Anda di halaman 1dari 30

BIOSTATISTIK

Konsep Uji Beda


2 Proporsi
Chi Square : Fisher
Exract
1. Linda alifia Yulianti
2. Vemmy Zelpita
A. Konsep Uji beda proporsi

Proporsi adalah suatu pecahan, rasio atau persentase


yang menunjukkan suatu bagian populasi atau sampel
yang mempunyai sifat luas. Uji beda proporsi
digunakan pada data kategorikal (nominal, ordinal)
yang mengukur frekuensi suatu kejadian (event).
Meskipun menguji perbedaan proporsi, perhitungan
didasarkan atas distribusi frekuensi dalam suatu tabulasi
silang.
Asumsi Uji beda proporsi

● Berbeda dengan uji beda rerata parametrik, maka uji


beda proporsi tidak menggunakan banyak asumsi. Uji
beda proporsi dapat digunakan pada sampel yang tidak
terdistribusi normal atau berjumlah kecil < 30.

● Hal ini berakibat pada berkurangnya, power uji statistik


ini. Di samping itu, ‟ besarnya perbedaan tidak dapat
dihitung dalam uji beda non-parametrik ”.
B. Uji Chie Square
Uji Chi-Square ialah bagian dari uji dalam statistik
yang dapat digunakan dalam praktek. Dalam uji
statistika non parametrik, lalu dalam sebuah uji
hipotesa saat pengujian bedanya lebih dari dua
proporsi populasi tidak dapat menggunakan distribusi
t atau distribusi f tetapi dapat menggunakan distribusi
Chi-Square.
a. Tujuan Uji Chi-Kuadrat (Chi-Square) :
1)Uji keselarasan fungsi (goodness-of-fit test)
Uji Keselarasan fungsi memiliki untuk melihat apakah
distribusi dari hasil-hasil yang teramati tersebu dalam suatu
percobaan terhadap sampel mendukung suatu distribusi
yang telah dihipotesiskan pada suatu populasi. Uji
keselarasan fungsi (goodness of fit test) juga digunakan
untuk menguji keselarasan distribusi sampel data dengan
suatu distribusi populasi tertentu. Statistik uji yang dapat
digunakan untuk menguju keselarasan model regresi
logistik adalah goodness of fit.
1. Menentukan sebuah hipotesis

a. Hipotesis yang digunakan, yaitu:


• Ho: model sesuai/selaras (tidak ada perbedaan antara
hasil observasi dengan kemungkinan hasil prediksi
model)
• Ha: model tidak sesuai (ada perbedaan antara hasil
observasi dengan kemungkinan hasil prediksi model)
b. Menentukan tingkat signifikan
c. Menentukan kriteria pengujian
d. Menentukan nilai uji statistik
e. Membuat kesimpulan
2. Uji tabel kontingensi (contigency table test)

Yang sering juga disebut uji indenpendensi, bertujuan untuk mengetahui


apakah data terklasifikasi silang (cross classified) secara independen
(tidak saling terikat) atau tidak. Uji ini dipakai untuk menguji ada atau
tidaknya interdependensi antara variabel kuantitatif yang satu dengan
yang lainnya berdasarkan observasi yang ada.
1. Syarat data untuk Melakukan Uji Chi-Square, sebagai berikut:

● Dua variabel kategoris


● Dua kategori lebih, kategori (kelompok) untuk setiap variabel. Contoh:
jenis kelamin, perempuan), Agama (Kristen, Katolik, Islam, Hindu,
Budha)
● Indenpendensi observasi
● Sampel relatif besar
2. Prinsip
Prinsip dasar pada pengujian Uji Chi-Square adalah membandingkan
antara frekuensi-frekuensi yang teramati. Berikut adalah langkah
pengujian hipotesa beda 2 proporsi :

1) Rumusan hipotesa
Ho: Semua proporsi sama
Ha: Tidak semua proporsi sama

2) Nilai kritis
Tingkat signifikan yang dipakai disesuaikan dengan harapan kesalahan
yang diinginkan, misalnya pengujian menggunakan tingkap signifikan 5%
dan df = k-1
3) Nilai hitung
Mencari nilai uji Chi-Square (X² hitung) dengan
rumus X² = ⅀ (fₒ fₑ)² / fₑ

4) Keputusan
Apakah pengujian akan menerima Ho atau menolah
Ho, dengan kriteria bahwa pengujian akan menerima
Ho jika nilai X² hitung lebih kecil dari nilai kritis dan
sebaliknya.
2. Fisher Exact
Fisher test merupakan uji eksak yang diturunkan oleh seorang bernama
Fisher, karenanya disebut uji eksak Fisher. Uji ini dilakukan untuk menguji
signifikansi hipotesis komparatif dua sampel independen.

Perbedaan uji fisher dengan uji chi square adalah pada sifat kedua uji
tersebut dan ukuran sampel yang diperlakukan. Uji fisher bersifat exact
sedangkan uji chi square bersifat pendekatan. Uji chi square dilakukan pada
data dengan sampel besar, sedangkan uji Fisher dilakukan pada data dengan
sampel kecil.
Berikut rumus Uji Fisher Exect tes:
X² =

Keterangan:
X² = nilai Chi-Square
N = jumlah sampel
a = kategori I variabel dependen & independen
b = kategori II variabel dependen & independen
c = kategori I variabel dependen & kategori II
independen
d = kategori I variabel dependen & kategori
II variabel independen
3. Langkah-Langkah Uji Chi-Square tes di SPSS
1. Buka Program SPSS
2. Klik pada variabel view, kemudian isi
dengan data yang sudah ada
3. Selanjutnya dari menu SPSS pilih pada menu
Analyze, pilih Decriptive Statistic, lalu pilih
Crosstabs
4. Berikutnya masukkan variabel umur
mahasiswa ke kotak Row (s), kemudian
masukkan variabel nomor sepatu ke kotak
Colums (s)
5. Klik statistic, maka akan muncul kotak dialog dengan nama
“crosstabs: statistic”, berikan tanda centang pada bagian Chi-
Square, lalu klik continue
6. Lalu klik OK
7. Kemudian akan muncul output SPSS yang akan
di interprestasikan
Pengaplikasian Uji Fisher Exact Pada Aplikasi
SPSS
● Seorang mahasiswa melakukan penelitian untuk menguji apakah
proporsi siswa yang mengikuti les privat lebih banyak yang lulus
ujian dibandingkan dengan siswa yang tidak mengikuti les privat.
Selanjutnya diambil sampel sebanyak 15 siswa. Dari 6 yang lulus
ternyata 5 yang mengikuti les privat dan dari 9 yang tidak lulus
ternyata 7 yang tidak ikut les privat. Gunakan alpha 5 %.

● Pertama dibentuk tabel kontingensi sebagaimana disamping ini


● Langkah-langkah :

Definisikan data pada Variabel View. Disini akan dibuat tiga


variabel, yaitu Hasil Ujian, Les Privat, dan Freq untuk variabel
jumlahnya. Skala data untuk variabel Hasil Ujian dan les privata
adalah Nominal, sedangkan Freq berskala Scale Berikan kode
pada kolom Values

● Untuk variabel Hasil Ujian adalah


1 =Lulus,         2 = Tidak
● Untuk variabel Les Privat
1 =Ya,             2 = Tidak
● Setelah itu semua selesai, baru masukan data kedalam
SPSS
Kemudian dilakukan pembobotan dengan Weight Case untuk
menghubungkan variabel Hasil Ujian dan Les Privat dengan
Freq

1. Pilih Data dan Klik Weight Cases


2. Kemudiaan akan muncul kotak dialog Weight
Cases

3. Tandai Weight Cases By, lalu pindahkan Freq


ke Frequency Variable
4. OK
Selanjutnya baru dilakukan Uji Fisher

● Pilih Anlyze, Descriptive Statistics, lalu klik Crosstabs

● Kotak dialog Crosstabs muncul, pindahkan Hasil Ujian ke Row(s) dan  Les


Privat ke Colum(s)

● Klik Statistics, Pada kotak dialog Crosstabs:Statistics yang muncul


centang Chi-Square

● Klik Continue, lalu Ok
1. Pilih Anlyze, Descriptive Statistics, lalu klik Crosstabs
2. Kotak dialog Crosstabs muncul, pindahkan Hasil Ujian ke Row(s)
dan  Les Privat ke Colum(s
3. Klik Statistics, Pada kotak dialog Crosstabs:Statistics yang muncul
centang Chi-Square

4. Klik Continue, lalu Ok
Thank you Bayu

BYE AND SEE YOU

Anda mungkin juga menyukai