Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KI203

KIMIA DASAR

SEL ELEKTROLISIS
Tanggal: 6 Mei 2021

1. Tujuan
Mengevaluasi gejala atau proses yang terjadi pada sel elektrolisis untuk:
a) Larutan Kalium Iodida (KI)
b) Larutan Tembaga (II) Sulfat (CuSO4)

2. Dasar Teori
Elektrolisis ialah proses yang menggunakan reaksi listrik agar reaksi kimia
nonspontan dapat terjadi. Alat untuk melakukan elektrolisis dinamakan sel
elektrolitik. Elektrolisis memainkan peranan peting dalam memperoleh logam
murni dari bijihnya dan dalam pemurnian logam (Chang, 2005).
Sel elektrolisis memiliki tiga ciri utama, yaitu :
a. Adanya larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion-ion ini dapat
memberikan atau menerima elektron sehingga elektron dapat mengalir melalui
larutan.
b. Ada dua elektroda dalam sel elektrolisis.
c. Ada sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus listrik
searah (DC)
Segi kuantitatif dari elektrolisis dikembangkan terutama oleh Faraday. Ia
mengamati bahwa massa produk yang terbentuk atau reaktan yang dikonsumsi pada
suatu elektroda berbanding lurus denga banyaknya listrik yang ditransfer di
elektroda itu dan mssa molar zat terkait. Dalam mengkaji proses elektrolitik,
terkadang ditemukan bahwa voltase yang diperlukan untuk suatu reaksi jauh lebih
tinggi dibandingkan yang ditunjukkan oleh potensial elektoda (Chang, 2005).

3. Alat dan Bahan


Bahan 6. Garam
1. Larutan Tembaga II Sulfat 7. Air
(CuSO4) 0.5 M 50 mL
2. Larutan Kalium Iodida (KI)
0.5 M 50 mL Alat
3. Elektroda Karbon (2 buah) 1. Pipet tetes (2 buah)
4. Indikator Phenolptalein 2. Pipa U (1 buah)
(PP) Secukupnya 3. Tabung reaksi (4 buah)
5. Amilum Secukupnya 4. Rak Tabung reaksi (1 buah)
5. Gelas kimia (2 buah) 8. Power supply/adaptor/batu
6. Statif dan klem (1 buah) baterai/sumber listrik (1
7. Kabel (2 buah) buah)

4. Prosedur, Hasil dan Pengamatan


Prosedur Hasil dan Pengamatan

Tabung U
Anoda : 2I-  I2 + 2e-
 Dimasukkan larutan KI Katoda : 2H2O + 2e-  H2 + 2OH-
 Dicelupkan elektroda Reaksi sel : 2I- + 2H2O  I2 + H2 +
2OH-
Set alat

 Dihubungkan dengan
sumber listrik
 Dielektrolisis selama
+/- 10 menit.
Larutan setelah
elektrolisis
 Diambil dari ruang
katoda dan anoda
dengan pipit kedalam
tabung reaksi.
 Ditambahkan 2 tetes
PP pada masing-
masing tabung.
 Diamati perubahan
yang terjadi

Hasil

*Lakukan langkah yang sama pada larutan CuSO4 dan NaCl

5. Perhitungan dan Persamaan Reaksi


1. Elektrolisis larutan KI
Anoda : 2I-  I2 + 2e-
Katoda : 2H2O + 2e-  H2 + 2OH-
Reaksi sel : 2I- + 2H2O  I2 + H2 + 2OH-

2. Elektrolisis larutan CuSO4


Anoda : 2H2O  O2 + 4H+ + 4e-
Katoda : 2Cu2+ + 4e-  2Cu
Reaksi sel : 2H2O + 2Cu2+  O2 + 4H+ + 2Cu

3. Elektrolisis larutan NaCl


Anoda : 2Cl-  Cl2 + 2e-
Katoda : 2H2O + 2e-  H2 + 2OH-
Reaksi sel : 2Cl- + 2H2O  Cl2 + H2 + 2OH-

6. Pembahasan
a. Tabel pengamatan
1. Elektrolisis larutan KI
Larutan Selama Perubahan setelah Perubahan setelah
dalam ruang elektrolisis ditambah PP ditambah amilum
Sebelum-sesudah Sebelum-sesudah Sebelum-sesudah
Katoda bergelembung Kemerahan Tidak berwarna
Elektroda C (tak ada endapan)

Anoda Kuning pekat Kuning Kehitaman (ada


Elektroda C endapan)

2. Elekrolisis larutan CuSO4


Larutan Selama Perubahan setelah Perubahan setelah
dalam ruang elektrolisis ditambah PP ditambah amilum
Sebelum-sesudah Sebelum-sesudah Sebelum-sesudah
Katoda Tak ada Tidak ada perubahan Tidak ada
Elektroda C gelembung (ada warna perubahan warna
endapan)
Anoda Bergelembung Tidak ada perubahan Tidak ada
Elektroda C (tak ada endapan) warna perubahan warna

3. Elektrolisis larutan NaCl


Larutan dalam Selama elektrolisis Perubahan setelah ditambah
ruang Sebelum-sesudah PP
Sebelum-sesudah
Katoda Bergelembung kemerahan
Elektroda C

Anoda Bergelembung (tapi tak Tidak ada perubahan warna


Elektroda C sebanyak di katoda)
b. Analisis data
1. Elektrolisis larutan KI
Pada percobaan pertama yaitu elektrolisis dengan larutan KI. Elektroda
yang digunakan dalah elektroda karbon. Ketika elektrolisis berlangsung,
menghasilkan perubahan warna menjadi kuning pekat pada katoda dan
terdapat gelembung pada anoda. Reaksi yang terjadi pada katoda yaitu
2H2O + 2e-  H2 + 2OH-. Sementara reaksi yang terjadi pada anoda yaitu
2I-  I2 + 2e-. Zat yang dihasilkan pada katoda yaitu H2 sementara pada
anoda yaitu I2.
Setelah percobaan, ambil beberapa ml larutan KI yang sudah di
elektrolisis kedalam tabung reaksi untuk di uji dengan indikator fenolftalein
(PP) dan amilum. Saat ditetesi PP pada anoda berubah warna menjdai
kuning dan saat ditetesi amilum berubah menjadi kehitaman dan ada
endapan. Sementara pada katoda saat ditambahkan indikator PP berwarana
kemerahan dan tak berubah warna saat ditetesi amilum.
Pada saat elektrolisis berlangsung muncul gelembung pada katoda. Hal
ini menandakan bahwa pada katoda reaksi KI merupakan sisa asam oksi.
Sedangkan, pada anoda reaksi selama elektrolisis merubah warna larutan
menjadi kekuningan dan ketik diberi amilum berubah menjadi kehitaman,
hal ini menandakan bahwa pada anoda, reaksi elektrolisis KI membuat
elektroda menguraikan I- menjadi I2 + 2e-.

2. Elektrolisis larutan CuSO4


Pada elektrolisis larutan CuSO4, elektroda yang digunakan sama seperti
pada eletrolisis larutan KI yaitu elektroda karbon (C). Pada proses
elektrolisis tidak terjadi perubahan warna baik pada anoda maupun pada
katoda. Reaksi yang terjadi pada katoda yaitu 2Cu2+ + 4e-  2Cu , dan pada
anoda yaitu 2H2O  O2 + 4H+ + 4e-. Zat yang dihasilkan pada katoda yaitu
endapan Cu dari ion Cu2+ hasil dari reduksi Cu2+ dan menempel pada
karbon, sedangkan pada anoda produk yang dihasilkannya yaitu O2 dan ion
H+ karena elektrolisis hidrolisis air, anioan SO42- termasuk sisa oksidasi
asam.
Larutan CuSO4 dapat diuraikan menjadi Cu2+ dan SO42-. Pada cairan
dalam katoda, elektroda yang berupa karbon ditempati oleh tembaga selama
perubahan elektrolisis berlangsung. Sedangkan pada anoda, disekitar
karbon muncul gelembung-gelembung selama elektrolisis berlangsung. Hal
ini dikarenakan pada anoda menghasilkan sisa asam oksi.

3. Elektrolisis larutan NaCl


Pada percobaan elektrolisis sederhana dirumah, elektrolit yang
digunakan adalah larutan NaCl dan elektroda yang digunakan yaitu karbon.
Berdasarkan hasil pengamatan, pada saat elektrolisis dikedua elektroda
diahasilkan gelembung-gelembung. Di katoda menghasilkan gelembung
gas H2 dan ion OH-, dan di anoda menghasilkan gelembung gas Cl2. Hanya
saja karena terbatasnya alat dan bahan, pada percobaan ini tidak dilakukan
pengujian dengan indikator. Dan pada hasilnya kurang terlihat apakah
terjadi perubahan warna atau tidak. Hal ini mungkin saja dikarenakan
baterai yang digunakan voltasenya hanya 3V. Padahal berdasarkan data
sekunder, pada saat dielektrolisis pada larutan berubah warna menjadi
berwarna merah, tetapi setelah lama kelamaan warna agak memudar atau
menghilang secara perlahan dan menghasilkan gelembung terus menerus.
Dan pada anoda larutan tidak terjadi perubahan warna, menghasilkan
gelembung, tetapi tidak sebanyak pada katoda.

7. Kesimpulan
1. Elektrolisis larutan KI
 Pada saat larutan KI dielektrolisiskan terhadap elektroda karbon, pada
elektroda di ruang anoda terbentuk zat I2 sehingga berwarna kuning
pekat, dan pada katoda terbentuk OH- yang bersifat basa sehingga
terbentuk gelembung.
 Ketika diteteskan indikator PP pada larutan yang suda dielektrolisis
pada katoda bersifat basa karena berwarna kemerahan, dan pada anoda
berubah warna menjadi kekuningan.
 Ketika diteteskan indikator amilum anoda berubah warna menjadi
kehitaman dan katoda tidak berwarna.

2. Elektrolisis larutan CuSO4


 Pada saat larutan CuSO4 dielektrolisiskan terhadap elektroda karbon,
pada eletroda di ruang katoda terbentuk zat Cu yang berbentuk endapan,
dan pada anoda terbnetuk OH- yang bersifat basa sehingga terbentuk
gelembung.
 Larutan CuSO4 setelah dielektrolisiskan tidak memperlihatikan
perubahan-perubahan baik warna maupun bau.

3. Elektrolisis larutan NaCl


 Larutan NaCl pada katoda adalah larutan menjadi berwarna merah
karena OH- bereaksi dengan larutan fenolftalein , menghasilkan
gelembung terus-menerus , dan bersifat basa.
 Larutan NaCl pada anoda adalah bersifat basa , larutan menghasilkan
Cl2 sehingga tidak mengalami perubahan warna , berbau seperti pemutih
pakaian, menghasilkan gelembung tetapi tidak sebanyak di larutan NaCl
pada katoda.

8. Daftar Pustaka
Chang, R. (2005). Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid 2/Edisi Ketiga. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
9. Lampiran
1) Gambarkan rangkaian alat dan jelaskan susunan sel elektrolisis beserta fungsi
tiap-tiap bagiannya.

2) Zat apakah yang terjadi di ruang anoda dan katoda dari hasil elektrolisis larutan
KI maupun pada larutan CuSO4?
Jawab :
Pada elektrolisis larutan KI, zat yang dihasilkan pada katoda yaitu H2 dan pada
anoda yaitu I2. Sementara pada elektrolisis larutan CuSO4, zat yang dihasilkan
pada katoda yaitu endapan Cu dari ion Cu2+ hasil dari reduksi Cu2+ dan
menempel pada karbon, sedangkan pada anoda produk yang dihasilkannya yaitu
O2 dan ion H+ karena elektrolisis hidrolisis air, anioan SO42- termasuk sisa
oksidasi asam.

3) Jelaskan fungsi penambahan indikator PP dan amilum pada percobaan tersebut?


Jawab :
Fungsi penambahan indikator PP dan amilum pada kedua percobaan tersebut
adalah untuk menguji dari keberadaan produk yang dihasilkan.

4) Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan elektrolisis larutan KI


dan CuSO4 !
Jawab :
Pada elektrolisis larutan KI
a) Katoda : 2H2O + 2e-  H2 + 2OH-
b) Anoda : 2I-  I2 + 2e-
c) Pada saat elektrolisis berlangsung muncul gelembung pada katoda. Hal ini
menandakan bahwa pada katoda reaksi KI merupakan sisa asam oksi.
Sedangkan, pada anoda reaksi selama elektrolisis merubah warna larutan
menjadi kekuningan dan ketik diberi amilum berubah menjadi kehitaman,
hal ini menandakan bahwa pada anoda, reaksi elektrolisis KI membuat
elektroda menguraikan I- menjadi I2 + 2e-.

Pada elektrolisis larutan CuSO4


a) Katoda : 2Cu2+ + 4e-  2Cu
b) Anoda : 2H2O  O2 + 4H+ + 4e-
c) Larutan CuSO4 dapat diuraikan menjadi Cu2+ dan SO42-. Pada cairan dalam
katoda, elektroda yang berupa karbon ditempati oleh tembaga selama
perubahan elektrolisis berlangsung. Sedangkan pada anoda, disekitar
karbon muncul gelembung-gelembung selama elektrolisis berlangsung. Hal
ini dikarenakan pada anoda menghasilkan sisa asam oksi.

5) Kesimpulan apakah yang didapat setelah melakukan kedua percobaan diatas?


Jawab :
4. Elektrolisis larutan KI
 Pada saat larutan KI dielektrolisiskan terhadap elektroda karbon, pada
elektroda di ruang anoda terbentuk zat I2 sehingga berwarna kuning
pekat, dan pada katoda terbentuk OH- yang bersifat basa sehingga
terbentuk gelembung.
 Ketika diteteskan indikator PP pada larutan yang suda dielektrolisis
pada katoda bersifat basa karena berwarna kemerahan, dan pada anoda
berubah warna menjadi kekuningan.
 Ketika diteteskan indikator amilum anoda berubah warna menjadi
kehitaman dan katoda tidak berwarna.

5. Elektrolisis larutan CuSO4


 Pada saat larutan CuSO4 dielektrolisiskan terhadap elektroda karbon,
pada eletroda di ruang katoda terbentuk zat Cu yang berbentuk endapan,
dan pada anoda terbnetuk OH- yang bersifat basa sehingga terbentuk
gelembung.
 Larutan CuSO4 setelah dielektrolisiskan tidak memperlihatikan
perubahan-perubahan baik warna maupun bau.

6) Carilah video yang terkait dengan aplikasi elektrolisis dalam kehidapan sehari-
hari.
https://youtu.be/QbUj_4m_S9U

7) Simaklah dan bandingkan dengan percobaan sel elektrolisis yang telah


dilakukan beri komen video tersebut.

Gambar : Percobaan elektrolisis di rumah

Anda mungkin juga menyukai