Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

ELEKTROLISIS

Disusun oleh :
Kelompok 4 XII MIPA 3
1. Nabila Ghaitsa Az-Zahra (22)
2. Ananda Nurzahra (4)
3. Shafa Agustya Putri Pracaya (31)
4. Fachri Kemal Djauhari (13)

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 99 JAKARTA


Jalan Cibubur II No.9, RT.9/RW.3, Cibubur,
Ciracas, Jakarta Timur
2023
I. Judul
Praktikum Uji Sel Elektrolisis Larutan KI dan Na₂SO₄

II. Tujuan
1. Mempelajari peristwa terjadinya reaksi kimia oleh arus listrik.
2. Menentukan reaksi pada anoda dan katoda apabila suatu larutan dialiri
arus listrik.
3. Membuktikan pengaruh penggunaan elektroda Inert dan non-Inert
4. Membuktikaan hasil elektrolisis di katoda dan anoda
5. Mempelajari perubahan pH sebelum dan sesudah elektrolisis

III. Dasar Teori


3.1. Elektrolisis
Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik
menjadi energy kimia. Komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini
adalah elektroda dan elektrolit. Elektroda yang digunakan dalam proses
elektolisis dapat digolongkan menjadi dua, yaitu Elektroda inert, seperti
kalsium (Ca), potasium, grafit (C), Platina (Pt), dan emas (Au). Elektroda
aktif, seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan perak (Ag)
Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau garam,
dapat pula leburan garam halida atau leburan oksida. Kombinasi antara
elektrolit dan elektroda menghasilkan tiga kategori penting elektrolisis, yaitu:
 Elektrolisis larutan dengan elektroda inert
 Elektrolisis larutan dengan elektroda aktif
 Elektrolisis leburan dengan elektroda inert
Pada elektrolisis, katoda merupakan kutub negatif dan anoda
merupakan kutub positif. Pada katoda akan terjadi reaksi reduksi dan pada
anoda terjadi reaksi oksidasi.
3.2. Sel elektrolisis
Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia yang menimbulkan terjadinya
reaksi redoks yang tidak spontan dengan adanya energi listrik dari luar.
Contohnya adalah elektrolisis lelehan NaCl dengan elektroda platina. Contoh
lainnya adalah pada sel Daniell jika diterapkan beda potensial listrik dari luar
yang besarnya melebihi potensial sel Daniell. Faktor yang Mempengaruhi
Proses Elektrolisis :
 Jenis elektroda yang digunakan
 Kedudukan ion dalam siri elektrokimia
 Kepekatan ion
Perbedaan Antara Sel Elektrolisis / Sel Kimia ialah Sel Elektrolisis
dialirkan melalui elektrolit, ion-ion akan terurai dan bergerak ke masing-
masing anoda dan katoda. Penguraian elektrolit dilakukan oleh arus elektrik.
Anion bergerak menuju ke elektroda anoda manakala Kation bergerak
menuju ke elektroda katoda.
Sel Kimia Sel kimia ialah sel yang menghasilkan tenaga elektrik
melalui tindakbalas kimia. Sel kimia dibina daripada dua logam (elektrod)
yang berlainan dicelupkan kedalam suatu larutan masing- masing elektrolit.
Elektroda Zn dicelupkan ke dalam larutan ZnSO4, Elektroda Cu dicelupkan
ke dalam larutan CuSO4 dan dihubungkan oleh satu jembatan garam. Arus
yang terhasil ialah sebanyak 1.10A.
Hukum faraday pertama tentang tentang elektrolisis menyatakan
bahwa “jumlah perubahan kimia yang dihasilkan sebanding dengan
besarnya muatan listrik yang melewati suatu elektrolisis”. Hukum kedua
tentang elektrolisis menyatakan bahwa : “Sejumlah tertentu arus listrik
menghasilkan jumlah ekivalen yang sama dari benda apa saja dalam suatu
elektrolisis” (Petrucci, 1985). Macam – macam elektrolisis :
· Elektrolisis leburan elektrolit
 Dapat digunakan untuk menghantar ion-ion pada sel elektrolisis. Leburan
elektrolit tanpa menggunakan air. Contohnya adalah NaCl.
· Elektrolisis air
 Jika arus listrik dilewatkan melalui 2 elektroda dalam air murni, tidak
terjadi elektrolisis. Tetapi, jika larutan CuSO 4 / KNO3 ditambahkan air
murni dengan konsentrasi rendah, akan terjadi elektrolisis dan dapat
menghantarkan arus listrik.
· Elektrolisis larutan elektrolit
 Reaksi yang terjadi tidak hanya melibatkan ion – ion dalam larutan
saja,tetapi juga air. Contohnya adalah KI.
Elektrolisis mempunyai banyak keguanaan di antaranya yaitu dapat
memperoleh unsur-unsur logam, halogen, gas hidrogen dan gas oksigen,
kemudian dapat menghitung konsentrasi ion logam dalam suatu larutan,
digunakan dalam pemurnian suatu logam, serta salah satu proses elektrolisis
yang popular adalah penyepuhan, yaitu melapisi permukaan suatu logam
dengan logam lain.

IV. Alat dan Bahan


Alat
1. Pipa U
2. Corong Kaca
3. Pipet Tetes
4. Plat Tetes
5. Statif
6. Klem
7. Elektroda Carbon
8. Paku
9. Power supply
10. Penjepit Buaya

Bahan
1. Larutan KI 0,5 M / 1 M
2. Larutan Na2SO40,5 M / 1 M
3. Indikator PP
4. Larutan Amilum

V. Prosedur Percobaan
Persiapan Rangkaian Alat Percobaan
1. Rangkai alat perconaam seperti gambar dibawah ini.

A. Elektrolisis Larutan KI dengan Elektroda Carbon (C)


1. Larutan KI dimasukan kedalam tabung U sampai 2 cm dari mulut
tabung U.
2. Beri label pada masing-masing mulut tabung anoda dan katoda agar
tidak tertukar.
3. Masukkan elektroda carbon kedalam masing-masing mulut tabung U.
4. Hubungkan elektroda dengan sumber listrik (power supply) selama 5
menit.
5. Amati dan catat perubahan yang terjadi.
6. Ambil beberapa tetes larutan dari mulut katoda dan masukkan ke dalam
plat tetes.
7. Tambahkan beberapa tetes Indikator PP ke dalam larutan katoda di plat
tetes.
Amati dan catat perubahan yang terjadi.
8. Ambil beberapa tetes larutan dari mulut anoda dan masukkan ke dalam
plat tetes.
9. Tambahkan beberapa tetes larutan amilum ke dalam larutan anoda di
plat tetes.
Amati dan catat perubahan yang terjadi.
B. Elektrolisis Larutan KI dengan Elektroda Besi (Fe)
1. Larutan KI dimasukan kedalam tabung U sampai 2 cm dari mulut
tabung U.
2. Beri label pada masing-masing mulut tabung anoda dan katoda agar
tidak tertukar.
3. Masukkan elektroda besi (paku) kedalam masing-masing mulut tabung
U.
4. Hubungkan elektroda dengan sumber listrik (baterai) selama 5 menit.
5. Amati dan catat perubahan yang terjadi.
6. Ambil beberapa tetes larutan dari mulut katoda dan masukkan ke dalam
plat tetes.
7. Tambahkan beberapa tetes Indikator PP ke dalam larutan katoda di plat
tetes.
Amati dan catat perubahan yang terjadi.
8. Ambil beberapa tetes larutan dari mulut anoda dan masukkan ke dalam
plat tetes.
9. Tambahkan beberapa tetes larutan amilum ke dalam larutan anoda di
plat tetes.
Amati dan catat perubahan yang terjadi.

C. Elektrolisis Larutan Na2SO4 dengan Elektroda Carbon (C)


1. Larutan Na2SO4 dimasukan kedalam tabung U sampai 2 cm dari mulut
tabung U.
2. Beri label pada masing-masing mulut tabung anoda dan katoda agar
tidak tertukar.
3. Masukkan elektroda carbon kedalam masing-masing mulut tabung U.
4. Hubungkan elektroda dengan sumber listrik (baterai) selama 5 menit.
5. Amati dan catat perubahan yang terjadi.
6. Ambil beberapa tetes larutan dari mulut katoda dan masukkan ke dalam
plat tetes.
7. Tambahkan beberapa tetes Indikator PP ke dalam larutan katoda di plat
tetes.
8. Ulangi langkah ke-5 dan 6 untuk larutan dari mulut anoda.
9. Amati dan catat perubahan dan hasil dari percobaan.

VI. Hasil Pengamatan


A. KI dan Elektroda Karbon
KI (aq) → K+ + I –
Katoda : 2H2O + 2e- → 2OH− + H2
Anoda : 2I → I2
+ + 2e- → 2H2O + 2I → 2OH– + I2
2H2O + 2I → 2OH– + I2
B. KI dan Elektroda Besi (Fe)
Katoda : 2H2O + 2e- → 2OH− + H2
Anoda : Fe → Fe 2+ + 2e2H2O + 2I → H2 + I2

C. Na₂SO₄ dan Elektroda Karbon


Na2SO4 (aq) → 2Na+ + SO4^2-
Katoda : 4H2O + 4e- → 4OH−(g) + 2H2(g)
Anoda : 2H2O → 4H+(g) + O2(g) + 4e

VII. Analisis Data


Pada percobaan pertama dan kedua elektrolisis larutan KI pada
tabung U yang ditambahkan dengan indikator PP pada katoda dan Amilum
pada anoda, kemudian menghubungkan ke dua elektroda dengan arus
searah selama 5 menit. Menghasilkan perubahan warna menjadi ungu
disebabkan karena terjadi reaksi OH- yang bersifat basa pada katoda dan
kuning kecoklatan pada anoda. Zat yang dihasilkan pada katoda yaitu H2
dari hasil reduski ( H2O ) dan pada anoda dihasilkan I2 dari hasil oksidasi
( 2I ). Hal ini menunjukkan bahwa pada katoda dihasilkan banyak
gelembung dan pada anoda dihasilkan sedikit gelembung. Bau yang
dihasilkan pada katoda yaitu tidak berbau, dan pada anoda dihasilkan bau
Iodine ( I2 ). Reaksi yang terjadi pada larutan tersebut yaitu :
A. KI dan Elektroda Karbon
KI (aq) → K+ + I –
Katoda : 2H2O + 2e- → 2OH− + H2
Anoda : 2I → I2
+ + 2e- → 2H2O + 2I → 2OH– + I2
2H2O + 2I → 2OH– + I2
B. KI dan Elektroda Besi (Fe)
Katoda : 2H2O + 2e- → 2OH− + H2
Anoda : Fe → Fe 2+ + 2e 2H2O + 2I → H2 + I2

Pada percobaa ketiga elektrolisis larutan Na2SO4 pada tabung U


yang ditambahkan dengan indikator PP pada katoda dan anoda, kemudian
menghubungkan ke dua elektroda dengan arus searah selama 5 menit.
Menghasilkan perubahan warna menjadi ungu pada katoda dan pada anoda
tidak terjadi perubahan warna yaitu tetap bening. Zat yang dihasilkan pada
katoda yaitu H2 sedangkan pada anoda yaitu O2. Hal tersebut
menunjukkan bahwa terdapat banyak gelembung pada katoda dan sedikit
gelembung pada anoda. Reaksi yang terjadi pada larutan tersebut yaitu :
Na2SO4 (aq) → 2Na+ + SO4^2-
Katoda : 4H2O + 4e- → 4OH−(g) + 2H2(g)
Anoda : 2H2O → 4H+(g) + O2(g) + 4e- 2H2O → 2H2 + O2

VIII. Kesimpulan

1. Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel
elektrolisis,, reaksikimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui
larutan elektrolit, energi listrik (aruslistrik) energi kimia (redoks).
2.Hasil elektrolisis larutan Na2SO4 adalah munculnya gelembung pada
ruang katoda dan anoda.Pada ruang katoda terbentuk H2 dan OHyang
menyebabkan larutan pada ruang katoda bersifat basa. Sedangkan pada
ruang anoda tebentuk O2 dan H+ yang menyebabkan larutan pada ruang
anoda bersifat asam.

3.Hasil elektrolisis KI dalah muncul gelembung pada ruang katoda akibat


terbentuknya gas H2 dan perubahan warna kuning pada anoda akibat
terbentuknya I2

IX. Daftar Pustaka


Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XII. Jakarta:
Erlangga
http://notechaca.blogspot.com/2013/10/laporan-praktikum-
elektrolisis-ki.html

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai