SBMPTN 2020
Kimia
Termokimia
2. Kimia – Termokimia
konsep energi. Hal ini dikarenakan termokimia adalah bidang dalam ilmu kimia yang
membahas perubahan energi dalam bentuk kalor atau panas yang terlibat dalam suatu
reaksi. Menurut hukum kekekalan energi, energi tidak dapat diciptakan maupun
dimusnahkan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain atau
Perpindahan energi sendiri terjadi dalam bentuk kerja (w) atau kalor (q).
Jika suatu sistem mengalami perubahan, akan terjadi perubahan energi dalam sistem
(∆U). Jika suatu sistem menerima kalor, kalor tersebut dapat disimpan sebagai energi
dalam dan sebagian akan digunakan untuk melakukan kerja. Secara matematis,
hubungan antara energi dalam sistem, kerja, dan kalor dinyatakan sebagai berikut.
q = U − w
Termokimia 1
B. Sistem dan Lingkungan
Sistem adalah reaksi yang tengah diamati, termasuk setiap perubahan yang
menyertainya. Sementara lingkungan adalah segala sesuatu di luar sistem yang dapat
Pertukaran
Jenis interaksi
Kalor Materi
Sistem terbuka √ √
Sistem tertutup √ Χ
Sistem terisolasi Χ Χ
menjadi dua jenis, yaitu reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Reaksi eksoterm adalah
reaksi yang melibatkan perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan. Dengan kata lain, reaksi
eksoterm melepaskan kalor. Sementara itu, reaksi endoterm adalah reaksi yang melibatkan
perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem. Dengan kata lain, reaksi endoterm menyerap
kalor. Dalam diagram energi, perubahan energi dari reaksi eksoterm dan endoterm
Termokimia 2
D. Entalpi dan Perubahan Entalpi dalam Reaksi
1. Entalpi dalam Reaksi
Dalam termokimia, perubahan energi yang terjadi pada suatu reaksi dikaji sebagai
entalpi (H). Entalpi adalah energi yang dimiliki suatu sistem yang diukur dalam
tekanan tetap. Dengan demikian, perubahan energi akan sama dengan perubahan
entalpinya (∆H).
Perubahan entalpi yang terlibat pada suatu reaksi kimia dinyatakan dalam persamaan
termokimia yang sudah setara. Nilai perubahan entalpi (∆H) yang dicantumkan diukur
pada tekanan 1 atm dan suhu 25 oC. Untuk reaksi eksoterm, ∆H bernilai negatif. Harga
negatif ini mengacu pada pelepasan kalor dari sistem ke lingkungan. Sementara untuk
reaksi endoterm, ∆H bernilai postif. Harga positif ini mengacu pada penyerapan kalor
Ini berarti, 2 mol gas hidrogen (H2) bereaksi dengan 1 mol gas oksigen (O2)
menghasilkan 2 mol air (H2 O) disertai dengan pelepasan kalor sebesar 484 kJ.
Harga perubahan entalpi dan karakteristik dari suatu reaksi dapat disimpulkan dalam
tabel berikut.
Termokimia 3
2. Jenis-Jenis Perubahan Entalpi Standar (∆Ho)
Berdasarkan sistem reaksi yang dikaji, perubahan entalpi standar dibedakan menjadi
berikut.
pada pembentukan satu mol senyawa dari unsur-unsurnya yang paling stabil pada
keadaan standar.
Perubahan entalpi penguraian standar adalah perubahan entalpi yang terjadi pada
penguraian satu mol senyawa menjadi unsur-unsurnya yang paling stabil pada keadaan
standar.
Perubahan entalpi pembakaran standar adalah perubahan entalpi yang terjadi pada
energi ikatan.
a. Kalorimetri
Pada metode ini, digunakan kalorimeter sederhana dan kalorimeter bom. Kalorimeter
sederhana adalah alat yang dibuat dari gelas atau wadah yang bersifat isolator, seperti
gelas plastik. Dengan demikian, dianggap tidak ada perpindahan kalor dari sistem ke
lingkungan, atau sebaliknya. Sementara kalorimeter bom adalah alat yang lebih teliti
dan dirancang khusus untuk mengukur kalor yang dilepaskan dalam suatu reaksi. Pada
kalorimeter bom, sistem dalam keadaan terisolasi sehingga tidak ada perpindahan
Kalorimetri menggunakan perubahan suhu air dan kalorimeter sebagai acuan. Kalor
yang dilepaskan dari suatu reaksi akan diserap oleh air dan kalorimeter. Dengan
mengamati perubahan suhu, harga kalor yang terlibat dalam reaksi dapat ditentukan
Termokimia 4
Keterangan:
Sementara itu, harga perubahan entalpi ditentukan berdasarkan jumlah kalor yang
−qreaksi
H =
n
Keterangan:
b. Hukum Hess
Hukum Hess menyatakan bahwa setiap reaksi memiliki harga ∆H tetap dan tidak
bergantung pada mekanisme reaksi atau tahapannya. Jadi, ∆H suatu reaksi adalah
akumulasi atau hasil penjumlahan ∆H beberapa tahapan reaksi tersebut. Sebagai akibat
Contoh:
A→B ∆H1
B→C ∆H2
A→C ∆H3
H3 = H1 + H 2
Termokimia 5
Ingat!
Jika reaksi dibalik, nilai ∆H berubah tanda (positif menjadi negatif atau
sebaliknya).
Jika reaksi dikali atau dibagi, nilai ∆H juga dikali atau dibagi.
Jika reaksi dijumlah, nilai ∆H juga dijumlah
Hukum Hess juga dapat dinyatakan dalam bentuk diagram siklus atau diagram tingkat
energi. Sebagai contoh, diagram tingkat energi untuk reaksi pembakaran metana
Termokimia 6
c. Energi pembentukan standar (∆Hof)
Nilai ∆H juga dapat ditentukan dengan menggunakan data ∆Hof senyawa yang terlibat
dalam reaksi. Penentuan perubahan entalpi berdasarkan data ∆Hof dapat dirumuskan
sebagai berikut.
d. Energi ikatan
Energi ikatan rata-rata adalah rata-rata energi yang diperlukan untuk memutuskan
ikatan dari satu mol molekul yang berwujud gas menjadi atom-atomnya. Penentuan ∆H
Termokimia 7