Anda di halaman 1dari 3

Nama

Kelas
No Absen

:
:
:

Laporan Praktikum Kimia Penyepuhan Logam


Cu
A. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana tahap-tahap penyepuhan terjadi.
2. Untuk mengetahui zat apa saja yang terlibat dalam penyepuhan tersebut.
3. Untuk mengetahui reaksi apa saja yang terjadi selama penyepuhan.
B. Teori Dasar
Banyak benda-benda logam disekitar kita telah mengalami penyepuhan sehingga
kelihatan indah dan menarik. Penyepuhan adalah suatu proses pelapisan permukaan
logam dengan logam lain, misalnya suatu logam yang disepuh dengan nikel, krom,
perak, emas, atau tembaga. Penyepuhan logam dapat dilakukan dengan cara
elektrolisis.
C. Alat dan Bahan
1. Alat uji elektrolisis
2. Uang logam
3. Lempeng tembaga
4. Larutan CuSO4 40 mL
5. Gelas kimia kecil
D. Cara kerja
1. Mengisi gelas kimia dengan 40 mL larutan CuSO4.
2. Menghubungkan uang logam dan lempeng tembaga dengan kutub (+) pada power
supply dengan plester, dan tembaga dengan kutub (-) power supply.
3. Memasukkan uang logam dan lempeng tembaga tersebut ke dalam larutan
CuSO4 sampai lempeng tembaga dan uang logam berubah warna.
E. Hasil pengamatan
Hasi
l ke

Uang Logam

Lempeng Tembaga

1
2
3
4
F. Kesimpulan
Penyepuhan adalah pelepasan dengan logam menggunakan sel elektrolisis untuk
memperindah penampilan dan mencegah korosi. Benda yang akan disepuh dijadikan
katoda (Fe) dan logam penyepuh sebagai anoda (Cu), (Ag). Larutan elektrolit yang
digunakan adalah larutan elektrolit dari NaS 2O3 dan Ag(CN). Dan lamanya proses
penyepuhan mempengaruhi ketebalan lapisan logam yang disepuh.

PRAKTIKUM REAKSI ELEKTROLISIS CuSO4


I.

TUJUAN
Meneliti adanya perubahan yang terjadi pada proses elektrolisis larutan CuSO4.

II.

DASAR TEORI

A. Elektrolisis
Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energy listrik menjadi
energy kimia. Komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini adalah
elektroda dan elektrolit.
Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau garam, dapat
pula leburan garam halide atau leburan oksida. Kombinasi antara elektrolit dan
elektroda menghasilkan tiga kategori penting elektrolisis, yaitu:
~ Elektrolisis larutan dengan elektroda inert
~ Elektrolisis larutan dengan elektroda aktif
~ Elektrolisis leburan dengan elektroda inert
Pada elektrolisis, katoda merupakan kutub negative dan anoda merupakan
kutub positif. Pada katoda akan terjadi reaksi reduksi dan pada anoda terjadi
reaksi oksidasi.
B. Sel elektrolisis
Sel elektrolisis adalah sel elektro kimia yang menimbulkan terjadinya reaksi
redoks yang tidak spontan dengan adanya energy listrik dari luar.
Faktor yang Mempengaruhi Proses Elektrolisis :
1. Jenis elektroda yang digunakan
2. Kedudukan ion dalam sel elektrokimia
3. Kepekatan ion
Perbedaan Antara Sel Elektrolisis / Sel Kimia
- Sel Elektrolisis dialirkan melalui elektrolit, ion - ion akan terurai dan bergerak
ke masing masing anoda dan katoda. Penguraian elektrolit dilakukan oleh
arus elektrik. Anion bergerak menuju ke elektroda anoda manakala Kation
bergerak menuju ke elektroda katoda.
- Sel Kimia ialah sel yang menghasilkan tenaga elektrik melalui tindak balas
kimia. Sel kimia dibina daripada dua logam (elektroda) yang berlainan
dicelupkan ke dalam suatu larutan masing masing elektrolit. Elektroda Cu
dicelupkan ke dalam larutan CuSO4 .
Hukum faraday pertama tentang elektrolisis menyatakan bahwa jumlah
perubahan kimia yang dihasilkan sebanding dengan besarnya muatan listrik yang
melewati suatu elektrolisis. Hukum kedua tentang elektrolisis menyatakan
bahwa : Sejumlah tertentu arus listrik menghasilkan jumlah ekuivalen yang
sama dari benda apa saja dalam suatu elektrolisis (Petrucci, 1985).
III.

ALAT DAN BAHAN


1. Alat uji elektrolisis
2. 2 batang karbon
3. Larutan CuSO4 40 ml

IV.

4. Gelas kimia kecil


LANGKAH KERJA

Elektrolisis Larutan CuSO4


1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mengambil 40 ml Larutan CuSO4 dan memasukkan larutan tersebut pada gelas kimia.
3. Menghubungkan batang karbon dengan kutub (+) pada power supply dengan plester, dan
tembaga dengan kutub (-) power supply.
4. Menyelupkan kedua batang karbon kedalam Larutan CuSO4
5. Mengamati reaksi yang terjadi dan mencatat perubahan - perubahan
6. Memasukkan data yang diperoleh kedalam tabel pengamatan.
V.

Hasil pengamatan

Elektrolisis CuSO4
PADA KATODA

VI.

PADA ANODA

KESIMPULAN
Hasil pengamatan pertama pada sesama karbon menunjukkan warna pada larutan
tidak mengalami perubahan. Katoda (-) berwarna kekuning kuningan dan pada
anoda (+) bergelembung banyak. Hal ini menunjukkan reaksi menghasilkan larutan
yang sifatnya asam (oksidasi H 2O) pada anoda. Hal tersebut menunjukkan, pada
katoda terjadi reduksi Cu2+ yang menghasilkan endapan Cu dan pada anoda terjadi
oksidasi H2O yang menghasilkan gas oksigen (O2).
Sebagaimana reaksinya :
K (-)
: 2Cu2+ + 4e 2Cu
A (+)
: 2H2O4H+ + O2 + 4e
2Cu2++ 2H2O2Cu+ 4H+ + O2
Pada reaksi kedua CuSO4 anoda (Cu), dan Katoda (C) menunjukkan warna pada
larutan tidak mengalami perubahan. Katoda (-) pada awalnya bergelembung,
kemudian tercium bau terbakar, sehingga Carbonnya menjadi berkarat, dan akhirnya
rapuh. Anoda (+) tembaga (Cu) menjadi runtuh.
Pada reaksi ketiga CuSO4 anoda (Cu), dan katoda (Fe) menunjukkan warna pada
larutan tidak mengalami perubahan. Katoda (-) Besi nya berkorosi, kemudian korosi
dari paku tersebut runtuh. Anoda (+) bergelembung,
Terkorosi berarti teroksidasi. Oksigen merupakan oksidator yang dapat
menyebabkan benda mudah terkorosi. Reaksi terkorosi tersebut akan terjadi lebih
mudah dengan adanya garam dan asam. Perlindungan elektrokimia juga termasuk
metode utama dalam pengendalian korosi.

Anda mungkin juga menyukai