DISTRIBUSI CHI
SQUARE
Dosen Pengampu: Sri Rezeki Muria, S.T., M.P., M.Sc.
KELOMPOK 4
Keterangan :
X2 = nilai chi-kuadrat
fe = frekuensi yang
diharapkan
fo = frekuensi yang
diperoleh ataupun yang
diamati
KURVA UJI CHI KUADRAT
KELEBIHAN
• Konsep uji Chi-Square dalam statistik nonparametrik
mudah untuk dimengerti.
• Dapat digunakan untuk menganalisa data yang berbentuk
hitungan maupun peringkat (rank).
• Perhitungan yang harus dilakukan pada umumnya
sederhana dan mudah, khususnya untuk data yang kecil
KELEMAHAN
• Hanya memberikan informasi tentang ada atau tidaknya hubungan antara
kedua variabel.
• Uji Chi-Square hanya bagus digunakan untuk skala data nominal untuk kedua
variabel yang diuji. Uji ini lemah digunakan jika kedua variabel tersebut
berskala ordinal.
• Uji ini sensitif terhadap banyaknya sampel yang digunakan. Uji ini akan
menjadi kurang akurat jika terdapat nilai frekuensi harapan yang kurang dari 5
pada sel tabel kontingensi. Bahkan uji ini tidak bisa digunakan jika frekuensi
harapan yang kurang dari 5 terdapat lebih dari 20 % dari total sel yang ada
atau bila terdapat nila frekuensi harapan yang kurang dari 1.
PROSEDUR UJI CHI SQUARE
Prosedur pengujian :
1. pernyataan H0 dan Ha
a. Uji keselarasan fungsi b. Uji tabel kontingensi
H0 : populasi yang sedang dikaji H0 : dua variabel yang sedang
memenuhi / selaras dengan dikaji saling independen (tidak
suatu pola distribusi probabilita terikat).
yg ditentukan. Ha : dua variabel tersebut tidak
Ha : populasi yang tidak saling independen atau kedua
memenuhi distribusi yang variabel tersebut saling terikat
ditentukan tersebut. satu sama lainnya / dependen
PROSEDUR UJI CHI SQUARE
2. Penentuan taraf nyata (level of significant) = α
Biasanya digunakan α = 0,01 atau α = 0,05
3. Penentuan daerah penerimaan H0 dan Ha.
dalam pengujian ini yang digunakan adalah distribusi probabilitas chi
kuadrat yang disajikan dalam bentuk tabel, yang dapat ditentukan
dengan mengetahui :
- Pada uji keselarasan fungsi: df = k – 1
dimana k = jumlah outcome/observasi
- Pada tabel kontingensi: df = (r -1)(c-1)
Dimana r = jumlah baris dalam tabel
c = jumlah kolom dalam tabel
PROSEDUR UJI CHI SQUARE
4. Batas – batas daerah penolakan/batas kritis uji
misalnya dari tabel untuk α = 0,01; df = 3-1 = 2; diperoleh chi kuadrat =
9,21
5. Aturan keputusan:
Tolak H0 dan terima Ha jika RU (rasio uji) chi kuadrat > 9,21.
Jika tiidak demikian terima H0
6. Perhitungan rasio uji
7. Pengambilan keputusan
CONTOH SOAL
SOAL UJI KESELARASAN FUNGSI :
Mikroprosesor “P”, “D” dan “C” selama ini masing-masing menguasai 50%, 30%, dan
20% mikroprosesor untuk keperluan pribadi (personal komputer). Pembuat
mikroprosesor “C” baru saja meluncurkan produk seri terbaru mikroprosesornya dan
ingin mengetahui perkiraan tanggapan pasar atas produk baru tersebut. Perusahaan
tersebut mengadakan survey dengan mengambil sampel acak sebanyak 200 pengguna
komputer pribadi yang familier dengan produk seri baru “C” dan juga mikroprosesor
pesaing yang lainnya. Perusahaan ini ingin mengetahui apakah produk barunya ini akan
mengubah persentase pangsa pasar mikroprosesor. Data survey adalah sebagai
berikut: 74 memilih mikroprosesor “P”, 62 memilih “D” dan 64 memilih “C” seri baru.
Ujilah dengan α = 5% hipotesa untuk kasus diatas !
PENYELESAIAN
2
CONTOH SOAL
SOAL UJI TABEL KONTINGENSI
Untuk merencanakan arah pengembangan kurikulum pendidikan teknik berikutnya, perhimpunan
badan pengembanngan pendidikan teknik antar universitas mengadakan survey untuk
mengetahui kebutuhan sarjana teknik di bidang industri di tiga daerah. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui ketergantungan kebutuhan sarjana teknik pada daerah dan bidang-bidang tertentu
yang diutamakan. Hasil survey dengan menanyakan secara acak 310 perusahaan industri di ke 3
kota memberikan data sebagaimana yang diberikan dalam tabel kontingensi berikut :