PENENTUAN E SEL
DISUSUN OLEH :
NIM : 06111282126017
DOSEN PENGAMPU :
V. Landasan Teori
Sel volta atau sel Galvani adalah bagian dari sel elektrokimia yang
didalamnya terjadi reaksi redoks spontan yang menghasilkan listrik.Dalam sel
volta, katoda adalah kutub positif (tempat terjadinya reaksi reduksi), sedangkan
anoda adalah kutub negative (tempat terjadinya reaksi oksidasi). (anonim)
EO sel volta didapatkan dari EO Katoda dikurangi EO Anoda menggunakan
data EO pada deret volta yang makin ke kiri unsur Hidrogen semakin kecil nilai
EO nya (EO sel volta = EO Katoda – EO Anoda atau EO sel volta = EO reduksi –
EO oksidasi) Sel volta banyak digunakan dalam industri antara lain akumulator
dan berbagai baterai. Prinsip sel volta juga dapat digunakan untuk mencegah
korosi pada logam.
Angka yang biasanya tertera di pengukuran lingkar arus listrik menunjukan
perbedaan potensial di antara dua setengah sel tersebut. Karena perbedaan
potensial ini merupakan “daya dorong” elektron, maka sering disebut daya
elektromotif (eruf) sel atau potensial sel satuan yang digunakan untuk mengukur
potensial listrik adalah Volt, jadi potensial sel disebut juga Voltase Sel. (anonim)
Dua aturan yang cocok untuk menghitung daya gerak listrik suatu sel
penentuan reaksi sel, dan untuk menentukan apakah reaksi sel seperti tertulis
berlangsung spontan daya gerak listrik sel E0 adalah daya gerak listrik bila semua
konstituen terdapat pada keaktifan satu.
1. Daya gerak listrik suatu sel sama dengan potensial elektroda standar
elektroda katode dikurangi potensial elektroda anode. E0 sel = E0
katode – E0 anode Hasil E0 sel > 0 menyatakan reaksi berlangsung
spontan, dan E0 sel < 0 maka menyatakan reaksi berlangsung tidak
spontan.
2. Reaksi yang berlangsung pada anode ditulis sebagai reaksi oksidasi
dan reaksi yang berlangsung pada anode ditulis sebagai reaksi oksidasi
dan reaksi yang berlangsung pada katode adalah reaksi reduksi. Reaksi
sel adalah jumlah dari kedua reaksi ini.
Untuk mengetahui reaksi redoks spontan atau tidak juga bisa dilihat dalam
deret keaktifan logam yaitu :
Li K Ba Ca Na Mg Al Mn (H2O) Zn Cr Fe Ni Co Sn Pb (H) Cu Hg Ag Pt Au,
semakin ke kanan maka potensial reduksi nya semakin meningkat sehingga
semakin mudah untuk di reduksi, dan semakin ke kiri makin mudah untuk di
oksidasi. Elektroda acuan untuk mengukur potensial elektroda dipilih elektroda
hidrogen baku. Potensial elektroda standar suatu elektroda diberi nilai positif bila
elektroda ini lebih positif dari pada elektroda hidrogen standar, dan tandanya
negatif bila lebih negatif daripada elekrtoda hidrogen standar. (anonim)
Sel volta atau sel galvani adalah sel elektrokimia yang melibatkan reaksi
redoks dan menghasilkan arus listrik. Sel volta terdiri atas elektroda, tempat
berlangsungnya reaksi oksidasi disebut anoda(elektrode negative), dan tempat
berlangsungnya reaksi reduksi disebut katoda(elektrode positif).
Rangkaian sel volta terdiri atas elektrode Zn (logam Zn) yang dicelupkan ke
dalam larutan ZnSO4 dan elektrode Cu (logam Cu) yang dicelupkan ke dalam
larutan CuSO4.
Kedua larutan itu dihubungkan dengan jembatan garam yang berbentuk huruf
U yang diisi dengan garam NaCl atau KNO3 dalam agar-agar (gelatin).
Sedangkan, kedua elektrode dihubungkan dengan alat petunjuk arus, yaitu
voltmeter melalui kawat. (anonim)
VIII. Pembahasan
Dari percobaan ini didapatkan hasil bahwa Cu berfungsi sebagai katoda
sehingga mengalami reaksi reduksi dan Zn berfungsi sebagai anoda sehingga
mengalami oksidasi. Larutan CuSO4 dan Larutan ZnSO4 sebagai elektrolit.
Adapun reaksi sel dari kedua larutan tersebut adalah :
Katoda : 2e– + Cu2+ –> Cu
Anoda : Zn –> Zn2+ + 2e–
Reaksi sel : Cu2+ + Zn –> Cu + Zn2+
Dengan diagram sel Zn/Zn2+//Cu2+/Cu.
Dari percobaan ini juga didapatkan hasil EMF sel dari 7 percobaan
dengan konsentrasi larutan yam berbeda beda. EMF sel dari ke 7 percobaan
tersebut secara berurutan adalah 1.100 V, 1.092 V, 1.080 V, 1.072 V, 1.108
V, 1.120 V, dan 1.128 V. Dapat dilihat dari hasil tersebut bahwa konsentrasi
dengan beda potensial yang dihasilkan, yaitu tidak berbandinglurus.
IX. Kesimpulan
Dari hasil percobaan distilasi uap tersebut dapat disimpulkan bahwa :
1. Dua elektoda atau dua logam yang digunakan dalam rangkaian sel volta, yaitu
logamseng (Zn) dan logam tembaga (Cu) ternyata dapat menghasilkan energi
listrik, tetapi jumlah energi listrik yang dihasilkan sangat kecil.
2. Reaksi yang berlangsung adalah reaksi spontan, ini sesuai dengan yang
dikatakanoleh Alexander Volta bahwa syarat untuk menghasilkan energi
listrik adalahreaksinya harus reaksi yang berlangsung spontan. Kespontanan
reaksi dapat dilihatdari nilai E selnya. Jika nilai Ensel positif, reaksi
berlangsung spontan. Sebaliknya, nilai E sel negatif, berarti reaksi tidak
spontan.
3. Hubungan konsentrasi dengan beda potensial yang dihasilkan, yaitu tidak
berbandinglurus.
X. Daftar Pustaka
Anonim. Laporan Praktikum Sel Volta.
https://academia.co.id/laporan-praktikum-sel-volta/. Diakses pada 11
Novembar 2021
XI. Lampiran