KEHAMILAN
I. Deskripsi Singkat
Salah satu agenda prioritas pembangunan kesehatan di Indonesia adalah
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) yang juga merupakan agenda dalam
Sustainable Development Goals (SDGs) yang merupakan kelanjutan dari Millenium
Development Goals (MDGs). Seperti diketahui bahwa saat ini angka kematian ibu di
Indonesia merupakan salah satu negara di ASEAN yang tingginya AKI-nya yaitu
359/100.000 kelahiran hidup. Itu berarti, setiap tahunnya di Indonesia lebih dari 15.000
ibu meninggal saat hamil, melahirkan dan nifas. Sebab-sebab kematian ini dapat dibagi
dalam 2 golongan yaitu penyebab langsung yang disebabkan oleh komplikasi-
komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas dan sebab – sebab lain seperti jantung,
kanker dsb. Walaupun berbagai upaya telah dilakukan dalam rangka menurunkan AKI,
analisis yang lebih terinci mengenai sebab-sebabnya menunjukkan bahwa masih tidak
jarang terjadi kematian yang sebetulnya dapat dicegah terutama pada saat kehamilan.
Oleh sebab itu, dipandang perlu materi tentang kehamilan yang membahas
tentang defenisi, tanda dan gejala, perubahan fisiologis dan ketidaknyamanan dalam
kehamilan serta penanganannya perlu dibahas dalam Modul Pelatihan ini .
2. Serviks Uteri
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak (tanda Goodell) dan
kebiruan (tanda Chadwick). Perubahan ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi
dan terjadinya edema pada seluruh serviks, bersamaan dengan terjadinya hipertrofi
dan hyperplasia pada kelenjar-kelenjar serviks. Pelunakan dan kompresibilitas servik
menyebabkan kekurangan kemampuan bagian ini untuk menahan beban yang
disebabkan oleh pembesaran uterus dan sebagai kompensasinya, uterus terjatuh ke
depan (hiperantefleksio) dalam tiga bulan pertama kehamilan uterus masih sebagai
organ pelvik. Dengan posisi tersebut diatas, akan terjadi dorongan mekanik fundus
uteri kekandung sehingga timbul gejala sering berkemih selama periode trimester
pertama. Jaringan ikat pada serviks ini banyak mengandung kolagen. Akibat kadar
estrogen meningkat.
3. Ovarium
Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan diovarium. Folikel ini akan
berfungsi maksimal 6-7 minnggu awal kehamilan setelah itu akan berperan sebagai
penghasil progesterone dalam jumlah yang relative minimal. Pada permulaan
kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatis sampai terbentuknya plasenta
pada kira-kira kehamilan 16 minggu kemudian mengecil setelah plasenta terbentuk.
4. Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva akibat hormon estrogen mengalami perubahan pula adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah agak kebiru-
biruan (livide). Tanda ini disebut Chadwick, warna portio pun tampak livide. Sekresi
vagina meningkat, dan peningkatan ini menghasilkan mukus yang banyak dan
berwarna keputihan.
5. Dinding Perut
Pada kehamilan lanjut pada primi gravida sering timbul garis-garis memanjang atau
serong pada perut. Garis garis ini disebut strie gravidarum. Kadang garis-garis
serupa itu terdapat juga pada mammae dan paha. Pada primi gravida warnanya
membiru disebut stire lividae, pada multigravida disamping stirie yang biru terdapat
juga garis-garis putih agak mengkilat ialah parut (cikatrix) dari strie gravidarum pada
kehamilan yang lalu disebut strie albicans
6. Mammae
Mammae akan membesar dan menegang akibat hormon somatomammotropin,
estrogen dan progesteron akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Estrogen
F. Ketidak Nyamanan
Selama kunjungan antenatal, ibu mungkin mengeluh bahwa ia mengalami
ketidaknyamanan, kebanyakan dari keluhan ini adalah ketidaknyamanan yang normal
dan merupakan bagian dari perubahan yang terjadi pada tubuh ibu selama kehamilan.
Karena itu sangat penting untuk membedakan antara ketidak nyamanan normal dan
tanda-tanda bahaya dalam kehamilan.
Trimester kedua
2. Diare Mungkin dari hormon Cairan pengganti (rehidrasi Secara umum, hindari Dehidrasi
Mungkin dari makanan oral) intervensi obat-obatan Demam,
Efek samping dari infeksi Hindari makanan berserat Hindari opiate, Darah dalam tinja
virus tinggi, sereal kasar, buah- bismuth subsalisilat, Malaise umum (bakteri
Trimester buahan-buahan, sayuran, kaopektat atau parasit)
pertama, laktosa Absorben tidak
kedua, dan ketiga Makan sedikit tapi sering terbukti efektif.
(untuk memastikan kecukupan
gizi).
3. Udema Peningkatan kadar sodium Hindari posisi berdiri untuk Kaos kaki penyangga Jika muncul pada muka
Dependen dikarenakan pengaruh waktu yang lama, istirahat (jika tersedia) dan tangan
hormonal dengan berbaring miring ke (preeklampsia)
Kongesti sirkulasi pada kiri, dengan kaki agak Jika piting muncul
Trimester kedua ekstremitas bawah ditinggikan. (bahkan setelah
dan ketiga Peningkatan permeabilitas Sering melatih kaki untuk semalaman berbaring
kapiler ditekuk ketika duduk atau pada posisi miring ke kiri
Tekanan dari pembesaran berdiri. kaki kiri ditinggikan).
uterus pada vena pelvik Angkat kaki ketika duduk atau Jika disertai gejala
ketika duduk atau pada istirahat anemia atau disertai
22. Palpitasi Pembesaran dalam ukuran Jelaskan bahwa hal ini normal Palpitasi yang
jantung jantung terjadi pada kehamilan sifatnya, terus
Peningkatan kardiak output menerus dan berat
Mulai pada Gangguan pada sistem mendahului
akhir trimester syaraf simpatik. pingsan atau jatuh
pertama
23. Panas perut Aliran balik esophagus. Makan sedikit-sedikit tapi Gunakan antacid dengan Kehilangan berat
(Heart burn) Rasa panas seperti sering kandungan sodium rendah badan atau
terbakar di area Hindari makanan berlemak, (kombinasi hidroxida keletihan yang
Mulai terasa retrosternal, timbul dari digoreng, berbumbu aluminium dan amat berat
selama aliran balik asam gastrik merangsang. magnesium). Cairan lebih Nyeri epigastrium
trimester kedua kedalam esophagus bagian Hindari rokok, kopi, alkohol, menetralkan asam disertai dengan
dan makin bawah. cokelat (mengiritasi gastrik). daripada tablet. sakit kepala hebat,
29. Sakit kepala Spasme otot, keletihan Teknik relaksasi Parasetamol (hindari Bila bertambah
Pengaruh hormon, massase leher dan otot bahu aspirin, ibuprofen, semua berat atau berlanjut
tegangan mata sekunder Penggunaan kompres (panas obat anti peradangan yang Jika disertai
terhadap perubahan atau dingin) pada leher, non-steropidal (NSAID) dengan tekanan
okuler, kongesti hidung, Istirahat narkotik, sedativ atau darah tinggi, dan
Dinamika cairan syaraf Mandi air hangat. hipnotik). proteinuria (pre-
yang berubah, eklampsia)
Alkalosis ringan pada Jika ada migren
pernapasan. Penglihatan
berkurang atau
kabur.
31. Spider nevi Peningkatan estrogen Yakinkah ibu hal itu akan Bisa menggunakan krim Jika disertai
hilang setelah kehamilan kosmetik untuk dengan penyakit
Muncul pada Peningkatan aliran darah berakhir. menutupnya kuning (hepatitis
usia kehamilan ke kulit. atau penyakit hati)
antara 2-5
bulan. Bisa
bertambah
32. Varises pada Kongesti vena bagian Tinggikan kaki sewaktu Pakai kaos kaki yang Tanda-tanda
kaki/vulva bawah yang meningkat berbaring atau duduk. menopang (jika ada) tromboflebitis
sejalan dengan kehamilan Berbaring dengan posisi kaki Sediakan penopang fisik superfisial atau
Trimester kedua karena tekanan dari uterus ditinggikan 900. (Beberapa kali untuk varikositis vulva trombosis vena
dan ketiga yg membesar. sehari) dengan bantalan karet dalam.
Kerapuhan jaringan elastis Hindari duduk bersila busa yang ditahan
yang diakibatkan oleh Hindari berdiri atau duduk ditempat dengan ikat
estrogen terlalu lama pinggang sanitary.
Bawaan keluarga Istirahat dalam posisi
berbaring, miring ke kiri
Senam hamil
Hindari pakaian dan korset
yang ketat
Jaga postur tubuh yang baik
Pengaruh kurang gizi pada Ibu hamil dapat dilihat pada tabel I-2
Selama Kehamilan Terhadap Persalinan Terhadap Janin
Anemia Persalinan sulit/lama Keguguran
(abortus)
Persalinan belum
Perdarahan Bayi lahir mati
waktunya (prematur)
BB ibu hamil tidak Perdarahan setelah
Kematian neonatal
bertambah normal persalinan
Infeksi dan sepsis Persalinan dengan Cacat bawaan
operasi cenderung Anemia bayi
meningkat Hipoksia janin
dalam kandungan
BBLR
.Nilai APGAR < 10
(skor kesehatan
bayi baru lahir)
2. Imunisasi (TT1-TT 5)
a. Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) adalah suatu tindakan bertujuan
untuk memberi kekebalan secara aktif pada ibu hamil dan janin yang
dikandungnya agar terhindar dari penyakit Tetanus.
b. Tujuan Program pemberian TT merupakan salah satu upaya eliminasi tetanus
neonatorum.
c. Cara pemberian Imunisasi TT dapat dilihat pade table I-3 dibawah ini.