C 33 TAHUN
Disusun Oleh:
NIM. P2.06.24.8.21.013
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah
Cirebon.
Fisiologis dalam Program Profesi Bidan. Laporan Pendahuluan ini bisa diselesaikan
tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan
kepada saya. Untuk itu kami mengucapkan banyak terimakasih kepada yang
terhormat:
Tasikmalaya
3. Dr. Meti Widiya Lestari, SST., M.Keb selaku ketua Program Studi Profesi Bidan.
7. Serta semua pihak yang telah membantu, yang tidak bisa di sebutkan satu persatu.
Penyusun menyadari bahwa banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari
pengalaman. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 4
D. Manfaat 4
A. Kehamilan 11
C. Anemia 12
D. Media Video 14
BAB IV PEMBAHASAN 29
A. Kesimpulan 34
B. Saran 34
DAFTAR PUSTAKA 35
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap ibu hamil memiliki resiko, oleh sebab itu ibu hamil wajib
memeriksakan kehamilannya pada tenaga kesehatan minimal empat kali
selama kehamilan (Rismalinda, 2015). Pemeriksaan kehamilan secara umum
disebut Antenatal Care (ANC). ANC merupakan pengawasan pada ibu hamil
sebelum melahirkan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan
janin dalam rahim.
Tujuan ANC yaitu untuk memantau kemajuan kehamilan, memastikan
kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi, meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi, mengenali
secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan, mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin,
mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian asi
eksklusif, dan mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal. (Jannah,
2012)
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2012 angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000
kelahiran hidup. Angka ini sedi kit menurun jika dibangingkan dengan SDKI
1991, yaitu sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan Direktorat
Kesehatan Ibu 2010-2013, penyebab terbesar kematian ibu selama tahun
2010-2013 masih tetap yaitu perdarahan. Perdarahan ini disebabkan karena
anak besar, kehamilan multiple, partus lama dan anemia pasca persalinan.
Penyebab lain di bawah perdarahan adalah hipertensi, infeksi, abortus, partus
lama dan lain-lain. Penyebab lain-lain juga berperan cukup besar dalam
menyebabkan kematian ibu. Yang dimaksud dengan penyebab lain-lain adalah
penyebab kematian ibu secara tidak langsung, seperti kondisi penyakit kanker,
ginjal, jantung, tuberkulosis atau penyakit lain yang diderita ibu (Pusat Data
dan Informasi Kemenkes RI, 2014).
Berdasarkan latar belakang diatas mengingat anemia merupakan salah
satu penyebab kematian ibu di Indonesia maka penulis melakukan asuhan
kebidanan pada kehamilan Ny. C usia 33 tahun G 4P3A0 gravida 31-32 minggu
dengan anemia sedang.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan pada kehamilan Ny Ny. C usia
33 tahun G4P3A0 gravida 31-32 minggu dengan anemia sedang.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada
Ny. C usia 33 tahun G4P3A0 gravida 31-32 minggu dengan anemia
sedang.
b. Mampu menegakkan analisa berdasarkan data subjektif dan
objektif pada Ny. C usia 33 tahun G4P3A0 gravida 31-32 minggu
c. Mampu melakukan penatalaksanaan berdasarkan analisa pada Ny.
C usia 33 tahun G4P3A0 gravida 31-32 minggu dengan anemia
sedang.
d. Mampu membuat pendokumentasian dengan manajemen SOAP.
D. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mengerti mengenai penatalaksaan pada ibu hamil,
mahasiswa mampu menganalisa keadaan pada ibu hamil, dan mengerti
tindakan segera yang harus dilakukan
2. Bagi Lahan Peraktek
Dapat menjadi bahan masukan bagi lahan peraktek dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan dan pelaksanan Asuhan kebidanan pada
Ibu Hamil sesuai standar pelayanan
3. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai sumber referensi, sember bacaan dan bahan pengajaran
terutama yang berkaitan dengan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kehamilan
1. Pengertian
Menurut BKKBN (Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana
Nasional), kehamilan adalah sebuah proses yang diawali dengan keluarnya
sel telur yang matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan
sperma dan keduanya menyatu membentuk sel yang akan bertumbuh.
Sedangkan menurut Nugroho (2014) kehamilan adalah proses dimana
sperma menembus ovum sehingga terjadinya konsepsi dan fertilasi sampai
lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan), dihitung dari pertama haid terakhir.
2. Proses Kehamilan
Kehamilan terjadi berawal peristiwa fertilisasi yaitu saat spermatozoa
membuahi ovum dituba fallopi, kemudian terjadilah zigot, zigot
membelah secara mitosis menjadi dua, empat, delapan, enambelas, dan
seterusnya. Pada saat 32 sel disebut morula, didalam morula terdapat
rongga yang disebut blastosel yang berisi cairan yang dikeluarkan oleh
tuba fallopi, bentuk ini kemudian disebut blastosit. Lapisan terluar
blastosit disebut trofoblas merupakan dinding blastosit yang berfungsi
untuk menyerap makanan dan merupakan calon atau ari-ari atau plasenta,
sedangkan masa didalamnya disebut simpul embrio yang merupakan
calon janin. Blastosit ini bergerak menuju uterus untuk mengadakan
implantasi.
Pada hari ke-4 atau ke-5 sesudah ovulasi, blastosit sampai dirongga
uterus, hormone progesterone merangsang pertumbuhan uterus,
dindingnya tebal, lunak, banyak megandung pembuluh darah, serta
mengeluarkan secret seperti air susu (uterin milk) sebagai makanan
embrio. Enam hari setelah fertilisasi, trofoblas menempel pada dinding
uterus (melakukan implantasi dan melepaskan hormone korionik
gonadotropin. Hormon ini melindungi kehamilan dengan cara
menstimulasi hormone estrogen dan progesteron sehingga mencegah
terjadinya menstruasi. Trofoblas kemudian menebal beberapa lapis.
Permukaannya berjonjot dengan tujuan memeperluas daerah penyerapan
makanan. Embrio telah kuat menempel setelah hari ke-12 dari fertilisasi
(Astuti, Susanti dkk 2016).
3. Tanda-tanda Kehamilan
Menurut Jannah (2011), untuk menegakan kehamilan ditetapkan
dengan melakukan penilaian terhadap beberapa tanda dan gejala hamil.
Tanda dan gejala tersebut antara lain :
a. Tanda tak pasti
1) Amenorhea (terlambat datang bulan)
a) Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya
pembentukan folikel de graaf dan ovulasi
b) Mengetahui tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus
neagle dapat ditentukan perkiraan persalinan
2) Perubahan pada payudara
a) Pengaruh estrogen progesterone dan somatotropin
menimbuklan deposit lemak, air dan garam pada payudara
b) Payudara membesar dan tegang
c) Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada
hamil pertama.
3) Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan
yang demikian disebut ngidam.
4) Mual dan muntah-muntah
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan
yang demikian disebut ngidam.
5) Sering kencing
a) Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat
terasa penuh dan sering miksi.
b) Pada triwulan kedua sudah menghilang
6) Pigmentasi kulit
a) Sekitar pipi : cloasma gravidarum
b) Keluarnya melanophore stimulating hormone hipoposis
anterior menyebabkan pigmentasi pada kulit
c) Dinding perut : striae dan linea nigra makin hitam
7) Konstipasi/obstipasi
Pengaruh progesterone dapat menghambat peristaltic usus
menyebebkan kesulitan BAB
b. Tanda pasti
Adanya suatu kehamilan biasanya ditandai dengan adanya :
1) Gerakan janin dalam rahim : terlihat/ teraba gerakan janin, teraba
bagian-bagian janin.
2) Denyut jantung janin
Didengar dengan stetoskop lenec, alat kardiografi, dopler, Dilihat
dengan ultrasonografi
3) Pemeriksaan dengan, yaitu rongent untuk melihat kerangka janin,
USG.
4. Pertumbuhan Janin
Menurut Astuti, Susanti, dkk (2016) pertumbuhan janin terdapat beberapa
fase, yaitu :
a. Fase 0-4 Minggu
Pada minggu-minggu awal ini, janin Anda memiliki panjang tubuh
kurang lebih 2 mm. Perkembangannya juga ditandai dengan
munculnya cikal bakal otak, sumsum tulang belakang yang masih
sederhana, dan tanda-tanda wajah yang akan terbentuk.
5. Klasifikasi kehamilan
Menurut Astuti, Susanti dkk (2016) klasifikasi kehamilan meliputi :
Trimester I : 0-13 minggu
Trimester II : 14-28 minggu
Trimester III : 28-40 minggu
6. Komplikasi pada kehamilan
Komplikasi pada kehamilan menurut Cunningham (2013) adalah sebagai
berikut :
a. Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis Gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan
pada wanita hamil sampai menggangu pekerjaan sehari-hari karena
keadaan umunya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi.
b. Pre-eklampsia
Pre-eklamsi adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi,
oedema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan.
c. Kekurangan Energi Kronis
Kekurangan Energi Kronis adalah kekurangan energi yang telah
berlangsung lama (beberapa bulan/tahun) dengan ditandai berat badan
kurang dari 40 kg atau tampak kurus dan LILA nya kurang dari 23,5
cm.
d. Abortus
Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat
hidup diluar kandungan.
e. Kehamilan Ektopik Terganggu
Kelainan Letak adalah kehamilan dengan hasil konsepsi
berimplementasi diluar endometrium rahim.
f. Kehamilan Ganda
Kehamilan Ganda adalah kehamilan dua janin atau lebih.
e) Nutrisi
Pada Ibu hamil mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan
nutrisi karena ibu mengalami mual dan muntah yang dpengaruhi
oleh perubahan hormonal, HCG, emosi, penolakan kehamilan.
f) Pola kebiasaan sehari-hari
Apakah ibu dan orang –orang dilingkungan rumah ibu sehat
tidak ada yang merokok, minum minuman keras, dan
mengkonsumsi obat terlarang.
g) Aktifitas
Beban kerja yang dirasakan klien setiap hari apakah berat,
ringan, biasa saja
h) Pola istirahat tidur
Waktu istirahat harus lebih lama + 10-11 jam untuk wanita
hamil. Istirahat hendaknya diadakan pada waktu siang hari.
i) Tempat atau petugas kesehatan yang diinginkan untuk
membantu persalinan
Untuk memudahkan saat persalinan jadi keluarga bisa langsung
membawa pasien ke tempat bersalin misalnya dokter, bidan,
rumah sakit, puskesmas.
b. Data Objektif
1) Keadaan umum : perhatikan apakah ibu saat datang ke tempat
dengan keadaan baik atau tidak
2) Kesadaran ibu : Apakah ibu datang ke tempat klinik dalam
keadaan sadar penuh atau tidak
3) Tinggi badan, berat badan sebelumnya, sekarang, LILA
a) Tinggi badan Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari rata-
rata (< 145 cm) kemungkinan pinggulnya sempit.
b) Berat badan Selama kehamilan trimester I, pertambahan
berat badan + 1-2 kg.
c) LILA : LILA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat
status gizi ibu yang kurang / buruk, sehingga beresiko untuk
melahirkan BBLR.
4) Tanda-tanda vital
a) Nadi
Pemeriksaan nadi seharusnya dilakukan dalam keadaan tidur
atau istirahat. Pemeriksaan nadi dapat disertai dengan
pemeriksaan denyut jantung untuk mengetahui adanya pulsus
defisit, yaitu denyut jantung yang tidak cukup kuat untuk
menimbulkan denyut nadi sehingga denyut jantung lebih tinggi
daripada denyut nadi. Normal nadi ibu 60-100 x/menit.
b) Tekanan darah
Metode yang sering digunakan yaitu metode tidak langsung
dengan menggunakan sfignomanometer, secara palpasi atau
auskultasi dengan bantuan stetoskop. Pemeriksaan ini
bertujuan menilai adaya kelainan pada gangguan sistem
kardiovaaskuler. Jika terdapat perbedaan tekanan sistolik pada
saat inspirasi dan ekspirasi lebih dari 10 mmHg, maka dapat
diktakan anak mengalami gangguan pulsus paradoksus yang
memungkinkan terjadinya tamponade jantung, gagal jantung,
dll.
c) Suhu
Pemeriksaan ini dapat dilakukan secara oral, rektal, dan aksila,
digunakan untuk menilai keseimbangan suhu tubuh serta
membantu menentukan diagnosis dini suatu penyakit. Batas
normal 36,5 oC-37,5 oC.
d) Pernapasan
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai frekuensi pernapasan,
irama, kedalaman dan tipe atau pola pernapasan.
5) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala dan leher :
- Muka
Kadang-kadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi
dan hidung yang dikenal dengan chloasma gravidarum,
muka bengkak atau sembab (gejala pre eklamsi) atau
edema, muka tampak pucat.
- Mata
Bentuk simetris, conjungtiva normal, warna merah muda,
bila pucat menandakan anemia, sklera normal berwarna
putih, bila berwarna kuning menandakan itu mungkin
terinfeksi hepatitis, bila merah kemungkinan ada
konjungtivitis, kelopak mata yang bengkak kemungkinan
adanya pre-eklampsi.
- Mulut
Adakah sariawan, bagaimana kebersihannya. Dalam
kehamilan sering timbul stomatitis dan ginggivitis yang
mengandung pembuluh darah dan mudah berdarah, maka
perlu perawatan mulut agar selalu bersih.
b) Gigi
Adanya karies dan keropos yang menandakan ibu kekurangan
kalsium. Saat hamil sering terjadi caries yang berkurang
dengan emesis, hiperemesis gravidarum. Adanya kerusakan
gigi dapat menjadi sumber infeksi.
c) Leher
- Adakah pembesaran vena jugularis.
- Adakah pembesaran kelenjar thyroid.
- adakah nyeri saat menelan
d) Dada
- Jantung : Bunyi jantung regular atau ireguler
- Paru paru : Adakah Ronchi atau wheezing
e) Payudara
Payudara menjadi lebih besar, bentuk dan ukuran simetris atau
tidak, areola payudara makin hiperpigmentasi, glandula
montgomery makin nampak, pengeluaran ASI belum
berlangsung karena prolaktin belum berfungsi karena
hambatan PIH (Prolacting Inhibiting Hormone) untuk
mengeluarkan ASI.
f) Abdomen
Lihatlah bentuk pembesaran perut (melintang, memanjang,
asimetris) adakah linea alba nigra, adakah striae gravidarum,
adakah bekas luka operasi, adakah tampak gerakan janin,
rasakan juga dengan pemeriksaan raba adanya pergerakan
janin. Tentukan apakah pembesaran perut sesuai dengan umur
kehamilannya. Pertumbuhan janin dinilai dari tingginya
fundus uteri. Semakin tua umur kehamilan, maka semakin
tinggi fundus uteri. Namun pada umur kehamilan 9 bulan
fundus uteri akan turun kembali karena kepala telah turun atau
masuk ke panggul. Pada kehamilan 12 minggu, tinggi fundus
uteri biasanya sedikit diatas tulang panggul. Pada kehamilan
24 minggu fundus berada di pusat. Secara kasar dapat dipakai
pegangan bahwa setiap bulannya fundus naik 2 jari tetapi
perhitungan tersebut sering kurang tepat karena ukuran jari
pemeriksa sangat bervariasi. Agar lebih tepat dianjurkan
memakai ukuran tinggi fundus uteri dari simfisis pubis dalam
sentimeter dengan pedoman sebagai berikut:
- Leopold
Pemeriksaan leopold I
Untuk menentukan bagian janin yang berada paling
atas fundus uteri. Jika kepala janin yang berada di
fundus, maka palpasi akan teraba bagian bulat, keras
dan dapat digerakkan (balotemen). Jika bokong yang
terletak di fundus, maka pemeriksa akan meraba
suatu bentuk yang tidak spesifik, lebih besar dan
lebih lunak dari kepala, tidak dapat digerakkan, serta
fundus terasa penuh. Pada letak lintang palpasi
didaerah fundus akan terasa kosong
Pemeriksaan Leopold II
Untuk menentukan bagian janin yang berada pada
kedua sisi uterus, letak dan posisi janin. Bagian
bokong janin akan teraba sebagai suatu benda yang
keras pada beberapa bagian lunak dengan bentuk
teratur,sedangkan bila teraba adanya bagian –
bagian kecil yang tidak teratur mempunyai banyak
tonjolan serta dapat bergerak dan menendang, maka
bagian tersebut adalah kaki, lengan atau lutut. Bila
punggung janin tidak teraba di kedua sisi mungkin
punggung janin berada pada sisi yang sama dengan
punggung ibu (posisi posterior) atau janin dapat
pula berada pada posisi dengan punggung teraba
disalah satu sisi.
TINJAUAN KASUS
A. Data Subjektif
1. Identitas Pasien
Istri Suami
Nama : Ny. C Tn. D
Umur : 33 Tahun 35 Tahun
Agama : Islam Islam
Pendidikan : S1 SMA
Pekerjan : Guru TNI
Alamat : Tukmudal
4. Riwayat kesehatan
Ibu tidak memiliki riwayat penyakit berat seperti jantung, asma,
malaria, hipertensi, diabetes, dll. Selama kehamilan ibu tidak pernah di rawat
di rumah sakit.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. TTV : TD : 110/80 MmHg
Nadi : 78 x/menit
Pernapasan : 22 x/menit
Suhu : 36,8˚C
d. Antropometri : TB : 155 cm
BB : 65 kg
Lila : 26 cm
e. Kepala dan leher
Wajah : Tidak ada oedeme
Mata : Konjungtiva pucat, sclera tidak kuning
Mulut : Terdapat karies gigi dan gusi sedikit pucat
Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, vena
jugularis, dan pembesaran pembluh limfe.
f. Dada
Jantung : Irama jantung regular
Paru-paru : Tidak ada bunyi rochi dan wheezing
g. Payudara : Bentuk dan ukuran payudara simetris, kedua puting
menonjol tidak ada benjolan dan nyeri tekan. Tidak
ada
retraksi dan dimpling sign. Belum ada kolostrum.
h. Abdomen : Tidak ada bekas luka operasi, letak memanjang, TFU :
26 cm, posisi punggung kanan, DJJ: 145x/m,
presentasi kepala.
i. Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan dan dalam batas normal.
Tidak ada keputihan.
j. Ekstremitas atas dan bawah
Ekstremitas atas : Tidak ada oedeme, kuku tidak pucat
Ekstremitas bawah : Tidak ada eodeme, kuku tidak pucat, tidak ada
varises,
reflek patella +/+
k. CVAT : Tidak ada nyeri tekan kanan dan kiri
l. Anus : Tidak ada hemoroid
2. Data Penunjang
Laboratorium : HB : 8,7 gr/dl (23 oktober 2021)
Goldar : A
C. Analisis
Ny. C 33 tahun G4P3A0 gravida 31-32 minggu dengan anemia sedang. Keadaan
umum ibu dan janin baik
D. Penatalaksanaan
1. Membina hubungan baik dengan ibu dan keluarga ; ibu dan keluarga
kooperatif
2. Melakukan inform consent, ibu menyetujuinya
3. Memberitahukan hasil pemeriksaan, ibu mengetahui.
4. Memberi KIE tentang :
- Cara tidur dan duduk pada ibu hamil, ibu paham.
- Pentingnya mengonsumsi tablet fe, ibu bersedia mengonsumsi rutin 2x
sehari
- Persiapan persalinan, ibu paham.
- Persiapan persalinan rujukan, ibu paham
5. Memberitahu ibu untuk melakukan pemeriksaan lab segera, ibu bersedia.
6. Menjadwalkan kunjungan ulang pada tanggal 11 November 2021 atau bila
ada indikasi, ibu setuju dan bersedia datang.
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam studi kasus ini penulis akan membahas mengenai asuhan kebidanan
pada kehamilan Ny.C yang dalam pelaksanaannya sesuai dengan jadwal Praktik
Profesi Bidan Stase 3 tentang Kehamilan
Dalam studi kasus ini penulis akan membahas dan membandingkan antara
teori dari beberapa jurnal dengan keadaan Ny.C mengenai asuhan kebidanan
kehamilan di lapangan mulai dari pengkajian sampai dengan pelaksanaan asuhan
kebidanan kehamilan pada Ny.C 33 Tahun G4P3A0 Gravida 31-32 minggu di PONED
Watubelah pada tanggal 04 November 2021. Asuhan ini diberikan untuk
mengidentifikasi potensi risiko untuk ibu, janin dan kehamilan, dan mendidik wanita
tentang risiko ini, pilihan untuk intervensi dan manajemen. Serta, memulai intervensi
untuk mendapatkan anjuran yng optimal bagi ibu dan janinnya, melalui konseling,
motivasi, optimasi penyakit dan rujukan spesialis jika ditemukan kelainan.
Pada dasarnya pelaksanaan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny.C di
lapangan hampir sama dengan teori yang diperoleh, mulai dari pengkajian sampai
dengan pelaksanaan asuhan kebidanan yaitu pemeriksaan lengkap head to toe.
Ny.C datang ke Poned Puskesmas Watubelah mengatakan ingin
memeriksakan kehamilannya. menurut Padila (2014) pemeriksaan kehamilan
merupakan pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu
dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka
sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental. Kunjungan Ante Natal Care
(ANC) dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Sesuai dengan teori menurut
Kemenkes RI (2010) kunjungan Ante Natal Care adalah pelayanan kesehatan kepada
ibu hamil sedikitnya 4 kali yaitu: Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini
mungkin ketika haidnya terlambat 1 bulan, periksa ulang 1x sebulan pada trimester
pertama (kehamilan 3 bulan), periksa ulang 2x sebulan pada trimester kedua
(kehamilan 6 bulan), periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 6 bulan sampai
9 bulan. Jika dilihat dari teori, kunjungan yang dilakukan oleh Ny. C sudah memasuki
trimester ketiga yaitu satu minggu sekali memeriksakan kehamilannya ke fasilitas
kesehatan.
Ny.C mengeluh pinggang sakit dan area paha bawah terkadang kram.
Menurut Astuti (2016) tentang ketidak nyaman trimester III antara lain pusing, perut
bagian bawah sakit, pinggang sakit. Hal tersebut merupakan perubahan fisiologis
pada trimester III.
Jika dilihat dari tanggal HPHT Ny. C yaitu tanggal 26-3-2021 dengan dengan
tanggal taksiran persalinan pada tanggal 31-12-2021, jika dilihat dari HPHT usia
kehamilan Ny. C sudah memasuki minggu ke 31-32 atau sudah memasuki trimester
ke III. Hal ini sesuai dengan klasifikasi kehamilan menurut Astuti, Susanti dkk (2016)
meliputi trimester I (0-13) minggu, trimester II 14-28 minggu, trimester III 28-40
minggu. Perkembangan pertumbuhan janin menurut Astuti, Susanti, dkk (2016) yang
terbagi menjadi beberapa fase usia kehamilan, sesuai dengan usia kehamilan dari Ny.
S yaitu 30-31 minggu yang dalam teori termasuk kedalam fase 28-32 minggu
dikatakan bahwa walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karena beratnya yang
semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya
melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. paru-parunya
belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar
telah dapat bertahan hidup. Jadi, dapat dikatakan bahwa pada usia kehamilan saat ini
keadaan bayi sudah mempersiapkan diri untuk kelahirannya agar saat memasuki fase
usia kehamilan 32-36 minggu siap untuk penurunan ke daerah panggul ibunya.
Di data objektif ditemukan semua dalam keadaan normal, dari ujung rambut
hingga ujung kaki. Semua dalam batas normal. Dari hasil pemeriksaan yang
dilakukan sesuai dengan standar asuhan minimal menurut Depkes (2009) yaitu "10T",
yang meliputi : 1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan 2) Ukur tekanan
darah 3) Nilai status gizi ( ukur lingkar lengan atas) 4) Pemberian tablet zat besi,
minum 90 tablet selama kehamilan 5) Ukur tinggi fundus uteri 6) Tentukan
presentasi janin dan denyut jantung janin ( DJJ ) 7) Skrining status imunisasi tetanus
dan berikan imunisasi tetanus toksoid, (bila di perlukan) 8) Tes laboratorium ( rutin
dan khusus ) 9) Tata laksana kasus 10) Temu wicara (konseling), termasuk
perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi serta KB pasca persalinan.
Faktor lain terjadinya anemia bisa karena pola nutrisi ibu hamil yang tidak
teratur atau kurang tepat dalam pengolahan makanannya. Kelemahan disini penulis
tidak menggali secara fokus bagaimana pola nutrisi ibu dan cara mengolah makanan.
Beban kerja sehari-hari dapat mempengaruhi pola istirahat ibu hamil yang dapat
menyebabkan ibu mengalami anemia. Dalam kasus ini beban pekerjaan sehari-hari
ibu dirasa sedang karena ibu bekerja dan mengurus rumah tangga.
Analisa yang tepat untuk keadaan Ny. C adalah Ny. C 33 Tahun G4P3A0
Gravida 31-31 minggu dengan anemia sedang, keadaan umum ibu dan janin baik. Di
penalataksanan penulis memberikan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) Melalui
Media Video. Dengan menggunakan media video, pembelajaran lebih menarik dan
menyenangkan. Aspek penting penggunaan media video adalah membantu
memperjelas materi, maka media berperan sebagai alat bantu untuk memperjelas
pesan yang disampaikan dalam proses belajar mengajar. (Mantasiah, 2016) dikutip
dari ((Hardianti and Asri, 2017). Penulis memberikan KIE dengan media video
tentang persiapan persalinan dan persiapan persalinan rujukan dikarenakan ibu telah
memasuki trimester III yang artinya butuh persiapan persalinan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat mengerti mengenai penatalaksanan pada Ibu
Hamil , mampu menganalisa keadaan ibu hamil dan mengerti tindakan
segera yang harus dilakukan.
2. Bagi Lahan Praktek
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi lahan praktek dalam
rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan pelaksanan
Asuhan kebidanan.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat bermanfaat dan bisa dijadikan sebagai sumber referensi,
sumber bahan bacaan dan bahan pengajaran yang berkaitan dengan
asuhan kebidanan pada Ibu Hamil.
DAFTAR PUSTAKA
Addo Abena, Elizabeth Robson, dan Christina Oppenheimer. (2013). Patologi Pada
Kehamilan. Jakarta : EGC
Affandi, Brian. (2009). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : YBP-SP
Astuti, Susanti,dkk. (2016). Asuhan Ibu dalam Masa Kehamilan. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Cunningham. (2013). Obstetri Williams. Jakarta : EGC
Departemen Kesehatan RI. (2010). Tujuan Pelayanan Antenatal Care. Jakarta: Dep-
kes 2010
Jannah, Nurul. (2012). Buku ajar Asuhan Kebidanan : Kehamilan. Yogyakarta : CV
Andi OF SET.
Padila. (2014). Keperawatan Maternitas. Yogyakarta : Nuha Medika
Pantiawati, dkk. (2010). Asuhan Kebidanan 1. Jakarta : Nuha Medika
Prawirohardjo, Sarwono. (2010). Ilmu Kebidanan Sarwono Wirohardjo. Jakarta: PT
Bina Pustaka SarwonoWirihardjo
Rismalinda. (2015). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta : Trans Info Media.
Romauli, Suryati. (2011). Buku Ajar Askeb I: Konsep Dasar Kehamilan. Yogyakarta:
Nuha Medika
Varney, Helen. (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta : EGC
LAMPIRAN