ELEKTROLISIS
Oleh :
Elektrolisis adalah suatu proses kimia yang digunakan untuk memecah suatu
senyawa menjadi unsur-unsurnya dengan menggunakan aliran listrik. Proses ini memiliki
banyak aplikasi penting dalam dunia kimia dan industri. Salah satu aplikasi terkenalnya
adalah dalam produksi logam murni, di mana elektrolisis digunakan untuk memisahkan
logam-logam dari senyawa-senyawa mereka.
Latar belakang eksperimen ini juga melibatkan hukum Faraday, yang merupakan
konsep dasar dalam elektrokimia. Hukum Faraday menjelaskan hubungan antara jumlah
zat yang terlibat dalam reaksi elektrokimia, aliran listrik yang digunakan, dan masa molar
zat-zat tersebut. Memahami hukum Faraday adalah kunci untuk mengoptimalkan proses
elektrolisis dalam berbagai aplikasi industri, seperti produksi aluminium, klorin, natrium
hidroksida, dan banyak senyawa kimia lainnya.
3.1 Tujuan
1. Mengamati dan mengidentifikasi proses elektrolisis yang terjadi di dalam elektroda.
2. Mengamati substansi yang terbentuk dan yang dihasilkan dari proses elektrolisis.
BAB II
LANDASAN TEORI
Reaksi Redoks adalah reaksi yang didalamnya terjadi perpindahan elektron secara
berurutan dari satu spesies kimia ke spesies kimia lainnya, yang sesungguhnya terdiri atas
dua reaksi yang berbeda, yaitu oksidasi dan reduksi.
Menurut ahli, suatu zat dapat mengalami oksidasi karena pelepasan elektron,
sedangkan reduksi terjadi karena penerimaan elektron (Whitten dkk., 2004).
Contoh :
Larutan elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion
dan selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik (penghantar listrik). Ion-ion
merupakan atom-atom bermuatan elektrik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion
negatif (anion). Elektrolit umumnya berupa asam, basa atau garam. Ion-ion dalam
elektrolit dapat bekerja dalam bentuk lelehan atau larutan.
Adanya ion-ion yang bergerak bebas dalam larutan itulah yang menyebabkan
larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik. Semakin banyak jumlah ion yang
terkandung dalam larutan elektrolit, maka semakin tinggi pula daya hantar listriknya.
Sumber larutan elektrolit adalah senyawa ion dan senyawa kovalen polar.
Sel Elektrokimia adalah suatu sel dimana terjadi perubahan darireaksi kimia
menghasilkan arus listrik atau sebaliknya, dari arus listrikmenghasilkan reaksi kimia. Sel
elektrokimia dibagi 2 yaitu; Sel Volta atau Sel Galvani dan Sel Elektrolisis.
a. Adanya ion bebas dalam suatu larutan elektrolit. Ion bebas inilah yang nantinya
akan menerima atau memberikan elektron yang dialirkan melalui larutan.
b. Terdapat sumber arus DC dari luar, misalnya baterai.
c. Memiliki dua elektroda, yaitu katoda dan anoda, dalam sel elektrolisis.
2.1 Analisis
Persamaan Reaksi: Larutan CuSO4 dengan grafit C :
CuSO4 (aq) → Cu 2+ + SO4 2-
Katoda : 2Cu 2+ + 4e- → 2Cu(s)
Anoda : 2H2O → 4H+(g) + O2(g) + 4e-
2Cu2++ 2H2O → 2Cu + 4H+ + O2
Gelembung gas terjadi pada anoda, yaitu elektroda yang dialiri arus kutub positif.
Pada anoda, terjadi reaksi oksidasi yang ditentukan oleh jenis elektroda. Elektroda
grafit (unsur C) termasuk elektroda Inert (tidabereaksi). Reaksi tersebut
mengoksidasi air sehingga menghasilkan oksigen. Dengan kata lain, gelembung-
gelembung udara yangdimaksud dalam pernyataan 1 adalah oksigen.
Timbul endapan berwarna jingga pada grafit 2 yang dialiri arus oleh kabel hitam
(kutub negatif). Endapan berwarna jingga mengkilap terjadi pada katoda, yaitu
elektroda yang dialiri arus kutub negatif (kabel hitam). Pada katoda, terjadi reaksi
reduksi yang ditentukan oleh jenis ion-ion dalam larutan elektrolit.
Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi
kimia. Hasil dari percobaan :
1. Pada Anoda
2. Pada Katoda