Anda di halaman 1dari 8

WORKSHEET PRAKTIKUM KIMIA DASAR

KI203

SEL ELEKTROLISIS
Tanggal : 9 Desember 2021
Dosen Pengampu:
Dra. Wiwi Siswaningsih, M.Si.

Drs. Hokcu Suhada, M.Si.

Nama : Johannes Hasiholan Valentino Purba


NIM : 2106494

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA

DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2021
TUJUAN PERCOBAAN :
Mengevaluasi gejala atau proses yang terjadi pada sel elektrolisis untuk:
a) Larutan Kalium Iodida (KI)
b) Larutan Tembaga (II) Sulfat (CuSO4)

PRINSIP DASAR PERCOBAAN :


Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel elektrolisis,reaksi
kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit,yaitu energi listrik(arus
listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks). Sel elektrolisis memiliki 3 ciri utama,yaitu :
1. Ada larutan elektrolit yang mengandung ion bebas.Ion–ion ini dapat:
a. memberikan atau menerima elektron sehingga elektron dapat mengalir
b. melalui larutan.
2. Ada 2 elektroda dalam sel elektrolisis.
3. Ada sumber arus listrik dari luar,seperti baterai yang mengalirkan arus listrik
a. searah (DC ) atau Power Suply.
Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut Katoda, sedangkan
elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar disebut Anoda. Katoda
adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi.
Katoda merupakan elektroda negatif karena menangkap elektron sedangkan anoda merupakan
elektroda positif karena melepas elektron.
Dalam sel, reaksi oksidasi reduksi berlangsung dengan spontan, dan energi kimia yang
menyertai reaksi kimia diubah menjadi energi listrik. Bila potensial diberikan pada sel dalam arah
kebalikan dengan arah potensial sel, reaksi sel yang berkaitan dengan negatif potensial sel akan
diinduksi. Dengan kata lain, reaksi yang tidak berlangsung spontan kini diinduksi dengan energi
listrik. Proses ini disebut elektrolisis. Contoh dari elektrolisis adalah pengecasan baterai timbal dan
penyepuhan logam tembaga dengan logam perak. Aspek Kuantitatif elektrolisis antara lain:
Hukum Faraday I dan II.

Reaksi-Reaksi pada Sel Elektrolisis


1. Ion-ion di sekitar elektrode

Pada anode, ion-ion di sekitar anode yang memiliki   lebih negatif yang akan mengalami oksidasi.
Pada katode, ion-ion di sekitar katode yang memiliki   lebih positif yang akan mengalami reduksi.
Contoh:

Pada elektrolisis larutan KI digunakan elektrode grafit. Spesi yang ada di dalamnya adalah ion 

dan  dari hasil ionisaisi KI dan juga ada  sebagai pelarut (karena larutan). Oleh karena
elektrodenya grafit yang inert, elektrodenya tidak mengalami reaksi apapun. Di sekitar anode

terdapat   dan ion   yang akan teroksidasi.

Di sekitar katode terdapat ion  dan  sehingga yang lebih mudah mengalami reduksi adalah
atom H pada .

.
ALAT-ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat
No Alat Jumlah
1. Pipet tetes 2 buah
2. Pipa U 1 buah
3. Tabung reaksi 4 buah
4. Rak Tabung reaksi 1 buah
5. Gelas kimia 2 buah
6. Statif dan klem 1 buah
7. Kabel 2 buah
8. Power 1 buah
supply/adaptor/batu
baterei/sumber listrik

2. Bahan
No Bahan Jumlah
1. Larutan Tembaga II 50 mL
Sulfat (CuSO4) 0.5 M
2. Larutan Kalium Iodida 50 mL
(KI) 0.5 M
3. Elektroda Karbon 2 buah
4. Indikator Phenolptalein (Secukupnys)
(PP)
5. Amilum (Secukupnys)

6.
7.
8.
9.

LANGKAH PERCOBAAN :
a) Persiapan elektroda, larutan, dan peralatan.
1. Siapkan empat buah gelas kimia kecil (~ 50 mL) dan isi sekitar tiga perempatnya
dengan larutan 1,0 M garam dari logamnya seperti yang ditunjukkan pada Gambar
11.1.
2. Bersihkan lempeng tembaga, seng, magnesium, dan logam besi dengan sabut baja atau
amplas, kemudian bilas sebentar dengan HNO3 encer (~ 0,1 M), dan bilas dengan air
akuades. Lempeng logam yang sudah dibersihkan ini, akan digunakan sebagai
elektroda, harus dibengkokkan hingga melewati bibir gelas kimia masing-masing.
3. Periksa multimeter (atau voltmeter) dengan dua kabel listrik (sebaiknya kabel merah
dan hitam) yang dipasang pada capit buaya.

b) Persiapkan sel tembaga-seng.


1. Tempatkan lempeng logam Cu (elektroda) dalam larutan CuSO4 dan lempeng logam
Zn (elektroda) dalam larutan Zn(NO3)2.
2. Gulung secara rata selembar kertas saring; basahi kertas saring dengan larutan 1,0 M
KNO3.
3. Masukkan ujung kertas saring ke dalam larutan pada kedua gelas kimia; ini adalah
jembatan garam yang ditunjukkan pada Gambar 11.1.
4. Atur multimeter ke kisaran 2000 mV atau sesuai kebutuhan. Hubungkan satu elektroda
ke terminal negatif multimeter dan yang lainnya ke terminal positif dan anoda.
5. Tuliskan persamaan setengah reaksi yang terjadi di setiap elektroda.
6. Gabungkan dua setengah reaksi untuk menulis persamaan reaksi sel.

c) Mengukur potensial sel tembaga-seng.


1. Jika pada multimeter terbaca potensialnya negatif, balikkan sambungan ke elektroda.
Baca dan catat potensial sel (positif).
2. Identifikasi lempeng logam-logam yang berfungsi sebagai katoda (terminal positif).

d) Persiapkan sel volta yang lain.


1. Ulangi langkah b) dan c) untuk pasangan setengah sel yang lain dengan cara
mengganti lempeng logam dan larutan garamnya.
2. Bersihkan lempeng logam yang telah digunakan dengan sabut baja atau amplas,
kemudian bilas sebentar dengan HNO3 encer (~ 0,1 M), dan bilas dengan air akuades.
3. Siapkan jembatan garam baru untuk setiap sel galvanik.
4. Tentukan potensi sel untuk semua kemungkinan sel galvanik yang dapat disusun dari
empat pasangan redoks.

DATA PENGAMATAN PERCOBAAN :


Table Pengamatan :

Sel Volta ESel Terukur Anoda : Reaksi ½ sel Katoda : Reaksi ½ sel
Cu – Zn Zn : ………. Cu : ………..
Cu – Mg
Cu – Fe
Zn – Mg
Fe – Mg
Zn – Fe

a) Tuliskan persamaan reaksi sel setara untuk keenam sel.


b) Tentukan besarnya potensial sel volta untuk keenam sel, gunakan harga potensial
setengah reduksi standar dari keempat jenis logam yang digunakan.
c) Tentukan katoda, anoda zat pengoksidasi, dan zat pereduksi untuk keenam sel.
d) Bandingkan besarnya potensial sel untuk keenam sel. Jelaskan perbedaan potensial dari
keenam sel baterai tersebut.
e) Tentukan urutan keempat jenis logam yang digunakan berdasarkan kemudahan
direduksinya.

Pertanyaan :

a. Apa akibatnya jika jembatan garam kertas saring tidak dibasahi dengan larutan 1,0 M
KNO3? Akankah potensi sel yang diukur menjadi terlalu tinggi, terlalu rendah, atau tidak
terpengaruh? Jelaskan.
Jawaban : Fungsi Jembatan Garam adalah menetralkan ion-ion baik pada anoda dan
katoda.Digunakan KNO3,karena KNO3 merupaka elektrolit kuat yang mampu
menetralkan kelebihan ion pada anoda dan katoda.KNO3 dapat diganti dengan senyawa
yang tidak ikut bereaksi dan elektrolit kuat contohnya seperti KCl.

b. Ketika konsentrasi dari larutan garam dari logamnya diubah menjadi 0,1 M apakah harga
potensial sel yang diukur meningkat atau menurun? Bukktikan melalui perhitungan dan
jelaskan mengapa perubahan itu terjadi.
Jawaban :
Hubungan konsentrasi dengan potensial sel dinyatakan dalam persamaan
Nernst sebagai berikut :
0,0592
Esel = E0sel - log Qc
𝑛

n = jumlah electron yang terlibat dalam stoikiometri reaksi


Qc = kuosien reaksi (perbandingan konsentrasi produk dan pereaksi)

SUMBER :
https://www.ruangguru.com/blog/reaksi-reaksi-pada-sel-elektrolisis
Shabrina Alfari. Rangkaian Sel Volta | Kimia Kelas 12. Ruangguru.com. Published
2017. Accessed November 30, 2021. https://www.ruangguru.com/blog/rangkaian-
sel-volta

Anda mungkin juga menyukai