Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

“ SEL ELEKTROLISIS “

OLEH :

Ahmad Reza Wibowo

Bayu Ageng Pangestu

Dinda Aulia Khairani

Larasati Dwika Putri

Nur Aissa Nadia M.


BAB I

PENDAHULUAN

A. Standar Kompetensi

Menerapkan konsep reaksi reduksi-oksidasi dan elektrokimia dalam teknologi dan


kehidupan sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar

Menerapkan hukum Faraday untuk elektrolisi larutan elektrolit

C. Indikator Pembelajaran

1. Menuliskan reaksi elektrolisis pada elektrolisis logam/elektroda non logam

2. Menentukan anoda dan katoda pada elektroda

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menuliskan reaksi elktrolisi pada elektrolisi logam/elektorda non


logam

2. Siswa dapat menentukan anoda dan katoda pada elektroda


BAB II

PEMBAHASAN

Elektrolisis adalah peristiwa penguraian atas suatu larutan elektrolit yang telah
dilaliri oleh arus listrik searah. Sedangkan sel di mana terjadinya reaksi tersebut disebut sel
elektrolisis.Sel elektrolisis terdiri dari larutan yang dapat menghantarkan listrik yang disebut
elektrolit, dan sepasang elektroda yang dicelupkan dalam elektrolit (larutan atau leburan).
Pada sel elektrolisis, reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan
elektrolit, yaitu energi listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks).
Reaksi-reaksi elektrolisis bergantung pada potensial elektroda, konsentrasi, dan over
potensial dari spesi yang terdapat dalam sel elektrolisis.
Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut Katoda,
sedangkan elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar disebut
Anoda.Katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan anoda adalah tempat terjadinya
reaksi oksidasi.Katoda merupakan elektroda negatif karena menangkap elektron sedangkan
anoda merupakan elektroda positif karena melepas elektron. Reaksi yang terjadi pada
katoda dan anoda pada sel elektrolisis sama seperti pada sel volta, yaitu di katoda adalah
tempat terjadinya reaksi reduksi dan di anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi.
Akan tetapi, muatan elektronnya berbeda. Pada sel volta katoda bermuatan positif dan
anoda bermuatan negatif, sedangkan pada sel elektrolisis katoda bermuatan negatif dan
anoda bermuatan positif.
Elektrolisis mempunyai banyak kegunaan di antaranya yaitu dapat memperoleh
unsur-unsur logam, halogen, gas hidrogen dan gas oksigen, kemudian dapat menghitung
konsentrasi ion logam dalam suatu larutan, digunakan dalam pemurnian suatu logam, serta
salah satu proses elektrolisis yang popular adalah penyepuhan, yaitu melapisi permukaan
suatu logam dengan logam lain.

Sel elektrolisis memiliki 3 ciri utama, yaitu :


1. Larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion – ion ini dapat memberikan atau
menerima elektron sehingga elektron dapat mengalir melalui larutan.
2. Terdapat 2 elektroda dalam sel elektrolisis.
3. Terdapat sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus
listrik searah (DC ).

Faktor yang Mempengaruhi Proses Elektrolisis


a. Jenis elektroda yang digunakan
b. Kedudukan ion dalam elektrokimia
c. Kepekatan ion
Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut Katoda,
sedangkan elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar disebut
Anoda.Katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi sedangkan anoda adalah tempat
terjadinya reaksi oksidasi.Katoda merupakan elektroda negatif karena menangkap elektron
sedangkan anoda merupakan elektroda positif karena melepas elektron.Sel elektrolisis juga
memerlukan elektrode-elektrode. Ada 2 elektrode yang digunakan dalam elektrolisis, yaitu:
a. Elektrode inert yaitu elektrode yang tidak dapat bereaksi (Pt, C, Au).
b. Elektrode tak inert yaitu elektrode yang dapat bereaksi (Cu dan Ag).
Peristiwa elektrolisis banyak dimanfaatkan untuk melapisi logam atau pemurnian logam.
Bila suatu elektrolit (larutan atau leburan) di elektrolisis, maka elektrolit tersebut akan
terurai menjadi kation yang akan menuju katoda/elektrode positif (+) dan anion yang akan
menuju anoda/elektrode negatif (-).

Macam-macam elektrolisis:
1. Elektrolisis leburan elektrolit
Dapat digunakan untuk menghantar ion-ion pada sel elektrolisis.Leburan elektrolit tanpa
menggunakan air. Contohnya adalah NaCl.
2. Elektrolisis air
Jika arus listrik dilewatkan melalui 2 elektroda dalam air murni, tidak terjadi elektrolisis.
Tetapi, jika larutan CuSO4 / KNO3 ditambahkan air murni dengan konsentrasi rendah, akan
terjadi elektrolisis dan dapat menghantarkan arus listrik.
3. Elektrolisis larutan elektrolit
Reaksi yang terjadi tidak hanya melibatkan ion – ion dalam larutan saja,tetapi juga air.
Contohnya adalah KI.
4. Elektrolisis larutan non elektrolit
BAB III

HASIL PENGAMATAN

2.1 Alat dan Bahan


Alat: Bahan:

1. Tabung U atau Gelas Kimia 1. Larutan MgSO4


2. Elektroda karbon 2. Larutan CuSO4
3. Baterai 3. Indikator Fenolftalein
4. Kabel
5. Pipet Tetes
6. Paku
2.2 Langkah Kerja

A. Elektrolisis Larutan MgSO4 0,5 M


1. Ambilah 50 ml larutan MgSO4 0,5 M dan tambahkan 2 tetes indikator , aduk
sampai bercampur homogen.
2. Masukan campuran tersebut kedalam tabung U atau Gelas kimia, kemudian
lakukan elektrlisis sampai terjadi perubahan.
3. Ambilah 2 ml larutan HCl 0,1 M pada tabung reaksi. Kemudian tambahkan 2 tetes
indikator Fenolftalein . amati yang terjadi dan bandingkan dengan warna yang
terdapat pada sel konduktivitas.
4. Ambilah 2 ml larutan NaOH 0,1 M pada tabung reaksi. Kemudian tambahkan 2
tetes indikator Fenolftalein . amati yang terjadi dan bandingkan dengan warna
yang terdapat pada sel konduktivitas

B. Elektrolisis Larutan CuSO4 0,5 M


1. Gantilah elektroda karbon pada langkah A dengan paku.
2. Ambilah 50 ml Larutan CuSO4 0,5 M masukan kedalam sel konsuktivitas,
kemudian lakukan elektrolisis sampai beberapa waktu sampai terjadi perubahan
pada elektroda.
3. Celupkan kertas lakmus biru di sekitar katode(kutub negative) dan disekitar
anode (kutub positive)
4. Celupkan kertas lakmus merah di sekitar katode(kutub negative) dan disekitar
anode (kutub positive)

2.3 Hasil Pengamatan dan Pembahasan


A. Elektrolisis Larutan MgSO4 0,5 M

Larutan dalam Warna Sebelum Warna Setelah Sifat Larutan


ruang Elektrolisis Elektrolisis
Anoda Tidak berwarna Tidak berwarna Asam
Katode Tidak berwarna Ungu Basa

1. Reaksi Yang Terjadi Pada Anode Dan Katode

A) Anode : 2H2O→4H++O2+4e-
Reaksi anode berhantung pada jenis anode dan anion dalam hal ini anodenya
adalah inert sehingga reaksi akan bergantung pada jenis anion. Anion pada reaksi di
atas adalah SO42- yang artinya adalah anion susa asam oksi. Anion seerti itu sukar
dioksidasi sehingga air yang teroksidasi.
B) Katode : 2H2O+2e- →2OH-+H2
Reaksi katode bergantung pada jenis kation. Dalam hal ini, kationnya adalah
2+
Mg , yaitu kation logam aktif (golongan I A) yang sukar direduksi sehingga yang
tereduksi adalah air.

2. Ion-Ion Yang Terdapat Di Sekitar Katoda dan Anoda


Ion yang terdapat di katoda adakah ion OH- Karena setelah di tetesi PP, warna yang
dihasilkan adalah ungu dan artinya warna ungu tersebut menunjukan bahwa larutan
tersebut bersifat basa. Di katoda juga menghasilkan gas H2

Ion yang terdapat di anoda adalah bening artinya larutan tersebut bersifat asam. Di
anoda juga menghasilkan gas O2.

B. Elektrolisis Larutan CuSO4 0,5 M


BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

a. Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel elektrolisis, reaksi
kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu dari energi listrik
(arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks).
b. Elektrolisis larutan MgSO4 pada katoda mengasilkan zat H2 dan ion OH- sedangkan pada
anoda menghasilkan gas O2 dan H+
c. Elektrolisis larutan tembaga (II) sullfat (CuSO4) pada katoda menghasilkan endapan Cu.
Pada Anoda menghasilkan Fe.

Anda mungkin juga menyukai