LANDASAN TEORI
4
5
pengamatan memiliki nilai kurang dari nilai rataannya maka diganti dengan tanda (-).
Dan, apabila nilai pengamatannya sama dengan nilai rataannya maka nilai
pengamatan tersebut harus dibuang.
Pengujian uji tanda yang pertama dilakukan adalah menentukan hipotesis
nolnya beserta dengan hipotesis tandingannya. Tentukan pula taraf nyatanya beserta
nilai proporsi peubah binomial X-nya. Kemudian melakukan penghitungan Z hitung
(apabila jumlah sampel lebih dari 30) dengan nilai n merupakan jumlah data
pengamatan setelah dibandingkan dengan nilai rataannya dan nilai x adalah jumlah
data pengamatan dengan tanda (+). Dengan begitu nilai Z akan didapat dan nilai P
(proporsi)nya dapat ditentukan. Keputusan H 0 akan ditolak apabila nilai P yang
didapat lebih kecil atau sama dengan nilai taraf nyatanya.
2.3.2 Uji Dua Tanda
Tidak memperhitungkan besarnya selisih-selisih tersebut. Definisi uji 2 tanda
yaitu memanfaatkan hanya untuk tanda-tanda plus dan minus yang diperoleh dari
selisih antara pengamatan dalam kasus satu contoh, atau tanda plus dan minus yang
diperoleh dari selisih antara pasangan pengamatan dan kasus contoh berpasangan,
tetapi
Setelah uji yang memanfaatkan baik arah maupun besar diajukan pada tahun
1945 oleh Frank Wilcoxon dan sekarang uji ini dikenal sebagai uji perangkat
bertanda wilcoxon atau dalam kasus pengamatan berpasangan disebut juga uji
wilcoxon bagi pengamatan berpasangan. (Sprent, 1999:79).
Untuk menguji hipotesa bahwa N=N0 bagi suatu populasi yang kontinyu
dengan uji peringkat bertanda wilcoxon. Pertama-tama kita harus membuang selisih
yang sama dengan N0 dan kemudian memberi peringkat pada diyang tidak sama
dengan nol tanpa memperhatikan tandanya peringkat 1 diberikan pada d i dengan nilai
absolute terkecil. Peringkat dua pada terkecil berikutnya dan demikian seterusnya
dan apabila ada nilai yang sama, maka kita beri peringkat rata-rata untuk tiap nilai
yang sama tersebut [3].
√
σ 2 ω+ = 24
n(n+1)(2 n+2 )
...................................................................(2.2)
Maka pengujian tersebut dapat didasarkan pada statistik dengan
menggunakan cara :
W + −μw ..................................................................................(2.3)
+
Z=
σ w+
Dan dengan daerah kritis yang sesuai dapat diperoleh dari distribusi
normal standar.
8