Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KASUS KEBIDANAN

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE

Ny. I 25 Tahun G1P0A0 UK 30 Minggu 2 Hari dengan Letak Sungsang

di Puskesmas Bontobahari

Laporan Kasus Kebidanan Disusun sebagai


Salah Satu Syarat Program Akademik

Disusun oleh:
NAMA : EVY LIS ARISKA
NIM : BK2111134
KELAS :B

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN


STIKES GRAHA EDUKASI
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Laporan Kasus Teori Klinik Kebidanan IV.
Penulisan laporan ini dalam rangka memenuhi tugas teori klinik kebidanan IV yang
merupakan salah satu mata kuliah atau kurikulum yang harus dilalui dalam proses pendidikan.
Dalam penyusunan laporan ini penyusun banyak mendapatkan bantuan, bimbingan serta
pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penyusun ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Muliyana, S.Tr.Keb., M.Keb, selaku ketua Prodi D IV Kebidanan STIKES Graha
Edukasi Makassar
2. Seluruh Dosen Pembimbing Teori Klinik Kebidanan Gawatdarurat Prodi D IV
Kebidanan STIKES Graha Edukasi Makassar
3. Dan semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu, yang telah turut
mendukung dan membantu terlaksananya Praktik Klinik Kebidanan Gawatdarurat.
Penyusun menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan oleh
karena itu penyusun mengharap kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan
ini di masa yang akan datang. Semoga laporan ini dapat dimanfaatkan bagi pembaca umum dan
Mahasiswi Program Studi Kebidanan khususnya.

Makassar, 20 Juni 2022

Evy Lis Ariska


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah suatu hal yang sangat penting d₂an istimewa bagi seorang wanita
dan merupakan masa yang paling membahagiakan tetapi masa kehamilan merupakan masa
yang rawan, karena pada masa ini banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi.
Perubahan ini meliputi perubahan fisik dan perubahan psikologis yang berlangsung secara
fisiologis maupun patologis.
Setiap tahun sekitas 160 juta perempuan diseluruh dunia hamil. Sebagian besar
kehamilan ini berlangsung aman. Namun, sekitar 15% menderita komplikasi berat, dengan
sepertiganya merupakan komplikasi yang mengancam jiwa ibu. Komplikasi ini
mengakibatkan kematian lebih dari setengah juta ibu setiap tahun. Dari jumlah ini
diperkirakan 90% terjadi di Asia dan Afrika subsahara, 10% di Negara berkembang lainnya.,
dan kurnang dari 1% di Negara-negara maju. Di beberapa Negara kematian ibu lebih tinggi
dari 1 dalam 10 kehamilan, sedangkan di Negara maju resiko ini kurang dari 1 dalam 6000.
Di Puskesmas Bontobahari melayani pemeriksaan kehamilan (ANC), yang sebagian
besar adalah kehamilan normal. Namun ada beberapa kasus yang tergolong patologis. Untuk
mengamati lebih lanjut tentang asuhan ibu masa kehamilan patologis ini, maka penulis
tertarik untuk melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny.” I” G1P0A0 Usia kehamilan 30
minggu 2 hari dengan kehamilan Letak Sungsang.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan asuhan kebidanan ibu hamil dengan Letak Sungsang di
Puskesmas Bontobahari?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu mengetahui tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan Letak Sungsang serta mahasiswa mampu memberikan asuhan yang tepat dan
sesuai dengan kebutuhan pasien.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan identifikasi masalah terkait ibu hamil dengan Letak
Sungsang
b. Mahasiswa mampu menetapkan kebutuhan asuhan tata laksana kejadian Letak
Sungsang
c. Mahasiswa mampu mengobservasi, mengevaluasi terapi serta asuhan tata laksana
kasus yang telah diberikan.

D. Manfaat
1. Manfaat bagi Mahasiswa
Mahasiswa mampu memahami penatalaksanaan kasus patologi ibu hamil dengan
Letak Sungsang, sehingga mahasiswa mampu memberikan asuhan yang tepat dan sesuai
dengan kebutuhan pasien serta mengetahui kesesuaian tata laksana kasus antara teori
dengan lahan.
2. Manfaat bagi institusi
Laporan studi kasus ini mampu menjadi tambahan bahan pustaka agar menjadi
sumber bacaan segingga dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi mahasiswa
terhadap Asuhan kebidanan patologi ibu hamil dengan Letak Sungsang.
3. Manfaat bagi Lahan Praktik
Laporan studi kasus ini memberikan gambaran mengenai asuhan kebidanan
patologi ibu hamil dengan Letak Sungsang dan memberikan kritik dan saran yang
membangun.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Kehamilan
1. Pengertian
Kehamilan adalah suatu proses perubahan dalam rangka melanjutkan keturunan
sehingga menghasilkan janin yang akan tumbuh didalam Rahim seorang wanita.Kehamilan
adalah masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280
hari atau 40 minggu atau 9 bulan 7 hari, dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Kehamilan adalah hasi konsepsi didefinisikan sebagai pertemuan antara sperma dan
sel telur yang menandai awal kehamilan. Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian yang
meliputinpembentukan gamet (telur dan sperma), ovulasi (pelepasan telur), penggabungan
gamet dan implantasi embrio didalam uterus.
2. Tanda dan Gejala Kehamilan
Menurut Manuaba (2010) tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Tanda dugaan kehamilan
1) Amenore (Terlambat datang bulan)
2) Mual dan muntah (emesis)
3) Ngidam, wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu
4) Sinkope (pingsan)
5) Payudara tegang
6) Sering miksi (BAK)
7) Konstipasi atau obtipasi
8) Pigmentasi kulit.
b. Tanda kemungkinan hamil
1) Perut membesar
2) Uterus membesar
3) Tanda hegar (hipertropi ismus, menjadi panjang dan lunak)
4) Tanda chadwik (uterus membesar ke salah satu jurusan)
5) Kontraksi-kontraksi kecil atau Braxton hicks
6) Teraba ballottement
7) Reaksi kehamilan positif
c. Tanda pasti kehamilan
1) Pada umus 20 minggu teraba gerakan janin kadang-kadang dapat diraba
secara objektif.
2) Bunyi detak jantung janin (DJJ) dapat didengar pada umur kehamilan 18-20
minggu dengan memakai Doppler dan stetoskop leaner
3) Pada primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinnya pada usia 18
minggu sedangkan multigravida umur 16 minggu
4) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgen kerangka janin dapat
terlihat.
d. Klasifikasi Kehamilan
Menurut Mannuaba kalsifikasi kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan, yaitu :
1) Kehamilan trimester 1 ( Umur kehamilan 0 sampai 12 minggu)
Tahap pertama kehamilan dapat membawa peubahan-perubahan tertentu.
Misalnya, perubahan ukuran payudara, pertambahan berat badan, rasa cepat lelah
dan mual, sering buang air kecil, bahkan beberapa wanita yang mengalami
konstipasi dan gangguan pencernaan lainnya. Sejumlah ibu akan mengalami
perasaan tidak nyaman dan problem seperti muntah berlebihan, nyeri uluhati,
pusing dan lelah, kram kaki, hingga varices.
2) Kehamilan trimester 2 ( Umur kehamilan 13 sampai 28 minggu)
Memasuki trimester kedua kehamilan, plasenta sudah berkembang
sempurna dan memberikan oksigen, nutrisi, serta membuang produk sisa janin.
Plasenta juga memproduksi hormone progesterone dan estrogen untuk menjaga
kehamilan. Selain itu, janin sudah dapat memasukkan ibu jarinya kemulut
walaupun reflex hisapnya belum sempurna. Sidik jari sebagai identitas individu
sudah terbentuk dijari janin. Perkembangan tubuhnya sudah mulai meningkat
seiring dengan perkembangan kepala janin.
3) Kehamilan trimester 3 ( Umur kehamilan 29 sampai 40 minggu)
Janin sudah berada didalam tahap penyempurnaan dan akan semakin
bertambah besar sampai memenuhi seluruh rongga Rahim. Semakin besar janin,
maka akan terasa seluruh pergerakan janin. Asupan nutrisi yang bergizi akan
semakin dibutuhkan untuk perkembangan janin.

B. Kehamilan Letak Sungsang


1. Pengertian
Letak sungsang merupakan suatu letak dimana bokong bayi merupakan bagian
terendah janin dengan atau tanpa kaki ( keadaan dimana janin terletak memanjang
dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah cavum uteri). Letak
sungsang adalah janin berada difundus dan bokong beradah dibagian bawah (Susilawati,
2011)
2. Klasifikasi letak sungsang
Ada empat tipe letak sungsang, yaitu :
a. Complete (Flexed brech), Posisi ini lutut bayi fleksi dan kaki menutupi bokong.
b. Extended Brech (Frank Breech), pada bayi fleksi, tetapi pada kaki ekstensi, sehingga
kaki berada di dekat kepala
c. Presentasi kaki, kedua kaki dibawah bokong, letak bokong yaitu letak bokong kaki
sempurna
d. Presentasi lutut.
3. Etiologi letak sungsang
Adapun factor-faktor penyebab dari letak sungsang menurut Manuaba (2008)
antara lain :
a. Dari sudut ibu :
keadaan rahim (rahim arkuatus, septum pada rahim, uterus dupleks, mioma pada
kehamilan); Keadaan plasenta (Plasenta letak rendah dan plasenta previa); Keadaan
jalan lahir (Kesempitan panggul, defomitas tulang panggul, terdapat tumor
menghalangi jalan lahir dan perputaran posisi kepala).
b. Dari sudut janin :
Beberapa penyebab yang dapat menyebabkan letak sungsang yaitu : Tali pusat
pendek atau lilitan tali pusat, Hidrocepalus atau anencefalus, kehamilan kembar,
Hidramnion atau oligohidramnion, dan prematuritas.
4. Diagnosa
Diagnosa kehamilan letak sungsang menurut Marmi (2011) dapat ditegakkan
melalui beberapa pemeriksaan antar lain:
a. Pemeriksaan abdominal
Letaknya memanjang; Diatas panggul teraba massa lunak dicurigai bokong;
Punggung ada disebelah kanan dekat garis tengah; Kepala teraba di fundus uteri.
b. Denyut jantung janin
DJJ terdengar paling keras pada atau diatas umbilicus dan pada sisi yang sama
dengan punggung pada RSA (Right Sacrum Anterior). DJJ terdengar paling keras di
kuadran kanan perut ibu. Kadang-kadang denyut jantung janin terdengar dibawah
umbilicus dan hal ini banyak diagnose yang dibuat dengan palpasi janin dirubah oleh
sebab itu denyut jantung janin terdengar tidak ditempat biasa.
c. Pemeriksaan dalam
Bagian terendah teraba tinggi; Tidak teraba kepala yang keras; Bagian terendahnya
teraba lunak dan irregular; Sacrum ada dikuadran kanan; dan kadang-kadang teraba
kaki.
d. Pemeriksaan sinar-x
Sinar-X berguna baik untuk menegakkan diagnose maupun untuk menentukan
perkiraan ukuran dan konfigurasi panggul ibu. Pemeriksaan sinar-X harus dilakukan
pada semua primigravida dan pada multipara yang mempunyai riwayat persalinan
sukar atau bayi-bayi yang dilahirkan sebelumnya kecil semua. Sinar-X menunjukkan
dengan tepat sikap dan posisi janin, demikian pula kelainan-kelainan seperti
Hidrochepalus.
e. Ultrasonografi
Pemeriksaan seksama dengan ultrasonografi akan memastikan letak janin yang tidak
normal.
5. Komplikasi hamil letak sungsang
Posisi janin dengan letak sungsang tentunya dapat mempengaruhi proses
persalinan. Proses persalianan yang salah jelas akan menimbulkan resiko seperti hipoksia
sebagai penyebab tersering kematian bayi sungsang dan prolapse tali pusat insiden 3,7%
pada bayi sungsang.
6. Penatalaksanaan
Asuhan mandiri yang bersifat menyeluruh dari langkah-langkah sebelumnya,
yaitu :
a. Beri informasi kehamilannya dan beri dukungan moril
b. Lakukan postural posisi knee chest serta anjurkan untuk dilaksanakan di rumah.
Kneechest dengan cara: Ibu dengan posisi menungging (seperti sujud) dimana lutut
dan dada menempel di lantai, lutut sejajar dengan dada, lakukan 3-4 kali sehari
selama 15 menit, lakukan pada saat sebelum tidur, sesudah tidur, sebelum mandi dan
selain itu juga secara tidak langsung ketika shalat sudah dala posisi kneechest.
c. Bila diperlukan kolaborasi dengan dokter dan kapan ibu harus segera datang ke
tempat pelayanan kesehatan.
BAB III

DOKUMENTASI ASUHAN

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE


Ny. I 25 Tahun G1P0A0 UK 30 Minggu 2 Hari dengan Letak Sungsang
di Puskesmas Bontobahari

Tanggal Pengkajian : 20 Juni 2022 Jam : 10.15 WIB


Ruang : Poli KIA

A. Data Subjektif
Identitas Ibu dan Suami :
Identitas Ibu Identitas Suami
Nama : Ny.I Tn.M
Umur : 25 th 27 th
Agma : Islam Islam
Suku : Bugis Bugis
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Tidak Bekerja Swasta
Alamat : Kel. Tanah lemo Kel. Tanah lemo
No Telp : 082xxx 085xxx

Data Biologis/Fisiologis
1. Alasan datang
Ibu ingin memeriksakan kehamilannya yang berusia 8 bulan.
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan terasa sesak di perut bagian atas dan ibu merasa kurang nyaman karena
gerakan bayi yang dikandung sangat aktif.
3. Riwayat Menstruasi
Menarche umur 13 tahun, siklus haid ±28 hari, teratur, lama haid 5-7 hari, tidak
terdapat flour albus, fisiologis, tidak terdapat dismenorea. Ganti pembalut 3 – 4 kali per
hari.
HPHT: 20 November 2021 HPL:27 Agustus 2022
4. Riwayat Pernikahan
Menikah pertama umur 24 tahun, lama pernikahan ±1 tahun, status pernikahan SAH.
5. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu
G1P0A0
Persalinan Nifas
Hami Jenis Komplikasi
Tgl Penolon Laktas Komplikas
l Ke UK Persalina JK BB
Lahir g i i
n Ibu Bayi
I Hamil ini

6. Riwayat Kehamilan Sekarang


a. Riwayat ANC
HPHT : 20 November 2021

HPL : 27 Agustus 2022

UK : 30 mgg 2 hari

ANC sejak umur kehamilan 8 minggu. ANC di Puskesmas Bontobahari

Frekuensi Trimester I : 2 kali

Trimester II : 3 kali

Trimester III : 1 kali

Jumlah : 6 kali

b. Pergerakan janin yang pertama kali pada umur kehamilan : 20 minggu. Pergerakan
janin dalam 12 jam terakhir: <10 kali.
c. Keluhan yang dirasakan
Trimester 1 : Mual dan muntah

Trimester 2 : Tidak ada keluhan

Trimester 3 : Terasa sesak pada perut bagian atas

d. Riwayat Kontrasepsi
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi.

e. Riwayat Kesehatan
1) Ibu mengatakan dirinya dan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit seperti
ASMA, Jantung, Hipertensi, DM, Hepatitis, HIV/AIDS, TBC, PMS, dll.
2) Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit menular seperti TBC, HIV,
HbsAg.
3) Ibu mengatakan tidak ada riwayat operasi, riwayat kembar , dan riwayat penyakit
ginekologi.
4) Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat.
5) Ibu mengatakan tidak pernah mengonsumsi jamu – jamuan, alkohol, dan
minuman keras.
f. Pola Kebutuhan Nutrisi dan Eliminasi
1) Pola nutrisi : ibu mengatakan makan 3 kali sehari, terakhir pukul 08.00 WIB,
minum terakhir pukul 13.00 WIB, tidak ada keluhan.
2) Pola Eliminasi : ibu mengatakan BAB 1 kali sehari, terakhir tadi pagi pukul
06.00 WIB, BAK terakhir tadi pagi, tidak ada keluhan .
g. Data Psikologi dan Spiritual
1) Ibu mengatakan kehamilan ini diinginkan dan sangat dinantikan oleh ibu dan
suami.
2) Ibu mengatakan sudah mempersiapkan segala kebutuhan untuk persalinannya
seperti pakaian ibu, pakaian bayi, dan kartu jaminan kesehatan.
3) Ibu mengatakan tidak ada adat istiadat yang diikuti yang dapat mempengaruhi
kesehatannya.
4) Ibu mengatakan rajin dalam beribadah.

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Status emosional : Stabil
d. Tanda Vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Pernafasan : 22 kali/menit
Nadi : 82 kali/menit
Suhu : 365 0C
e. BB : Sebelum hamil 48 kg, BB sekarang 57 kg
f. TB : 153 cm
g. LILA : 24,8 cm
h. Muka : tidak ada oedema, tidak ada closma gravidarum
i. Mata : simetris, sklera putih, konjungtiva merah
muda
j. Hidung : simetris, septum ditengah, tidak ada sekret
k. Telinga : simetris, tidak ada serumen
l. Mulut : simetris, bibir kering, tidak ada caries, gusi tidak berdarah
m. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, vena
jugularis, kelenjar limfe
n. Dada : simetris, tidak ada tarikan dinding dada
o. Payudara : simetris, puting susu menonjol, areola
Menghitam
p. Abdomen
Inspeksi : bentuk bulat, ukuran sesuai umur kehamilannya, tidak ada bekas
luka operasi, terdapat striae gravidarum dan linea nigra, tidak
terlihat pergerakan saat pemeriksaan.
Palpasi Leopold
1) Leopold I : Bagian fundus teraba bulat, keras, melenting yang berarti
kepala. TFU : ½ pusat-px (29 cm)
2) Leopold II : Bagian kanan ibu teraba bagian-bagian kecil (ekstremitas) dan
bagian kiri teraba tahanan keras memanjang(punggung janin).
3) Leopold III : Bagian terendah janin teraba bulat, lunak, tidak melenting yang
berarti bokong janin.
4) Leopold IV : Bagian terendah jani belum masuk panggul (konvergen)
Mc Donald : 29 cm
TBJ : (29-12) x 155 = 2.635 gram
Auskultasi DJJ : terdengar pada perut sebelah kiri atas umbilicus, frekuensi 138
x/menit, dan teratur.
q. Pemeriksaan panggul : Kesan panggul normal (Distansia spinarum: 25 cm;
Distansia kristarum : 28 cm; Conjungata eksterna : 20 cm;
Lingkar panggul : 88 cm)
r. Ekstremitas : tidak ada oedema, tidak ada varises.
s. Anus : tidak ada hemoroid

2. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium : HB : 11,2 gr%
b. Pemeriksaan penunjang lainnya : Tidak dilakukan

C. Analisis
1. Diagnosa Kebidanan
Ny. I, umur 25 Tahun, G1P0A0, UK 30 Minggu 2 Hari, Janin tunggal, hidup, intra uteri,
letak memanjang, Presentasi bokong, Pu-Ki, BAP, keadaan ibu dan janin baik.
2. Masalah
a. Ibu merasa cemas dengan keadaan kehamilannya dengan posisi sungsang
b. Ibu merasa sesak diperut bagian atas dan kurang nyaman karena gerakan bayi yang
dikandung sangat aktif.
3. Kebutuhan
a. Beri motivasi tentang kecemasan ibu
b. KIE tentang posisi Knee chest.
4. Diagnosa Potensial
a. Pada ibu : terjadi partus lama, perdarahan, trauma persalinan dan infeksi
b. Pada bayi : terjadi gawat janin
5. Kebutuhan Tindakan Segera
Pendidikan kesehatan tentang posisi Knee chest, Kolaborasi dokter untuk pemeriksaan
USG.
6. Rencana Tindakan
a. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan
b. Beri motivasi ibu agar tidak terlalu cemas dengan kehamilannya
c. Ajarkan ibu untuk posisi Knee chest (menungging) dan memteorikan 3-4 kali sehari
selama 10-15 menit
d. Anjurkan ibu untuk tetap istirahat cukup
e. Beri KIE tentang gizi ibu hamil
f. Berikan terapi pada ibu berupa tablet FE, Calk, Vit.C dan anjurkan ibu rutin minum
obat yang dari bidan
g. Beritahu ibu untuk follow up 2 minggu kedepan atau jika ada keluhan
D. Penatalaksanaan
Tanggal 20 Juni 2022, pukul 11.00 Wita
a. Memeritahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa posisi janin yang dikandungnya
dalam keadaan letak sungsang dimana bagian terbawahnya adalah bokong
Evaluasi : Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan
b. Memberi motivasi ibu agar tidak terlalu cemas dengan kehamilannya
Evaluasi : Ibu mengatakan kecemasan berkurang
c. Mengajarkan ibu untuk posisi Knee chest (menungging) dan memteorikan 3-4 kali
sehari selama 10-15 menit
d. Evaluasi : Ibu sudah bisa dan bersedia melakukan posisi Knee chest dengan
anjuran 3-4 kali sehari selama 10-15 menit
e. Menganjurkan ibu untuk tetap istirahat cukup
Evaluasi : Ibu bersedia untuk istirahat cukup
f. Memberi KIE tentang gizi ibu hamil
Evaluasi : Ibu sudah mengerti tentang gizi ibu hamil dan bersedia mengkonsumsi
makanan yang bergizi
g. Memberikan terapi pada ibu berupa tablet FE, Calk, Vit.C dan anjurkan ibu rutin
minum obat yang dari bidan
Evaluasi : Terapi sudah diberikan dan ibu bersedia untuk minum obat
h. Memberitahu ibu untuk follow up 2 minggu kedepan atau jika ada keluhan
Evaluasi : Ibu bersedia untuk follow up tanggal 4 juli 2022 atau jika ada keluhan
BAB IV

PEMBASAHAN

A. Pengkajian
Setelah melakukan asuhan kebidanan tanggal 20 juni 2022 pada Ny. I, umur 25 Tahun,
G1P0A0, UK 30 Minggu 2 Hari, Janin tunggal, hidup, intra uteri, letak memanjang, Letak
Sungsang, Pu-Ki, BAP, keadaan ibu dan janin baik, Data subjektif yang meliputi alasan
pada waktu masuk dikarenakan ibu ingin memeriksakan kehamilannya dan ibu merasa
sesak di perut bagian atas. Data objektif didapatkan KU ibu baik, Kesadaran Composmentis,
TTV ( TD : 110/70 mmHg, Suhu 36,6◦C, respirasi 22x/menit, Nadi 84 x/menit), Tinggi
badan 153 cm, BB sebelum hami 48 kg, dan sekarang 57 kg.
Menurut Winkjosastro (2005) data objektif didapatkan melalui : pemeriksaan kesadaran
umum, kesadaran, tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan, berat badan, tinggi badan, dan
Lila. Keluhan utama kehamilan letak sungsang, keluhan yang dirasakan ibu adalah gerakan
janin terasa lebih banyak pada perut bagian bawah dan terasa penuh bagian atas. Sehingga
kasus dan teori tidak terjadi kesenjangan.
B. Interpretasi Data
Interpretasi data pada tanggal 20 juni 2022 pada Ny. I, Umur 25 tahun, G1P0A0, UK 30
mgg 2 hari, janin tunggal, hidup, intra uteri, letak memanjang, Pu-Ki, BAP, letak sungsang.
Data subjektif ibu mengatakan ini kehamilan pertamanya, ibu mengatakan sesak dan bagian
atas perut ibu terasa penuh, ibu mengatakan menstruasi terakhir tanggal 20 november 2022.
Data objektif, kedadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, Tekanan darah 110/70
mmHg, Nadi 84x/menit, suhu 36,5◦C, respirasi 22 x/mennit.
Pemeriksaan leopold I TFU ½ pusat-px, bagian fundus teraba bulat, keras melenting
(kepala). Menurut Susilowati dkk (2009) kehamilan sungsang adalah dalam Rahim, kepala
janin berada di fundus dan bokong di bawah. Leopold II kanan : teraba bagian-bagian kecil
janin (ekstremitas), Kiri : teraba tahanan keras memanjang (punggung). Leopold III : teraba
bulat, lunak, tidak melenting (kepala). Leopold IV bagian terbawah belum masuk panggul.
Menurut Marmi (2010), punggung ada disebelah kanan dekat garis tengah. Bagian-bagian
kecil ada disebelah kiri jauh dari garis tengah dan belakang. Pada presentase bokong murni
otot paha teregang diatas tulang-tulang dibawahnya, memberikan gambaran keras
menyerupai kepala. Sehingga tidak terjadi kesenjangan.
Masalah Ny. I ibu merasa cemas dengan keadaan kehamilan sungsang dan ibu merasa
sesak diperut bagian atas serta kurang nyaman dengan gerakan bayi yang dikandungnya
sangat aktif. Kebutuhan Ny I yaitu beri motivasi tentang kecemasan ibu dan beri KIE
tentang posisi Knee chest. Menurut Salmah dkk (2006) kebutuhan ibu hamil dengan letak
sungsang yaitu memberikan KIE. Pada interpretasi data antara data dan teori tidak terjadi
kesenjangan.
C. Diagnosa Potensial
Pada ibu yang terjadi perdarahan, menurut Mannuaba (2008) pada saat persalinan
dengan letak sungsang dapat terjadi perdarahan intracranial, aspirasi air ketuban, KPD).
Pada kasus ini tidak ditemukan adanya diagnosa potensial.
D. Antisipasi
Secara teori untuk kasus ibu hamil dengan letak sungsang segera dilakukan pendidikan
kesehatan tentang posisi Knee Chest dan pada kasus Ny. I G1P0A0 Trimester II-III dengan
letak sungsang dengan teori aka kesesuaian karena sama-sama dilakukan antisipasi tindakan
segera berupa pendidikan kesehatan tentang posisi Knee Chest. Maka langkah keempat ini
antara teori dan teori asuhan kebidanan tidak ada kesenjangan.
E. Perencanaan
Pada kasus ibu hamil dengan letak sungsang, rencana tindakan yaitu beritahu ibu tentang
hasil pemeriksaan, beri motivasi agar ibu tidak terlalu cemas dengan kehamilannya, ajarkan
ibu untuk posisi Knee Chest dan menerapkan 3-4 kali sehari selama 10-15 menit, anjurkan
ibu untuk tetap istirahat cukup, Beri KIE tentang Gizi ibu hamil, berikan terapi obat pada
ibu, anjurkan ibu untuk rutin minum obat dari bidan, dan beri tahu ibu untuk follow up 2
minggu kedepan atau jika ada keluhan.
Menurut Mufdillah (2013) , Langkah-langkah Knee Chest yaitu ibu dengan posisi
menungging (seperti sujud), dimana lutut dan dada menempel pada lantai, lutut sejajar
dengan dada, lakukan 3-4 kali sehari selama 15 menit, lakukan pada saat sebelum tidur,
sesudah tidur, sebelum mandi dan selain itu juga te lah melakukan posisi Knee Chest secara
tidak langsung saat sedang sholat. Syarat-syarat Knee Chest yaitu pada kehamilan 7-7,5
bulan masih dapat dicoba melakukan posisi Knee Chest 3-4 kali sehari selama 15 menit,
latihan ini hanya efektif jika usia kehamilan maksimal 35-36 minggu, situasi Rahim yang
masih longgar diharapkan dapat memberi peluang kepala turun menuju pintu atas panggul
dan dasar perimbangan kepala lebih berat dari pada bokong sehingga dengan hukum alam
akan mengarah kepala ke pintu atas panggul.
Menurut Chapman (2006), perencanaan yang bersifat menyeluruh dari langkah-langkah
sebelumnya yaitu beri KIE dan motivasi kepada ibu tentang kehamilan letak sungsang, beri
penkes tentang pelaksanaan postural posisi Knee Chest, sehingga tidak terjadi kesenjangan
antara teori dan teori.
F. Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari semua rencana sebelumnyabaik terhadap
masalah pasien ataupun diagnosis yang ditegakkan. Pelaksanaan ini dapat dilakukan secara
mandiri maupun berkolaborasi dengan tenaga lainnya. Pelaksanaan tanggal 20 Juni 2022,
pukul 11.00 WITA telah sesuai dengan perencanaan yang telah disusun yaitu Memberitahu
ibu tentang hasil pemeriksaan, Memberi motivasi agar ibu tidak terlalu cemas dengan
kehamilannya, Mengajarkan ibu untuk posisi Knee Chest dan menerapkan 3-4 kali sehari
selama 10-15 menit, Menganjurkan ibu untuk tetap istirahat cukup, Beri KIE tentang Gizi
ibu hamil, Memberikan terapi obat pada ibu, Menganjurkan ibu untuk rutin minum obat dari
bidan, dan Memberi tahu ibu untuk follow up 2 minggu kedepan atau jika ada keluhan.
Sehingga tidak terjadi kesenjangan antara kasus dan teori asuhan kebidanan.
G. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap pengecekan apakah rencana asuhan kebidanan telah terpenuhi
sebagaimana telah diidentifikasi dalam masalah diagnosis. Adapun hasil evaluasi yaitu Ibu
mengetahui tentang informasi kehamilannya, kecemasan ibu sudah berkurang, ibu bersedia
mengerjakan posisi Knee Chest, Ibu bersedia melanjutkan minum obat yang diberikan sesui
petunjuk. Sehingga antara kasus dan teori asuhan kebidanan tidak terjadi kesenjangan.
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan
Pengkajian dilakukan tanggal 20 juni 2022 pukul 10.15 wita dengan kasus Ny. I,
umur 25 Tahun, G1P0A0, UK 30 Minggu 2 Hari, Janin tunggal, hidup, intra uteri, letak
memanjang, Letak Sungsang, Pu-Ki, BAP, keadaan ibu dan janin baik. Adapun masalah
yang timbul pada Ny. I adalah Ibu merasa cemas dengan keadaan kehamilannya yang letak
sungsang, dan Ibu merasa sesak diperut bagian atas serta kurang nyaman karena gerakan
bayi yang dikandung sangat aktif. Maka diberikan pendidikan edukasi yang sesuai
kebutuhan ibu yaitu memberikan dukungan moril atau motivasi kepada ibu agar dapat
mengurangi rasa cemas, mengajarkan ibu untuk posisi Knee Chest.
Dalam asuhan kebidanan berdasarkan diagnose potensial telah dilakukan antisipasi
tindakan segera berupa pendidikan kesehatan tentang posisi Knee Chest.
Berdasarkan hasil studi kasus yang telah dilakukan maka tidak terjadi kesenjangan antara
kasus dengan teori. Tidakan yang dilakukan oleh bidan di Puskesmas telah sesuai yaitu
Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan, Memberi motivasi agar ibu tidak terlalu cemas
dengan kehamilannya, Mengajarkan ibu untuk posisi Knee Chest dan menerapkan 3-4 kali
sehari selama 10-15 menit, Menganjurkan ibu untuk tetap istirahat cukup, Beri KIE tentang
Gizi ibu hamil, Memberikan terapi obat pada ibu, Menganjurkan ibu untuk rutin minum obat
dari bidan, dan Memberi tahu ibu untuk follow up 2 minggu kedepan atau jika ada keluhan.
Sehingga tidak terjadi kesenjangan antara kasus dan teori asuhan kebidanan.

B. Saran
Berdasarkan hasil laporan kasus ini, saran yang dapat disampaikan antara lain:
1. Bagi Profesi
Bidan dapat meningkatkan pengetahuan dan mutu pelayanan yang menyeluruh dalam
melaksanakan asuhan kebidanan khususnya tentang pendidikan kesehatan pada ibu hamil
dengan letak sungsang sesuai dengan pendekatan majemen kebidanan menurut varney
serta memperhatikan teknik posisi knee chest yang benar
2. Bagi Klien
Diharapkan pasien memeriksakan kehamilannya pada tempat pelayanan kesehatan
sesuaikebutuhan untuk mengetahui posisi janinnya. Dan pesien hendaknya dapat
melakukan posisi bersujud (Knee chest posision) sendiri dengan memperhatikan posisi
tersebut dengan benar sehingga tidak terjadi komplikasi dan posisi janin kembali normal.
3. Bagi institusi
a. Pendidikan
Diharapkan bagi institusi pendidikan lebih menambah referensi terbaru tentang
kehamilan letak sungsang
b. Puskesmas
Diharapkan dapat mempertahankan mutu pelayanan yang optimal dalam
melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil sehingga dapat memberikan
kepuasan pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai