Anda di halaman 1dari 4

REAKSI REDOKS DAN SEL ELEKTROKIMIA

1. Sel Volta (Sel Galvani)


Sel volta (sel galvani) adalah sel elektrokimia di mana energi kimia dari reaksi
redoks spontan diubah menjadi energi listrik. Prinsip kerja sel volta dalam
menghasilkan arus listrik adalah aliran transfer elektron dari reaksi oksidasi di anode
ke reaksi reduksi di katode melalui rangkaian luar.
Secara umum, sel volta tersusun dari:
 Anode, yaitu elektrode tempat terjadinya reaksi oksidasi (-).
 Katode, yaitu elektrode tempat terjadinya reaksi reduksi (+).
 Elektrolit, yaitu zat yang dapat menghantarkan listrik.
 Rangkaian luar, yaitu kawat konduktor yang menghubungkan anode dengan
katode.
 Jembatan garam, yaitu rangkaian dalam yang terdiri dari larutan garam.
Jembatan garam memungkinkan adanya aliran ion-ion dari setengah sel
anode ke setengah sel katode, dan sebaliknya sehingga terbentuk rangkaian
listrik tertutup.

Pada gambar di atas, terlihat rangkaian sel volta dengan dua kompartemen. Masing-
masing kompartemen merupakan setengah sel. Pada kompartemen kiri, dalam larutan
ZnSO4 terjadi setengah reaksi oksidasi Zn menjadi ion Zn2+, sedangkan pada
kompartemen kanan, dalam larutan CuSO4 terjadi setengah reaksi reduksi ion Cu2+
menjadi Cu. Logam Zn dan Cu yang menjadi kutub-kutub listrik pada sel volta di atas
disebut sebagai elektrode. Logam Zn tempat terjadinya oksidasi Zn disebut anoda.
Logam Cu tempat terjadinya reduksi ion Cu2+ disebut katoda. Oleh karena elektron
dilepas dari reaksi oksidasi di anoda menuju reaksi reduksi di katoda, maka anoda
adalah kutub negatif dan katoda adalah kutub positif.
Kedua kompartemen dihubungkan dengan pipa kaca berbentuk U yang berisi larutan
garam seperti NaNO3 atau KCl dalam medium agar-agar yang disebut jembatan garam.
Fungsi jembatan garam adalah untuk menetralkan muatan listrik dari kedua
kompartemen setelah reaksi redoks dengan menyuplai anion ke kompartemen anoda
dan kation ke kompartemen katoda; serta memungkinkan terjadinya migrasi ion-ion
pada kedua kompartemen sehingga membentuk rangkaian listrik tertutup. Pada sel
volta di atas, dengan jembatan garam KNO3, ion NO3− akan bergerak ke arah anoda
untuk menetralkan ion Zn2+ berlebih dari hasil oksidasi Zn; dan ion K+ akan bergerak
ke arah katoda untuk menetralkan ion SO42− berlebih dari larutan CuSO4 oleh karena
berkurangnya ion Cu2+ setelah tereduksi menjadi logam Cu.

2. Notasi Sel

Penulisan notasi sel volta mengikuti konvensi umum sebagai berikut.


 Komponen-komponen pada kompartemen anoda (setengah sel oksidasi) ditulis
pada bagian kiri, sedangkan komponen-komponen pada kompartemen katoda
(setengah sel reduksi) ditulis pada bagian kanan.
 Tanda dua garis vertikal ( || ) melambangkan jembatan garam yang memisahkan
kedua setengah sel.
 Tanda satu garis vertikal ( | ) melambangkan batas fase antara komponen-
komponen dengan fase berbeda. Sebagai contoh, Ni(s) | Ni2+(aq) mengindikasikan
bahwa Ni padat berbeda fase dengan larutan Ni2+.
 Tanda koma (,) digunakan untuk memisahkan komponen-komponen dalam fase
yang sama. Sebagai contoh, suatu sel volta dengan anoda Co dan katoda inert Pt,
di mana terjadi oksidasi Co menjadi Co2+ dan reduksi Fe3+ menjadi Fe2+,
dinotasikan sebagai berikut.
Co(s) | Co2+(aq) || Fe3+(aq), Fe2+(aq) | Pt(s)
3. Potensial Sel

Adanya arus listrik berupa aliran elektron pada sel volta disebabkan oleh adanya beda
potensial antara kedua elektrode yang disebut juga dengan potensial sel (Esel) ataupun
gaya gerak listrik (ggl) atau electromotive force (emf). Potensial sel yang diukur pada
keadaan standar (suhu 25°C dengan konsentrasi setiap produk dan reaktan dalam
larutan 1 M dan tekanan gas setiap produk dan reaktan 1 atm) disebut potensial sel
standar (E°sel). Nilai potensial sel sama dengan selisih potensial kedua elektrode.
Menurut kesepakatan, potensial elektrode standar mengacu pada potensial reaksi
reduksi.

E°sel = E°katode – E°anode


Katode adalah elektrode yang memiliki nilai E° lebih besar (positif), sedangkan anode
adalah elektrode yang memiliki nilai E° lebih kecil (negatif). Data nilai potensial
elektrode standar dapat dilihat pada tabel berikut.

Data nilai potensial elektrode standar dapat dilihat pada tabel berikut.

Suatu zat yang mempunyai E0 besar berarti mudah mengalami reduksi, tetapi
reaksi sebalikya (oksidasi) sukar. Suatu zat yang mempunyai E0 kecil berarti sukar
mengalami reduksi, tetapi reaksi sebaliknya (oksidasi) mudah.

Anda mungkin juga menyukai