Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

PENYEPUHAN LOGAM

Kamis, 20 Oktober 2022

DISUSUN OLEH:

Ossa Rayhana Jasmine


23
XII IPA 6

SMA NEGERI 3 YOGYAKARTA


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………. 1


DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….. 2
BAB I: PENDAHULUAN ……………………………………………………………. 3
BAB II: ISI ……………………………………………………………………………. 5
BAB III: PENUTUP ……………………………………………………...…………… 7
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi
energi kimia. Reaksi elektrolisis tergolong reaksi redoks tidak spontan karena reaksi
dapat berlangsung jika terpengaruh energi listrik (Rusminto, 2009). Salah satu
penerapan ilmu ini adalah penyepuhan logam. Penyepuhan atau pelapisan atau
electroplating dilakukan agar permukaan logam yang dilapisi menjadi lebih stabil
terhadap cuaca atau untuk menambah keindahannya. Sendok dan garpu yang terbuat
dari baja dengan perak dilapisi dengan logam perak agar terlihat lebih indah serta
meningkatkan higienitas benda tersebut.

II. TUJUAN PERCOBAAN


A. Mengetahui terjadinya proses penyepuhan logam besi (Fe) dengan larutan
CuSO4 dan anoda Cu melalui proses elektrolisis.
B. Mengetahui perbedaan logam besi (Fe) sebelum melalui proses penyepuhan
dengan logam besi (Fe) yang telah melalui proses penyepuhan

III. DASAR TEORI


A. Electroplating
Electroplating atau penyepuhan merupakan salah satu proses pelapisan
bahan padat dengan lapisan logam menggunakan arus listrik melalui suatu
larutan elektrolit. Proses electroplating menggunakan larutan elektrolit sebagai
penghantar listrik untuk menjalankan proses elektrolisis. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kerja electroplating antara lain adalah:
a. Harga Potensial Sel
Setiap logam mempunyai harga potensial tertentu untuk terjadinya
reduksi di katoda. Electroplating bekerja dengan melapisi permukaan
logam oleh logam lain yang lebih stabil. Contohnya besi dilapisi oleh
logam yang lebih stabil seperti seng, nikel, atau perak. Besarnya
potensial yang diberikan berpengaruh pula pada arus yang mengalir ke
dalam larutan.
b. Suhu
Suhu digunakan untuk menyeleksi tepat tidaknya jalan reaksi dan
melindungi pelapisan. Keseimbangan suhu ditentukan oleh jarak antara
anoda dan katoda serta arus yang digunakan.
c. Kerapatan Arus
Kerapatan arus yang baik adalah arus yang tinggi pada saat arus yang
diperlukan masuk. Berapapun nilai kerapatan arus akan mempengaruhi
proses dan waktu untuk ketebalan lapisan tertentu.
d. Konsentrasi Ion
Semakin tinggi konsentrasi suatu ion, maka akan meningkatkan
aktivitas anion yang membantu mobilitas ion tersebut.
e. Waktu
Waktu mempengaruhi banyaknya logam yang mengendap di katoda.
Semakin banyak waktu yang digunakan untuk proses electroplating,
semakin tebal lapisan pada katoda.

B. Prinsip Kerja Electroplating


Sel elektrolisis menjalankan perpindahan elektron yang mengalir dari
katoda ke anoda. Elektron dialirkan melalui elektroda yang tidak bereaksi
(inert). Dalam elektrolisis, pada anoda terjadi oksidasi (melepaskan elektron)
sedangkan pada katoda terjadi reduksi.
Dalam proses electroplating, benda yang akan dilapisi dipasang
sebagai katoda dan logam pelapis atau penyepuh dipasang sebagai anoda.
Kedua elektroda dibenamkan dalam larutan garam dari logam penyepuh dan
dialiri sumber arus yang searah.
BAB II
ISI
I. METODE PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
1. Power Supply 6. Penjepit buaya
2. Statif dan klem 7. Larutan CuSO4
3. Pipa U 8. Besi Fe (paku)
4. Kabel positif 9. Tembaga (Cu)
5. Kabel negatif
B. Cara Kerja
1. Menyiapkan rangkaian elektrolisis.
2. Mengisi pipa U dengan larutan CuSO4 sampai sekitar 2 cm dari mulut
pipa.
3. Menjepit tembaga pada kabel positif dan paku pada kabel negatif.
4. Memasukkan anoda dan katoda ke dalam mulut pipa.
5. Menyalakan power supply kurang lebih selama 15 menit.
6. Mengamati perubahan yang terjadi dan mencatat hasil pengamatan.

II. DATA PENGAMATAN

Paku Besi (Fe) Anoda (Cu)

Warna Memerah Memudar

Endapan Bertambah –

Massa Bertambah Berkurang

Reaksi yang terjadi (Larutan CuSO4, katoda Fe, anoda Cu)

Katoda (red) : Cu²+ + 2e → Cu

Anoda (oxi) : Cu → Cu²+ + 2e

—————————— +

Reaksi total : Cu²+ + Cu → Cu²+ + Cu

: Cu → Cu (s)
III. PEMBAHASAN
Katoda Fe (paku besi) dihubungkan dengan sumber
listrik negatif bereaksi tereduksi menghasilkan Cu,
anoda Cu (non inert) bereaksi teroksidasi/larut
menyebabkan massa Cu berkurang. Cu yang terbentuk
menempel di Fe sehingga terjadi endapan Cu(s) di Fe
(paku besi) dan massa Fe bertambah.

A. Reaksi yang terjadi


(Larutan CuSO4, katoda Fe, anoda Cu)

Katoda (red) : Cu²+ + 2e → Cu

Anoda (oxi) : Cu → Cu²+ + 2e

—————————— +

Reaksi total : Cu²+ + Cu → Cu²+ + Cu

: Cu → Cu (s)
BAB III
PENUTUP
I. KESIMPULAN
Pada proses penyepuhan logam, elektroda pada anoda mengalami oksidasi
(melepas ion negatif) yang kemudian larut dan ditangkap oleh kation di larutan
elektrolit sehingga menjadi Cu berupa padatan yang mengendap pada katoda. Hal ini
menyebabkan massa katoda (paku besi) bertambah.

II. SARAN
Diharapkan untuk praktikum selanjutnya, kelompok lebih terampil dalam
penggunaan alat, terutama dalam pembacaan dan cara memegang Pipa U.
Selanjutnya, hal-hal yang harus diperhatikan yaitu kebersihan alat-alat untuk
melakukan percobaan agar saat pengambilan data untuk laporan lebih akurat dan
tepat. Teliti dalam pengambilan data, menimbang bahan serta membaca perubahan
data sangat penting.

III. DAFTAR PUSTAKA


https://shafta.sch.id/sel-elektrolisis-dan-hukum-faraday-kimia-kelas-xii/
https://ardra.biz/topik/prinsip-kerja-penyepuhan-logam/
https://www.academia.edu/19121706/Laporan_Penyepuhan_Emas
https://en.wikipedia.org/wiki/Electrochemical_cell
IV. LAMPIRAN

Endapan tembaga pada


paku besi hasil Electroplating

Anda mungkin juga menyukai