatas

objek glass yang berfungsi sebagai wadah pengamatan dari cairan korekan pipi.

Kemudian ditambahkan metilen blue. Metilen blue sendiri berfungsi sebagai indikator

warna pada sampel sehingga terlihat lebih jelas pada saat pengamatanserta indikator

untuk megetahui apakah sel itu sudah mati. Kemudian ditutup dengan cover gelas
yang berfungsi agar sampel tidak atau berubah posisis (bergerak). Selanjutnya
20
15

diamati menggunakan mikroskop. Sehingga hasil yang diperoleh yaitu, intisel,

membrane sel, granula, sitoplasma.

4. Sel Mati

Batang ketela pohon diiris setipis mungkin kemudian mengambil gabus yang

berada di dalamnya, kemudian di letakkan di atasobjek glass yang berfungsi sebagai

wadah kemudian ditambahkan akuades lalu ditutup dengan cover glass. Kemudian

diamati menggunakan mikroskop . hasil yang diperoleh yaitu hanya terdapat dinding

sel.

5. Serat Kapas dan Kapuk

Diletakkan beberapa serat kapas diatas objek glass yang telah ditetesi akuades.

Pemberian akuades berfungsi agar serat yang telah diambil tidak terbang kemudian

ditutup menggunakan cover glass yang berfungsi agar wadah tidak bergeser padasaat

diamati. Lalu mengamati menggunakan mikroskop. Diletakkan beberapa serat kapuk

diatas objek glass yang telah diteteseiakuades. Pemberian akuades berfungsi agar

serat yang telah diambil tidak terbang kemudian ditutup menggunakan cover glass

yang berfungsi agar wadah tidak bergeser pada saat diamati. Lalu mengamati

menggunakan mikroskop. hasil yang diperoleh yaitu dindingsel dan lumen. Kedua

sampel tersebut dapat dibedakan berdasarkan seratnya. Sel Kapas yaitu berbentuk

benang-benang halus yang memiliki percabangan dan tidak berongga sedngkan, sel

kapuk yaitu berbentuk benang-benang tipis yang berjumlah sedikit.


21

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Bagian-bagian dari mikroskop yaitu lensa okuler, lensa obyektif, tabung,
revolver, meja benda, diafragma, pangatur kasar (makrometer), pengatur halus
(mikrometer), cermin, lengan, penjepit, kondesor dan kaki.
2. Sifat-sifat bayangan dan gambar yang dihasilkan pada mikroskop yaitu lensa
okuler membentuk bayangan maya, tegak, dan di perbesar. Lensa objektif
membentuk bayangan nyata, terbalik, dan di perbesar.
3. Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan yaitu, sel hewan tidak memiliki
dinding sel, tidak memiliki plastida bentuk tidak tetap, memiliki sentriol dan
lisosom. Sel tumbuhan, tidak memiliki sentriol dan lisosom, memiliki dinding
sel, memiliki plastida, dan bentuknya tetap.
4. Perbedaan sel hidup dan sel mati yaitu, sel hidup adalah sel yang masih
memiliki cirri-ciri kehidupan dan masih memiliki peranan penting dalam
metabolisme kehidupan dari makhluk hidup yang di tandai dengan adanya
bagian-bagian protoplas. Sel mati yaitu sel yang sudah tidak mempunyai
peranan dalam proses kelangsungan kehidupan dan tidak menunjukkan
adanya organel-organel, di dalamnya hanya berupa ruamg kosong.

B. Saran

Sebaiknya praktikum selanjutnya jika memungkinkan, dapat di laksanakan

secara lagsung agar praktikum lebih mudah untuk dipahami oleh para praktikan.

Serta sebaiknya pada proses uji sel hewan dilakukan dengan menggunakan sel hewan

pada jenis hewan agar mendapatkan hasil yang diinginkan dan akurat.

16
22

DAFTAR PUSTAKA

James, Joyce. Baker, Colin dan Swain, Helen. Prinsip-prinsip Sains untuk
keperawatan. Erlangga: Jakarta, 2008.

Jamilah. Biologi Sel. Alauddin University Press: Makassar, 2014.

Mathtadin, Cut. Biologi Sel. Alauddin University Press: Makassar, 2014.

Tjitrosoepoemo. Morfologi Tumbuhan. Universitas Gadja Mada:


Yogyakarta,2012.

Burns, G.W., The science of Genetics, fourth Ed. (New York: MacMillan
Publishing Company, Inc., 1980).

Campbell. Biologi edisi kedelapan jilid I: Erlangga, 2010.

Suparti . Mikroskop. Alprin: Jawa Tengah, 2010.

17

Anda mungkin juga menyukai