Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN ELEKTROLIT HCl dan

CH3COOH dengan ELEKTRODA Zn dan Cu

OLEH :

1. RIFANDA VIANTIANO HARSONO (KA 2018 / 18030234008)

2. ACHMAD FITRIADI AKBAR (KA 2018 / 18030234025)

3. GORA FAHMAN (KA 2018 / 18030234029)

4. TRI DYAH ANDIANITA (KA 2018 / 18030234059)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
PRODI KIMIA
2020
A. JUDUL : Pengujian elektrolit HCl dan CH3COOH dengan elektroda Zn dan Cu
B. TUJUAN: Menguji arus dan tegangan pada larutan elektrolit HCl dan CH3COOH
dengan elektroda Zn dan Cu
C. DASAR TEORI:
Elektrokimia merupakan bagian dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan
antara reaksi kimia dengan arus listrik. Elektrokimia dapat diaplikasikan dalam
berbagai keperluan manusia, seperti keperluan sehari-hari dalam skala rumah tangga
dan industri-industri besar seperti industri yang memproduksi bahan bahan kimia baik
organik maupun anorganik, farmasi, polimer, otomotif, perhiasan, pertambangan,
pengolahan limbah dan bidang analisis (Yulianti 2016).

Sel volta atau sel galvanik adalah sumber tegangan yang terdiri dari dua buah
elektroda yang memiliki beda deret potensial dalam suatu larutan elektrolit. Pasangan
elektroda Cu-Zn menghasilkan tegangan listrik yang lebih tinggi dibandingkan
dengan pasangan elektroda Cu-Zn, dan Cu-Al (Fauzi, et al. 2018).

Sel Volta merupakan jenis sel elektrokimia yang dapat menghasilkan energi
listrik dari reaksi redoks yang berlangsung spontan. Baterai jeruk nipis merupakan sel
Volta, karena kandungan kimia yang terdapat dalam jeruk nipis dapat berubah
menjadi energi listrik. Hal itu ditentukan oleh anoda dan katoda dalam jeruk tersebut.
Anoda yang berupa uang logam ditancapkan pada pangkal jeruk nipis. Sedangkan
katoda yang berupa lempengan seng ditancapkan pada bagian bawah jeruk tersebut.
(Mungkin dan Ikhsan 2016). Elektroda yang berfungsi sebagai anoda adalah
elektroda yang mempunyai potensial korosi lebih negative sehingga anoda cenderung
bersifat korosif (Winston 2008).

Semua zat yang terlarut dalam air dapat dikelompokkan menjadi salah satu
dari dua golongan yaitu zat elektrolit dan zat non elektrolit. Zat Elektrolit merupakan
suatu zat yang ketika dilarutkan ke dalam air maka akan menghasilkan larutan yang
dapat menghantarkan arus listrik. Larutan elektrolit kuat merupakan larutan yang
mempunyai daya hantar listrik kuat/baik sedangkan larutan elektrolit lemah
merupakan larutan yang mempunyai daya hantar listrik lemah/kurang baik. Zat non
elektrolit merupakan suatu zat yang tidak dapat menghantarkan arus listrik ketika
dilarutkan ke dalam air (Chang 2003).

Untuk menggerakkan muatan dari satu titik ke titik lain diperlukan beda
potensial listrik antara kedua muatan. Beda potensial diukur antara dua elektroda
yaitu elektroda pengukur dan elektroda pembanding.Sebagai elektroda pembanding
umumnya digunakan elektroda hidrogen (H+ | H2 | Pt) atau elektroda kalomel (Cl- |
Hg2Cl2(s) | Hg). Beda potensial inilah yang dinyatakan sebagai daya gerak listrik
(DGL). Potensial elektroda hidrogen standar diberi harga = 0 volt (Eº = 0 volt)
(Usman, Hasbi dan Sudis 2017).

Apabila kedua elektroda ini dihubungkan (lihat gambar), maka elektron akan
mengalir dari Zn ke Cu. Elektron-elektron ini berasal dari reaksi spontan pada
elektroda Zn/Zn2+ :

Zn → Zn2+ + 2 e

Elektron yang tiba pada elektroda Cu/Cu2+ akan berantaraksi dengan ion-ion
tembaga,

Cu2+ +2e → Cu

Energi listrik yang dihasilkan oleh sel ini adalah sama dengan pengurangan
energi bebas, G, dari reaksi :
Energi listrik = n F E

Dimana n adalah jumlah ekivalen zat yang bereaksi, F adalah tetapan Faraday
(=96500 colomb), dan E adalah daya gerak listrik atau potensial sel. Jadi,

G = -n F E

Apabila keaktifan dari kedua jenis ion dalam larutan adalah satu, maka :

G° = -n F E°sel

dimana E adalah daya gerak listrik, DGL, standar dari sel.

Daya gerak listrik sel yang diukur adalah hasil kombinasi dari potensial kedua
elektroda. Menurut "konvensi" :

E = E+ - E-

dimana E ialah potensial elektroda positip (dalam contoh diatas ialah elektroda Cu)
dan E- ialah potensial dari elektroda negatif (elektroda Zn).

E°sel = E°Cu – E°Zn

= 0,340 -(-0,761)

= 1.101 volt (pada 25°C)

Polaritas atau tanda dari masing-masing elektroda dapat diketahui dari pengukuran
potensial sel dengan potensiometer, volmeter elektronis. Elektrode dengan potensial
yang lebih negatif selalu bertindak sebagai elektroda negatif (anoda).
TABEL POTENSIAL REDUKSI STANDAR (25℃)

D. ALAT DAN BAHAN


 Alat
Alat Jumlah

Kabel Penjepit Buaya 6 buah

Kawat Tembaga 4 buah

Multimeter 1 buah

Seng 4 buah
Pipet Tetes 2 buah

Gelas Kimia 2 buah

 Bahan
Bahan Jumlah
Larutan HCl 1,5 M Secukupnya
Larutan HCl 3M Secukupnya
Larutan CH3COOH 1 M Secukupnya
Larutan CH3COOH 0,5 M Secukupnya
Aquades Secukupnya

E. PROSEDUR KERJA
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ambil sepotong kawat tembaga dan sepotong plat seng
3. Hubungkan kawat tembaga dan plat seng dengan menggunakan kabel penjepit
buaya
4. Setiap ujung kabel penjepit buaya harus dihubungkan pada kawat tembaga
dan plat seng yang berbeda
5. Pada setiap kawat tembaga dan plat seng masing – masing dililit dengan tisu
6. Basahi tisu dengan larutan yang akan digunakan untuk percobaan
(HCl,CH3COOH,aquades)
7. Sambungkan multimeter dengan penjepit buaya yang belum tersambung pada
sisi paling kiri dan sisi paling kanan rangkaian. Ketika menyambung penjepit
buaya dan multimeter harus benar antara kutub negatif dan kutub positif
sehingga angka dapat muncul pada multimeter
8. Ukur tegangan dan arus listrik dengan menggunakan multimeter
F. DATA HASIL PENGAMATAN
a. HCl 1,5 M
Rangkaian Tegangan (Volt) Arus Listrik (A)

Tunggal 0,625 0,4

Seri 0,725 0,425

b. HCl 3 M
Rangkaian Tegangan (Volt) Arus Listrik (A)

Tunggal 2,4 1,2

Seri 2,8 1,2

c. CH3COOH 1 M
Rangkaian Tegangan (Volt) Arus Listrik (A)

Tunggal 1,8 0,35

Seri 2,4 0,4

d. CH3COOH 0,5 M
Rangkaian Tegangan (Volt) Arus Listrik (A)

Tunggal 0,025 0,3

Seri 0,05 0,35

e. Aquades
Rangkaian Tegangan (Volt) Arus Listrik (A)

Seri 0,175 0,04


G. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Telah dilakukan percobaan Pengujian elektrolit HCl dan CH3COOH dengan


elektroda Zn dan Cu untuk menguji seberapa besar arus dan tegangan yang dihasilkan
dengan menggunakan multimeter. Pada percobaan kali ini digunakan larutan
elektrolit HCl dan CH3COOH dengan menggunakan elektroda Zn dan Cu.

Langkah pertama yang dilakukan adalah mengukur tegangan dan arus listrik dari
HCl dihubungkan kawat tembaga dengan plat seng dengan kabel penjepit buaya. Tiap
– tiap ujung kabel penjepit buaya harus dihubungkan pada kawat tembaga dan plat
seng berbeda . Pada setiap ujung kawat tembaga dan plat seng masing – masing dililit
dengan tisu. Dan dibahasi dengan HCl 1,5 M. Kemudian diukur tegangan (V) dan
arus listrik (A) menggunakan multimeter. Diperoleh hasil data tunggal dan rangkaian
seri. Pada data tunggal dengan tegangan sebesar 0,625 V dan arus listrik 0,4 A.
Sedangkan pada rangkaian seri dengan tegangan sebesar 0,725 V dan arus listrik
0,425 A.

Langkah kedua adalah mengukur tegangan dan arus listrik menggunakan HCl 3
M dengan data tunggal dan rangkaian seri. Diperoleh hasil data tunggal dan rangkaian
seri. Pada data tunggal dengan tegangan sebesar 2,4 V dan arus listrik 1,2 A.
Sedangkan pada rangkaian seri dengan tegangan sebesar 2,8 V dan arus listrik 1,2 A.

Larutan HCl adalah larutan elektrolit kuat. HCl dikelompokkan menjadi larutan
elektrolit kuat karena dapat menghantarkan listrik. Hal ini ditandai dengan keadaan
lampu yang menyala terang saat elektroda dicelupkan. Cara kerjanya yaitu, larutan
HCl di dalam air mengurai menjadi kation (H+) dan anion (Cl-). Terjadinya hantaran
listrik pada larutan HCl disebabkan ion H+ menangkap elektron pada katoda dengan
membebaskan gas Hidrogen. Sedangkan ion-ion Cl melepaskan elektron pada anoda
dengan menghasilkan gas klorin. Dalam HCl, ion-ion H+ dan Cl- tidak memiliki
kecenderungan untuk bergabung kembali membentuk molekul HCl. Oleh karena itu,
ia menggunakan tanda panah tunggal untuk menunjukkan ionisasi sempurna.
Langkah ketiga adalah mengukur tegangan dan arus listrik menggunakan
CH3COOH 1 M dengan data tunggal dan rangkaian seri. Diperoleh hasil data tunggal
dan rangkaian seri. Pada data tunggal dengan tegangan sebesar 1,8 V dan arus listrik
0,35 A. Sedangkan pada rangkaian seri dengan tegangan sebesar 2,4 V dan arus
listrik 0,4 A.

Langkah keempat adalah mengukur tegangan dan arus listrik menggunakan


CH3COOH 0,5 M dengan data tunggal dan rangkaian seri. Diperoleh hasil data
tunggal dan rangkaian seri. Pada data tunggal dengan tegangan sebesar 0,025 V dan
arus listrik 0,3 A. Sedangkan pada rangkaian seri dengan tegangan sebesar 0,05 V
dan arus listrik 0,35 A.

Larutan CH3COOH adalah larutan elektrolit lemah. Elektrolit yang hanya


terionisasi sebagian dan memilliki daya hantar lemah disebut elektrolit lemah. Selain
itu, Larutan yang dapat memberikan nyala redup ataupun tidak menyala, tetapi masih
terdapat gelembung gas pada elektrodanya maka larutan ini merupakan elekrtolit
lemah. Daya hantarnya buruk dan memiliki 𝛼 (derajat ionisasi) kecil, karena sedikit
larutan yang terurai (terionisasi). Makin sedikit yang terionisasi, makin lemah
elektrolit tersebut. Dalam persamaan reaksi ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan
panah dua arah (bolak-balik) artinya tidak semua molekul terurai (ionisasi tidak
sempurna).

Asam asetat (CH3COOH) yang ditemukan pada larutan cuka, mengalami ionisasi
sebagian. Ionisasi asam asetat dapat dinyatakan dengan

CH3COOH(aq) ⇄ CH3COO- (aq) + H+ (aq)

Dimana CH3COO- di sebut ion asetat, dengan menuliskan rumus molekul asam
CH3COOH, dapat kita ketahui bahwa proton yang dapat terionisasi berasal dari gugus
COOH.

Panah bolak balik (⇄) dalam persamaan reaksi di atas berarti bahwa reaksi
tersebut reversible: yaitu reaksi dapat berlangsung dalam dua arah. Awalnya,
sejumlah molekul CH3COOH terurai menjadi ion-ion H+ dan CH3COO-. Seiring
berjalannya waktu, beberapa ion H+ dan CH3COO- bergabung kembali membentuk
molekul CH3COOH. Akhirnya, tercapai suatu keadaan dimana molekul-molekul
asam terurai secepat penggabungan kembali ion-ionnya. Keadaaan kimiawi seperti
ini, dimana tidak ada perubahan menyeluruh yang dapat teramati (walaupun aktivitas
yang berkesinambungan terus berlangsung dalam tingkat molekul), disebut
kesetimbangan kimia. Oleh karena itu, CH3COOH merupakan elektrolit lemah, sebab
ionisasi yang dialaminya dalam air tidak sempurna.

Langkah kelima adalah mengukur tegangan dan arus listrik menggunakan aquades
dengan data yang diperoleh dalam rangkaian seri. Diperoleh hasil rangkaian seri
memiliki tegangan sebesar 0,175 V dan arus listrik 0,04 A.

Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik dari luar disebut katoda,
katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi sehingga elektrodanya bermuatan
negatif. Sedangkan, elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus
listrik luar disebut anoda, anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi sehingga
elektrodanya bermuatan positif. Dari tabel potensial reduksi standar , ketika Zn
mengalami reduksi E sel bernilai negatif.

Zn2+ + 2e- → Zn E° = -0,76 V

Namun pada percobaan ini Zn mengalami oksidasi sehingga nilai nya bernilai
positif.

Zn → Zn2+ + 2e- E° = +0,76 V

Jadi reaksi yang dialami katoda dan anoda keseluruhan adalah :

Katoda : Cu2+ + 2e- → Cu E° = + 0,34 V

Anoda : Zn → Zn2+ + 2e- E° = + 0,76 V

Cu2+ + Zn → Cu + Zn2+ E°sel = +1,1 V

Dengan menggunakan data potensial standar sel yang telah diperoleh, dapat dihitung
energi bebas gibbs yaitu sebesar:
ΔG° = -n x F x E°sel
ΔG° = - 2 mol x 96500 coulomb/mol x 1,1 J/coulomb
ΔG° = - 212.300 J
ΔG° = - 212,3 KJ

H. KESIMPULAN

1. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik. Suatu larutan
dapat digolongkan ke larutan elektrolit karena larutan tersebut dapat terionisasi.
Larutan elektrolit terbagi dua, yaitu:

a) Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah. Pada
elektrolit lemah, ionisasi terjadi secara tidak sempurna (terionisasi sebagian). Larutan
yang digunakan dalam percobaan ini adalah CH3COOH (asam cuka)

b) Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik yang
kuat karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya air), seluruhnya berubah
menjadi ion-ion. Pada elektrolit kuat, ionisasi terjadi secara sempurna (terionisasi
seluruhnya). Larutan yang digunakan dalam percobaan ini adalah HCl (Asam
Klorida)

2. Dari percobaan yang telah dilakukan untuk menguji besar tegangan dan arus listrik
dari elektrolit H2O, HCl, dan CH3COOH menggunakan elektroda Cu (Tembaga) dan
Zn (Seng). H2O adalah senyawa polar, sehingga ketika berada fasa larutan (aq), H2O
dapat terionisasi sehingga dapat menghantarkan arus listrik. HCl adalah larutan
elektrolit kuat dan CH3COOH adalah larutan elektrolit lemah. Manipulasi konsentrasi
dapat mempengaruhi besar tegangan dan arus listrik yang dihasilkan, semakin besar
nilai konsentrasi maka semakin besar juga nilai tegangan dan arus listrik yang
dihasilkan. Pada percobaan yang telah kami lakukan diperoleh nilai E° adalah sebesar
+1,1 V sehingga diperoleh nilai energi bebas gibbs adalah sebesar ΔG° = -212,3 KJ.
Karena nilai energi bebas gibbs yang dihasilkan adalah negatif, maka reaksi yang
terjadi adalah reaksi spontan.
DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta: Erlangga.

Fauzi, G.A, K.C Riski, S.W Suciyati, and Junaidi, Surtono. 2018. "Improvent of
Electrical Characteristics of Electrochemical Cells Made From Sea Water
Using Electroplating Method of Cu (Ag)-Zn Electrode as Renewable Energy
Source." International Conference Applied Sciences Mathematics and
Informatics. Bandar Lampung : Indonesia.

Mungkin, Moranain, and Tulus Ikhsan. 2016. "Filtrasi Jeruk Nipis yang Ditambahkan
NaCl + Na-EDTA Sebagai Elektrolit Baterai dengan Charger Solar Cell."
Sains dan Matematika 1-10.

Usman, Muh. Ali, Muhammad Hasbi, and Budiman Sudis. 2017. "Studi Eksperimen
Penggunaan Air Garam sebagai Sumber Energi Alternatif." Jurnal Mahasiswa
Teknik Mesin (Universitas Halu Oleo).

Winston, Revie, R. 2008. "Corrosion And Corrosion Control An Introduction To


Corrosion ." Science and Engineering Fourth Edition. A John Wiley & Sons
Inc.

Yulianti, Devi. 2016. "Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas."
Skripsi.

Anda mungkin juga menyukai