Anda di halaman 1dari 27

MATERI INTI 2

KEHAMILAN

I. Deskripsi Singkat
Salah satu agenda prioritas pembangunan kesehatan di Indonesia adalah
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) yang juga merupakan agenda dalam
Sustainable Development Goals (SDGs) yang merupakan kelanjutan dari Millenium
Development Goals (MDGs). Seperti diketahui bahwa saat ini angka kematian ibu di
Indonesia merupakan salah satu negara di ASEAN yang tingginya AKI-nya yaitu
359/100.000 kelahiran hidup. Itu berarti, setiap tahunnya di Indonesia lebih dari 15.000
ibu meninggal saat hamil, melahirkan dan nifas. Sebab-sebab kematian ini dapat dibagi
dalam 2 golongan yaitu penyebab langsung yang disebabkan oleh komplikasi-
komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas dan sebab – sebab lain seperti jantung,
kanker dsb. Walaupun berbagai upaya telah dilakukan dalam rangka menurunkan AKI,
analisis yang lebih terinci mengenai sebab-sebabnya menunjukkan bahwa masih tidak
jarang terjadi kematian yang sebetulnya dapat dicegah terutama pada saat kehamilan.
Oleh sebab itu, dipandang perlu materi tentang kehamilan yang membahas
tentang defenisi, tanda dan gejala, perubahan fisiologis dan ketidaknyamanan dalam
kehamilan serta penanganannya perlu dibahas dalam Modul Pelatihan ini .

II. Tujuan Pembelajaran


A. Hasil Belajar
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahami kehamilan yang fisiologis
dan tanda bahayanya dengan benar
B. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu :
1. Menjelaskan defenisi kehamilan
2. Menjelaskan perubahan fisiologis pada kehamilan
3. Menjelaskan perubahan psikologis dalam kehamilan
4. Menjelaskan perubahan pada janin
5. Menjelaskan gejala dan tanda kehamilan
6. Mengidentifikasi ketidaknyamanan dalam kehamilan beserta penanganannya
7. Menjelaskan kehamilan bermasalah
8. Menjelaskan kebutuhan ibu hamil
9. Menjelaskan kegiatan ibu hamil
III. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
1. Defenisi Kehamilan
2. Perubahan fisiologis pada kehamilan

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 18


3. Perubahan psikologis dalam kehamilan
4. Perubahan pada janin
5. Gejala dan tanda kehamilan
6. Ketidaknyamanan dalam kehamilan beserta penanganannya
7. Kehamilan bermasalah
8. Kebutuhan ibu hamil
9. Kegiatan ibu hamil
IV. Bahan Belajar
1. Bapelkes Makassar, 2001, “ Pelatihan Berdasarkan Kompetensi (PBK) Asuhan
Antenatal, “ Makassar.
2. _______________, 2005” Buku Saku Bidan Poskesdes”, Jakarta.
3. Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO, 2003,” Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan
Fisiologis Bagi Dosen D III Kebidanan Asuhan Antenatal” Jakarta.
4. Direktorat Bina Kesehatan RI Ministry of Health, Directorate General
Communicable Disease Control Indonesia, “ Expandel Program On Immunisation”,
Jakarta.
5. Dinkes Propinsi Sulawesi Selatan, Gizi Ibu Hamil, 2001.
6. Helen V, Jan M.Krebs, Carolin L Gegor, 2006, “ Asuhan Kebidanan (Varney’s
Midwifery”) Buku Kedokteran. Edisi 4.
7. PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2014, “ Ilmu Kebidanan, “ Jakarta

V. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Langkah 1. Pengkondisian
Langkah Pembelajaran :
1. Menyapa peserta dengan ramah dan hangat, memperkenalkan diri, menyampaikan
materi yang akan disampaikan dan mencairkan suasana dengan sedikit permainan
.
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang meliputi hasil belajar dan indikator hasil
belajar, memberi batasan-batasan kepada peserta materi yang akan dijelaskan dan
target yang akan dicapai dalam materi ini.

Langkah 2. Penyampaian materi


Fasilitator menyampaikan paparan seluruh materi sesuai urutan pokok bahasan dan
sub pokok bahasan dengan menggunakan bahan tayang. Fasilitator menyampaikan
materi dengan metode ceramah tanya jawab, kemudian curah pendapat.

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 19


Langkah 3. Diskusi Kelompok
1. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok
2. Fasilitator meminta peserta mendiskusikan ketidaknyamanan yang umum dalam
kehamilan
3. Peserta berdiskusi dalam tiap kelompok
4. Fasilitator meminta wakil dari setiap kelompok untuk menyampaikan hasil
diskusinya
5. Fasilitator mengulas hasil diskusi yang terjadi dalam setiap kelompok

Langkah 4. Rangkuman dan Kesimpulan


Selesai Fasilitator menjelaskan semua materi, dilanjutkan dengan evaluasi kepada
peserta. Fasilitator mengklarifikasi hal-hal yang belum jelas dan merangkum hasil
pembelajaran serta menutup pembelajaran

VI. Uraian Materi


A. Pengertian
1. Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefenisikan
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum, dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya
bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10
bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender Internasional. Lama kehamilan
diperkirakan kurang lebih 280 hari, atau 10 bulan (berdasarkan perputaran
bulan atau lunar), atau 9 bulan dihitung sejak hari pertama haid terahir (HPHT).
Kehamilan dibagi dalam 3 trimester yaitu trimester pertama dimulai dari
konsepsi sampai 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke 13 hingga
ke 27), trimester ketiga 13 minggu (minggu ke 28 hingga ke 40).
2. Periode Antenatal adalah periode kehamilan yang dihitung dari hari pertama
haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati.
B. Perubahan Fisiologi pada Kehamilan
1. Uterus
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan melindungi hasil
konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai persalinan. Pembesaran uterus meliputi
peregangan dan penebalan sel-sel otot. Pada awal kehamilan penebalan uterus
distimulasi terutama oleh hormone estrogen dan sedikit oleh progesterone. Setelah
kehamilan 12 minggu penambahan ukuran uterus didominasi oleh desakan dari hasil
konsepsi. Pada minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya
seperti buah avokad. Seiring dengan perkembangan kehamilannya daerah fundus

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 20


dan korpus akan membulat dan akan menjadi bentuk sferis (bola) pada usia
kehamilan 12 minggu

2. Serviks Uteri
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak (tanda Goodell) dan
kebiruan (tanda Chadwick). Perubahan ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi
dan terjadinya edema pada seluruh serviks, bersamaan dengan terjadinya hipertrofi
dan hyperplasia pada kelenjar-kelenjar serviks. Pelunakan dan kompresibilitas servik
menyebabkan kekurangan kemampuan bagian ini untuk menahan beban yang
disebabkan oleh pembesaran uterus dan sebagai kompensasinya, uterus terjatuh ke
depan (hiperantefleksio) dalam tiga bulan pertama kehamilan uterus masih sebagai
organ pelvik. Dengan posisi tersebut diatas, akan terjadi dorongan mekanik fundus
uteri kekandung sehingga timbul gejala sering berkemih selama periode trimester
pertama. Jaringan ikat pada serviks ini banyak mengandung kolagen. Akibat kadar
estrogen meningkat.
3. Ovarium
Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan diovarium. Folikel ini akan
berfungsi maksimal 6-7 minnggu awal kehamilan setelah itu akan berperan sebagai
penghasil progesterone dalam jumlah yang relative minimal. Pada permulaan
kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatis sampai terbentuknya plasenta
pada kira-kira kehamilan 16 minggu kemudian mengecil setelah plasenta terbentuk.
4. Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva akibat hormon estrogen mengalami perubahan pula adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah agak kebiru-
biruan (livide). Tanda ini disebut Chadwick, warna portio pun tampak livide. Sekresi
vagina meningkat, dan peningkatan ini menghasilkan mukus yang banyak dan
berwarna keputihan.
5. Dinding Perut
Pada kehamilan lanjut pada primi gravida sering timbul garis-garis memanjang atau
serong pada perut. Garis garis ini disebut strie gravidarum. Kadang garis-garis
serupa itu terdapat juga pada mammae dan paha. Pada primi gravida warnanya
membiru disebut stire lividae, pada multigravida disamping stirie yang biru terdapat
juga garis-garis putih agak mengkilat ialah parut (cikatrix) dari strie gravidarum pada
kehamilan yang lalu disebut strie albicans
6. Mammae
Mammae akan membesar dan menegang akibat hormon somatomammotropin,
estrogen dan progesteron akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Estrogen

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 21


menimbulkan hipertrofi saluran sedangkan progesteron menambah sel-sel asinus
pada mammae.
Disamping itu pengaruh estrogen dan somatomammotropin, terbentuk lemak sekitar
kelompok- kelompok alveolus, sehingga mammae menjadi lebih besar. Papilla
mammae akan membesar, lebih tegak dan tampak lebih hitam, seluruh areola
mammae karena hiperpigmentasi. Glandula Montgomery tampak lebih jelas
menonjol dipermukaan areola mammae. Pada kehamilan 12 minggu dari puting susu
dapat terlihat keluar cairan berwarna putih agak jernih, disebut kolostrum.
7. Darah
Volume darah ibu dalam kehamilan bertambah secara fisiologis baik plasma maupun
eritrosit tetapi penambahan volume plasmanya yang disebabkan oleh adanya
pencairan darah yang disebut hidremia lebih menonjol hingga biasanya Hb turun.
Volume darah akan bertambah banyak kira-kira 25 %, dengan puncak kehamilan 32
minggu, diikuti dengan cardiac output yang tinggi kira-kira sebanyak 30 %.
8. Sistem Respirasi
Pada kehamilan lanjut tidak jarang ibu mengeluh tentang rasa sesak dan nafas
pendek . Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu keatas oleh karena usus-usus
tertekan oleh uterus yang membesar kearah diafragma, sehingga diafragma kurang
leluasa bergerak.
9. Sistem Pencernaan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasan enek (nausea). Mungkin ini
akibat kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivus
menurun, sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang. Makanan
lebih lama berada dalam lambung dan apa yang telah dicerna lebih lama berada
dalam usus, sehingga dapat menimbulkan obstipasi.Tidak jarang dijumpai pada
bulan-bulan pertama kehamilan gejala muntah (emesis), biasanya terjadi pada pagi
hari, dikenal sebagai morning sickness.
10. Sistem Perkemihan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang
mulai membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin
tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir
kehamilan bila kepala janin mulai turun kedalam pintu atas panggul, keluhan sering
kencing akan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali.
11. Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu. Pigmentasi
ini disebabkan oleh pengaruh melano stimulating hormone (MSH) yang meningkat.

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 22


Kadang-kadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi, dan hidung dikenal sebagai
kloasma gravidarum

C. Perubahan Psikologis dalam Kehamilan


1. Trimester I
Trimester pertama sering dianggap sebagai perode penyesuaian. Penyesuaian
yanga dilakukan wanita adalah terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengndung.
Penerimaan terhadap kenyataan ini dan arti semua ini bagi dirinya merupakan tugas
psikologis yang paling penting pada trimester pertama kehamilan. Penyesuaian pada
trimester ini ibu merasa kurang sehat karena sering kali membenci kehamilannya.
Banyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan dan kecemasan serta
kesedihan. Seringkali pada awal kehamilannya ibu berharap untuk tidak hamil.
Seorang ibu selalu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya
memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu
diperhatikan dengan seksama karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan
rahasia seorang ibu yang mungkin diberitahukannya kepada orang lain atau
dirahasiakannya.
2. Trimester II
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat. Perut ibu belum terlalu besar sehingga
belum dirasakan sebagai beban, ibu sudah menerima kehamilannya. Pada trimester
ini pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai merasakan kehadiran
janinnya sebagai seseorang diluar dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa
terlepas dari rasa kecemasan dan rasa ketidaknyamanan.
3. Trimester III
Trimester III seringkali disebut periode menunggu dan waspada, sebab pada saat itu
ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan janin dan besarnya
perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan janinya. Kadang-kadang ibu
merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ibu sering khawatir dan
takut kalau bayinya akan lahir tidak normal. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut
akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan

D. Perubahan-Perubahan Pada Janin


1. Trimester Pertama
Dari gumpalan sel yang kecil, embrio berkembang dengan pesat menjadi janin. Pada
akhir 12 minggu pertama kehamilan, jantungnya berdetak, usus-usus lengkap di
dalam abdomen, genitalia eksternal mempunyai karakteristik laki-laki atau
perempuan, anus sudah terbentuk, dan muka seperti manusia. Janin dapat menelan,

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 23


melakukan gerakan pernafasan, kencing, menggerakkan anggota badan,
mengedipkan mata dan mengerutkan dahi. Mulutnya membuka dan menutup. Berat
janin sekitar 15-30 gram dan panjang 56-61 mm.
2. Trimester Kedua dan Ketiga
Pada akhir kehamilan 20 minggu berat janin sekitar 340 gram dan panjang 16-17 cm.
Ibu dapat merasakan gerakan janin, sudah terdapat mekonium didalam usus, dan
sudah terdapat verniks pada kulit. Pada usia kehamilan 28 minggu berat bayi lebih
sedikit dari satu kilogram dan panjangnya 23 cm; ia mempunyai periode tidur dan
beraktivitas, merespon pada suara, dan melakukan gerakan pernafasan. Pada usia
kehamilan 32 minggu berat bayi 1,7 kg dan panjangnya 28 cm, kulitnya mengerut,
dan testes telah turun ke skrotum pada bayi laki-laki. Pada usia kehamilan 36-40
minggu, jika Ibunya mendapatkan gizi yang cukup, kebanyakan berat janinnya antara
3 sampai 3,5 kg dan panjang 35 cm.

E. Gejala dan Tanda Kehamilan


Penentuan dan dugaan terhadap kehamilan sangat terkait dengan pengetahuan tentang
fisiologi awal kehamilan. Pengenalan ini juga penting bagi penapisan terhadap
kelaianan yang mungkin terjadi selama kehamilan. Tanda dan gejala kehamilan
dikatagorikan sebagai dugaan, kemungkinan dan positif.
1. Tanda-tanda dugaan (presumptive) adalah perubahan fisiologik pada ibu atau
seorang perempuan yang mengindikasikan bahwa ia telah hamil seperti:
a. Amenorea (tidak dapat haid) penting diketahui hari pertama haid terakhir (HPHT)
dan taksiran persalinan. Rumus taksiran persalinan menurut Neagle adalah bila
siklus haid kurang lebih 28 hari adalah tanggal ditambah tujuh (+ 7), bulan kurang
tiga (- 3), tahun tetap atau ditambah satu (+1)
b. Mual (Nausea) dan muntah (vomitus). sering terjadi pagi hari pada bulan-bulan
pertama kehamilan disebut morning sickness.
c. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
d. Tidak ada selera makan (anoreksia)
e. Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri, kelenjar montgomery terlihat lebih
besar karena pengaruh estrogen
f. Konstipasi/obstipasi disebabkan terjadinya penurunan peristaltik usus oleh
hormon progesteron.
g. Pigmentasi kulit. Diduga bahwa oleh pengaruh hormon progesteron dan estrogen
memiliki efek menstimulasi melanosit. Efek ini dapat membuat warna puting dan
areola menjadi gelap, linea nigra, warna kecoklat-coklatan tidak merata pada area
dahi, hidung dan leher.

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 24


2. Tanda-tanda kemungkinan (probable) adalah perubahan anatomik dan fisiologik
selain dari tanda-tanda presumtif yang dapat dideteksi atau dikenali oleh pemeriksa
seperti:
a. Perut membesar
b. Uterus membesar, terjadi perubahan dalam bentuk, besar dan konsistensi dari
uterus.
c. Tanda Hegar. Segmen bawah uterus lembek pada perabaan
d. Tanda Piscaseck. Uterus membesar kesalah satu arah
e. Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila dirangsang (Braxton Hicks).
f. Reaksi kehamilan positif
3. Tanda-tanda pasti kehamilan adalah data atau kondisi yang mengindikasikan adanya
buah kehamilan atau bayi yang diketahui melalui pemeriksaan dan direkam oleh
pemeriksa (misalnya denyut jantung janin, gambaran sonogram janin, dan gerakan
janin) seperti:
a. Gerakan janin yang dapat dilihat atau diraba
b. Bagian – bagian janin yang dapat diraba
c. Terdengarnya denyut jantung janin
d. Terlihatnya tulang – tulang janin dalam USG

F. Ketidak Nyamanan
Selama kunjungan antenatal, ibu mungkin mengeluh bahwa ia mengalami
ketidaknyamanan, kebanyakan dari keluhan ini adalah ketidaknyamanan yang normal
dan merupakan bagian dari perubahan yang terjadi pada tubuh ibu selama kehamilan.
Karena itu sangat penting untuk membedakan antara ketidak nyamanan normal dan
tanda-tanda bahaya dalam kehamilan.

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 25


TABEL 1. KETIDAKNYAMANAN YANG UMUM DALAM MASA KEHAMILAN

KETIDAKNYAMANAN PENGOBATAN SECARA


(waktu terjadinya DASAR OTOMATIS DAN CARA MERINGANKAN/ FARMAKLOGIS/
TANDA-TANDA BAHAYA
dalam masa FISIOLOGIS MENCEGAH PENGOBATAN UNTUK
kehamilan) MENGHINDARI

1. Kloasma  Kecenderungan genetis  Hindari sinar matahari  Hindari penggunaan


(perubahan  Peningkatan kadar berlebihan hIdrokuinon (sedikit
warna areola). estrogen dan mungkin  Gunakan bahan pelindung keberhasilan tetapi
progesteron (perangsang non-alergis banyak efek
melanogenik) sampingnya).

Trimester kedua
2. Diare  Mungkin dari hormon  Cairan pengganti (rehidrasi  Secara umum, hindari  Dehidrasi
 Mungkin dari makanan oral) intervensi obat-obatan  Demam,
 Efek samping dari infeksi  Hindari makanan berserat  Hindari opiate,  Darah dalam tinja
virus tinggi, sereal kasar, buah- bismuth subsalisilat,  Malaise umum (bakteri
Trimester buahan-buahan, sayuran, kaopektat atau parasit)
pertama, laktosa  Absorben tidak
kedua, dan ketiga  Makan sedikit tapi sering terbukti efektif.
(untuk memastikan kecukupan
gizi).
3. Udema  Peningkatan kadar sodium  Hindari posisi berdiri untuk  Kaos kaki penyangga  Jika muncul pada muka
Dependen dikarenakan pengaruh waktu yang lama, istirahat (jika tersedia) dan tangan
hormonal dengan berbaring miring ke (preeklampsia)
 Kongesti sirkulasi pada kiri, dengan kaki agak  Jika piting muncul
Trimester kedua ekstremitas bawah ditinggikan. (bahkan setelah
dan ketiga  Peningkatan permeabilitas  Sering melatih kaki untuk semalaman berbaring
kapiler ditekuk ketika duduk atau pada posisi miring ke kiri
 Tekanan dari pembesaran berdiri. kaki kiri ditinggikan).
uterus pada vena pelvik  Angkat kaki ketika duduk atau  Jika disertai gejala
ketika duduk atau pada istirahat anemia atau disertai

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 26


vena cava inferior ketika  Hindari kaos kaki yang ketat. proteinuria dan
berbaring.  Lakukan senam secara teratur hipertensi
 Tanda-tanda varises
4. Sering buang air  Tekanan uterus pada  Penjelasan mengenai sebab  Tidak memerlukan  Wanita hamil
kecil/nokturia kandung kemih terjadinya pengobatan menghadapi risiko lebih
 Sodium yang meningkat  Kosongkan saat terasa besar terjadinya infeksi
bersamaan terjadinya dorongan untuk kencing saluran kemih (ISK) dan
dengan pengeluaran air  Perbanyak minum pada siang pielonefritis karena
 Air dan sodium tertahan hari ginjal dan kandung
Trimester didalam tungkai bawah  Jangan kurangi minum kemih mengalami
pertama dan selama siang hari karena dimalam hari untuk perubahan
ketiga statis vena dan pada mengurangi nokturia kecuali  Disuria
malam hari terdapat aliran jika mengganggu tidur dan  Oliguria,
balik yang meningkat. menyebabkan keletihan.  Asismptomatik
 Batasi minum bahan diuretik  Bakteriuria biasa terjadi
alamiah : kopi, teh. pada kehamilan.
 Jelaskan tanda-tanda ISK
 Posisi berbaring miring kekiri
dengan kaki ditinggikan pada
malam hari.
5. Garis-garis di perut  Arteriole tengah yang  Gunakan emiliten topikal atau
(striae terbuka dan datar antipruritik jika ada indikasi.
Gravidarum) meningkat dengan cabang-  Gunakan pakaian yang
(tampak jelas pada cabang kapiler yang menopang payudara dan
bulan ke 6-7) menyebar. Paling jelas abdomen
didaerah kulit yang dialiri
darah dari vena kava
superior (sekitar mata,
leher, kerongkongan, dan
lengan)
 Penyebab tidak jelas
 Bisa timbul akibat
gabungan antara

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 27


perubahan hormon dan
peregangan
 Mungkin berkaitan dengan
ekskresi kortikosteroid
6. Gatal-gatal  Kemungkinan karena  Gunakan kompres/dingin  Pertimbangkan  Pruritus Gravidarum
hipersensitifitas terhadap (mandi berendam/shower) penggunaan obat (intrahepatik kolestasik
antigen plasenta antipruritik topikal dan pada kehamilan)
Pada semua emollient dengan atau tanpa
trimester  Kaji adanya dihubungkan dengan
kelainan/penyakit kulit penyakit kuning
lainnya.  Jika disertai dengan
 Kaji fungsi hati, dan mual dan muntah-
adanya penyakit muntah,
kuning (kencing bisa berwarna
hitam)
 Tanda-tanda/gejala
dermatosis lainnya (mis.
Skabies)
7. Gusi berdarah  Estrogen meningkatkan  Berkumur air hangat, air  Ulserasi
aliran darah ke rongga garam  Timbulnya granuloma
Paling parah terjadi mulut dan mempercepat  Memeriksakan gigi secara gravid.
pada trimester laju pergantian sel-sel teratur  Perdarahan berlebihan
kedua pelapis epitel gusi  Jaga kebersihan gigi  Bisa diikuti oleh tanda-
 Vaskularisasi gusi menjadi (menggosok gigi dan flossing ) tanda/ kekurangan gizi
sangat tinggi, dengan atau pre-eklampsia.
penyebaran pembuluh
darah halus
 Jaringan penghubung
menjadi hiperplasi dan
udema.
 Ketebalan permukaan epitel
berkurang, menyebabkan
jaringan gusi menjadi rapuh

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 28


8. Hemorhoid  Konstipasi  Hindari konstipasi  Salep topikal bahan  Thrombus
(wasir)  Tekanan yang meningkat  Makanan bersereal anestesis
dari uterus gravid terhadap  Gunakan kompres es, (mengurangi nyeri
Trimester kedua vena hemorhoidal kompres hangat. hanya sesaat)
dan ketiga  Dukungan yang tidak  Perlahan-lahan masukkan astringent, krim
memadai pada vena kembali ke dalam rektum. hidrokortison.
hemorhoid di area
anorektal.
 Kurangnya klep dalam
pembuluh-pembuluh ini
yang berakibat pada
perubahan langsung pada
aliran darah.
 Stasis, gravitasi, tekanan
vena yang meningkat
dalam vena panggul,
kongesti vena, pembesaran
vena-vena hemorhoid
9. Hidung  Peningkatan kadar  Gunakan vaporizer udara  Spray normal salin  Dingin/demam (>38,3 °C)
tersumbat/ estrogen & progesteron dingin (semprotan) (hindari
berdarah  Pembesaran kapiler dekongestan sistemik
 Relaksasi vaskuler. dan semprotan
Trimester  Peningkatan volume hidung untuk hidung
pertama darah. tersumbat biasa).
 Jika demam atau
terdapat Infeksi
saluran pernafasan,
bisa menggunakan
pseudoephedrine p.o
(per oral),
dextromethorphan/
ephedrin,
oxymetrazoline,
semprotan

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 29


xylometazonline
(antihistamin biasa
aman dan efektif)
 Efektifitas dari obat
anestesi topikal
 Hindari obat-obatan
kombinasi
10. Ngidam  Mungkin berkaitan dengan  Tidak seharusnya  Diskusikan rencana  Pertambahan berat
makanan persepsi individu wanita menimbulkan kekhawatiran makanan yang dapat badan yang tidak
tersebut mengenai apa asalkan cukup bergizi dan diterima meliputi memadai (kehilangan
yang bisa mengurangi rasa makanan yang diidamkan makanan bergizi dan berat badan)
Biasanya pada mual dan muntah bukan makanan yang tidak memuaskan ngidam  Tanda-tanda kurang gizi
trimester  Indra pengecap menjadi sehat atau kesukaan (malnutrisi)
pertama tapi tumpul, jadi mencari  Jelaskan tentang bahaya tradisional.
bisa makanan yg lebih makanan yang tidak baik.
berlangsung merangsang.
sepanjang
masa kehamilan
11. Insomnia (sulit  Pola tidur berubah  Gunakan teknik relaksasi  Gunakan antihistamin  Keletihan yang
tidur)  Tidur nyenyak (REM) progresif untuk peringanan berlebihan
meningkat mulai minggu ke  Mandi air hangat, minuman jangka pendek saja.  Tanda-tanda depresi
Mulai 25 (puncaknya pada hangat (susu, teh susu)  Secara umum hindari
pertengahan minggu ke 33-36). sebelum tidur. obat-obat tidur
masa kehamilan  Kemudian menurun ke  Melakukan aktivitas yang tidak (menekan tidur REM
tingkat sebelum hamil pada menstimulasi sebelum tidur. dan NREM tahap 3
saat cukup bulan (Aterm) dan 4, dapat melintasi
 Bangun ditengah malam; sawar plasenta).
ketidaknyamanan karena
uterus hamil, nokturia,
dispnea, heartburn,
kongesti hidung, sakit otot,
stress dan cemas.

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 30


12. Kelelahan /  Penyebab pasti tidak  Yakinkan bahwa hal ini normal  Tidak perlu  Tanda/gejala anemia
Fatique diketahui terjadi dalam kehamilan memberikan obat-  Ketidakmampuan untuk
 Mungkin berhubungan  Anjurkan ibu untuk sering obatan, melakukan
Selama dengan penurunan laju beristirahat (Hindari istirahat  Suplemen vitamin, kegiatan/aktivitas
trimester metabolisme basal pada yang berlebihan). dapat membantu sehari-hari.
pertama awal kehamilan. untuk kesehatan ibu  Tanda dan gejala
secara umum. depresi.
 Tanda dan gejala
adanya infeksi atau
penyakit kronis.
13. Kemerahan di  Kecenderungan  Yakinkan bahwa  Jika terjadi pada
telapak tangan keluarga/keturunan sebagian besar akan trimester pertama, dapat
 Kadar estrogen yang hilang setelah mengindikasikan
Muncul selama meningkat kehamilan berakhir. hepatitis.
dua trimester  Peningkatan aliran darah ke
pertama dan kulit.
hilang, dalam 1
minggu setelah
melahirkan.
14. Keputihan  Hiperplasia mukosa vagina  Tingkatkan kebersihan (mandi  Hindari pembersihan  Jika sangat banyak atau
 Peningkatan produksi lendir setiap hari) vagina yg baunya menyengat atau
Trimester dari kelenjar endoserviks  Hindari pakaian dalam yang berlebihan(douching). berwarna kuning/abu-
pertama kedua karena peningkatan kadar terbuat dari nilon.  Gunakan bedak tabur abu (beberapa penyakit
dan ketiga estrogen. untuk mengeringkan, kelamin, servisitis,
tetapi jangan terlalu vaginitis)
banyak.  Pengeluaran cairan
(selaput ketuban pecah)
 Perdarahan dari vagina.
15. Keringat  Aktifitas kelenjar apokrin  Pakailah pakaian yang
bertambah meningkat (akibat nyaman.
(secara perubahan hormonal)  Tingkatkan intake cairan
perlahan terus  Aktifitas kelenjar tiroid yang  Mandi secara teratur
meningkat meningkat,
selama

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 31


kehamilan).  Peningkatan berat badan
dan aktifitas metabolik
 Telapak tangan berkeringat
(karena aktivitas
adrenokorticol)
 Aktivitas kelenjar
sebaceous.
16. Konstipasi  Peningkatan progesteron Tingkatkan intake cairan dan Gunakan pembentuk  Rasa nyeri hebat di
(sembelit) yang menyebabkan serat dalam diet bahan padat atau abdomen, tidak
peristaltik usus menjadi  Jus buah emollients. mengeluarkan gas
Trimester kedua lambat (Relaksasi otot-otot  Istirahat cukup  Hindari pemakaian (obstruksi)
dan ketiga halus).  Senam minyak mineral,  Rasa nyeri dikuadran
 Penyerapan air dari kolon  Membiasakan buang air lubrikan, perangsang kanan bawah
meningkat secara teratur (stimulan), (appendisitis)
 Tekanan dari uterus yang  Buang air besar segera kalau hiperosmotis, castor
membesar pada usus ada dorongan. oil.
 Suplemen zat besi
 Diet kurang
17. Kram pada kaki  Tidak jelas penyebabnya  Kurangi konsumsi susu yang  Supplemen dengan garam  Tanda-tanda
(bisa karena ketidak kandungan fosfornya tinggi kalsium yang tidak tromboplebitis
Setelah usia seimbangan rasio  Berlatih dorsifleksi pada kaki mengandung fosfor superfisial atau
kehamilan 24 kalsium/fosfor). untuk meregangkan otot-otot  Gunakan antasid trombosis vena
minggu  Kadar kalsium yang rendah yang terkena. aluminium hidroksida untuk dalam.
serta alkalosis ringan yang  Gunakan penghangat untuk meningkatkan
disebabkan oleh perubahan otot. pembentukan fosfor yang
dalam sistem pernafasan tidak melarut.
 Tekanan uterus yang
meningkat pada syaraf
 Keletihan
 Sirkulasi darah yang kurang
ditungkai bagian bawah.

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 32


18. Mati rasa & rasa  Perubahan titik pusat gaya  Jelaskan kemungkinan Jika disertai dengan
perih pada jari- berat akibat uterus yang penyebabnya tanda-tanda/gejala-
jari tangan dan bertambah besar dan berat  Perhatian yang cermat gejala kekurangan
kaki bisa membuat wanita terhadap postur tubuh yang gizi.
tersebut mengambil benar
Trimester kedua sikap/postur yang  Dapat dikurangi dengan cara
dan ketiga. membuat penekanan pada berbaring miring
Bertambah syaraf ulnar, median, dan
sejalan dengan skiatik.
usia kehamilan  Hiperventilasi juga bisa
membuat jari tangan terasa
perih dan mati rasa
(jarang)
19. Mengidam  Sering dikaitkan dengan  Tidak perlu dikhawatirkan  Jika yang dimakan tidak  Jika pertambahan
(Pical) anemia akibat defisiensi selama diet memenuhi sehat atau dapat berat badan tidak
zat besi kebutuhan gizi menghambat penyerapan sesuai atau terjadi
Biasanya  Jelaskan tentang bahaya zat-zat gizi yang penting, penurunan BB
trimester makan yang tidak benar. maka harus dibuat rencana  Disertai dengan
pertama tetapi  Diskusikan rencana makanan untuk menghentikan gejala anemia
bisa yang bisa diterima, yang makanan tersebut. defisiensi zat besi
berlangsung mencakup gizi yang diperlukan  Mencari alternatif kegiatan atau infeksi.
terus selama serta memuaskan rasa atau bahan alternatif jika  Tanda-tanda
masa kehamilan mengidam atau kesukaan dirasakan ada dorongan kurang gizi
menurut kultur mengidam yg tidak sehat.. (malnutrisi)
 Jika (substansi)
pica bersifat toksik
atau jika nutrisi
yang dikonsumsi
jumlahnya
berlebihan
20. Nafas sesak  Peningkatan kadar  Jelaskan penyebab fisiologinya  Jika disertai
(hiperventilasi) progesteron berpengaruh  Untuk mengatur laju dan dengan demam,
secara langsung pada dalamnya pernafasan pada batuk, pernafasan
pusat pernapasan untuk kecepatan normal. cepat, malaise

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 33


menurunkan kadar O2  Secara periodik berdiri dan (infeksi)
serta meningkatkan kadar merentangkan lengan diatas  Pernafasan cepat
CO2, kepala serta menarik nafas tanpa demam
 Meningkatkan aktifitas panjang. (embolus)
metabolik menyebabkan  Mendorong postur tubuh yang  Exacerbasi
peningkatan kadar CO2. baik, melakukan pernafasan (memburuknya)
 Uterus membesar dan interkostal. asthma.
menekan pada diafragma
21. Nyeri  Hipertropi dan peregangan  Penjelasan mengenai Selalu lakukan
ligeamentum ligamen selama kehamilan penyebab rasa nyeri pemeriksaan untuk
rotundum  Tekanan dari uterus pada  Tekuk lutut kearah abdomen menghilangkan
ligamentum  Mandi air hangat kemungkinan
Trimester kedua  Gunakan bantalan pemanas appendisitis,
dan ketiga pada area yang terasa sakit peradangan kantung
(hanya jika tidak kontra indikasi empedu, ulserasi
lain). peptik.
 Topang uterus dengan bantal
dibawahnya dan diantara lutut
pada waktu berbaring miring.

22. Palpitasi  Pembesaran dalam ukuran  Jelaskan bahwa hal ini normal  Palpitasi yang
jantung jantung terjadi pada kehamilan sifatnya, terus
 Peningkatan kardiak output menerus dan berat
Mulai pada  Gangguan pada sistem  mendahului
akhir trimester syaraf simpatik. pingsan atau jatuh
pertama
23. Panas perut  Aliran balik esophagus.  Makan sedikit-sedikit tapi  Gunakan antacid dengan  Kehilangan berat
(Heart burn) Rasa panas seperti sering kandungan sodium rendah badan atau
terbakar di area  Hindari makanan berlemak, (kombinasi hidroxida keletihan yang
Mulai terasa retrosternal, timbul dari digoreng, berbumbu aluminium dan amat berat
selama aliran balik asam gastrik merangsang. magnesium). Cairan lebih  Nyeri epigastrium
trimester kedua kedalam esophagus bagian  Hindari rokok, kopi, alkohol, menetralkan asam disertai dengan
dan makin bawah. cokelat (mengiritasi gastrik). daripada tablet. sakit kepala hebat,

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 34


bertambah Faktor penyebab  Hindari berbaring setelah  Hindari kalsium tekanan darah
bersamaan usia  Produksi progesteron yang makan. Hindari minuman selain  Hindari sodium bikarbonat, tinggi, dan edema
kehamilan, meningkat air putih saat makan. bismuth Salicylate.  Patologis pada
hilang pada  Relaksasi sfingter  Kunyah permen karet trimester ketiga
waktu esophagus bagian bawah.  Tidur dengan kaki ditinggikan. (preeklampsia)
persalinan.  Tonus GI yang menurun, nyeri perut yang
dan relaksasi sfingter hebat (solusio
kardiak yang meningkat plasenta,
 Pergeseran lambung persalinan kurang
karena pembesaran uterus. bulan,
apendiksitis).

24. Perut kembung  Motilitas gastrointestinal  Hindari makanan-makanan  Simethicone (Efektiftasnya)


menurun sehingga terjadi yang mengandung gas ?
Trimester kedua perlambatan waktu  Mengunyah makanan dengan
dan ketiga pengosongan baik
 Penekanan dari uterus  Senam secara teratur
yang membesar terhadap  Pertahankan kebiasaan buang
usus besar. air besar yang normal.
 Masuk angin.
25. Ptyalion  Patogenesisnya tidak  Gunakan pencuci mulut
(sekresi air diketahui astringent, permen karet,
ludah atau permen yang keras.
berlebihan)
(Dimulai sejak
2-3 minggu usia
kehamilan dan
berhenti saat
persalinan)
26. Pusing/ sinkop  Hipertensi postural yang  Bangun perlahan-lahan dari  Jika kehilangan
berhubungan dengan posisi istirahat kesadaran atau
Trimester kedua perubahan-perubahan  Hindari berdiri terlalu lama terjatuh
dan ketiga hemodinamis dalam lingkungan yang panas
 Penggumpalan darah atau sesak  Jika disertai

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 35


didalam pembuluh tungkai,  Hindari berbaring dengan dengan tanda-
yang mengurangi aliran posisi terlentang. tanda/gejala
balik vena dan anemia.
menurunkan output kardiak
serta tekanan darah
dengan tegangan
orthostatis yang meningkat
 Mungkin dihubungkan
dengan hipoglikemi
27. Rambut rontok  Peningkatan kadar  Jelaskan tentang terjadinya
estrogen, laju pertumbuhan kerontokan rambut dan
rambut melambat dan fase yakinkah ibu
anagen diperpanjang (8 bahwa rambut akan kembali
jumlah rambut anagen dan tumbuh setelah persalinan
9 rambut telogen).  Menjaga kebersihan rambut
 Pada akhir kehamilan
beberapa akan wanita
mengalami kerontokan
rambut.

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 36


28. Rasa mual Penyebab yang pasti tidak  Hindari bau yg merangsang  Gunakan obat-obatan  Pertambahan berat
/muntah-muntah diketahui. Mungkin  Makan biskuit kering atau roti hanya bila tindakan secara badan yang tidak
disebabkan : bakar sebelum bangun dari non-farmakologis gagal memadai atau
Antara minggu  Peningkatan kadar hCG, tempat tidur pagi hari. dan hanya untuk jangka kehilangan BB
5-12, bisa estrogen/ progesteron  Makan sedikit-sedikit tetapi pendek  Tanda-tanda
terjadi lebih  Relaksasi otot-otot halus sering  Terapi dengan vitamin B6 kurang gizi
awal  Perubahan pada  Minum minuman berkarbonat,  Antihistamin; (malnutrisi)
metabolisme karbohidrat teh herbal dimenhidranat, doksilamin  Hiperemesis
2-3 minggu (keletihan)  Duduk tegak setiap kali selesai suksinat. Gravidarum;
setelah hari  Kongesti, peradangan makan  Metoklorpramid perubahan dalam
pertama haid (inflamasi), distensi  Hindari makanan yang hidroklorida status gizi,
terakhir (LMP) abdomen. berminyak dan berbumbu dehidrasi,
 Alergis: sekresi korpus (merangsang). ketidakseimbangan
luteum merupakan antigen  Bangun dari tidur perlahan- elektrolit,
(“keracunan”, histamin). lahan. kehilangan BB /
 Hindari segera gosok gigi bermakna. ketosis,
setelah makan asetonuria.
 Hirup udara segar, jalan-jalan,  Pastikan tidak ada
tidur dengan jendela terbuka, apendisitis,
pastikan cukup udara di dalam kolesistitis, dan
rumah. pankreatitis.

29. Sakit kepala  Spasme otot, keletihan  Teknik relaksasi  Parasetamol (hindari  Bila bertambah
 Pengaruh hormon,  massase leher dan otot bahu aspirin, ibuprofen, semua berat atau berlanjut
tegangan mata sekunder  Penggunaan kompres (panas obat anti peradangan yang  Jika disertai
terhadap perubahan atau dingin) pada leher, non-steropidal (NSAID) dengan tekanan
okuler, kongesti hidung,  Istirahat narkotik, sedativ atau darah tinggi, dan
 Dinamika cairan syaraf  Mandi air hangat. hipnotik). proteinuria (pre-
yang berubah, eklampsia)
 Alkalosis ringan pada  Jika ada migren
pernapasan.  Penglihatan
berkurang atau
kabur.

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 37


30. Sakit punggung  Lengkungan dari vertebra  Gunakan mekanik tubuh yang  Jika terlalu parah, gunakan  Ada perbedaan
atas dan bawah lumbosakral yang baik untuk mengangkat benda : penopang abdomen pada kelembutan
meningkat saat uterus - Berjongkok, dan bukan eksternal. pojok kosto-
Trimester kedua membesar membungkuk, supaya kaki vertebral (CVAT)
dan ketiga  Spasme otot karena (paha) dan bukan  Persalinan kurang
tekanan pada syaraf punggung yang akan bulan
 Penambahan ukuran menahan beban dan
payudara tegangan.
 Hormon yang meningkat - Lebarkan kaki dan letakkan
menyebabkan kartilago satu kaki sedikit didepan
didalam sendi-sendi besar kaki yang lain pada waktu
menjadi lunak oleh karena membungkuk agar terdapat
keletihan, posisi tubuh dasar yang luas untuk
menjadi kurang baik, yakni Keseimbangan pada waktu
menempatkan beban bangkit dari jongkok.
tegangan pada punggung,  Gunakan BH yang menopang.
bukan pada paha.  Berlatih dengan cara
mengangkat panggul.
 Hindari ketidaknyamanan
dengan sepatu hak tinggi,
mengangkat beban berat, dan
keletihan
 Gunakan kasur yang keras
untuk tidur
 Gunakan bantal waktu tidur
untuk meluruskan punggung.

31. Spider nevi  Peningkatan estrogen  Yakinkah ibu hal itu akan  Bisa menggunakan krim  Jika disertai
hilang setelah kehamilan kosmetik untuk dengan penyakit
Muncul pada  Peningkatan aliran darah berakhir. menutupnya kuning (hepatitis
usia kehamilan ke kulit. atau penyakit hati)
antara 2-5
bulan. Bisa
bertambah

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 38


ukuran dan
jumlahnya saat
kehamilan
berlanjut

32. Varises pada  Kongesti vena bagian  Tinggikan kaki sewaktu  Pakai kaos kaki yang  Tanda-tanda
kaki/vulva bawah yang meningkat berbaring atau duduk. menopang (jika ada) tromboflebitis
sejalan dengan kehamilan  Berbaring dengan posisi kaki  Sediakan penopang fisik superfisial atau
Trimester kedua karena tekanan dari uterus ditinggikan 900. (Beberapa kali untuk varikositis vulva trombosis vena
dan ketiga yg membesar. sehari) dengan bantalan karet dalam.
 Kerapuhan jaringan elastis  Hindari duduk bersila busa yang ditahan
yang diakibatkan oleh  Hindari berdiri atau duduk ditempat dengan ikat
estrogen terlalu lama pinggang sanitary.
 Bawaan keluarga  Istirahat dalam posisi
berbaring, miring ke kiri
 Senam hamil
 Hindari pakaian dan korset
yang ketat
 Jaga postur tubuh yang baik

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 39


G. Kehamilan Bermasalah
Pada umumnya 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan hanya 10-12%
kehamilan yang disertai dengan penyakit atau berkembang menjadi kehamilan
patologis. Kehamilan patologis sendiri tidak terjadi secara mendadak karena
kehamilan dan efeknya terhadap organ tubuh berlangsung secara bertahap dan
berangsur-angsur. Deteksi dini gejala dan tanda bahaya selama kehamilan
merupakan upaya terbaik untuk mencegah terjadinya gangguan yang serius terhadap
kehamilan ataupun keselamatan ibu hamil. Faktor predisposisi dan adanya penyakit
penyerta sebaiknya juga dikenali sejak awal sehingga dapat dilakukan berbagai
upaya maksimal untuk mencegah gangguan yang berat, baik terhadap kehamilan
dan keselamatan ibu maupun bayi yang dikandungnya. Dalam langkah-langkah
proses manajemen kebidanan, harus waspada terhadap tanda-tanda bahaya dalam
kehamilan, karena jika tanda-tanda bahaya ini tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi
maka dapat mengakibatkan kematian ibu. Pada setiap kunjungan masa kehamilan
ibu diajarkan bagaimana mengenali tanda-tanda bahaya ini, dan menganjurkan
datang ke klinik dengan segera jika ia mengalami tanda-tanda bahaya tersebut.
1. Tanda-tanda bahaya selama periode antenatal :
a. Perdarahan vagina
b. Muntah hebat dan Ibu tidak mau makan
c. Demam/panas tinggi
d. Bengkak pada muka atau tangan
e. Pengeluaran cairan ketuban sebelum waktunya
f. Bayi kurang bergerak seperti biasa
2. Gejala dan tanda lain yang perlu diwaspadai
Beberapa gejala dan tanda lain yang terkait dengan gangguan serius selama
kehamilan adalah sebagai berikut :
1) Muntah berlebihan yang berlangsung selama kehamilan
2) Disuria
3) Menggigil atau demam
4) Ketuban pecah dini atau sebelum waktunya
5) Uterus lebih besar atau lebih kecil dari usia kehamilan yang sesungguhnya.

H. Kebutuhan Ibu Hamil


1. Gizi Ibu Hamil
a. Kalori
Ibu hamil perlu makan makanan yang mengandung zat gizi tinggi karena
dibutuhkan untuk pertumbuhan janin terutama pada triwulan II dan III. Jumlah

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 40


kalori yang dibutuhkan oleh ibu hamil untuk setiap harinya adalah 2.500 kalori.
Oleh karena makanan ibu hamil sehari-hari berpedoman pada menu seimbang.
Contoh: menu dan jumlah makanan ibu hamil perhari
1) Nasi 4 piring perhari
2) Daging 2 potong
3) Tahu atau tempe 4 potong
4) Sayuran berwarna, 2 mangkok
5) Buah 2 potong
6) Susu 1 gelas
7) Teh manis 3 gelas, 1½ sendok makan gula/gelas
8) Air putih atau air teh sekurang-kurangnya 1 gelas/hari setiap habis makan,
sewaktu bangun pagi dan sebelum tidur.
Jumlah kalori yang berlebihan akan menyebabkan obesitas dan hal ini
merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya preeklampsia. Jumlah
pertambahan berat badan sebaiknya tidak melebihi 10-12 kg selama hamil.
b. Protein
Jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85 gram per hari. Sumber
protein tersebut dapat diperoleh dari tumbuh-tumbuhan (kacang-kacangan)
atau hewani (ikan,ayam, keju, susu, telur). Defisiensi protein dapat
menyebabkan kelahiran prematur, anemia, dan edema.
c. Kalsium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram per hari. Kalsium dibutuhkan
untuk pertumbuhan janin, terutama bagi pengembangan otot dan rangka.
Sumber kalsium yang mudah diperoleh adalah susu, keju, yogurt, dan kalsium
karbonat. Defisiensi kalsium dapat menyebabkan riketsia pada bayi atau
osteomalasia pada ibu.
d. Zat Besi
Metabolisme yang tinggi pada ibu hamil memerlukan kecukupan oksigenasi
jaringan yang diperoleh dari pengikatan dan pengantaran oksigen melalui
hemoglobin di dalam sel-sel darah merah. Untuk menjaga konsentrasi
hemoglobin yang normal, diperlukan asupan zat besi bagi ibu hamil dengan
jumlah 30 mg/hari terutama setelah trimester kedua. Zat besi yang diberikan
dapat berupa ferrous gluconate, ferrous fumarate, atau ferrous sulphate.
Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia defisiensi zat
besi. Pemberian Zat besi dimulai dengan memberikan satu tablet sehari

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 41


sesegera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4
320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500µg, minimal masing-masing 90
tablet. Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi, karena akan
mengganggu penyerapan.
e. Asam folat
Selain zat besi, sel-sel darah merah juga memerlukan asam folat bagi
pematangan sel. Jumlah asam folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 400
mikrogram per hari. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia
megaloblastik pada ibu hamil.

Pengaruh kurang gizi pada Ibu hamil dapat dilihat pada tabel I-2
Selama Kehamilan Terhadap Persalinan Terhadap Janin
 Anemia  Persalinan sulit/lama  Keguguran
(abortus)
 Persalinan belum
 Perdarahan  Bayi lahir mati
waktunya (prematur)
 BB ibu hamil tidak  Perdarahan setelah
 Kematian neonatal
bertambah normal persalinan
 Infeksi dan sepsis  Persalinan dengan  Cacat bawaan
operasi cenderung  Anemia bayi
meningkat  Hipoksia janin
dalam kandungan
 BBLR
 .Nilai APGAR < 10
(skor kesehatan
bayi baru lahir)

2. Imunisasi (TT1-TT 5)
a. Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) adalah suatu tindakan bertujuan
untuk memberi kekebalan secara aktif pada ibu hamil dan janin yang
dikandungnya agar terhindar dari penyakit Tetanus.
b. Tujuan Program pemberian TT merupakan salah satu upaya eliminasi tetanus
neonatorum.
c. Cara pemberian Imunisasi TT dapat dilihat pade table I-3 dibawah ini.

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 42


Tabel I-3
Cara Pemberian Immunisasi TT Ibu Hamil
%
Interval (selang waktu Lama
Antigen perlindunga
minimal) Perlindungan
n
TT1 Kunjungan Antenatal
- -
Pertama
TT2 4 minggu setelah TT1 3 thn*) 80
TT3 6 bulan setelah TT2 5 thn 95
TT4 1 tahun setelah TT3 10 thn 99
TT5 1 tahun setelah TT4 25 thn/seumur hidup 99
Keterangan *) apabila dalam waktu < 3 thn WUS tersebut melahirkan,
maka bayi yang dilahirkan terlindung dari TN (Tetanus Neonatorum)

Pada pemberian TT diberikan 2x, terhitung pada kunjungan pertama


dan kemudian interval 4 minggu, tanpa pandang usia kehamilan, dianggap
sudah terlindung dari Tetanus neonatorum. Pada kehamilan berikut perlu
dibooster TT 1x. Bila ibu telah dapat suntikan 5x dianggap ibu sudah
terlindung seumur hidup terhadap TN, sehingga tidak perlu diberi toxoid
tambahan.
Dosis : 0,5 CC disuntik Intra Muscular (IM)

I. Kegiatan Ibu Hamil


1. Senam ibu hamil
Senam ibu hamil dimulai pada umur kehamilan setelah 22 minggu. Senam ibu
hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat
berfungsi secara optimal dalam persalinan normal serta mengimbangi perubahan
titik berat tubuh. Senam ibu hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau
tidak terdapat penyakit yang menyertai kehamilan, Sebaiknya dilakukan di Rumah
Sakit atau klinik bersalin dibawah pengawasan instruktur senam hamil.
2. Perawatan Payudara
Payudara perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat segera
berfungsi dengan baik pada saat diperlukan. Pengurutan payudara untuk
mengeluarkan sekresi dan membuka duktus dan sinus laktiferus, sebaiknya
dilakukan secara hati-hati dan benar karena pengurutan yang salah dapat
menimbulkan kontraksi pada rahim. Basuhan lembut setiap hari pada areola dan
puting susu akan dapat mengurangi retak dan lecet pada area tersebut.

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 43


3. Kebersihan Gigi
Paling tidak dibutuhkan dua kali pemeriksaan gigi selama kehamilan, yaitu pada
trimester pertama dan ketiga. Penjadwalan untuk trimester pertama terkait dengan
hiperemisis dan ptialisme (produksi liur yang berlebihan) sehingga kebersihan
rongga mulut harus selalu terjaga. Sementara itu, pada trimester ketiga, terkait
dengan adanya kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan janin sehingga perlu
diketahui apakah terdapat pengaruh yang merugikan pada gigi ibu hamil.
Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat
rentan terhadap terjadinya carries dan ginggivitis.
4. Kebersihan Tubuh dan Pakaian
Kebersihan tubuh harus terjaga selama kehamilan. Perubahan anatomik pada
perut, area genetalia/lipat paha, dan payudara menyebabkan lipatan-lipatan kulit
menjadi lebih lembab dan mudah terinvestasi oleh mikroorgainsme. Sebaiknya
gunakan pancuran atau gayung pada saat mandi, tidak dianjurkan berendam
dalam bathtub dan melakukan vaginal douche. Gunakan pakaian yang longgar,
bersih dan nyaman dan hindarkan sepatu bertongkat tinggi (high beels) dan alas
kaki yang keras (tidak elastis) serta korset penahan perut. Lakukan gerak tubuh
ringan misalnya berjalan kaki, terutama pada pagi hari. Jangan melakukan
pekerjaan rumah tangga yang berat dan hindarkan kerja fisik yang dapat
menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Beristirahat cukup, minimal 8 jam pada
malam hari dan 2 jam di siang hari. Ibu tidak dianjurkan untuk melakukan
kebiasaan merokok selama hamil karena dapat menimbulkan vasosspasme yang
berakibat anoksia janin, berat badan lahir rendah (BBLR), prematuritas, kelainan
konginetal dan solusio plasenta.

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 44

Anda mungkin juga menyukai