PARAMETRIK
Sumber: Harinaldi, Prinsip-Prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains,
Erlangga, Jakarta, 2005
1. ARTI PENTING METODE NON PARAMETRIK
2. UJI TANDA
3. UJI PERINGKAT BERTANDA WILCOXON
4. UJI MANN-WHITNEY
5. UJI KRUSKAL-WALLIS
6. KOEFISIEN KORELASI PERINGKAT SPEARMAN
1. ARTI PENTINGNYA METODE NON PARAMETRIK
Pembahasan terdahulu pada dasarnya adalah metode untuk
mendapatkan nilai-nilai parameter dengan menggunakan data dari
sampel (metode parametric).
Untuk menggunakan teknik tersebut, asumsi dasar yang digunakan
adalah bahwa sampel berasal dari populasi yang mengikuti
distribusi tertentu, misalnya distribusi normal.
Namun dalam banyak hal, asumsi tersebut sulit dilakukan karena
tidak ada informasi yang cukup memberi petunjuk mengenai
bentuk distribusi populasi yang dikaji Dalam kondisi sperti ini
digunakan metode non-parametric.
Dalam uji non parametric, bentuk distribusi populasi tidak menjadi
prasyarat asumsi awal.
Jika kondisi memenuhi, metode parametrik lebih efisien.
Umumnya metode non parametric digunakan untuk penelitian
kualitatif.
Metode non parametric umumnya digunakan:
1. Jika ukuran sampel terlalu kecil
2. Jika digunakan jenis data ordinal
3. Jika digunakan jenis data nominal.
2. UJI TANDA (SIGN TEST)
2.1. Tujuan Penggunaan Uji Tanda:
Uji tanda (sign test) digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan (tanpa memandang besar kecilnya perbedaan) dari data-
data ordinal pasangan yang diperoleh dari subyek yang sama atau
subyek yang berpasangan (sampel yang saling terikat).
Uji tanda ini didasari atas tanda negative atau positif dari perbedaan
antara pasangan data ordinal tersebut.
2.2.Prosedur Uji Tanda:
1. Pernyataan hipotesis nol dan hipotesis alternative (bisa satu
ujung atau 2 ujung).
2. Pemilihan tingkat kepentingan, α
3. Pencacahan tanda dari perbedaan antara hasil pengamatan yang
berpasangan:
Langkah ini dimulai dengan secara sistematis mengurangi nilai suatu
pengamatan dari pengamatan lainnya, dan mencatat perbedaan tersebut
sebagai bertanda positif atau negative, atau nol. Banyaknya observasi yang
relevan (tidak menghasilkan tanda nol)bisanya dilambangkan dengan n,
banyaknya tanda positif dilambangkan sebagai R, sedangkan banyaknya
tanda negative dilambangkan sebagai r.
4. Penentuan distribusi pengujian yang digunakan.
Meskipun metode non parametric ini tidak menggunakan asumsi mengenai
bentuk distribusi populasinya, perhitungan dengan metode ini
mensyaratkan penggunaan distribusi binomial jika sampel berukuran kecil
(≤ 30) atau pendekatan distribusi normal terhadap distribusi binomial jika
sampel bisar (>30).
5. Pernyataan aturan keputusan
Perhitungan data keputusan jika sampel berukuran kecil atau perhitungan
rasio uji jika data berukuran besar adalah sebagai berikut:
RU =
6. Pengambilan keputusan secara statistic.
FLOW CHART UJI TANDA:
CONTOH-1 (13-1)
Seorang insinyur ingin mengganti film pelapis kaca yang digunakan
pada suatu gedung perkantoran. Untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan performa, dia melakukan perbandingan bukan hanya
sekedar kemampuan mengurangi intensitas cahaya yang masuk,
namun juga menyangkut masalah harga, estetika, dan kemudahan
pemasangannya. Insinyur ini meminta kepada 10 penyewa ruangan
di gedung itu untuk melakukan penilaian dengan memberikan nilai
skala 1 sampai 10 untuk performa dari dua jenis film pelapis kaca.
Hasilnya ditunjukkan dalam table berikut:
CONTOH-2 (13-2)
Jika pada contoh-1, sampel yang diambil sebanyak 35 dan penilaian
terhadap performa film pelapis kaca memberikan hasil pengamatan
pasangan sebagai berikut: perbedaan positif (+) = 19; perbedaan
negative (-) = 13; tidak ada perbedaan = 3.
3. UJI PERINGKAT BERTANDA WILCOXON
3.1. Tujuan Penggunaan Uji Peringkat Bertanda
Wilcoxon:
Uji tanda hanya menunjukkan ada tidaknya perbedaan, tidak
memberikan petunjuk mengenai besarnya perbedaan.
Uji peringkat bertanda Wilcoxon menggunakan arah dan besar
perbedaan untuk mengetahui apakah benar-benar terdapat
perbedaan data ordinal pasangan tersebut.
2.2.Prosedur Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon:
1. Pernyataan hipotesis nol dan hipotesis alternative (bisa satu ujung
atau 2 ujung).
Uji 2 ujung Ho: kedua pengamatan sama (tidak ada perbedaan); H1: kedua pengamatan
berbeda.
Uji 1 ujung Ho: kedua pengamatan sama (tidak ada perbedaan); H1: pengamatan-2 > (atau
<) pengamatan-1
Flow chart
CONTOH 13-4
Sebuah artikel mengenai kajian emisi particular dari tungku kayu pada suatu
jurnal melaporkan data mengenai waktu pembakaran (dalam jam) dari sampel-
sampel kayu pinus dan kayu oak. Pengujian dengan tingkat kepentingan 0,05
dilakukan untuk mengetahui apakah sesungguhnya terdapat perbedaan dari
waktu pembakaran dari kedua jenis kayu tersebut;
H = ( +K + ) – 3 (N + 1)
=1– [ ]
D = perbedaan peringkat
n = banyak pasangan data
CONTOH 13.6