Elektrokimia
Kelompok 8
Fildzah Nurul Fajrin (2107113412)
Riki Suri Kurniadi(2107113409)
Tasya Widia Maharani (2107113411)
Sel yang menghasilkan arus listrik akibat
adanya reaksi kimia
(reaksi redoks)
Sel Elektrokimia
—Definisi Elektrokimia
01
Sel Volta/Galvani
Sel yang menghasilkan arus listrik akibat
adanya reaksi kimia
(reaksi redoks)
—Definisi Sel Volta
Deskripsi Cara Kerja
Reaksi Reduksi-Oksidasi
Elektroda
Elektroda Padat/Logam Logam padat dijadikan elektroda dan bereaksi. Contoh :
Elektroda Fe pada Larutan FeSO4 Elektroda Ni pada H2SO4.
Elektroda Tidak Padat Apabila elektroda merupakan elektroda inert (Pt, Au dan Cl),
maka zat inilah yang mengalami reaksi sel sesuai aturan sel elektrolisis. Contoh: ion Fe 3+
bertindak sebagai katoda dan tereduksi menjadi Fe 2+ apabila katoda sesungguhnya adalah
Pt
Bagian-Bagian Sel Volta/Galvani
Jembatan Garam
Jembatan garam (salt bridge) merupakan penyempurna sel yang mengandung larutan garam
dalam bentuk koloid agar-agar yang
menyeimbangkan muatan elektrolit dengan memberi ion positif atau negative. –
Dalam larutan ZnSO4 terjadi kenaikan jumlah ion Zn 2+ dan dalam larutan CuSO4
terjadi penurunan jumlah ion Cu2+. Sedangkan banyaknya kation (Zn 2+ atau Cu2+) harus
setara dengan anion S . Untuk menyetarakan kation dan anion, maka ke dalam larutan
ZnSO4 masuk anion Cl– dari jembatan garam sesuai bertambahnya ion Zn 2+. Pada larutan
CuSO4 terjadi kekurangan Cu2+ atau dapat disebut terjadi kelebihan ion S , maka ion masuk
ke jembatan garam menggantikan Cl yang masuk ke larutan ZnSO 4.
Bagian-Bagian Sel Volta/Galvani
Diagram Sel
Diagram sel adalah notasi singkat yang menggambarkan terjadinya reaksi pada sel galvani
atau sel volta. Untuk menggambarkan sel Galvani atau sel volta secara lengkap digunakan
sel diagram sebagai berikut:
- Reaksi sel : A + Bx+ A y+ + B
- Diagram sel : A | A y+ || B x+ | B
Pada contoh:
Zn | Zn2+ || Cu2+ | Cu
- Anoda selalu ditulis disebelah kiri dan katoda disebelah kanan.
- Tanda | menunjukkan reaksi yang terjadi pada elektroda
- Tanda || menunjukkan jembatan garam atau selaput semi permeabel.
Bagian-Bagian Sel Volta/Galvani
Potensial Elektroda
1. Deret Volta
Deret Volta adalah deret elektrokimia/kereaktifan logam yang menunjukkan nilai
potensial elektroda standar logam (Eo ). Sifat deret volta adalah semakin ke kanan, logam
semakin mudah tereduksi (nilai Eo semakin positif) dan semakin ke kiri, logam semakin
mudah teroksidasi (nilai Eo semakin negatif). Berikut deret volta yang dimaksud:
Bagian-Bagian Sel Volta/Galvani
Potensial Elektroda
2. Potensial Sel Strandar (EO sel)
Potensial sel standar (Eo sel) adalah beda potensial listrik antara anoda dan katoda
pada sel galvani atau sel volta yang diukur dalam keadaan standar dan tidak dipengaruhi
oleh koefisien reaksi.
Perubahan energi bebas dalam reaksi yang dipengaruhi oleh suhu dinyatakan dengan
rumus:
Sehingga,
Penerapan Sel Volta
Baterai Kering (sel
Laclanche)
Baterai kering sering digunakan untuk alat-alat
elektronik kecil dan tidak dapat diisi ulang. Baterai ini
bersifat asam.
Anoda : Zn
Katoda : C
Elektrolit: pasta MnO2, ZnCl2, NH4Cl (asam), H2O,
serbuk C
”
Penerapan Sel Volta
Baterai Alakalin
Baterai alkalin mampu menyediakan arus stabil
dalam waktu yang lama dengan potensial yang
sama dengan baterai kering, walaupun
pereaksinya telah berkurang. Baterai ini bersifat
basa.
Anoda: Zn
Katoda : MnO2
Elektrolit: pasta KOH
”
Penerapan Sel Volta
AKI
Aki biasa digunakan dalam kendaraan bermotor
karena praktis, dapat diisi ulang dan tidak
membutuhkan jembatan garam.
Anoda : Pb
Katoda : PbO2
Elektrolit : H2SO4 30%
”
Penerapan Sel Volta
Baterai nikel-kadmium
• Selain golongan IA, IIA, Al, Mn dalam bentuk o Jika terdapat ion O
aqua/liquid yang dielektrolisis logam itu sendiri Reaksi: 2O-2+O2 4e-
Cu+2+ 2e- Cu
o Jika terdapat ion OH-
• Jika terdapat ion H +
Reaksi: 4O- 2H2O+ O2+ 4e-
Reaksi: 2H++ 2e- H2
• Jika electrode tidak inert maka yang bereaksi
electrode itu sendiri
CONTOH SOAL:
Tentukan reaksi elektrolisis dari H2 SO4 dengan elektrode Pt
Hukum Faraday II G ~ ME
𝑤=𝑒. 𝐹 W = massa
e = massa ekuivalen
F = Jumlah arus
(faraday)
𝑤1 : 𝑤2=𝑒1 :𝑒 2
I = Kuat arus (A)
𝑄=𝐼 . 𝑡 t = waktu (s)
Ar = Massa atom
relatif
a = bilangan valensi
ion
Contoh Soal:
Pada elektrolisis larutan FeSO4 bervolume 2L dialiri arus sebesar 0,4F
Tentukan:
a) Massa Fe yang mengendap di katode (Ar Fe= 56)
b) Volume gas yang dihasilkan di anode pada STP
c) pH larutan yang terjadi
Diketahui: c) n H+
F = 0,4F= mol e b) FeSO4 Fe+2 + SO4-2
a=2
Jawab : K : Fe+2 + 2e- Fe pH= -log[H+]
a) A : 2H2O 4H+ + 4e-+O2 pH= 1-log 2
pH= 0,69897
Mol O2 =
Elektrolisis Larutan Elektrolit
Elektrolisis Air
Logam yang digunakan untuk Listrik akan mengalir bila kedalam air
elektroda dalam sel elektrolisis dimasukkan sedikit asam sulfat. Pada anoda
untuk mengelektrolisis air adalah akan timbul gelembung-gelembung gas oksigen
logam Pt. Elektroda Pt ini sedangkan pada katoda terjadi gelembung-
dicelupkan kedalam air. bila gelembung gas hidrogen. Dalam air yang
elektroda Pt dihubungkan dengan mengandung sedikit asam sulfat, ion H+ , SO42-
sumber arus listrik ternyata listrik dan molekul H2O. Setelah elektroda-elektroda
tidak dapat mengalir. Hal ini dihubungkan dengan sumber arus listrik searah,
disebabkan karena tidak terdapat ion SO4 2- menuju ke anoda dan H+ menuju ke
dalam air murni untuk menghantar katoda. Selain itu disekitar elektroda terdapat
elektron molekul H2O.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Elektrolisis
Konsentrasi Larutan
02 Elektrolisis larutan HCl pekat menghasilkan gas Cl 2 pada anoda
dan gas H2 pada katoda. Elektrolisis larutan HCl yang sangat
encer (>0,1 M) akan 65 menghasilkan reaksi penguraian H 2O
saja
Jenis elektroda
03 Ada 2 jenis elektoda yaitu elektroda inert (tidak ikut bereaksi) dan elektroda
non-inert (yang sering ikut bereaksi)
Hal ini disebabkan karena tahanan dalam larutan yang lebih besar daripada daya
listrik. Tetapi bila tegangan listrik ditinggikan sedikit demi sedikit maka arus
akan mengalir dan elektrolisis terjadi