Oleh :
MF. Sri Lestari Suharneni
P1337424820198
TAHUN 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan dengan menggunakan manajemen
kebidanan yang tepat dalam asuhan kebidanan pada kehamilan fisiologis dengan
7 langkah varney.
b. Tujuan Khusus
1) Mampu melakukan pengkajian data subyektif dan obyektif pada
pelayanan ANC
2) Melakukan interpretasi diagnosa, masalah, dan kebutuhan
3) Mampu mengidentifikasi diagnosa dan masalah pada pelayanan ANC
4) Mampu mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera pada pelayanan
ANC
5) Mampu merencanakan Asuhan Kebidanan yang menyeluruh berdasarkan
kebutuhan pada pelayanan ANC
6) Mampu mengimplementasikan Asuhan Kebidanan sesuai dengan rencana
yang telah disusun pada pelayanan ANC
7) Mampu melakukan evaluasi terhadap keefektifan asuhan yang telah
dilaksanakan pada pelayanan ANC
3. Manfaat Penulisan
a. Bagi Penulis
Merupakan pengalaman belajar dalam melaksanakan praktek kebidanan
khususnya asuhan kebidanan pada Ibu hamil Fisiologis.
b. Bagi Profesi
Sebagai salah satu masukan bagi bidan sebagai upaya meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan yang optimal berupa pemantauan, memberikan informasi
serta pelayanan yang tepat dan adekuat dalam memberikan asuhan kebidanan,
khususnya pada Ibu hamil Fisiologis.
PENGKAJIAN :
Tanggal : 2 Maret 2021
Jam : 09.30 WIB
Tempat : KIA Puskesmas Paduraksa
IDENTITAS PASIEN :
Identitas Pasien Penanggung Jawab
Status : Suami
1. Nama : Ny. D 1. Nama : Tn. B
2. Umur : 23 tahun 2. Umur : 23 tahun
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SMA 4. Pendidikan : SMP
5. Pekerjaan : IRT 5. Pekerjaan : Karyawan Swasta
6. Suku bangsa : Jawa Indonesia 6. Suku Bangsa : Jawa Indonesia
7. Alamat : Saradan 1/5 7. Alamat : Saradan 1/5
I. DATA SUBYEKTIF
1. ALASAN DATANG:
Ibu ingin memeriksakan kehamilannya.
KELUHAN UTAMA
Ibu mengatakan sering nyeri di bagian punggung.
RIWAYAT KESEHATAN
a. Penyakit/kondisi yang pernah diderita atau sedang diderita :
Ibu tidak memiliki riwayat penyakit seperti DM, jantung, hipertensi,
hepatitis maupun riwayat penyakit menular seperti TBC
b. Riwayat penyakit dalam keluarga (menular maupun keturunan) :
Ibu tidak memiliki riwayat penyakit seperti DM, jantung, hipertensi,
hepatitis maupun riwayat penyakit menular seperti TBC
RIWAYAT OBSTETRI
a. Riwayat haid
Menarche : Usia 14 tahun Nyeri Haid : tidak
Siklus : 35 hari Lama : 7 hari
Warna darah : Merah Leukhorea : tidak ada
Banyaknya : 2-3 kali sehari
b. Riwayat kehamilan sekarang
1) Hamil ke 1 usia 37 mg
2) HPHT : 16-6-2020
3) HPL : 23-3-2021
4) Gerak janin :
Pertama kali : 5 bulan
Frekuensi dalam 12 jam : sering, lebih dari 12 kali dalam 12 jam.
5) Tanda bahaya : tidak ada
6) Kekhawatiran khusus : tidak ada.
7) Imunisasi TT : T4
8) ANC : 4x
Suplemen
AN dan Fe Masala Tindakan/
Tgl Tempat
C ke (Jenis dan h Pendkes
Jumlah)
Konseling
28-7- gizi ibu hamil
2020 SF 30 tab Cara
Pusk
1 (6 Kalk 30 Mual meringankan
Paduraksa
mingg tab mual
u) Pemeriksaan
laboratorium
2 14- Pusk SF 30 tab t.a.k Konseling
10- Paduraksa Kalk 30 tanda bahaya
2020 tab kehamilan
(17
mgu)
Jenis biskuit
2) Minum
a) Jumlah total 8 gelas perhari; jenis air putih
b) Susu : tidak
3) Perubahan selama hamil ini :
Nafsu makan ibu bertambah sejak trimester 2 sehingga porsi sekali
makan bertambah. Ibu menambahkan porsi sayur dan lauk.
b. Eliminasi
1) Sebelum hamil :
a) Buang Air Kecil :
Frekuensi perhari : 4-5x, warna kuning jernih
Keluhan/masalah : tidak ada
c. Personal hygiene
1) Sebelum hamil :
Mandi 2x sehari
Keramas 3x seminggu
Gosok gigi 3x sehari
Ganti pakaian 2x sehari; celana dalam >3x sehari
Kebiasaan memakai alas kaki : ya
2) Perubahan selama hamil ini: tidak ada perubahan
d. Hubungan seksual
1) Sebelum hamil:
Frekuensi: 2x seminggu
Contact bleeding: tidak ada
Keluhan lain: tidak ada
2) Perubahan selama hamil ini: Frekuensi berhubungan seksual selama
hamil kurang lebih 1 bulan sekali
e. Istirahat/tidur
1) Sebelum hamil:
Tidur malam 8 jam
Tidur siang 1 jam
Keluhan/masalah : tidak ada
2) Perubahan selama hamil ini: tidur malam dan tidur siang berkurang
karena tubuh mulai terasa tidak nyaman
f. Aktivitas fisik dan olah raga
1) Sebelum hamil: pekerjaan rumah
Aktivitas fisik (beban pekerjaan) melakukan pekerjaan rumah
tangga sehari – hari.
Olah raga : jarang
2) Perubahan selama hamil ini : tidak ada perubahan
g. Kebiasaan yang merugikan kesehatan :
1) Merokok : tidak pernah
2) Minuman beralkohol : tidak pernah
3) Obat-obatan : tidak pernah
4) Jamu : tidak pernah
1. Riwayat Psikososial-spiritual
a. Riwayat perkawinan :
1) Status perkawinan : menikah/tidak menikah
Umur waktu menikah : 25 tahun
2) Pernikahan ini yang ke 1 sah/tidak
Lamanya 2 tahun
3) Hubungan dengan suami : baik/ada masalah
b. Kehamilan ini direncanakan oleh ibu dan suami;
Respon & dukungan keluarga terhadap kehamilan ini : bahagia
c. Mekanisme koping (cara pemecahan masalah):
ibu mengkomunikasikan semua permasalah dengan suami
d. Ibu tinggal serumah dengan : mertua dan suami
e. Pengambil keputusan utama dalam keluarga : suami
Dalam kondisi emergensi, ibu dapat/tidak mengambil keputusan
sendiri.
f. Orang terdekat ibu : suami
Yang menemani ibu untuk kunjungan ANC: suami
g. Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan kehamilan: tidak
ada
h. Rencana tempat dan penolong persalinan yang diinginkan: di
Puskesmas Paduraksa
i. Penghasilan perbulan :
Rp. 2.500.000,00 cukup/tidak cukup
j. Praktik agama yang berhubungan dengan kehamilan: tidak ada praktik
agama khusus, ibu beribadah seperti biasa
1) Kebiasaan puasa/apakah ibu berpuasa selama hamil ini? Ya, puasa
ramadhan
2) Keyakinan ibu tentang pelayanan kesehatan:
Ibu dapat menerima segala bentuk pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh nakes wanita maupun pria;
Boleh menerima tranfusi darah
Boleh diperiksa genetalia
k. Tingkat Pengetahuan ibu :
Hal-hal yang sudah diketahui ibu : tanda persalinan, tanda bahaya
kehamilan.
Hal-hal yang ingin diketahui ibu : cara mengatasi nyeri punggung.
II. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik:
a. Pemeriksaan Umum:
1) Keadaan umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tensi : 120/70 mmHg
4) Nadi : 84 kali per menit
5) Suhu : 36,6°C
6) RR : 22 kali per menit
7) BB sebelum/sekarang : 53 kg/ 64 kg
8) TB : 156 cm
9) LILA : 29 cm
10) IMT sebelum-sekarang: 22,06 kg/m2 – 26,64 kg/m2
b. Status Present
Kepala : mesochepal, bersih, tidak ada luka
Muka : simetris, tidak pucat, tidak oedema
Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping
hidung
2) Palpasi
3) TFU : 28 cm
d. Pemeriksaan Penunjang:
2) Hb : 12,8 gr/dL
III. ANALISA
9 Maret S :
2021,
Ibu mengatakan bahwa nyeri pinggang dan
Pukul 16.00 punggung berkurang setelah diberikan kompres
WIB hangat dan pijatan.
O:
a. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
BB : 64 kg
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 kali per menit
Respirasi : 20 kali per menit
Suhu : 36,5°C
b. Palpasi
Leopold I :
TFU setinggi Px, bagian fundus teraba bagian
yang besar, lunak, dan tidak melenting.
Leopold II :
pada dinding perut sebelah kiri tahanan
memanjang (punggung), pada dinding perut
sebelah kanan teraba bagian kecil janin
Leopold III :
bagian terbawah teraba bulat keras melenting
(kepala), sebagian sudah masuk PAP (tidak bias
digoyang)
Leopold IV : divergen, 3/5
TFU : 28 cm
TBJ : 2635 gram
Kunjungan Rumah Nama :
Ny. D
A:
P:
16 Maret S :
2021
Ibu mengatakan hari ini kondisinya baik, tidak ada
Pukul 09.00 keluhan. Ibu mengatakan pegel-pegelnya sudah
WIB berkurang. Ibu belum mengetahui tentang breast care
atau perawatan payudara pada kehamilan.
O:
a. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
BB : 64,5 kg
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 87 kali per menit
Respirasi : 20 kali per menit
Suhu : 36,2°C
b. Palpasi
Leopold I :
TFU setinggi Px bagian fundus teraba bagian
yang besar, lunak, dan tidak melenting.
Leopold II :
pada dinding perut sebelah kiri tahanan
memanjang (punggung), pada dinding perut
sebelah kanan teraba bagian kecil janin
Leopold III :
bagian terbawah teraba bulat keras melenting
(kepala), sebagian sudah masuk PAP (tidak bias
digoyang)
Leopold IV : divergen, 3/5
TFU : 29 cm
No. RM :
RS / Puskesmas : UPTD Puskesmas Paduraksa Nama :
Ny. D
A:
P:
BAB III
PEMBAHASAN
1. Data Subjektif
Pengkajian data subjektif pada Ny. D pada pemeriksaan kehamilan
dilakukan dengan metode auto anamnesa karena secara fisik maupun psikologis
mampu melakukan komunikasi dengan baik. Saat melakukan asuhan kebidanan
kehamilan pada Ny. D dicantumkan tanggal, jam dan tempat sebagai bukti atau
consent bahwa penulis sudah melakukan asuhan pada tanggal, jam dan tempat
seperti yang dituliskan dalam lembar tinjauan kasus. Pengkajian dilakukan pada
menyeluruh mulai dari identitas, alasan datang, keluhan utama, riwayat obstetrik,
riwayat kesehatan, riwayat persalinan dan nifas pada masa lalu, rencana KB, pola
pemenuhan kebutuhan sehati-hari, riwayat imunisasi, eliminasi, personal hygine,
pola istirahat, aktifitas fisik dan olahraga, kebiasaan yang merugikan sampai
riwayat psikososial-spiritual.
Hasil anamnesa menunjukkan Ny. D mengeluh mengalami nyeri
punggung. Nyeri pinggang dan punggung merupakan salah satu
ketidaknyamanan dalam kehamilan yang dapat mengganggu mobilitas ibu hamil
(Robson & Jason Waugh, 2012). Ibu hamil dengan nyeri punggung akan
kesulitan berjalan ketika nyeri sudah menjalar ke pelvic. Apabila tidak ditangani
dengan baik, dapat menyebabkan nyeri punggung kronis yang akan lebih sulit
untuk diobati atau disembuhkan (Rasyid & Igirisa, 2019). Selama hamil terjadi
perubahan pada sistem musculoskeletal termasuk perubahan pada postur, tulang
belakang, dan otot perut. Nyeri pinggang biasanya terjadi menjelang bulan
ketujuh kehamilan atau memasuki trimester III. Hal ini disebakan karena
pembesaran uterus dan penambahan berat badan yang membuat pusat gravitasi
akan berpindah ke arah depan sehingga ibu hamil harus menyesuaikan posisi
berdirinya. Postur tubuh yang tidak tepat akan memaksa peregangan tambahan
dan kelelahan pada tubuh terutama pada daerah punggung belakang. Nyeri
pinggang bawah juga bisa disebabkan perubahan hormonal yang menimbulkan
perubahan pada jaringan lunak penyangga dan penghubung sehingga
menurunnya elastisitas dan fleksibilitas otot. Perubahan sendi juga dapat ikut
berpengaruh pada perubahan postur tubuh ibu hamil, disini bisa terjadi kenaikan
mobilitas dari sendi-sendi tubuh seperti sendi sakrooksigeal, sakroiliaka, dan
pubis yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman di punggung terutama terjadi
pada masa-masa kehamilan (Mafikasari & Kartikasari, 2015).
Pada bagian pemenuhan nutrisi, pasien mengalami perubahan pola makan
dan porsi makan menjadi lebih banyak, hal ini bersifat baik untuk kebutuhan
nutrisi pada kehamilan. Pemenuhan nutrisi yang tidak seimbang dapat
menyebabkan kurangnya nutrisi yang diterima janin. Hal ini dikarenakan porsi
makan ibu hamil dan kandungannya harus sesuai dengan kebutuhan tubuh dan
janin agar janin dapat bertumbuh dan memiliki nutrisi yang cukup untuk
perkembangannya. Sehingga tubuh ibu hamil membutuhkan lebih banyak hampir
semua zat gizi dibanding saat wanita tidak hamil (Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia, 2013).
Pola eliminasi ibu terdapat perubahan pada pola BAB yang awalnya
setiap hari menjadi 2 hari sekali. Hal ini bisa disebabkan oleh efek samping tablet
tambah darah. Studi Farmakoepidemiologi Vitamin Penambah Darah Pada Ibu
Hamil Di Kecamatan Jatinangor menyebutkan bahwa efek samping umum yang
biasanya ditimbulkan oleh Fe yang diberikan secara per oral yaitu mual muntah,
konstipasi, diare dan sakit perut. Sebanyak 7,3% responden menyatakan bahwa
mereka mengalami konstipasi setelah meminum tablet Fe (Amanah & Amanah,
2019).
2. Data Objektif
Pada pemeriksaan antropometri didapati BB pasien sebelum hamil 53 kg
dan BB pasien saat ini adalah 64 kg dan tinggi badan pasien yaitu 156 cm dimana
IMT pasien yang masuk ke dalam kategori normal. Total kenaikan BB selama
kehamilan ini adalah 11 kg dan masih dalam rentang kenaikan BB normal selama
hamil.
Hasil pemeriksaan payudara pada Ny. D didapati bahwa ASI sudah
keluar. ASI biasanya keluar sejak usia kehamilan 5-6 bulan atau pada trimester
ketiga kehamilan. Kesuksesan ibu memberi ASI Eksklusif harus dipersiapkan
sejak masa kehamilan. Apabila seorang ibu hamil tidak melakukan breast care
dengan baik maka akan berdampak terhadap tidak lancarnya ASI. Anjuran
Perawatan payudara pada ibu hamil sebaiknya dilakukan pada usia kehamilan 18
minggu - 40 minggu (Trimester II dan III) dan bukan sesudah persalinan
dilakukan (Ronald, 2011). Breast Care adalah suatu cara merawat payudara
yang dilakukan pada kehamilan atau masa nifas untuk produksi ASI, selain
itu untuk kebersihan payudara dan bentuk putting susu yang masuk ke
dalam atau datar Putting susu demikian sebenarnya bukanlah halangan bagi ibu
untuk menyusui dengan baik dengan mengetahui sejak pertama, ibu
mempunyai waktu yang cukup mengusahakan agar puting susu lebih mudah
sewaktu menyusui (Mochtar,2012).
Ny. D juga melakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui
kadar Hb dan protein urin. Kadar Hb Ny. D adalah 12,8 gr% sehingga dapat
dikatakan bahwa ibu tidak anemia serta protein urin ibu negatif.
3. Analisa
Analisa data dilakukan setelah melakukan pengumpulan data subjektif dan
objektif. Diagnosis pada Ny. D adalah Ny. D usia 23 tahun hamil G1P0A0 usia
kehamilan 37 minggu janin tunggal hidup intra uterin, presentasi kepala,
divergen dengan ketidaknyamanan nyeri punggung.
4. Penatalaksanaan
a. Menjelaskan kepada ibu bahwa secara keseluruhan hasil pemeriksaan dalam
kondisi baik, tanda-tanda vital dalam batas normal, hasil pemeriksaan fisik
tidak ditemukan kelainan, pembesaran rahim sesuai masa kehamilan, dan hasil
pemeriksaan detak jantung janin dalam batas normal.
Memberitahu ibu status gizi ibu berdasarkan IMT adalah normal.
Kenaikan BB selama hamil pada ibu dengan obesitas adalah 11,5-16 kg. Ibu
mengalami kenaikan BB sebanyak 11 kg dan masih kategori normal di usia
kehamilan 37 minggu. Menilai berat badan sebelum kehamilan sangat penting
dari segi kesehatan bagi ibu dan bayi. Jika Ibu hamil dengan berat badan yang
berlebihan sebelum kehamilan, maka pertambahan yang dianjurkan harus
lebih kecil daripada ibu dengan berat badan ideal karena bila ibu hamil itu
mempunyai peningkatan berat badan yang terlalu berlebihan akan berisiko
terjadinya komplikasi kehamilan seperti diabetes gestasional (kenaikan kadar
gula darah karena adanya proses kehamilan) atau terjadinya preeklampsia
(keracunan kehamilan karena terjadi peningkatan tekanan darah) (Puspita,
2019).
b. Menjelaskan kepada ibu penyebab ibu mengalami nyeri pinggang dan
punggung bagian bawah akibat dari tekanan rahim yang semakin membesar,
berat badan ibu yang meningkat, ligament-ligamen (jaringan ikat) disekitar
panggul yang terus meregang, hal ini menyebabkan postur tubuh ibu berubah
menjadi lordosis (condong ke depan) untuk mempertahankan keseimbangan.
Perubahan–perubahan itu yang membuat ibu semakin bertambah usia
kehamilan semakin merasa tidak nyaman (Hathaway, Murkoff dan Eisenberg,
2016).
c. Menjelaskan kepada ibu bahwa ada banyak cara untuk mengurangi nyeri yang
ibu rasakan, yang pertama menggunakan obat-obat, tetapi karena saat ini
sedang hamil ibu dianjurkan untuk mengurangi konsumsi obat-obatan karena
dikhawatirkan akan berdampak pada janin, yang kedua ibu bisa melakukan
kompres hangat pada bagian yang ibu rasa nyeri, ketiga ibu bisa meminta
bantuan suami untuk melakukan pijatan pada daerah yang terasa nyeri
Untuk mengatasi hal tersebut, bidan menjelaskan cara untuk
mengurangi nyeri pada pinggang dan punggung bagian bawah antara lain
menggunakan obat-obat, kompres hangat, berikan pijatan pada bagian yang
terasa nyeri. Obat penghilang rasa nyeri yang aman digunakan oleh ibu hamil
adalah parasetamol karena obat ini masuk ke dalam kategori B (studi pada
sistem reproduksi binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko
terhadap janin, tetapi studi terkontrol terhadap wanita hamil belum pernah
dilakukan). Kompres hangat adalah sebuah metode menggunakan panas untuk
menekan daerah nyeri untuk menimbulkan efek fisiologis. Kompres hangat
merupakan tindakan kompres dengan air hangat bersuhu 37-40°C ke
permukaan tubuh. Kompres hangat dapat dilakukan menggunakan handuk
yang dicelupkan ke air hangat lalu diperas ataupun dengan botol yang diisi air
hangat. Hal ini bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri dan mencegah
terjadinya spasme otot sehingga memberikan rasa nyaman pada ibu hamil
trimester III (Andreine, 2016).
Penelitian Amalia, Erika, & Dewi (2020) menunjukkan bahwa nilai
rata-rata intensitas nyeri punggung pre test pada kelompok eksperimen adalah
4,53 dengan SD 0,64 dan rata-rata post test setelah mendapatkan kompres
hangat yaitu 3,07 dengan SD 0,594, selisih nilai setelah perlakukan adalah
1,46. Sehingga dapat dilihat pada kelompok eksperimen ada pengaruh yang
signifikan terhadap penurunan nyeri punggung dengan p value = 0,000 > α
(0,05). Rata-rata intensitas nyeri punggung pre test pada kelompok kontrol
adalah 4,40 dengan SD 0,828 dan post test pada kelompok kontrol yaitu 4,07
dengan SD 0,799, dengan nilai p-value 0,096 > α (0,05) menunjukkan tidak
ada penurunan nyeri punggung yang signifikan pada kelompok kontrol. Hasil
analisis uji t-independent menunjukkan bahwa ada perbedaan pengaruh yang
signifikan antara post test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
terhadap intensitas nyeri punggung pada ibu hamil. Hasil penelitian
menunjukkan skor perbedaan nilai rata-rata sebelum dan sesudah perlakuan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan p-value 0,001 < α 0,05
hal ini berarti kelompok eksperimen lebih besar pengaruhnya terhadap
intensitas nyeri punggung dari pada kelompok kontrol. Selain kompres hangat
pijatan suami juga berpengaruh terhadap pengurangan ketidaknyamanan yang
terjadi pada ibu hamil.
Pada saat dilakukan kunjungan ulang oleh bidan, ibu mengatakan
bahwa nyeri pinggang dan punggung berkurang setelah diberikan kompres
hangat dan pijatan.
d. Menjelaskan kepada ibu bahwa tidak ada efek samping bila ibu melakukan
kombinasi dari semua teknik yang disebutkan tadi. Ibu bisa melakukan
kompres hangat ditambah dengan pemijatan untuk mengurangi nyeri yang ibu
rasakan. Perlu perhatian khusus untuk teknik pemijatan bahwa ibu hamil
boleh dilakukan pemijatan di area lengan, pinggang, punggung, kaki, tetapi
hindari pemijatan bagian perut dan telapak kaki karena di bagian telapak kaki
banyak titik refleksi yang apabila salah penekanan akan berdampak terhadap
ibu dan janin (dapat membuat kontraksi dan mempercepat proses persalinan).
e. Memberikan terapi kalk dan Fe dengan dosis 1x perhari serta menganjurkan
ibu untuk mengonsumsinya secara rutin setiap hari. Memberitahu ibu untuk
menghindari konsumsi Fe dengan menggunakan susu atau air teh karena akan
menghambat penyerapan zat besinya, tetapi gunakan air putih atau sebaiknya
dengan air jeruk agar penyerapannya lebih maksimal.
f. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi pada
tanggal 9 Maret 2021 atau bila ada keluhan
g. Mengajari ibu cara melakukan perawatan payudara selama hamil. Ibu
sebaiknya menggunakan bra yang nyaman, menyokong payudara dan hindari
bra dengan kawat.
Perawatan payudara merupakan salah satu bagian penting yang harus
diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui nantinya, hal ini dikarenakan
payudara merupakan organ esensial penghasil ASI yaitu makanan pokok bayi
baru lahir sehingga perawatannya harus dilakukan sedini mungkin. Hasil
anlisis lanjutan pada penelitian yang berjudul Hubungan Pengetahuan Ibu
Hamil dengan Pelaksanaan Perawatan Payudara menyimpulkan bahwa ada
hubungan yang antara pengetahuan ibu hamil dengan pelaksanaan perawatan
payudara (p value 0,038) (Indrasari, 2016). Ibu hamil yang melakukan
perawatan payudara berpengaruh signifikan terhadap peningkatan produksi
ASI, hal ini berdasar pada penelitian yang berjudul Pengaruh Perawatan
Payudara Pada Ibu Hamil Terhadap Peningkatan Produksi Asi Di Wilayah
Kerja Puskesmas Kota Kecamatan Kota Ternate Tengah Tahun 2016 (Alhadar
& Umaternate, 2017).
DAFTAR PUSTAKA
Alhadar, F., & Umaternate, I. (2017). Pengaruh Perawatan Payudara Pada Ibu Hamil
Terhadap Peningkatan Produksi Asi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota
Kecamatan Kota Ternate Tengah Tahun 2016. Jurnal Riset Kesehatan, 6(1), 7.
https://doi.org/10.31983/jrk.v6i1.2839
Gantini, D., & Pertiwi, S. (2019). Pengaruh Konseling Faktor Risiko Kehamilan
Terhadap Kemampuan Deteksi Dini dan Persiapan Persalinan di Kabupaten
Tasikmalaya.
Mafikasari, A., & Kartikasari. (2015). Posisi Tidur dengan Kejadian Back Pain
(Nyeri Punggung) pada Ibu Hamil Trimester III. Jurnal STIKES Muhla, 7(2).
Ocviyanti, D., & Dorothea, M. (2018). Masalah dan Tata Laksana Obesitas dalam
Kehamilan.
Puspita, I. M. (2019). Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh (Imt) Ibu Prahamil Dan
Kenaikan Berat Badan Selama Kehamilan Dengan Berat Badan Lahir Bayi Di
Rsud Dr. M. Soewandhie Surabaya. Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM.
Mataram, 4(2), 32. https://doi.org/10.31764/mj.v4i2.946
Rasyid, P. S., & Igirisa, Y. (2019). Health Notions , Volume 3 Number 4 ( April 2019
) The Effect of Birthball Training on Back Pain in Third Trimester Pregnant
Women in Kabila Community Health Center. Humanistic Network for Science
and Technology Health Notions, 3(4), 173–177.
Robson, E. S., & Jason Waugh. (2012). Patologi pada Kehamilan. EGC Penerbit
Buku Kedokteran.
Ronald. (2011). Pedoman dan Perawatan Kehamilan yang Sehat dan Menyenangkan.
Nuansa Aulia.