PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada lebih dari 350.000 spesies tumbuhan yang tercatat berada di Bumi. Sekitar
258,650 jenis tumbuhan berbungan dan sekitar 18.000 jenis tumbuhan lumut. Ciri
yang mudah dikenali dari tumbuhan seperti warna hijau dominan berisi pigmen
klorofil yang berperan sangat penting untuk mengolah energi menjadi makanan
dalam proses fotosintetis bagi tumbuhan. Tumbuhan bersifat stasioner atau tidak bisa
berpindah atas kehendak sendiri. Akibat sifatnya yang pasif ini, tumbuhan harus
diterimanya. Tumbuhan juga sangat bergantung pada zat-zat yang ada di media
dengan leluasa untuk mencari makanan Seperti layaknya hewan dan manusia
(Jumanta, 2019: 1)
Tanaman air Hydrilla verticillata yang hidup di kolam maupun danau yang airnya
relatif jernih atau tidak keruh. Hydrilla verticillata memiliki daun yang kecil
berwarna hijau karena mengandung klorofil. Tanaman ini tidak terlepas dari
pengaruh cahaya yang dapat diterima pada tanaman tersebut yang digunakan untuk
1
2
energi matahari, yang melalui sel-sel yang berespirasi energi tersebut akan dikonversi
ke dalam bentuk ATP sehingga dapat digunakan seluruhnya oleh organisme tersebut.
yang tergantung pada cahaya matahari (Reaksi Terang), yaitu reaksi yang
tersebut belum dapat digunakan untuk proses berikutnya. Oleh karena itu pada reaksi
terang ini, energi cahaya matahari yang belum dapat digunakan tersebut akan
dikonversi menjadi molekul-molekul energi yang dapat digunakan yaitu dalam
bentuk energi kimia. Konversi energi cahaya menjadi energi kimia dilakukan oleh
aktvitas pigmen daun (klorofil). Dalam reaksi terang, cahaya matahari akan
membentur klorofil-a sebagai suatu cara untuk membangkitkan elektron agar menjadi
suatu energi dengan tingkatan yang lebih tinggi. Proses kedua tidak membutuhkan
cahaya (Reaksi Gelap) yang terjadi ketika produk dari reaksi terang digunakan untuk
membentuk ikatan kovalen C-C dari karbohidrat. Pada proses ini, CO2 atmosfer
(atau CO2 dari air untuk organisme akuatik/marine) ditangkap dan dimodifikasi oleh
terjadi dalam gelap apabila energi carrier dari proses terang tersedia. Reaksi gelap ini
B. Rumusan Masalah
fotosintesis
C. Tujuan Percobaan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hydrilla verticillata
dapat dijumpai di danau, kolam, sungai dengan kondisi air yang relatif jernih.
digunakan untuk makanan ikan dan spesies lain seperti katak dan unggas.
Setelah tanaman air tersebut mati kemudian akan diuraikan oleh bakteri
dengan panjang 1 sampai 2 meter dengan 2 hingga 8 helai daun yang tumbuh
dan 0,7 sampai 2 mm lebarnya dengan gerigi atau duri kecil disepanjang
4
5
vegetatif dengan jalan fragmentasi, bertunas dan akar tinggal (Handok dan
Hal ini dibuktikan pada percobaan yang dilakukan oleh Ingen House
diketahui bahwa daun-daun yang berfotosintesis mengeluarkan oksigen lebih
cepat pada bagian permukaan sisi bawah daun daripada sisi permukaan atas
2005: 7).
B. Fotosintesis
kompleks dan berenergi tingii dari komponen-komponen yang lebih sederhana oleh
tumbuhan hijau dan organisme autrofik lainnya dengan keberadaan energi cahaya.
pigmen tersebut dieksitasi oleh foton-foton yang diserap, dan diserap elektron-
elektron yang tereksitasi. Banyak sel menggunakan energi ini untuk mereduksi
seperti karbon dioksida dan ait berinteraksi untuk membentuk karbohidrat berenergi
tinggi dan pada akhirnya, lipid dan protein. Reaksi fotosintetis pada dasarnya
6
merupakan kebalikan dari respirasi selular yang merupakan proses eksergonik. Pada
Dioksidasi menjadi CO2 dan H2O. Energi yang dilepaskan disimpan sebagai ATP,
Kebanyakan ATP yang dibentuk saat respirasi berasal dari reaksi-reaksi yang terjadi
dalam mitokondria. Pada fotosintesis, energi dari matahari diserap oleh sistem-sistem
membentuk ATP, lalu untuk membentuk molekul gula. Gas oksigen dilepaskan
dalam proses itu. Panjang gelombang cahaya yang digunakan untuk fotosintesis
hanya sebuah fraksi kecil dari spektrum total radiasi elektromagnetik. Ditumbuhan
Warna dari spektrum cahaya tampak itu memiliki panjang gelombang yang kira-kira
berkisar antara 380 hingga 750 nanometer (nm) secara berturut-turut. Kemampuan
metabolik rumit yang dapat dirangkum sebagai berikut: Tahapan reaksi tergantung
cahaya yang menghasilkan NADPH dan ATP, kemudian digunakan untuk mereduksi
CO2 menjadi karbohidrat melalui reaksi gelap. Reaksi terang memerlukan cahaya
hanya untuk satu dari dua tahapan reaksi tersebut. (Fried dan Geoge. 2006: 68).
C. Tahap-tahap Fotosintesis
sesuai diserap oleh berbagai molekul pigmen (klorofil a dan b, karotenoid) dari
7
fotosistem 1 dan energinya ditransfer ke sebuah molekul klorofil a tertentu pada situs
reaktif. Sebuah elektron dari klorofil a tersebut terdorong naik ke tingkat energi yang
gradien energi bebas, dan pada akhirnya kembali ke titik awalnya, dihasilkan ATP
dalam jumlah kecil, seperti juga di mitokondria, pembentukan ATP dipercaya terjadi
secara kemiomotik melalui penciptaan gradien H+. karena ATP dibentuk seiring
itu dikenal sebagai fotofosforilasi siklik. Fotosintesis banyak ragamnya, yang pasti
autotrof awal tidak memiliki reaksi gelap sintetik. Autotrof itu hanya menyereap
mengalami peningkatan tingkat energi, dan meneruskan energi tersbut secara tidak
langsung ke jalur-jalu lain dalam sel. Selain itu, sejumlah bakteri menggunakan H 2S
membebaskan S2 alih-alih O2
Reaksi gelap adalah jalur dimana terjadi reduksi CO2 menjadi gula,
sesungguhnya tidak benar-benar harus terjadi dalam kondisi gelap: hanya saja reaksi
itu tidak tergantung pada cahaya. Karena CO2 merupakan senyawa yang kurang
enegi, konversinya menjadi karbohidrat yang kaya energi melibatkan loncatan ke atas
yang luar biasa pada tangga energi (Fried dan Geoge. 2006: 69)
D. Natrium Karbonat
yang bersifat higrokopis. Natrium karbonat merupakan salah satu bahan baku
paling penting yang digunakan dalam industri telah dikenal manusia sejak
8
natrium karbonat sudah dilakukan dari zaman kuno sampai tahun 1800-
anberupa pembakaran vegetasi dan air laut yang diikuti oleh proses
vegetasi darat dan air laut yang diikuti oleh proses kalsinasi pada panas yang
menyala dan pencucian abu. Soda abu atau natrium karbonat yang
8%, dan rumput laut Skotlandia 10 -15%. Soda abu diperoleh dari tanaman
sampai 1806. Pada tahun 1790, pabrik pertama dibangun dikota Saint-
koloniatau pengotor kapas. Pada pertengahan tahun 1800-an, proses soda abu
namun tidak berhasil. Pada akhirnya Ernest Solvay Belgia (1838 -1932)
METODE PENELITIAN
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah tabung reaksi, gelas
2. Bahan
C. Prosedur Kerja
1. Reaksi Terang
Menyiapkan dua buah gelas kimia kemudian mengisi gelas kimia dengan
akuades atau larutan natrium bikarbonat 0,5% separuh dari volume gelas beker.
tabung reaksi dengan air kran atau larutan natrium bikarbonat sampai penuh.
Kemudian memasukkan corong ke dalam gelas kimia yang sudah diisi dengan
larutan air kran atau natrium bikarbonat 0,5% dengan posisi corong terbalik. Setelah
itu, menutup corong dengan tabung reaksi yang sudah diisi dengan larutan air kran
atau natrium bikarbonat 0,5% dan menjepit tabung menggunakan gegep. Kemudian
9
10
menyinari gelas kimia dengan bola lampu yang disediakan. Setelah itu, menghitung
jumlah gelembung pada menit ke-0, ke-5, ke-10, ke-15, ke-20 dan menit ke-25.
2. Reaksi Gelap
Menyiapkan dua buah gelas kimia kemudian mengisi gelas kimia dengan
akuades atau larutan natrium bikarbonat 0,5% separuh dari volume gelas beker.
tabung reaksi dengan air kran atau larutan natrium bikarbonat sampai penuh.
Kemudian memasukkan corong ke dalam gelas kimia yang sudah diisi dengan
larutan air kran atau natrium bikarbonat 0,5% dengan posisi corong terbalik. Setelah
itu, menutup corong dengan tabung reaksi yang sudah diisi dengan larutan air kran
atau natrium bikarbonat 0,5% dan menjepit tabung menggunakan gegep. Kemudian
menletakkan gelas kimia di tempat yang tertutup atau tempat yang kurang
pencahayaannya. Setelah itu, menghitung jumlah gelembung pada menit ke-0, ke-5,
PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan
1 0 - -
2 5 - 11
3 10 2 39
4 15 8 73
5 20 25 88
6 25 68 90
1 0 - -
2 5 2 -
3 10 - -
4 15 - 3
5 20 - 3
6 25 - 4
11
12
2. Reaksi
a. Reaksi Fotosintesis
B. Pembahasan
dihasilkan lebih banyak. Menurut Loveless (1991), cahaya matahari memiliki sifat
cahaya biru dan cahaya merah adalah yang paling efektif dalam melakukan proses
fotosintesis. Hal ini memotivasi untuk dilakukannya suatu percobaan pula untuk
mengetahui pengaruh spektrum cahaya tampak terhadap laju fotosintesis. Pada gelas
yang diberikan penambahan NaHCO3 gelembung udara yang dihasilkan lebih banyak
dibandingkan dengan gelas yang berisi air kran karena larutan NaHCO3 berfungsi
sebagai katalis dalam proses fotosintesis dan dapat mempercepat laju reaksi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan pada percobaan ini adalah :
reaksi. Sebagian energy matahari yang diserap akan diubah menjadi energi
kimia yaitu berupa zat kimia berenergi tinggi yang akan digunakan untuk
B. Saran
Saran pada percobaan fotosintesis proses reaksi gelap tak harus ditempat yang
intesitas cahaya yang rendah hanya saja reaksi itu tidak tergantung pada cahaya.
karbohidrat yang kaya energi melibatkan loncatan ke atas yang luar biasa pada tangga
energi.
13
DAFTAR PUSTAKA
Jumanta, Buku Pintar Tumbuhan. PT Elex Media Komputindo, Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2019.
Handoko, Papib dan Yunie Fajariyanti. “Pengaru Spektrum Cahaya Tampak
Terhadapa Laju Fotosintesis Tanaman Air” Hydrilla Verticillata, 2013.
Utomo, Budi. “Fotosintesis Pada Tumbuhan” 2007.
Kimbal, John W. Biology fifth Edition. Addison-Wesley Publishing Company. 1989.
Fried, George H dan Geoge Hademenos J. Biology, PT Gelora Aksara Pratama:
Erlangga. 2005.
Bahruddin Zulfansyah, Aman, Iiyas Arin, Nurfatihayati “Penentuan Rasio Ca/Mg
Optimum pada Proses Pemurnian Garam Dapur”, Jurusan Teknik Kimia, FT,
Universitas Riau, Pekanbaru. 2003.
LAMPIRAN GAMBAR
Mengisi gelas kimia dengan NaHCO3 Mengisi gelas kimia dengan air kran
Mengisi corong dengan hydrilla verticillata Mengisi tabung reaksi dengan air atau natrium bikarbonat
Memasukkan corong ke dalam gelas kimia Menutup corong dengan tabung reaksi
Menyinari gelas kimia dengan bola lampu Mengamati dan mencatat jumlah gelembung
LAMPIRAN SKEMA
Hydrilla
Verticillata
Diisi gelas kimia 500 mL dengan air kran atau larutan natrium bikarbonat
Diisi tabung reaksi dengan air kran atau larutan natrium bikarbonat
Dimasukkan corong pada gelas kimia yang berisi air kran atau larutan
Ditutup corong dengan tabung reaksi yang sudah diisi dengan air kran atau
Disinari gelas kimia dengan menggunakan bola lampu (atur jaraknya sekitar
Dihitung jumlah gelembung yang dihasilkan pada menit ke-0, ke-5, ke-10,
Hasil
LAMPIRAN REFERENSI