KEHAMILAN (ANC)
Disusun Oleh :
Nama : Linda Alifia Yulianti
NIM : P0 5140319 015
Dwie Yunita Baska, SST. M. Keb Grace Damairia Sinurat, Amd. Keb
Mengetahui,
Ketua Program Studi
1
2
KATA PENGANTAR
Penyusun
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Tinjauan Teori 3
B. Pendahuluan Asuhan Kebidanan 11
BAB III PENUTUP 18
A. Kesimpulan 18
B. Saran 18
DAFTAR PUSTAKA 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana seorang wanita yang
didalam rahimnya terdapat embrio atau fetus. Kehamilan dimulai pada saat
masa konsepsi hingga lahirnya janin, dan lamanya kehamilan dimulai dari
ovulasi hingga partus yang diperkirakan sekitar 40 minggu dan tidak
melebihi 43 minggu.
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator
kesehatan suatu bangsa. Kematian ibu merupakan kematian seorang
wanita yang dapat disebabkan pada saat kondisi hamil atau menjelang 42
hari setelah persalinan. Hal ini dapat terjadi akibat suatu kondisi yang
berhubungan atau diperberat oleh kehamilannya maupun dalam
penatalaksanaan, tetapi bukan termasuk kematian ibu hamil yang
diakibatkan karena kecelakaan (Maternity & Putri, 2017).
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO)
mencatat sekitar 830 wanita diseluruh dunia meninggal setiap harinya akibat
komplikasi yang terkait dengan kehamilan maupun persalinan dan sebanyak 99%
diantaranya terdapat pada negara berkembang. Di negara berkembang, pada
tahun 2015 Angka Kematian Ibu mencapai 239 per 100.000 kelahiran hidup,
dibandingkan dengan negara maju yang hanya mencapai 12 per 100.000
kelahiran hidup (WHO, 2018).
Antenatal Care (ANC) merupakan komponen pelayanan kesehatan ibu
hamil terpenting untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayiDengan ANC
perkembangan kondisi ibu hamil setiap saat akan terpantau dengan baik dan
pengetahuan tentang persiapan melahirkan akan bertambah.
Pemanfaatan pelayanan ANC oleh sejumlah ibu hamil di Indonesia belum
sepenuhnya sesuai dengan pedoman yang sudah ditetapkan. Hal ini cenderung
akan menyulitkan tenaga kesehatan dalam melakukan pembinaan pemeliharaan
kesehatan ibu hamil secara teratur dan menyeluruh, termasuk deteksi dini
terhadap faktor risiko kehamilan yang penting untuk segera ditangani (Depkes
RI, 2010).
1
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. TINJAUAN TEORI
1. Konsep Dasar Kehamilan
Kehamilan adalah pembuatan ovum oleh sperma yang kemudian
mengalami nidasi pada uterus dan berkembang sebagai janin.
Kehamilan normal berlangsung selama 280 hari (40 minggu) atau 9
bulan 7 hari. Dihitung mulai dari hari pertama haid terakhir.
Kehamilan diawali dengan proses pembuatan dan diakhiri oleh proses
persalinan.
2. Faktor Patofisiologi Kehamilan
Secara garis besar, proses kehamilan meliputi beberapa tahapan
sebagai berikut:
a. Fertilisasi
Penyatuan ovum dan spermatozoa yang biasanya
berlangsung di ampul tuba. Saat terjadi ejakulasi kurang lebih 3
CC sperma dikeluarkan dari organ reproduksi pria yang berisi
sekitar 3 ratus juta sperma. Adapun proses fertilisasi meliputi
penetrasi spermatozoa ke dalam ovum, fusi spermatozoa dan
ovum, serta fusi materi genetic.
b. Nidasi
Masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium. Hasil konsepsi menanamkan dirinya di dalam
bentuk blastokista, yang bagian luarnya disebut trofoblas dan
bagian dalamnya disebut masa innersen.
c. Plasentasi
Proses pembentukan struktur dan jenis plasenta.
d. Tanda dan Gejala
1) Tanda Tidak Pasti
a) Amnorrhea (berhentinya menstruasi)
4
- System Pencernaan
Karies Gigi
Berkumur dengan air hangat dan asin
Menggosok gigi secara teratur dan menjaga
kebersihannya
Mual dan Muntah
Hindari bau dan factor penyebab lain
Makan biscuit kering dan roti bakar setelah
bangun dari tempat tidur dan bangun secara
perlahan
Makan sedikit tapi sering
Istirahat secukupnya
f) Tanda Bahaya Kehamilan
Tanda- tanda yang mengidentifikasi adanya bahaya
yang dapat terjadi selama kehamilan atau periode antenatal,
yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi biar
menyebabkan kematian ibu.
- Tanda bahaya kehamilan TM1
Perdarahan pada kehamilan muda
Salah satu komplikasi terbanyak pada
kehamilan ialah pendarahan. Pada kehamilan muda
sering dikaitkan dengan kejadian abortus. Abortus
adalah pengeluaran janin sebelum dapat hidup
diluar kandungan.
Abotus insipiens
Abortus yang tidak dapat
dipertahankan lagi ditandai dengan
pecahnya selaput janin dan adanya
pembukaan serviks.
Abortus imminens
Dicurigai bila terdapat pengeluaran
vagina yang mengandung darah , atau
8
1) Pemeriksaan Fisik
- Tanda-tanda vital
TD : 90/70 mmHg
N : 90x/m
R : 22x/m
S : 35,4 C
Lila : 28 cm
TB : 157 cm
BB :
Sebelum Hamil : 46 kg
Sesudah Hamil : 53 kg
- Kepala dan Rambut
Warna rambut : Hitam
Distribusi : Merata
Kekuatan : Tidak rontok
Kebersihan : Tidak ada kotoran
- Muka
Oedema : Tidak ada
Pucat : Tidak pucat
Colasma Gravidarum : Ada
- Mata
Konjungtiva : Merah muda
Sklera : Putih
Penglihatan : Baik
- Mulut
Gigi : Bersih
Gusi : Tidak mudah berdarah
Mukosa bibir : Lembab, tidak pucat
Skorbut : Tidak ada
- Hidung
Pengeluaran : Tidak ada
15
Penciuman : Baik
- Leher
Pembengkakan K. Tiroid : Tidak ada
Pembengkakan K. Limfe : Tidak ada
Pembengkakan V. Jugularis : Tidak ada
- Dada
Simetris : Ya
Pergerakan dada : Teratur
2. Interpretasi Data
a. Diagnosa
Ny. D usia 20 tahun G2P1A0 usia kehamilan 27 minggu, janin
tunggal hidup, intrauterine, presentasi kepala, keadaan umum ibu
dan janin baik.
b. Masalah
Tidak ada masalah yang dialami ibu
c. Kebutuhan
1) Istirahat yang cukup
2) Personal hygiene
3) Asupan cairan dan gizi yang cukup
4) Kunjungan ulang
3. Diagnosa Potensial
-
4. Tindakan Segera
-
5. Intervensi
a. Jelaskan hasil pemeriksaan
R : hasil pemeriksaan penting diketahui pasien agar pasien tidak
merasa cemas dan bisa cepat memilih keputusan.
b. Anjurkan ibu untuk istirahat 7-8 jam pada malam hari dan 1-2 jam
pada siang hari.
R : Pola istirahat yang tidak baik membuat ibu rentan terhadap
stress dan risiko kelahiran premature.
16
6. Implentasi
a. Menjelaskan hasil pemeriksaan :
- TD : 90/70 mmHg
- N : 90x/menit
- R : 22x/menit
- S : 35,4C
- Uterus : TFU 3 jari atas pusat (20 cm)
b. Menganjurkan ibu untuk istirahat 7-8 jam di malam hari dan 1-2
jam di siang hari.
Respon : Ibu mengerti dan bersedia untuk menerapkan pola
istirahat yang baik.
c. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan badan dan area
genitalia dengan mandi 2x/hari dan mengganti pakaian dalam
apabila basah/lembab.
Respon : Ibu mengerti dan bersedia untuk menjaga personal
hygiene.
17
7. Evaluasi
Ibu merasa senang dan tidak khawatir dengan kondisinya dan
bayinya. Ibu juga mengerti tentang pola istirahat dan asupan makanan
serta cairan yang cukup. Ibu juga bersedia untuk menjaga personal
hygiene nya. Selain itu, ibu juga bersedia untuk melakukan kunjungan
ulang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehamilan adalah pembuatan ovum oleh sperma yang kemudian
mengalami nidasi pada uterus dan berkembang sebagai janin. Kehamilan
normal berlangsung selama 280 hari (40 minggu) atau 9 bulan 7 hari.
Dihitung mulai dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan diawali dengan
proses pembuatan dan diakhiri oleh proses persalinan.
Mengingat bahwa ibu hamil dan menyusui rentan terhadap infeksi
uterus yang disebabkan oleh imunitas rendah karena perubahan hormone
selama hamil dan menyusui, pelayanan ANC minimal kunjungan 6 kali
dengan rincian sebagai berikut :
1. Trimester 1 : melakukan kunjungan pertama sebelum minggu ke
14
2. Trimester 1 : Melakukan kunjungan kedua antara minggu ke 14-28
3. Trimester 2 : melakukan kunjungan ketiga pada minggu ke 28
4. Trimester 3 : melakukan kunjungan keempat pada minggu ke 28-
32
5. Trimester 3 : melakukan kunjungan kelima pada minggu ke 32-36
6. Trimester 3 : melakukan kunjungan keenam setelah minggu ke 36
B. Saran
Diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikan teori dengan
sungguh-sungguh dalam memberikan asuhan di lahan praktek sesuai
dengan standar pelayanan kebidanan sehingga dapat menjadi sumber daya
manusia yang berkualitas.
18
DAFTAR PUSTAKA
19