ELEKTROLISIS
KI & CuSO4
Disusun oleh :
SHEILLA AGUSTINA MAHARANI
XII-IPA5/31
SMA 9 SEMARANG
I.
Tujuan :
Mengetahui proses elektrolisis KI & CuSO4
II.
Dasar Teori
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian atas suatu larutan elektrolit yang telah
dilaliri oleh arus listrik searah. Sedangkan sel di mana terjadinya reaksi tersebut
disebut sel elektrolisis. Sel elektrolisis terdiri dari larutan yang dapat menghantarkan
listrik yang disebut elektrolit, dan sepasang elektroda yang dicelupkan dalam elektrolit
(larutan atau leburan). Pada sel elektrolisis, reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik
dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu energi listrik (arus listrik) diubah menjadi
energi kimia (reaksi redoks). Reaksi-reaksi elektrolisis bergantung pada potensial
elektroda, konsentrasi, dan over potensial dari spesi yang terdapat dalam sel
elektrolisis.
Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut Katoda,
sedangkan elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar
disebut Anoda. Katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan anoda adalah
tempat terjadinya reaksi oksidasi. Katoda merupakan elektroda negatif karena
menangkap elektron sedangkan anoda merupakan elektroda positif karena melepas
elektron. Reaksi yang terjadi pada katoda dan anoda pada sel elektrolisis sama seperti
pada sel volta, yaitu di katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan di anoda
adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi. Akan tetapi, muatan elektronnya berbeda.
Pada sel volta katoda bermuatan positif dan anoda bermuatan negatif, sedangkan pada
sel
elektrolisis
katoda
bermuatan
negatif
dan
anoda
bermuatan
positif.
Macam-macam elektrolisis.
Elektrolisis leburan elektrolit
Dapat digunakan untuk menghantar ion-ion pada sel elektrolisis. Leburan elektrolit
tanpa menggunakan air. Contohnya adalah NaCl.
Elektrolisis air
Jika arus listrik dilewatkan melalui 2 elektroda dalam air murni, tidak terjadi
elektrolisis. Tetapi, jika larutan CuSO4 / KNO3 ditambahkan air murni dengan
konsentrasi rendah, akan terjadi elektrolisis dan dapat menghantarkan arus listrik.
III.
Alat
- Gelas resonanz/Tabung U
Bahan : - Larutan KI
- Pipet
- Larutan CuSO4
- Electroda karbon.
- Indikator pp
- Voltage generator.
- pH universal
- Kabel
- Statif
IV.
Cara Kerja
V.
Data Pengamatan
Larutan
Anoda
Katoda
KI
Reaksi
CuSO4
2I-
I2 +2e-
2H2O + 2e-
H2 + 2OH-
ASAM,dengan Ph = 2 dan
gelembung gas
Reaksi
VI.
2H2O
Cu2+ 2e-
Cu
Kendala
Dalam praktikum uji coba elektrolisis diatas larutan KI mengalami kesalahan teknis
yaitu kutub voltage generator yang menyebabkan data hasil pengamatan Anoda & Katoda
menjadi terbalik dan tidak sesuai dengan teori.
VII.
Pembahasan
Hasil dari praktikum elektrolisis KI & CuSO4 dapat di ketahui bahwa larutan KI yang
dialiri muatan listrik dengan kutub negatif (-) & kutub positiv (-) menghasilkan reaksi
yang berbeda,dari reaksi warna untuk katoda yang awalnya jernih setelah ditetesi dengan
indikator PP berubah warna menjadi merah muda sedangkan untuk anoda tidak
mengalami perubahan warna,dari reaksi sifat larutan yang berubah warna tersebut
menunjukan larutan bersifat Basa sedangkan yang tidak mengalami perubahan warna
bersifat Asam .Untuk anoda mempunyai Ph = 6 dan katoda = 9 Diukur menggunakan
indikator pH.namun pada katoda menghasilkan gelembung gas O2, sedangkan anoda
sama sekali tidak menghasilkan gelembung gas.
Dan uji larutan yang ke 2 yaitu Cu SO4 yang sama di aliri listrik negativ dan positiv
menghasilkan reaksi yang sama antara katoda dengan anoda hanya berbeda,untuk Anoda
menghasilkan gelembung gas O2 sedangkan katoda sama sekali tidak menghasilkan
gelembung gas.
VIII.
Kesimpulan
Proses elektrolisis pada larutan KI dengan elektroda C, terdapat gelembung gas dan
menghasilkan OH pada katoda dan pada anoda tidak terdapat gelembung gas serta
menghasilkan I2
Pada proses elektrolisis pada larutan CuSO4 dengan elektroda karbon terjadi reduksi
CU2+ menjadi CU, pada katoda dan terjadi oksidasi H2O pada anoda
IX.
DOKUMENTASI
Voltage Generator
Saa
t
me
nete
si
Indi
kat
or
PP.
ANGGOTA KELOMPOK
Bersama Bu WIWIK