Anda di halaman 1dari 15

ELEKTROKIMIA

Kelompok 5 :

1. Rian Firmanda I0421127


2. Riones Salomo I0421128
3. Vabrian Dwi Fadhil I0421135
4. Faiq Iqbal Reviandana I0421147

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
TAHUN 2021
ELEKTROKIMIA

Elektrokimia merupakan ilmu kimia yang mempelajari tentang perpindahan


elektron yang terjadi pada sebuah media penghantar listrik (elektroda).
Elektroda tersebut dialiri arus listrik sebagai sumber energi dalam pertukaran
elektron. Elektrokimia digunakan untuk pemurnian dan pelapisan logam serta
elektrosintesis.

Elektroda positif
Elektroda
Elektroda negatif

 Metode elektrokimia adalah metode yang didasarkan pada reaksi redoks,


yakni gabungan dari reaksi reduksi dan oksidasi, yang berlangsung pada
elektroda yang sama/berbeda dalam suatu sistem elektrokimia.
 Sistem elektrokimia meliputi sel elektrokimia dan reaksi elektrokimia.
Secara garis besar, sel elektrokimia dapat digolongkan menjadi sel volta
dan sel elektrolisis.
edoks

yaitu reaksi
an
di serah
METODE
C
n dan disertai
ahan bilangan
B
atom yang
Reaksi redoks A REAKSI REDOKS
engah reaksi
tengah reaksi
CONTOH REAKSI REDOKS

Sebagai contoh sebuah elektroda seng (Zn) yang


sudah dimasukkan kedalam sebuahlarutan
tembaga (Cu) maka akan mengalami reaksi reduksi
dan reaksi oksidasi sebagai berikut:

Reaksi Oksidasi : Zn (s) Zn2+ (aq) + 2e

Reaksi Reduksi : Cu2+ (aq) + 2e Cu (s)

Pada proses ini zat yang mengalami oksidasi


dinamakan reduktor, sedangkan zat yang mengalami
reduksi disebut oksidator.
SISTEM
ELEKTROKIMIA

SEL ELEKTROKIMIA

Sel elektrokimia merupakan pemanfaatan arus listrik yang dihasilkan dari


sebuah reaksi kimia ataupun arus listrik yang menyebabkan terjadinya
suatu reaksi kimia. Pemanfaatan sel elektrokimia banyak digunakan
untuk menghasilkan teknologi terbarukan. Sampai saat ini, sel
elektrokimia masih memiliki peranan penting di dalam kemajuan
teknologi modern mulai industri otomotif maupun rumah tangga. Sel
elektrolisis dan sel Volta merupakan hasil terapan dari sel elektrokimia
yang menggunakan media elektroda dan larutan elektrolit.
SEL VOLTA

Sel Volta merupakan sel elektrokimia yang menghasilkan energi listrik diperoleh dari reaksi kimia
yang berlangsung spontan. Pada sel Volta anoda adalah kutub negatif dan katoda kutub positif.
Anoda dan katoda akan dicelupkan kedalam larutan elektrolit yang terhubung oleh jembatan garam.
Jembatan garam memiliki fungsi sebagai pemberi suasana netral (grounding) dari kedua larutan
yang menghasilkan listrik. Dikarenakan listrik yang dihasilkan harus melalui reaksi kimia yang
spontan maka pemilihan dari larutan elektrolit harus mengikuti kaedah deret volta. Deret volta
disusun berdasarkan daya oksidasi dan reduksi dari masing-masing logam. Urutan deret tersebut
sebagai berikut :

Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, (H2O), Zn, Cr, Fe, Cd, Co, Ni, Sn, Pb, (H), Cu, Hg, Ag, Pt, Au
Pengaplikasian Sel Volta Pada Kehidupan Sehari-hari

 Sel Leclanche atau Sel Kering


Sel kering banyak digunakan pada alat-alat elektronika seperti lampu senter.

 Baterai Perak Oksida


Banyak digunakan pada alat bantu dengar.

 Baterai Merkurium(II) Oksida


Merupakan baterai yang menggunakan kalium hidroksida sebagai elektrolit
dengan voltase sekitar 1,4 volt.

 Aki (Sel Penyimpanan Timbal)


Digunakan dalam kendaraan bermotor.

 Sel Bahan Bakar


Digunakan untuk pesawat luar angkasa seperti Apollo pada saat menuju ke
bulan.
3 JENIS SEL VOLTA

Sel Volta
Sel Volta Bahan
Primer Renewable Bakar
Reversible

Non-renewable Irreversible

Irreversible Sel Volta Tidak Habis


Sekunder
SEL ELEKTROLISIS
Sel elektrolisis merupakan sel elektrokimia yang menggunakan
sumber energi listrik untuk mengubah reaksi kimia yang terjadi.
Pada sel elektrolisis katoda memiliki muatan negatif sedangkan
anoda memiliki muatan positif. Sesuai dengan prinsip kerja arus
listrik. Terdiri dari zat yang dapat mengalami proses ionisasi,
elektrode dan sumber listrik (baterai). Listrik dialirkan dari kutub
negatif dari baterai ke katoda yang bermuatan negatif. Larutan
akan mengalami ionisasi menjadi kation dan anion. Kation di
katoda akan mengalami reduksi sedangkan di anoda akan
mengalami oksidasi.
Contoh aplikasi sel elektrolisis adalah
penyepuhan logam emas menggunakan
larutan elektrolit yang mengandung unsur
emas (Au). Hal ini dilakukan untuk melapisi
kembali perhiasan yang kadar emasnya
sudah berkurang.
SUSUNAN SEL
ELEKTROLISIS
Sumber listrik yang menyuplai
arus searah (DC), contohnya
baterai

Anode, yaitu
elektroda tempat Katode, yaitu
terjadinya reaksi elektroda tempat

`
oksidasi. terjadinya reduksi.

Elektrolit, yaitu
zat yang dapat
menghantarkan
listrik.
Proses Elektrolisis

Proses elektrolisis dimulai dengan dialirkan arus listrik searah dari


sumber tegangan listrik. Elektron dari kutub negatif akan mengalir
menuju ke katode. Akibatnya, ion-ion positif Na+ dalam lelehan NaCl
akan tertarik ke katode dan menyerap elektron untuk tereduksi
menjadi Na yang netral. Sementara itu, ion-ion negatif Cl− dalam
lelehan akan tertarik ke anode di kutub positif. Ion-ion Cl− akan
teroksidasi menjadi gas Cl2 yang netral dengan melepas elektron.
Elektron tesebut kemudian dialirkan anode dan diteruskan ke kutub
positif sumber tegangan listrik. Jadi, reaksi redoks yang terjadi pada
sel elektrolisis lelehan NaCl dapat ditulis sebagai berikut.
• Katode (reduksi)     : Na+ (l) + e− → Na (l)
• Anode (oksidasi)    : 2Cl− (l) → Cl2 (g) + 2e−
• Reaksi sel (redoks) : 2Na+ (l) + 2Cl− (l) → 2Na (l) + Cl2 (g)
Reaksi
Elektrolisis

Secara umum, elektrolisis lelehan senyawa ionik melibatkan reaksi redoks yang
lebih sederhana. Hal ini dikarenakan tanpa adanya air, kation akan direduksi di
katode dan anion akan dioksidasi di anoda. Sebagai contoh, pada elektrolisis
lelehan MgBr2, ion Mg2+ akan tereduksi di katode membentuk logam Mg dan ion
Br− akan teroksidasi di anode membentuk gas Br2. Namun, jika reaksi
elektrolisis berlangsung dalam sistem larutan, ada beberapa reaksi redoks yang
bersaing sehingga reaksi cenderung agak kompleks.
FAKTOR PENENTU REAKSI ELEKTROLISIS LARUTAN ELEKTROLIT

1. Spesi-spesi yang berada di dalam larutan elektrolit


• Spesi yang tereduksi adalah spesi dengan potensial reduksi lebih positif.
• Spesi yang teroksidasi adalah spesi dengan potensial reduksi lebih negatif
(potensial oksidasi lebih positif).

2. Sifat bahan electrode, inert atau aktif


• Elektrode inert adalah elektrode yang tidak terlibat dalam reaksi redoks
elektrolisis. Contoh: platina (Pt), emas (Au), dan grafit (C).
• Elektrode aktif adalah elektrode yang dapat terlibat dalam reaksi redoks
elektrolisis. Contoh: tembaga (Cu), krom (Cr), dan nikel (Ni).

3. Potensial tambahan (overpotensial) yang diberikan


• Overpotensial dibutuhkan untuk melampaui interaksi pada permukaan
elektrode yang umumnya sering terjadi ketika elektrolisis menghasilkan
gas.
Prediksi Reaksi Elektrolisis Larutan
Elektrolit pada Keadaan Standar
SEKIAN
TERIMA KASIH

EXIT

Anda mungkin juga menyukai