Anda di halaman 1dari 30

Kromatografi

Prinsip dan Besaran


TLC
GC
HPLC
Resin penukar ion
GC (1)
Terbagi menjadi 2 jenis:
• GSC
Fasa diam : Padat
Fasa gerak: Gas
• GLC
Fasa diam : Cair yang “ditempelkan” pada fasa
padat yang inert
Fasa gerak: Gas
GC (2)
Fasa gerak GC
• Gas pembawa yang umum
 Argon
 Helium INERT Kenapa?
 Nitrogen
• Laju gas pembawa
 1-25 mL/menit (kolom kapiler)
 25-150 mL/menit (kolom packed)
Kolom GC (1)
• Kolom
 Kolom packed (L 2-3m, Ө 2-4mm, ukuran
partikel 60-100 mesh)
 Kolom kapiler (Ө 0,15-0,32mm)
Ada 3 jenis SCOT, WCOT, FSOT
 Masalah:
Kolom meluruh ketika berinteraksi dengan eluen
Solusi: ikatan silang pada fasa diam
Kolom GC (2)
Beberapa kriteria lapisan cair pada permukaan
kolom
• Tidak mudah menguap ( > temperatur GC)
• Stabil karena pemanasan
• Tahan terhadap reaksi kimia
• Memiliki interaksi dengan analit yang akan
dianalisis
Kolom GC (3)
Bagaimana memilih kolom?
• Jenis sampel
• Temperatur kerja
Detektor GC (1)
• Detektor
Contoh: FID, TCD, ECD, MS, dll
Syarat:
 Sensitif
 Kestabilan dan reprodusibilitas baik
 Daerah linear yang besar
 Temperatur kerja antara ruang-400oC
 Waktu respon cepat
 Terpercaya dan mudah dioperasikan
 Tidak merusak sampel
 Respon terhadap berbagai eluen
mudah diprediksi dan tetap
Detektor GC (2)
• FID (Flame Ionization Detector)
Prinsip: Pemberian potensial yang besar pada
campuran hidrogen/oksigen akan
menghasilkan nyala (produk utama adalah
H2O). Adanya senyawa organik yang melewati
nyala tersebut akan menghasilkan arus listrik
akibat adanya ion/elektron yang dihasilkan.
Keunggulan: daerah kerja luas, kesensitifan
tinggi, pengaruh gas pembawa kecil
Kelemahan: merusak sampel dan tidak
dapat digunakan pada senyawa tidak mudah
terbakar
Detektor GC (3)
• Thermal Conductivity Detector (TCD)
Prinsip: Gas inert seperti He, N2 dan Ar memiliki konduktivitas yang
tinggi, sehingga ketika tercampur dengan zat lain akan memiliki
perbedaan konduktivitas yang cukup besar.
Keunggulan: daerah kerja luas dan dapat digunakan umum, metode
nondekstruktif
Kelemahan: sensitivitas lebih rendah
Detektor GC (4)
• Electron Capture Detector (ECD)
Prinsip: Radiasi dari Ni-63 akan mengakibatkan terjadinya ionisasi pada
gas pembawa N2 dan akan dihasilkan elektron. Adanya molekul dengan
keelektronegatifan tinggi seperti halogen, nitro, peroksida, quinon akan
menyerap elektron tersebut sehingga terjadi perbedaan arus listrik

Keunggulan:
Sensitif untuk
golongan senyawa
tertentu, tidak
merusak sampel
Kelemahan:
Radioaktif, daerah
kerja sempit
FAQ GC (1)
Kenapa pada analisis GC biasanya temperatur
injektor dan detektor lebih tinggi dibanding
kolom?

Apakah GC bisa ditandem dengan yang


instrumen lain?

Bagaimana analisa kualitatif dan kuantitatif?


FAQ GC (2)
Kenapa syringe pada GC berujung runcing?

Bagaimana mengisi syringe?

Apakah yang dimaksud dengan metode split dan


splitless pada GC?

Apakah yang dimaksud dengan bleeding pada


GC?
FAQ GC (3)
Apakah yang dimaksud dengan gradien suhu pada
GC?
45oC
30 – 180oC

145oC
GC (3)

https://www.youtube.com/
watch?v=iX25exzwKhI
HPLC (1)
• Fasa gerak: cair
• Fasa diam : padat (kolom)
• Umumnya HPLC dikenal sebagai kromatografi
fasa terbalik, GC merupakan kromatografi fasa
normal
• Terkadang memakai 2 kolom:
1. guard column
2. analytical column
Kenapa?
HPLC (2)
Fasa Gerak HPLC (1)
• Fasa gerak umum
• Laju fasa gerak:
1 – 10 ml/menit
Fasa Gerak HPLC (2)
Membutuhkan sistem pompa dengan kriteria:
1. Tekanan tinggi (saat ini sampai 1200 bar)
2. Keluaran kontinu, tidak berbentuk pulsa
3. Laju alir antara 0,1 – 1o mL/menit
4. Resisten terhadap berbagai bahan kimia
5. Reprodusibiliti tinggi
Kolom HPLC (1)
• Ukuran partikel 1-10 mikrometer
• Panjang kolom 2-50 cm
• Bahan dasar kolom yang paling banyak dijual
komersil: silika dan polimer
Kolom HPLC (2)
Beberapa jenis kolom dengan bahan dasar silika
• C8
• C18
• Amina
• Phenyl
• CN (nitril)
• Amida
Kolom HPLC (3)
Beberapa kolom berbahan dasar polimer
• PSDVB (polistiren divinilbenzen)
• PVA (polivinil alkohol)
• Polimethakrilat
• Polimer termodifikasi lanjut
Detektor HPLC (1)
• Detektor : UV-Vis, MS, RID, Konduktometer,
Amperometer, ELSD
• Tergantung pada jenis sampel yang dianalisa
Misal:
- mampu menyerap sinar di 200 – 900?
- memiliki hantaran listrik?
- dll
Detektor HPLC (2)
UV-Vis Detektor – Diode Array Detector (DAD)

Daerah kerja sama yaitu daerah 190-800 nm


UV-Vis pengukuran pada 1 panjang gelombang
sedangkan DAD dapat pada seluruh panjang
gelombang sehingga memungkinkan data 3D
Detektor HPLC (3)
Refraktif Indeks
Detektor (RID)

Prinsip: Perbedaan nilai


refraktif antara
analit+eluen dan eluen
saja. Digunakan untuk
senyawa yang tidak
memiliki kromofor
seperti polimer, gula
dan surfaktan
Detektor HPLC (4)
Evaporative Light Scattering
Detector (ELSD)

Prinsip: Analit+eluen yang masuk ke


detektor dinebulasi dan diuapkan
menjadi partikelnya. Partikel
tersebut kemudian ditembakan
cahaya dan pantulannya diukur.

Keunggulan: limit deteksi kecil dan


bisa umum
Kelemahan: mahal
FAQ HPLC (1)
• Apakah bisa ditandem dengan alat lain?

• Apakah ada pengaruh temperatur?

• Apakah eluen harus kompatibel?

• Analisa kualitatif dan kuantitatif?


FAQ HPLC (2)
• Apakah yang dimaksud dengan isokratik dan
gradien elusi?
FAQ HPLC (3)
• Kenapa perlu degassing pada eluen HPLC? Dan
bagaimana caranya?
• Kenapa kolom HPLC jauh lebih pendek dari
kolom GC?
• Kenapa syringe HPLC umumnya berujung
datar?
HPLC (6)

https://www.youtube.com/watch?v=eCj0cRtJvJg

Anda mungkin juga menyukai