Anda di halaman 1dari 18

ELEKTROKIMIA

(Laporan Praktikum Kimia Dasar II)

Nama :Mira Erida Basri

Nim :119270011

Kelompok :4B

Kelas :TPB 3

Nama Asisten :Riyanto Widodo

Nim Asisten :118270069

LABORATORIUM KIMIA DASAR


INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
LAMPUNG SELATAN
2020
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Elektrokimia disebut juga dengan ilmu yang mempelajari aspek elektronik dari
reaksi kimia. Elemen yang digunakan dalam reaksi elektrokimia dikarakteristikkan
dengan banyaknya electron yang dimiliki. Reaksi kimia dapat menghasilkan energi
atau menyerap energi. Pertukaran energi yang terjadi biasanya dalam bentuk panas,
tetapi kadang-kadang dengan suatu modifikasi, energi yang dipertukarkan tersebut
biasa diubah dalam bentuk energi listrik.
Sel elektro kimia yang digunakan untuk melangsungkan perubahan bentuk
energi kimia menjadi energi listrik. Sel elektro kimia baik yang melepas atau
menyerap energi selalu melibatkan perpindahan elektron-elektron dari satu
senyawa ke senyawa lain dalam suatu reaksi oksidasi reduksi. Oksidasi disebut
hilangnya elektron sedang reduksi diperolehnya elektron. Zat pengoksidasian
disebut spesies yang melakukan oksidasi, mengambil electron dari zat yang
terosidasi. Zat pereduksi disebut spesies yang melakukan reduksi memberikan
elektron kepada zat yang tereduksi.
Sel elektrolisis merupakan pemanfaatan arus listrik untuk menghasilkan reaksi
redoks. Oleh karena itu, elektrolisis adalah proses penguraian suatu senyawa
dengan pengaliran arus listrik yang melaluinya. Dalam elektrolisis terjadi
perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Sel elektrolisis merupakan kebalikan
dari sel volta karena listrik digunakan untuk melangsungkan reaksi redoks tak
spontan. Proses elektrolisis dimulai dengan masuknya elektron dari arus listrik
searah kedalam larutan melalui kutub negatif. Dalam elektrokimia sangat penting
bagi kehidupan sehari-hari, oleh karena itu kita harus banyak mengetahui tentang
elektrokimia

1. 2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan praktikum percobaan kali ini adalah:
1. Mempelajari penentuan potensial sel
2. Mengetahui tentang reaksi redoks
3. Mempelajari sel elektrolisis dan sel volta
4. Mempelajari teknik elekroplating
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Pengertian Elektrokimia
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari elektronik dan reaksi kimia, reaksi
kimia dapat menghasilkan energi atau menyerap energi. Pertukaran energi yang
terjadi biasanya dalam bentuk panas, tetapi kadang-kadang dengan suatu
modifikasi, energi yang dipertukarkan tersebut bisa diubah dalam bentuk energi
listrik. Sel elektrokimia adalah alat yang digunakan untuk melangsungkan
perubahan bentuk energi kimia jadi energy listrik. Oksidasi adalah hilangnya
elektron sedangkan reduksi diperolehnya elektron. Zat pengooksidasi adalah
spesies yang melakukan oksidasi, mengambil electron dari zat yang teroksidasi.
Begitupun sebaliknya.(atkins, 2000).
Elektroda merupakan kutub atau lempeng pada suatu elektrolitik ketika arus
listrik memasuki atau meninggalkan sel. Elektroda dimana proses reduksi
berlangsung disebut sebagai katoda yang merupakan kutub negative(penarik
elektron), sedangkan elektron di mana proses oksidasi berlangsung disebut anoda
yang merupakan kutub positif(pelepas elektron). Anoda biasanya terkorosi dengan
melepaskan elektron-elektron dari atom-atom logam netral untuk membentuk ion-
ion bersangkutan berbagai anoda dipergunakan pada elektro plating. Elektro plating
merupakan teknik pelapisan secara elektrodeposisi, yaitu proses pengendapan
pelapis logam secara elektrokimia.
Salah satu aplikasi sel elektrolisis adalah pada proses yang disebut
penyepuhan. Dalam proses penyepuhan, logam yang lebih mahal
dilapiskan(diendapkan sebagai lapisan tipis). Pada permukaan logam yang lebih
murah dengan cara elekrolisis. Baterai umumnya digunakan sebagai sumber listrik
selama proses penyepuhan berlangsung. Logam yang ingin disepuh berfungsi
sebagai katoda dan lempeng perak(logam pelapis) yang merupakan logam
penyepuh berfungsi sebagai anoda.( Husain,2003)

2. 2 Jenis Sel Elektrokimia


Elektrokimia adalah hubungan antara reaksi kimia menjadi energi listrik,jika
suatu reaksi kimia menghasilkan arus listrik dikenal sebagai sel galvani atau sel
volta sebaliknya jika arus listrik menghasilkan reaksi kimia disebut sel elektrolisis.
a) Teori Sel Volta atau Galvani
Dasar teori sel volta atau sel galvani adalah sel elektrokimia yang melibatkan
reaksi redoks dan menghasilkan arus listrik. Sel volta terdiri atas elektroda, tempat
berlangsungnya reaksi oksidasi disebut anoda (elektroda negatif), dan tempat
berlangsunya reaksi reduksi disebut katoda (elektroda positif ). Prinsip-prinsip sel
volta (sel galvani), dalam sel volta reaksi kimianya mengandung arus listrik dan
terjadi reaksi spontan. (Purba, 2006)
b) Potensial Sel
Potensial sel (E°sel) adalah potensial listrikyang dihasilkan oleh suatu sel volta.
Besarnya potensial sel dari suatu reaksi redoks dalam sel volta dapat dintentukan
melalui unsur-unsur sesuai dengan reaksinya.

E°sel = E°katoda-E°anoda

Atau

E°sel = E°reduksi- E°oksidasi

Potensial elektroda merupakan ukuran besarnya kecenderungan suatu unsur


untuk melepas atau menyerap elektron. Untuk membandingkan kecenderungan
oksidasi atau reduksi dari suatu elektroda pembanding atau elektroda yang
dihubungkan dengan elektroda hidrogen disebut potensial elektroda. Ada dua
kemungkinan jika potensial elektron bertanda (+) maka elektron (-) maka
elektron lebih mudah mengalami oksidasi. Harga potensial sel tergantung pada
jenis elektroda, suhu, konsentrasi ion dalalm larutan, dan jenis ion dalam larutan.
Unsur elektroda yang mempunyai e lebih kecil akan mengalami oksidasi dan
berfungsi sebagai anoda, dengan E°oksidasi= -E°reduksi.

Syarat reaksi redoks berlangsung spontan, yaitu logam untuk anoda terletak
sebelah kiri logam untuk katoda dalam deret volta. Dere volta merupakan urutan
logam.

2.3 Unsur Pokok Elektroplanting

Elektroplanting merupakan suatu proses yang digunakan untuk


memanipulasi sifat suatu substrat dengan cara melapisinya dengan loga lalin.
Proses elektroplanting banyak dibutuhkan oleh industri penghasil benda logam,
diantaranya industri komponen elektronika, peralatan listrik, peralatan olahraga,
peralatandapur, dan sebagainya.

Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia yang menimbulkan terjadinya reaksi


redoks yang tidak spontan dengan adanya energi listrik dari luar. Contohnya
adalah elektrolisis lelehan NaCl dengan elektroda platina. Contoh lainnya adalah
pada sel Daniell jika diterapkan beda potensial listrik dari luar yang besarnya
melebihi potensial sel Daniell. (Keenan , 1980)

Elektroda yang digunakan dalam proses elektolisis dapat digolongkan menjadi


dua, yaitu:

a. Elektroda inert, seperti kalsium (Ca), potasium, grafit (C), Platina (Pt),
dan emas (Au)

b. Elektroda aktif, seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan perak (Ag)

Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau garam, dapat pula
leburan garam halida atau leburan oksida. Kombinasi antara elektrolit dan
elektroda menghasilkan tiga kategori penting elektrolisis, yaitu:

a. Elektrolisis larutan dengan elektroda inert

b. Elektrolisis larutan dengan elektroda aktif

c. Elektrolisis leburan dengan elektroda inert

Pada elektrolisis, katoda merupakan kutub negatif dan anoda merupakan


kutub positif. Pada katoda akan terjadi reaksi reduksi dan pada anoda terjadi
reaksi oksidasi. (Oxtoby, 1999)

Arus yang dihasilkan pada sel terjadi karena adanya beda potensial antara
katoda dan anoda yang diketahui dari pengukuran menggunakan voltmeter.
Paket umum terdiri ;

a. Katoda yang merupakan elektroda tempat reaksi reduksi dan bermuatan


positif karena melepaskan elektron

b. Elektrolit yang merupakan zat penghantar listrik Arus yang dihasilkan


pada sel terjadi karena adanya beda potensial antara katoda dan anoda
yang diketahui dari pengukuran menggunakan voltmeter. (Petrucci,
1985)

Sel volta adalah penataan bahan kimia dan penghantar listrik yang
memberikan aliran electron lewat rangkaian luar dari suatu zat kimia yang
teroksidasikezatkimia yang direduksi. Dalam menyetarakan reaksi redoks,
kita dapat memecahkan reaksi itu menjadi dua bagian yaitu setengah reaksi
oksidasi dan setengah reaksi reduksi. Pada reaksi reduksi, zat-zat yang
direaksikan dicampur dalam satu wadah sehingga terjadi reaksi yang disertai
pelepasan dan penyerapan kalor
BAB III

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
1. Gelas beaker 50 ml

2. Gelas beaker 250 ml

3. Gelas beaker 1000 ml

4. Pipet ukur 10 ml

5. Gelas ukur 100 ml

6. Gelas ukur 10 ml

7. Tabung U

8. Pencatat detik

9. Hot plate

10. Gelas arloji

11. Kertas saring

12. Thermometer

13. Multimeter

14. Sumber arus DC

15. Amplas

16. Batang pengaduk

3.1.2 Bahan
1. Larutan KMnO4
2. Larutan H2C2O4

3. Larutan KI

4. Larutan H2SO4 2M

5. Larutan CuSO4

6. Larutan FeSO4

7. Larutan AgNO3

8. Lempeng Cu

9. Lempeng Fe

10. Lempeng Pb

11. Lempeng pencuci lemak

12. Larutan pencuci karat

13. Aqua dm.

3.2 Diagram Alir

A. Penentuan Potensial Sel Elektrokimia

Siapkan
Elektroda Cu, Zn, Pb, karbon,an Fe

CuSO4 0,5M, FeSO4 0,5M, AgN03

Masukkan 50 mL kedalam gelas beaker Kombinasikan

larutan

Gunakan jembatan KNO3

Catat besarnya tegangan yang


Analisis penyebab tegangan
Tentukan elektroda
Tuliskan reaksi
Catat data voltase

Hasil

B. Elektrolisis Larutan KI

Larutan KI 0,25

Masukkan kedalam tabung pipa U

Elektroda

Pasang dan hubungkan,arus searah 6 Selama

5 menit, kemudian putuskan


Anoda dan Katoda

Catat perubahan

Ambil 2mL larutan dari ruang anoda

Tambahkan 1 mL larutan aseton Kocok,

kemudian perhatikan warna

Catat semua
C. Ektoplating Lempeng Fe dengan Logam Cu
Lempeng Besi

Amplas

Celupkan dalam

larutan pencuci lemak

dan minyak

Suhu 70 derajat selama 15

menit Celupkan dalam larutan

pencuci karat. Selama 15 menit,

suhu 40 – 60

Bilas dengan aquades, keringkan

CuSO4 1,25M, H2SO4 0,3M

Siapkan 200 mL larutan

Set sistem elektrolisis dengan lempeng besi

Elektrolisis larutan

selama 5 menit Catat

arus mengalir tiap 1


menit Putuskan arus

Keringkan logam yang telah dilapisi dan timbang

Hasil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan

A. Penentuan Potensial Sel Elektrokimia


• Larutan CuSO4 >< Larutan ZnSO4
Larutan CuSO4 Larutan ZnSO4 E⸰Sel Praktikum E⸰Sel Teori
Logam Cu Logam Zn 0,005 V -0,42 V
Logam Cu Logam Al 0,003 V -1,32 V
Logam Cu Logam Pb 0,003 V 0,21 V
Keterangan Anoda : Logam Cu
Katoda: Logam Zn, Logam Al dan Logam Pb
Perhitungan E⸰Sel Teori = (E⸰katoda- E⸰Anoda)

Cu | Cu2+ || Zn2+|Zn
E⸰Sel = 0,76v-(-0,34v)
= -0,42 v

Cu | Cu2+ || Al3+|Al
E⸰Sel = -1,66v-(-0,34v)
= -1,32 v

Cu | Cu2+ || Pb2+|Pb
E⸰Sel = -0,13v-(0,34v)
= 0,21 v

• Larutan CuSO4 >< Larutan FeSO4


Larutan CuSO4 Larutan FeSO4 E⸰Sel Praktikum E⸰Sel Teori
Logam Cu Logam Zn 0,005 V -0,42 V
Logam Cu Logam Al 0,003 V -1,32 V
Logam Cu Logam Pb 0,003 V 0,21 V
Keterangan Anoda : Logam Cu
Katoda: Logam Zn, Logam Al dan Logam Pb
Perhitungan E⸰Sel Teori = (E⸰katoda- E⸰Anoda)

• Larutan ZnSO4 >< Larutan FeSO4


Larutan CuSO4 Larutan FeSO4 E⸰Sel Praktikum E⸰Sel Teori
Logam Zn Logam Cu 0,006 V -0,42 V
Logam Zn Logam Al 0,004 V -2,42 V
Logam Zn Logam Pb 0,004 V 0,89 V
Keterangan Anoda : Logam Zn
Katoda: Logam Cu, Logam Al dan Logam Pb
Perhitungan E⸰Sel Teori = (E⸰katoda- E⸰Anoda)

Zn | Zn 2+ || Cu 2+| Cu
E⸰Sel = 0,34v -(+0,76v)
= -0,42 v

Zn | Zn2+ || Al3+|Al
E⸰Sel = -1,66v-(+0,76v)
= -2,42 v

Zn | Zn2+ || Pb2+|Pb
E⸰Sel = -0,13v-(+0,76v)
= 0,89 v

• Larutan ZnSO4 >< Larutan CuSO4


Larutan CuSO4 Larutan CuSO4 E⸰Sel Praktikum E⸰Sel Teori
Logam Zn Logam Cu 0,003 V -0,42 V
Logam Zn Logam Al 0,003 V -2,42 V
Logam Zn Logam Pb 0,003 V 0,89 V
Keterangan Anoda : Logam Zn
Katoda: Logam Cu, Logam Al dan Logam Pb
Perhitungan E⸰Sel Teori = (E⸰katoda- E⸰Anoda)
Kesimpulan: E⸰Sel Praktikum berbeda dengan E⸰Sel Teori, disebabkan oleh:
1. Logam belum di lap bersih, saat memindahkannya kelarutan lain
2. Larutan tercampur dengan larutan lainnya
3. Kutub anoda dan katoda tertukar
4. Tutup multimeter belum dibuka
5. Kutub multimeter tertukar

B. Elekrolisis Larutan KI
Reaksi : Anoda : 2I→I2+2e- (Reaksi oksidasi)
Katoda : 2H2O+2e-→2OH-+H2 (Reaksi reduksi)
I3(l)+2e-+C6H6(l)→C6H5I(l)+HI
(Merah muda)
C. Elektoplating Lempeng Fe dengan Logam Cu
Waktu Arus Perubahan
1 Menit 3A Elektroda karbon bergelembung, koin logam belum terlapisi
2 Menit 4,5 A Warna koin berubah agak merah muda
3 Menit 6A Warna koin menjadi merah muda, larutan menjadi hijau tosca
muda
4 Menit 7,5 A Warna koin menjadi merah muda, larutan menjadi hijau tosca
muda
5 Menit 12 A Warna koin menjadi merah muda, larutan menjadi hijau tosca
muda

Reaksi : Fe(s) + CuSO4(aq)→FeSO4(aq)+Cu(s)


(kemerahan)

Massa logam awal =4,1198 g


1. Masaa logam setelah direndam larutan pencuci =4,1226 g
2. Massa logam setelah proses pelapisan =4,1590 g
Massa logam Cu yang melapisi logam Fe =massa 2 – massa 1
=4,1590 g – 4,1226 g
= 0,0364 g

4.2 Pembahasan
Pada percobaan pertama yang diamati mula-mula siapkan larutan CuSO4
dan ZnSO4 serta jembatan garam yang telah diisi dengan KMnO4 lalu ditutup
dengan kapas pada setiap lubang tabung, tabung U dimasukkan padalarutan CuSO4
dan ZnSO4 Elektroda Zn ditaruh pada larutan ZnSO4 dan elektroda Cu dimasukkan
pada larutan CuSO4 dan menghasilkan arus sebesar 101,9 Mv, diganti larutan
ZnSO4 menjadi FeSO4 dan menghasilkan arus sebesar 326,8 Mv. Lalu selanjutnya
larutan diganti menjadi larutan ZnSO4 dan larutan FeSO4 menghasilkan arus sebesar
388,0 mV.
Setelah memperhatikan percobaan pertama yaitu penentuan potensial sel
elektrokimia, maka diketahui bahwa penambahan elektroda dalam percobaan yaitu
sebagai tempat terjadinya reaksi dalam sel, sedangkan fungsi jembatan garam
adalah untuk menetralkan kelebihan anion dan kation pada larutan dan untuk
menutup rangkaian sehingga reaksi dapat berlangsung terus menerus. Pada
percobaan Larutan CuSO4 dan Larutan ZnSO4 Anoda : Logam Cu dan Katoda:
Logam Zn, Logam Al dan Logam Pb. Larutan CuSO4 dan Larutan FeSO4 Anoda :
Logam Cu dan Katoda: Logam Zn, Logam Al dan Logam Pb, sedangkan pada
larutan ZnSO4 dan larutan FeSO4 Anoda : Logam Zn dan Katoda: Logam Cu,Logam
Al dan Logam Pb. E⸰Sel Praktikum berbeda dengan E⸰Sel Teori disebabkan E⸰Sel
Teori dihitung dengan (E⸰katoda- E⸰Anoda), selain itu juga Logam belum di lap
bersih, saat memindahkannya kelarutan lain, Larutan tercampur dengan larutan
lainnya, Kutub anoda dan katoda tertukar, Tutup multimeter belum dibukaKutub
multimeter tertukar.
Pada percobaan kedua yaitu elektrolisis larutan KI pada tabung U dan
sisakan ruang sebesar 2 cm, hidupkan power supply set pada 3V dimasukkan batang
karbon ke dalam tabung, lalu ubah ke 6V tunggu hingga 5 menit maka dari
pengamatan percobaan pada kutub positif larutan menjadi pekat sedangkan pada
kutup negatif larutan tetap bening. Setelah itu ambil 1 ml larutan pekat, 2 ml larutan
bening dan 1 ml sikloheksana dan aduk dan terlihat dari pengamatan percobaan
larutan siklohesana berubah menjadi merah muda. Dan reaksi Anoda : 2I→I2+2e-
(Reaksi oksidasi) dan reaksi Katoda : 2H2O+2e-→2OH-+H2 (Reaksi reduksi)
sedangkan reaksi setelah ditambah sikloheksana ialah : I3(l)+2e-
+C6H6(l)→C6H5I(l)+HI.
Lalu yang terakhir pada pengamatan ketiga percobaan Elektoplating
Lempeng Fe dengan Logam Cu,timbang logam uang dan menghasilkan massa
5,2629 g lalu amplas logam tersebut, masukkan kedalam larutan pencuci lemak
yang ditaruh diatas hot plate dengan suhu 70c ditunggu 5 menit lalu pindahkan pada
larutan pencuci karat yang ditaruh pada hot plate dengan suhu 40c setelah itu set
power supply dibagian positif taruh elektroda dan pada bagian negatif taruh logam
setingg power supply pada 3V masukkan kedalam larutan CuSO4 dan H2SO4 tunggu
1 menit dan hasilnya uang logam menguning dan ganti tegangan menjadi 4,5V
tunggu reaksi selama 1 menit dan hasilnya disisi ujung uang logam mengarat dan
ubah lagi tegangan menjadi 6V dan tunggu 1 menit uang logam semakin mengarat
dan massa akhir logam adalah 5,490 g. dan hasilnya berbeda pada data sebab pada
pengamatan online logam yang digunakan adalah uang koin sehingga menghasilkan
massa yang berbeda.
Reaksi : Fe(s) + CuSO4(aq)→FeSO4(aq)+Cu(s), pada perlakuan reaksi larutan
pencuci lemak untuk membersihkan karat yang ada pada logam setelah diamplas,
lalu pada pencelupan logam di larutan pencuci karat semakin membantu
pembersihan logam, lalu saat dicelupkan logam kedalam larutan CuSO4 dan H2SO4
maka logam mengalami pengaratan disebabkan semakin tinggi teganggan akan
menimbulkan energy aktivasi yang menentang reaksi elektroda menurunkan
potensil dari sel, yang artinya atom hidrogen melindungi katoda dengan efektif.
Dan logam menjadi karat akibat adanya migrasi ion dan elektron. Dan pada
kehidupan sehari-hari aplikasi eletrokimia ialah; Baterai perak oksida, AKI, sel
bahan bakar dan sel kering.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pada pratikum kali ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Potensial elktroda merupakan ukuran besarnya kecendrungan suatu unsur
untuk menyerap atau melepas elekton.
2. Reaksi redoks ada duan konsep yaitu: reduksi menjelaskan penambahan
electron oleh sebuah molekul,atom atau ion sedangkan oksidasi
menjelaskan pelepasan elektron oleh sebuah molekul,atom atau ion.
3. Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia dimana energy listrik digunakan
untuk menjalankan reaksi redoks tidak spontan sedangkan sel volta adalah
sel elektrokimia yang dapat menyebabkan terjadinya energy listrik dari
suatu reaksi redoks yang spontan
4. Teknik elektroplting adalah proses pelapisan yang menggunakan prinsip
pengendapan logam dengan cara elektrokimia.

5.2 Saran
Adapun saran dari percobaan kali ini ialah:
1. Untuk praktikan diharapkan menonton habis praktikum online in dan dapat
memahami setiap materi
2. Praktikan diharapkan tidak meng-copy paste laporan teman nya
3. Suara pada praktikum online diharapkan lebih jelas lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Atkins, P.W. 2000. Kimia Fisika 2. Jakarta: Erlngga.

Keenan,W. Charles. 1980. Kimia Universitas. Jakarta:Erlangga

Petrucci, R. H. 1985. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta:Erlangga

Oxtoby, D. W. 1999. Kimia Modern. Jakarta :Erlangga


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai