Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

ELEKTROLISIS

Disusun Oleh :
1. Arvina Salsabila (08)
2. M Alvin Nur (17)
3. M Munif An-Nur (19)
4. Nala Hasabi (22)
5. Rosi Nur A (33)

SMA WACHID HASYIM 2 TAMAN


Jl. Raya Ngelom 86 Taman Sidoarjo, Telepon (031)7881734
Tahun Pelajaran 2023/2024
A. Tujuan
Mengamati reaksi yang terjadi pada elektrolisis larutan KBr dan
CuSo4

B. Alat dan Bahan


 Alat :
 Adaptor yang dihubungkan dengan listrik
 Pipa U
 Gelas kimia 2 buah
 Plat tetes
 Statif dan Klem
 Pipet tetes
 Elektroda Karbon

 Bahan :
 Larutan CuSO4
 Larutan KBr
 Indikator Phenolftalein
 Indikator MO

C. Dasar Teori
Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia di mana terjadi bentuk perubahan
energi listrik menjadi energi kimia.
da saat istrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit, akan terjadi pemisahan
ion-ion dalam larutan, di mana ion-ion positif (kation) akan mendekati
elektroda negative (katoda) dan ion-ion negative (anion) akan mendekati
elektroda positif (anoda),

Pada katoda akan terjadi reaksi reduksi ion atau air dan pada anoda akan
terjadi oksidasi anion atau air, atau logam elektroda, bergantung pada
jenis elektrolit serta anoda yang digunakan.

Proses elekrolisis merupakan reaksi redoks yang tidak spontan sehingga


memerlukan energi. Proses elektrolisis berlangsung pada suatu rangkaian
elektrode dan sumber arus listrik searah yang disebut sel elektrolisis.
Proses elektrolisis dimulai dengan masuknya elektron dari arus listrik
searah kedalam larutan melalui kutub negatif. Spesi tertentu atau ion yang
bermuatan positif akan menyerap elektron dan mengalami reaksi reduksi
di katode. Spesi yang lain atau ion bermuatan negatif akan melepas
elektron dan mengalami reacksi oksidasi di kutub positif atau anode

Jadi, proses elektrolisis merupakan reaksi redoks. Elektrode positif dan


elektrode negatif pada sel elektrolisis ditentukan oleh sumber arus listrik.
Jenis elektrode yang digunakan dalam proses elektrolisis sangat
berpengaruh pada hasil elektrolisis. Elektrode dapat dibedakan menjadi
dua berdasarkan kereaktifannya, yaitu elektrode tidak aktif atau tidak ikut
bereaksi atau inert, seperti C, Pt. Au dan elektrode

Aktif atau ikut bereaksi selain C, Pt. Au pada proses elektrolisis.


Pada proses elektrolisis dengan elektrode aktif berlangsung reaksi
elektrode dan reaksi elektrolit, sedangkan proses elektrolisis dengan
elektrode inert hanya berlangsung reaksi elektrolitnya saja.

D. Cara Kerja
1. Memasang alat elektrolisis
2. Menuangkan 20 ml larutan KBr dan CuSo4 ke dalam Pipa U
3. Masukkan elektroda karbon yang telah dihubungkan dengan listrik
4. Perhatikan perubahan pasa larutan akibat elektrolisis sama 2 menit
5. dengan menggunakan pipet tetes pindahkan larutan dari katode dan
anode ke dalam plat tetes sebanyak 3 tetes
6. Tambahkan Indikator Phenolftalein dan MO pada masing" larutan
sebanyak 2 tetes
7. Catat perubahan yang terjadi

E. Data Hasil Pengamatan


 Larutan KBr
Kiri ( Anoda ) Kanan ( Katoda )
1. Ketika Elektroda dimasukkan ke 1. Ketika Elektroda dimasukkan ke
dalam Pipa U selama 2 menit: dalam pipa U selama 2 menit:
• Terdapat cairan berwarna Kuning • Terdapat banyak gelembung

2. Setelah diberi Indikator Phenolftalein: 2. Setelah diberi Indikator Phenolftalein:


• Cairan Tetap berwarna kuning • Berubah menjadi warna ungu pekat
 Larutan CuSO4
Kiri ( Anoda ) Kanan ( Katoda )
1. Ketika Elektroda dimasukkan dalam 1. Ketika Elektroda dimasukkan dalam
Pipa U selama 2 menit: Pipa U selama 2 menit:
• Terdapat gelembung Kecil yang • Terdapat gelembung besar tapi sedikt
banyak
2. Setelah diberi Indikator MO: 2. Setelah diberi Indikator MO:
• Warnanya berubah menjadi kuning • Warnanya berubah menjadi kuning
dan lebih pekat

 Reaksinya
 Larutan KBr

 Larutan CuSO4
F. Kesimpulan
• Larutan KBr mengalami reaksi redoks selama elektrolisis berlangsung.
Pada katoda terjadi reduksi H₂O karena H₂O lebih mudah tereduksi
daripada ion K. Pada anoda terjadi oksidasi ion Br, karena kation Br lebih
mudah teroksidasi daripada air (H₂O).

•Larutan CuSO4, mengalami reaksi redoks selama elektrolisis


berlangsung. Pada katoda terjadi reduksi. Pada ektrolisis larutan CuSO4
(kation Cu²), ion Cu tereduksi. Pada anoda terjadi oksidasi H₂O karena
H₂O lebih mudah teroksidasi

G. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai