Anda di halaman 1dari 14

DIFUSI & ELECTROPLATING

electrochemistry
1 . R I FA N D A V I A N T I A N O H .
18030234008
2. ACHMAD FITRIADI A.
18030234025
3 . G O R A FA H M A N 1 8 0 3 0 2 3 4 0 2 9
4 . T R I D YA H A . 1 8 0 3 0 2 3 4 0 5 9

Group 5

Add a Footer 2
PERISTIWA DIFUSI
Difusi adalah peristiwa mengalirnya atau berpindahnya
suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi
tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan
konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien
konsentrasi. Difusi merupakan salah satu peristiwa
perpindahan massa yang prosesnya sering juga
dilakukan dalam industri-industri. Proses difusi minimal
melibatkan dua zat, salah satu zat berkonsentrasi lebih
tinggi daripada zat lainnya atau dapat dikatakan dalam
kondisi belum setimbang, Keadaan ini dapat menjadi
driving force dari proses difusi.

Add a Footer 3
Click icon to add picture

PROSES DIFUSI DAN


LAPISAN PERMUKAAN
Proses oksidasi berlanjut dipermukaan
Dalam hal ini elektron bergerak dengan
arah yang sama agar pertukaran
elektron dalam reaksi ini bisa terjadi

Add a Footer 4
Click icon to add picture

Terjadinya difusi ion, baik ion metal maupun ion


oksigen, memerlukan koefisien difusi yang
cukup tinggi. Sementara itu gerakan elektron
menembus lapisan oksida memerlukan
konduktivitas listrik oksida yang cukup tinggi pula.
Oleh karena itu jika lapisan oksida memiliki
konduktivitas listrik rendah, laju penambahan
ketebalan lapisan juga rendah.

Add a Footer 5
PEMURNIAN LOGAM

Prinsip pemurnian logam sama dengan penyepuhan logam, yaitu


menggunakan metode elektrosisis dengan elektroda aktif. Proses
permurnian logam dikenal dengan nama electrorefining tembaga. Tembaga
adalah logam penghantar listrik yang baik. Supaya konduktivitasnya (daya
hantar listrik) meningkat, maka tembaga perlu dibersihkan dari
pengotornya.sel elektrolisis sering digunakan untuk memurnikan logam
(dalam hal ini tembaga) dari pengotornya.

Add a Footer 6
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
CuSO4 (aq) → Cu2+(aq) + SO42-(aq)
Katode (tembaga murni) : Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s)
Anode (tembaga tidak murni) : Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e-
Logam Cu yang kotor dioksidasi dan berubah menjadi larutan Cu2+, Ion Cu2+
bergabung dengan larutan yang ada dan bergerak ke katode. Di katode Ion Cu 2+
direduksi membentuk logam kembali. Pada waktu Ion Cu2+ di anode bergerak
ke katode, maka harus ada penyaring, sehingga yang ke katode hanya Ion Cu 2+
saja, sedangkan pengotornya tetap di anode. Akibatnya daerah katode adalah
daerah bersih dan Cu2+ yang diendapkan akan menghasilkan logam Cu murni

Add a Footer 7
ARUS LISTRIK
Arus listrik terdiri dari dua jenis yaitu arus listrik searah (direct current=DC)
dan arus listrik bolak-balik (alternative current= AC). Arus listrik DC
merupakan arus listrik yang mengalir secara terus menerus kesatu arah.
Arus DC dipakai dalam industry yang menggunakan proses elektrolisa,
misalnya pemurnian dan pelapisan atau penyepuhan logam. Arus listrik AC
merupakan arus listrik yang mengalir bolak-balik. Arus AC digunakan di
rumah-rumah dan dipabrik-pabrik, biasanya menggunakan voltage 110 volt
atau 220 volt. Arus listrik bolak-balik (AC) jauh lebih berbahaya dari pada
arus searah (DC).

Add a Footer 8
HASIL
• Elektrolisis larutan CuSO4 dengan katoda Cu dan anoda Cu2+. Hasil yang
didapatkan adalah dengan menggunakan arus DC 24 volt yang terjadi
adalah Cu2+ pada anoda sedikit demi sedikit terkikis dan melapis Cu pada
katoda. Hal ini dikarenakan Cu mengalami proses oksidasi.

Add a Footer 9
PENYEPUHAN LOGAM (ELECTROPLATING)
Elektroplating (penyepuhan) merupakan proses elektrolisis yang dapat
digunakan untuk melapisi logam dengan logam lainnya. Elektroplating
dimanfaatkan untuk melindungi logam dari korosi dan memperbaiki
penampilan benda. Biasanya benda yang disepuh terbuat dari logam yang
murah seperti besi lalu disepuh dengan logam yang mahal seperti emas
dan perak.

Add a Footer 10
SKEMA PROSES
ELECTROPLATING
Anoda dan katoda (elektroda) dimasukkan dalam
larutan elektrolit tersebut dan dialiri arus lstrik searah
dimana anoda dihubungkan ke kutub positif dan
katoda ke kutub negatif, maka akan terjadi perbedaan
potensial antara katoda dan anoda. Dari proses
tersebut logam tembaga akan terurai kedalam larutan
elektrolit yang juga mengandung ion-ion tembaga,
kemudian melalui larutan elektrolit ion-ion tembaga
akan terbawa dan mengendap pada permukaan
katoda (garapan) dan berubah menjadi atom tembaga

Add a Footer 11
Pada proses kerja pelapisan, dimisalkan pelat tembaga yang akan dilapis dengan perak. Larutan
tembaga yang akan digunakan adalah AgNO3 dan air H2O. Dengan demikian logam tembaga pada
anoda teroksidasi menjadi Ag+ kemudian terjadi reaksi reduksi ion tembaga menjadi logam tembaga.
Reaksinya sebagai berikut :
Anoda : 2H2O (l) → 4H+ + O2 (g) + 4e-
Katoda : Ag+(aq) + e- → Ag (s)
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Pada katoda terjadi reaksi :
M+(aq) + 2e- → M (s)
Pembentukan gas Hidrogen
2H+(aq) + 2e- →H2 (g)
Reduksi oksigen terlarut
½ O2 (g) + 2H+ →H2O (l)
Pada anoda terjadi reaksi :
Pembentukan gas oksigen
H2O (l) →4H+(aq) + O2 (g) + 4e-
Oksidasi gas Hidrogen

H2 (g) →2H+(aq) + 2e-


Hidrogen (H) yang mengendap inilah yang perlu diperhatikan karena gas tersebut akan menyebabkan
cacat lapisan yang biasa disebut hydrogen embrittlement.

Add a Footer 12
Click icon to add picture

ARUS LISTRIK
Sumber arus listrik yang digunakan pada proses
pelapisan secara listrik adalah arus searah (DC) dengan
tegangan rendah, tegangan yang diperlukan berkisar
antara 6-12 volt. untuk mnedapatkan arus listrik
tersebut digunakan rectifier dimana arus yang
dikeluarkan dari rectifier ini bersifat arus searah,
tegangan rendah dan constant serta arus yang mengalir
(amper) besar dan dapat divariasikan. Penyepuhan
terjadi karena ion yang bertemu dengan electron dari
arus listrik DC sehingga mengendap pada katoda.

Add a Footer 13
THANK YOU
@kimia_a_18

Add a Footer 14

Anda mungkin juga menyukai