Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

REAKSI ELEKTROLISIS

DISUSUN OLEH :
1.
2.
3.
4.

RIZCHA NOVI NOER S. (23)


RIZKA LEONITA WIBOWO (24)
RODY BAGAS OKTAVIANO (25)
VERINA AYU ANGGARA P. (31)

DINAS PENDIDIKAN KOTA BLITAR


SMAN 1 BLITAR
JL.AHMAD YANI NO.112

TAHUN AJARAN 2014/2015


I.

PENDAHULUAN
Proses elektrokimia yaitu suatu proses reaksi kimia yang menghasilkan arus listrik
atau sebaliknya. Arus listrik menyebabkan terjadinya suatu reaksi kimia. Dalam
kehidupan sehari-hari, sel elektrolisis banyak digunakan dalam proses pemurnian
logam (emas, perak dan alumunium), penyepuhan logam dan pada peralatan
elektronik (baterai dan akumulator). Sel elektrokimia ini terbagi menjadi 2, sel volta
dan sel elektrolisis. Sel volta adalah reaksi kimia yang berlangsung bersifat spontan
dan menghasilkan arus listrik, sedangkan sel elektrolisis adalah arus listrik
menyebabkan berlangsungnya reaksi kimia.

II.

TUJUAN
Untuk melihat reaksi elektrolisis dari larutan KI, KBr, NaCl, dan CuSO4.

III.

ALAT & BAHAN


a. Alat :
1. Tabung U 1 buah
2. Gelas ukur 4 buah
3. Standar (statip) dan klem
4. Batang karbon 2 buah
5. Jepit buaya 2 pasang
6. Akumulator
b. Bahan :
1. Larutan KI
2. Larutan NaCl
3. Larutan KBr
4. Larutan CuSO4
5. Fenoftalein

IV.

LANGKAH KERJA
-

Elektrolisis larutan KI
1. Memasukan larutan KI kedalam tabung U sampai permukaan larutan dibawah
mulut tabung.
2. Memasukkan 2 tetes fenoftalein kesetiap mulut tabung U.
3. Menjepitkan batang karbon pada jepit buaya setelah itu memasukkannya ke dalam
tabung U. Kemudian menghubungkan jepit buaya ke akumulator.
4. Mencatat bagian mana yang berperan sebagai anoda dan katoda.
5. Menjaga agar warna coklat yang berasal dari anoda tetap berada tepat di garis
tengan tabung U dan warna ungu yang berasal dari katoda.

6. Mencatat perubahan yang terjadi pada larutan katoda dan anoda yang ditetesi
fenolftalein.
-

Elektrolisis larutan NaCl


1. Memasukan larutan NaCl kedalam tabung U sampai permukaan larutan
dibawah mulut tabung.
2. Memasukkan 2 tetes fenoftalein kesetiap mulut tabung U.
3. Menjepitkan batang karbon pada jepit buaya setelah itu memasukkannya ke
dalam tabung U. Kemudian menghubungkan jepit buaya ke akumulator.
4. Mencatat bagian mana yang berperan sebagai anoda dan katoda.
5. Menjaga agar warna putih keruh seperti menggumpal yang berasal dari anoda
dan warna ungu dari katoda tetap berada tepat di garis tengan tabung U.
6. Mencatat perubahan yang terjadi pada larutan katoda dan anoda yang ditetesi
fenolftalein.

Elektrolisis larutan KBr


1. Memasukan larutan KBr kedalam tabung U sampai permukaan larutan
dibawah mulut tabung.
2. Memasukkan 2 tetes fenoftalein kesetiap mulut tabung U.
3. Menjepitkan batang karbon pada jepit buaya setelah itu memasukkannya ke
dalam tabung U. Kemudian menghubungkan jepit buaya ke akumulator.
4. Mencatat bagian mana yang berperan sebagai anoda dan katoda.
5. Menjaga agar warna hijau yang berasal dari anoda dan warna ungu dari
katoda tetap berada tepat di garis tengan tabung U.
6. Mencatat perubahan yang terjadi pada larutan katoda dan anoda yang ditetesi
fenolftalein.

Elektrolisis larutan CuSO4


1. Memasukan larutan CuSO4 kedalam tabung U sampai permukaan larutan
dibawah mulut tabung.
2. Memasukkan 2 tetes fenoftalein kesetiap mulut tabung U.
3. Menjepitkan batang karbon pada jepit buaya setelah itu memasukkannya ke
dalam tabung U. Kemudian menghubungkan jepit buaya ke akumulator.
4. Mencatat bagian mana yang berperan sebagai anoda dan katoda.
5. Menjaga agar warna putih kebiru-biruan yang berasal dari anoda dan warna
putih (tidak berubah) dari katoda tetap berada tepat di garis tengan tabung U.
6. Mencatat perubahan yang terjadi pada larutan katoda dan anoda yang ditetesi
fenolftalein.

V.

HASIL PENELITIAN
Gejala reaksi yang terjadi pada elektrolisis KI adalah ketika larutan yang
berwarna bening tersebut ditetesi oleh fenolftalein sebanyak 2 tetes dan dikutub
negatif langsung berubah warna menjadi ungu pekat sedangkan larutan yang
berada dikutub positif terjadi perubahan warna menjadi kecoklatan. Baunya juga
berbeda, untuk larutan yang berada dikutub negatif (warna ungu) memiliki bau
alkohol. Sedangkan, yang berada dikutub positif (coklat) memiliki bau betadine.
Ketika NaCl dielektrolisis, terjadi perubahan yaitu pada larutan katoda
berubah warna menjadi ke-unguan sebagian dan tampak bergelembung di sekitar
batang karbonnya, sedangkan pada larutan anoda, warna berubah menjadi keruh
(seperti menggumpal) sebagian serta tampak gelembung juga disekitar batang
karbon. Bau pada kutub positif yaitu seperti bau bayclin, namun, dikutub negatif
baunya seperti alkohol 70%.
Pada larutan KBr, dikutub positif terjadi perubahan warna cairan dari bening
menjadi hijau, dan dikutub negatif dari bening menjadi ungu pekat. Bau dari
larutan tersebut juga berubah pada kutub positif, yaitu bau alkohol yang tidak
pekat. Namun, pada kutub negatif tidak terjadi perubahan bau.
Setelah dielektrolisis, larutan CuSO4 pada kutub positif maupun negatif tidak
menunjukkan perubahan warna pada percobaan pertama. Namun, pada percobaan
kedua, dua kutub memiliki perubahan warna yaitu putih kebiru-biruan. Pada bau,
baik dikutub positif maupun negatif memiliki perubahan (percobaan pertama
maupun kedua) dan bau yang sama yaitu bau khas revanol.
Berikut adalah tabel perubahan warna dan bau pada keempat larutan.
Ruang kutub
KI
NaCl
KBr
CuSO4
Negatif
Ungu
Ungu
Ungu (Tidak
Putih
(alkohol)
(alkohol
berbau)
kebiruan atau
70%)
tidak berubah
(revanol)
Positif
Coklat
Putih keruh
Hijau
Putih
(betadine)
seperti
(alkohol tidak kebiruan atau
menggumpal
pekat)
tidak berubah
(bayclin)
(revanol)

VI.

KESIMPULAN
Sel elektrolisis adalah proses dimana arus listrik mengakibatkan
berlangsungnya suatu reaksi kimia. Terjadi pada larutan KI, KBr, NaCl, dan
CuSO4. Reaksi ini menghasilkan perubahan warna dan juga bau.

Anda mungkin juga menyukai