Anda di halaman 1dari 6

Gerak menggelinding

Merupakan perpaduan antara 2 buah gerak yakni gerak lurus (translasi) dan gerak
melingkar (rotasi).

Misalkan ada sebuah silinder yang didorong sehingga bergerak translasi saja,
maka di setiap titik pada silinder tersebut akan terdapat komponen kecepatan yang
besar dan arahnya sama. Namun pada benda yang berotasi, misalkan roda mobil
yang diporos di tengah, ia akan memiliki komponen komponen gerak yang
berbeda di setiap titiknya, tepi-tepi roda akan menggarah pada garis singgung,
besar kecepatannya juga bergantung kepada jarak tempat tersebut ke pusat roda
dimana semakin dekat titik itu ke pusat roda maka besar kecepatannya menjadi
lebih kecil.

Perhatikan gambar berikut

: Sebuah silinder di atas bidang datar yang kasar didorong dengan gaya F
mendatar mengarah pada pusat silinder. Akibat gaya gesek (f) antara silinder
dengan bidang, maka selain bergeser bola juga berotasi sehingga silinder
menggelinding. Bila tidakada gaya gesekan, maka silinder akan tergelincir (hanya
bergerak translasi).

Untuk gerak translasi dikarenakan bekerjanya gaya F pada benda berlaku:


ΣF = m.a
F – f = m.a

Benda berotasi akibat gaya gesek (f) membentuk momen dengan lengan gaya R
terhadap pusat silinder, sedangkan gaya F tidak membentuk momen terhadap
pusat silinder, maka untuk gerak rotasinya berlaku :
Σt = I.a
f .R = I.a/R atau a=f.R2/I
a = percepatan linier (m/s2)
f = gaya gesekan (N)
R = jari-jari benda (m)
I = momen inersia (kg.m2)

Contoh :
Sebuah bola pejal bermassa 10 kg berjari-jari 70 cm menggelinding di atas bidang
datar karena dikenai gaya 14 N. Tentukan momen inersia,percepatan tangensial
tepi bola, percepatan sudut bola, gaya gesekan antara bola dan bidang datar, serta
besarnya torsi yang memutar bola!
Menggelinding pada Bidang Miring

Gerak translasi diperoleh dengan mengasumsikan semua gaya luar


bekerja di pusat massa silinder. Menurut hukum Newton:
a. Persamaan gerak dalam arah normal adalah N – mg cos Θ = 0.
b. Persamaan gerak sepanjang bidang miring adalah mg sin Θ – f = ma.
c. Gerak rotasi terhadap pusat massanya τ= I x α .
Gaya normal N dan gaya berat mg tidak dapat menimbulkan rotasi
terhadap titik O. Hal ini disebabkan garis kerja gaya melalui titik O, sehingga
lengan momennya sama dengan nol. Persamaan yang berlaku adalah sebagai
berikut.

Sedangkan untuk rumus kecepatan benda di dasar bidang miring setelah


menggelinding adalah sebagai berikut.

Contoh :

Sebuah benda berbentuk silinder berongga (I = mR2) bergerak menggelinding


tanpa tergelincir mendaki bidang miring kasar dengan kecepatan awal 10 m/s.
Bidang miring itu mempunyai sudut elevasi θ dengan tan θ = 0,75. Jika
percepatan gravitasi g = 10 m.s-2 dan kecepatan benda itu berkurang menjadi 5
m.s-1 maka jarak pada bidang miring yang ditempuh benda tersebut adalah….
A. 12,5 m
B. 10 m
C. 7,5 m
D. 5 m
E. 2,5 m

Pembahasan
Diketahui :
Momen inersia silinder berongga (I) = m R2
Sudut elevasi bidang miring = θ , di mana tangen θ = 0,75 = 75/100 = depan /
bawah
Sin θ = depan / miring = 75/125 = 3/5 = 0,6
Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2
Kecepatan awal (vo) = 10 m/s
Kecepatan akhir (vt) = 5 m/s
Ketinggian awal (ho) = 0 meter
Ditanya : Jarak yang ditempuh benda tersebut!
Jawab :
Hitung ketinggian yang dicapai silinder menggunakan rumus hukum kekekalan
energi mekanik :
Silinder mendaki hingga ketinggian 7,5 meter. Jarak yang ditempuh silinder

Jarak yang ditempuh silinder adalah 12,5 meter.


Jawaban yang benar adalah A.

Keterangan rumus :
o = awal, t = akhir, EM = Energi mekanik, EP = Energi potensial, EK = Energi
kinetik, m = Massa, g = Percepatan gravitasi, h = Ketinggian, v = Kecepatan
linear, ω = Kecepatan sudut, I = momen inersia, R = Jari-jari silinder
Energi gerak menggelinding
· Benda yang mengalami gerak menggelinding memiliki energi kinetik translasi
dan energi kinetik rotasi, sehingga energi gerak menggelinding adalah :
EKtot = EK rot + EK trans
= 0,5. I.ω2 + 0,5.m.v2

EKtot = energi total gerak menggelinding


EKrot = energi rotasi (J)
EKtrans = energi translasi (J)
m = massa benda (kg)
I = momen inersia (kg.m2)
v = kecepatan linier (m/s)
ω = kecepatan sudut (rad/s)

Hukum kekekalan energi mekanik pada gerak menggelinding


Jika jumlah gaya luar sama dengan nol, maka pada gerak mengeglinding pada
bidang datar dan miring berlaku hukum kekekalan energi mekanik :
EM1 = EM2
EP1 + EKtran 1 + EKrot 1 = EP2 + EKtran 2 + EKrot 2

Latihan soal
Silinder pejal dengan jari-jari 5 cm bermassa 0,25 kg bertranslasi dengan kelajuan
linear 4 m/s. Tentukan energi kinetik silinder jika selain bertranslasi silinder juga
berotasi!

Anda mungkin juga menyukai