Oleh:
MF. Sri Lestari Suharneni
P1337424820198
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga Berencana (KB) merupakan satu program pemerintah yang
dirancang untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk.
Program keluarga berencana oleh pemerintah adalah agar keluarga sebagai
unit kecil kehidupan bangsa diharapakan menerima Norma Keluarga Kecil
Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang berorientasi pada pertumbahan yang
seimbang. Dalam pengertian keluarga berencana secara umum ialah, dapat
diuraikan bahwa keluarga berencana suatu usaha yang mengatur banyak
jumlah kelahiran sedemikian rupa sehingga bagi ibu maupun bayinya dan bagi
ayah serta keluarganya atau masyarakat yang bersangkutan tidak akan
menimbulkan kerugian sebagaia akibat langgsung dari kelahiran tersebut.
Atau meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan
NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar
terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran
sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk. Dalam pengertian
sempitnya keluarga berencana dalam kehidupan sehari hari berkisar pada
pencegahan konsepsi atau pencegahan terjadinya pembuahan mencegah
pertemuan antara sel mani (spermatozoa) dari pria dan sel telur (ovum) dari
wanita sekitar persetubuhan (Irianto, 2014).
Perkembangan keluarga berencana di Indonesia di pengaruhi oleh
berbagai faktor yang dibagi manjadi dua, yaitu faktor penghambat dan faktor
pendukung. Faktor yang menghambat penyebarluaskan program keluarga
berencana di Indonesia antara lain budaya, agama, tingkat pengetahuan
masyarakat dan wawasan kebangsaan. Faktor pendukung penyebarluaskan
program keluarga berencana, antara lain adanya komitmen politis, dukungan
pemerintah, dukungan tokoh agama atau tokot masyarakat dan dukungan
masyarakat terkait masalah kependudukan (Lucky, 2014). Metode kontrasepsi
bekerja juga dapat di golongkan berdasarkan cara kerjanya yaitu metode
barrier (penghalang), contohnya kondom yang menghalang sperma: metode
hormonal seperti konsumsi pil dan metode kontrasepsi alami yang tidak
menggunakan alat-alat bantu maupun hormonal, namun berdasarkan fisiologis
seorang wanita dengan tujuan untuk mencegah fertilisasi (pembunuh). Faktor
yang memengaruhi pemilihan kontrasepsi adalah efektivitas, keamanan,
frekuensi pemakaian, efek samping, serta kemauan dan kemampuan untuk
melakukan kontrasepsi secara teratur dan benar. Selain hal tersebut,
pertimbangan kontrasepsi juga didasarkan atas biaya serta peran dari agama
dan kultur budaya mengenai kontrasepsi tersebut, faktor lainnya adalah
frekuensi melakukan hunungan seksual (Sulistyawati, 2015).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Akseptor KB IUD di Puskesmas
Paduraksa Kabupaten Pemalang dengan Pendekatan Manajemen
Kebidanan.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian data subjektif pada Akseptor KB IUD di
Puskesmas Paduraksa
b. Melakukan pengkajian data objektif pada Akseptor KB IUD di
Puskesmas Paduraksa
c. Menentukan assesment pada Akseptor KB IUD di Puskesmas
Paduraksa
d. Menyusun penatalaksanaan pada Akseptor KB IUD di Puskesmas
Paduraksa
C. Manfaat
1. Bagi Ibu
Dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang macam KB serrta efek
sampingnya
2. Bagi Bidan
Dapat dijadikan sebagai acuan dalam meningkatkan mutu pelayanan
kebidanan dan dapat memberikan pelayanan kebidanan sesuai dengan
yang dibutuhkan.
3. Bagi Institusi Kesehatan
Dapat menjadi salah satu gambaran pelayanan di fasilitas kesehatan agar
dapat memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan sesuai standar.
4. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat digunakan sebagai sumber pustaka bagi mahasiswa dalam
meningkatkan proses pembelajaran.
BAB II
TINJAUAN TEORI
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
A. DATA SUBYEKTIF
1. Alasan Datang :
Ibu mengatakan ingin pasang IUD
2. Keluhan Utama :
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
3. Riwayat Kesehatan :
Sekarang : ibu mengatakan tidak pernah atau tidak sedang menderita
penyakit menurun seperti (DM, Asma, Hepatitis) dan penyakit menular
seperti (TBC, Hepatitis, HIV/AIDS)
Keluarga : ibu mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang meniliki
riwayat penyakit menurun seperti (DM, Asma, Hepatitis) dan penyakit
menular seperti (TBC, Hepatitis, HIV/AIDS)
4. Riwayat Haid
Menarche : 13 tahun Nyeri Haid : Mengalami
Siklus : 30 Hari Lama : 7 hari
Warna darah : Merah
Banyaknya : Hari ke 1-2, ganti pembalut 3x sehari (penuh),
Hari ke 3-5, ganti pembalut 3x sehari (1/2 penuh),
Hari ke 6-7, ganti pembalut 2x sehari (bercak).
HPHT : 11-4-2021
5. Riwayat Perkawinan
Status perkawinan : menikah; umur waktu menikah : 22 tahun; ibu
mengatakan ini pernikahan yang pertama kali, sah; lama menikah 2 tahun,
hubungan dengan suami baik.
6. Riwayat KB
Ibu belm pernah KB sebelumnya
7 Riwayat kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu
Anak pertama jenis kelamin perempuan, berat lahir 3000 gram, lahir
spontan dengan bidan, masa nifas normal, bayi diberi ASI eksklusif,
keadaan anak sekarang : baik, sehat, umur 2 bulan.
8 Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari :
a. Pola Nutrisi :
1) Makan : Makan 3 kali sehari; porsi sedang, jenisnya nasi, lauk,
sayur; pantangan tidak ada.
2) Minum : 8 gelas sehari, jenisnya air putih
b. Pola Eliminasi :
1) BAB : 1 x sehari, warna kuning kecoklatan, konsistensi lembek
2) BAK : 5 – 6 kali sehari, warna kuning jernih
c. Pola Istirahat dan Tidur :
1) Tidur malam : 6 – 7 jam sehari
2) Tidur siang : saat anak tertidur
d. Pola Higiene
1) Mandi : 2 x sehari
2) Keramas : 2 – 3 kali sehari
3) Gosok gigi : 2 x sehari
4) Ganti pakaian : 2 x sehari, ganti pakaian dalam 2 – 3 kali
sehari
5) Kebiasaan menggunakan alas kaki : ibu menggunakan alas kaki
e. Pola Hidup Sehat :
1) Merokok : Tidak
2) Konsumsi obat terlarang : Tidak
3) Memiliki peliharaan : Tidak
4) Konsumsi jamu : Tidak
f. Psiko, sosial, spiritual
1) Mekanisme koping : bercerita pada suami
2) Serumah dengan : suami dan anak
3) Hubungan dengan suam : baik
4) Kepercayaan dengan tenaga kesehatan : Ibu dapat menerima
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan wanita
maupun pria.
9 Tingkat pengetahuan
Ibu mengatakan telah mengetahui pengggunaan KB Implant, IUD dan KB
suntik 3 bulan
B. DATA OBYEKTIF
1. PEMERIKSAAN FISIK
a. Pemeriksaan umum :
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : composmentis BB : 56 kg
Nadi : 84x/menit Tensi : 120/80 mmhg
TB : 155 cm Suhu : 36,5 0C
RR : 20 x/menit
b. Status present :
Kepala : Simetris, tidak ada oedem, rambut bersih, tidak ada
Luka
Muka : Tidak oedim, tidak ada jerawat dan tidak ada
hiperpigmentasi
Mata : Simetris, skelra putih, konjungtiva anemis
Hidung : Tidak ada sekret, bersih tidak terdapat polip
Mulut : Bersih, tidak terdapat karies gigi
Telinga : Bersih tidak terdapat serumen
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tiroid,
tidak ada bendungan vena jugularis
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada : Simetris, tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada massa
abnormal
Perut : Tidak terdapat massa abnornal, tidak ada nyeri tekan
Lipat paha : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Vulva : Tidak ada pembesaran kelenjar bartholini maupun
skene
Ekstremitas : Atas : tidak ada oedema, tidak ada luka
Bawah : tidak ada oedema, tidak ada varises
c. Status Obstetrik
Muka : Tidak ada oedema, pucat
Mammae : Simetris, tidak ada massa abnormal, tidak ada nyeri
Tekan, ASI Keluar lancar
Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi
Vulva : Tidak varises, tidak oedema, ada pengeluaran
pervaginam berupa darah menstruasi
d. Pemeriksaan Penunjang :
Dilakukan PP Test dengan hasil negative
C. ANALISA :
Ny. A P1A0 umur 24 tahun Calon Akseptor Baru KB IUD
D. PENATALAKSANAAN :
Tanggal : 19 April 2021, jam 10.10 WIB
1. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa Ibu dalam keadaan baik dan sehat dan
tidak ada kontraindikasi pemasangan KB IUD
Hasil : Ibu mengerti dan senang dengan hasil pemeriksaan.
2. Memberitahukan ibu tentang Efektifitas dan efek samping Metode
Kontrasepsi IUD yaitu Sangat efektif. Tingkat keefektifannya 0,6 – 0,8
kehamilan/100 perempuan artinya dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam
125 – 170 kehamilan). Efek sampingnya diantaranya yaitu Perubahan siklus
haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan),
Haid lebih lama dan banyak, Perdarahan (spotting) di antara menstruasi, Saat
haid lebih sakit.
Hasil : ibu mengerti dan mampu mengulang kembali salah satu yang telah
dijelaskan.
3. Membuat informed concent dengan ibu sebagai lembar persetujuan
Hasil : ibu bersedia menandatangani informed concent
4. Mempersiapkan alat dan bahan
Hasil : alat dan bahan telah disiapkan
5. Melakukan Pemeriksaan dengan Spekulum
a. Dengan sikap atau letak wanita yang sama seperti pada pemeriksaan
panggul dengan dua jari tangan pisahkanlah dan masukkan jari telunjuk
kanan yangm memakai sarung tangan ke dalam vagina.
b. Memeilih speculum yang sesuai ukurannya. Dengan tangan kiri
memasukkan speculum yang masih tertutup ke dalam vagina di atas dua
jari tangan kanan.
c. Speculum serupa paruh bebek harus dimasukkan dengan bilahnya sejajar
labia dengaan dinding sisi muara vagina. Segera sesudah ujung bilah
speculum masuk dalam vagina, speculum diputar 90o sehingga bilahnya
sejajar dengan dinding muka dan belakang vagina.
d. Mendorong secraa pelan-pelan speculum yang masih tertutup itu sampai
seluruhnya masuk ke dalam vagina dan sedikit kearah belakang.
e. Membuka speculum kemudian memeriksa serviks
Hasil : serviks Ny. A dalam keadaan normal yaitu halus dan berwarna
merah jambu dilapisi oleh lender yang jernih atau putih sehingga bisa
dilakukan pemasangan IUD
f . Melakukan Pemasangan IUD
1) Melakukan Tindakan asepsis dan antisepsis genetaalia.
2) Presentasi portio dengan speculum dan dibantu dengan tenakulum
3) Melakukan Tindakan asepsis dan antisepsis portio
4) Memasukkan inserter yang sudah terisi IUD ke kanalis servikalis dan
kavum uteri dengan arah yang sesuai sampai batas leher insertor.
5) Mendorong plunger dengan hati-hati sampai habis.
6) Sebelum inserter dikeluarkan terlebih dahulu plunger dilepaskan agar
IUD tidak tertarik lagi.
7) Memotong benang sekitar 2-3 cm
Hasil : IUD telah terpasang pada Ny. A
6. Memberitahukan kepada ibu bahwa ibu dapat berhubungan suami istri setelah
1 minggu pemasangan
Hasil : ibu bersedia melakukan hubungan suami istri setelah 1 minggu
pemasangan
7. Menganjurkan klien untuk melakukan kunjungan ulang setelah pemasangan
yaitu 3 hari atau jika ada keluhan
Hasil : ibu bersedia melakukan kunjungan ulang
8. Melakukan pendokumentasian
Hasil : telah dilakukan pendokumentasian
Pemalang,
NIP.197906092019042001
Mengetahui,
Pembimbing Institusi
NIP.197410272007012005
Puskesmas Paduraksa NO.RM
Nama Pasien: Ny. A
Nama Bidan: MF. Sri Lestari S
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal/jam CATATAN PERKEMBANGAN (SOAP) Nama dan
Paraf
23 April 2021 1. Subyektif
10.00 WIB Ibu mengatakan pendarahan haid setelah pemasangan
telah berhenti dan ibu ingin melakukan kontrol sesuai
jadwal yang telah ditentukan
2. Obyektif
KU baik, ibu sudah terpasang implant di lengan sebelah
kiri.
TD : 120/70
Nadi : 86x/m
Suhu : 36,70C
RR : 22x/m
b. Status Present : dalam batas normal, tidak ada
kelaian
c. Pemeriksaan penunjang :
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
Analisa
Ny A P1A0 Umur 24 tahun dengan akseptor baru KB
IUD
Perencanaan
1) Memberitahukan hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam
keadaan normal yaitu TD 120/70 mmHg; Nadi : 86
x/menit; Suhu : 36,7ºC; Rr : 22 x/menit
Hasil : Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2) Menganjurkan ibu untuk tidak mengangkat beban
berat
Hasil : Ibu mengerti dengan anjuran bidan.
3) Melakukan pemeriksan menggunakan speculum
Hasil : IUD terpasang dengan baik dan benang
terlihat jelas
4) Memberitahu ibu KB IUD ini efektif selama 10 tahun
dan anjurkan ibu untuk datang pada tahun 2031 untuk
melepasnya.
Hasil : Ibu sudah mengetahui jika KB IUD ini efektif
selama 10 tahun dan bersedia datang tahun 2031
untuk melepasnya.
Puskesmas Paduraksa NO.RM
Nama Pasien: Ny. A
Nama Bidan: MF. Sri Lestari S
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal/jam CATATAN PERKEMBANGAN (SOAP) Nama dan
Paraf
26 April 2021 1. Subyektif
10.00 WIB Ibu mengatakan sudah tidak ada keluhan
2. Obyektif
KU baik, ibu sudah terpasang implant di lengan sebelah
kiri.
TD : 100/80
Nadi : 80x/m
Suhu : 36,30C
RR : 20x/m
d. Status Present : dalam batas normal, tidak ada
kelaian
e. Pemeriksaan penunjang :
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
Analisa
Ny A P1A0 Umur 24 tahun dengan akseptor baru KB
IUD
Perencanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam
keadaan normal yaitu TD 100/80 mmHg; Nadi : 80
x/menit; Suhu : 36,3ºC; Rr : 20 x/menit
Hasil : Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2. Melakukan pemeriksan menggunakan speculum
Hasil : IUD terpasang dengan baik dan benang terlihat
jelas
3. Menganjurkan ibu untuk tidak mengangkat beban
berat
Hasil : Ibu mengerti dengan anjuran bidan.
4. Menganjurkan ibu untuk memperhatikan personal
hygiene nya
Hasil : ibu bersedia untuk menjaga personal hygiene
nya
5. Memberitahu ibu KB IUD ini efektif selama 10 tahun
dan anjurkan ibu untuk datang pada tahun 2031 untuk
melepasnya.
Hasil : Ibu sudah mengetahui jika KB IUD ini efektif
selama 10 tahun dan bersedia datang tahun 2031
untuk melepasnya.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang didapat studi kasus dan pembahasan pada asuhan
kebidanan ibu hamil Ny.A di Puskesmas Dukuh yang dilakukan melalui
pendekatan manajemen kebidanan dengan menggunakan metode SOAP, maka
penulis mengambil kesimpula sebagai berikut:
1. Data Subyektif
Data Subyektif pada Ny.A didapatkan bahwa: Ny.A akan melakkan
pemasangan KB IUD
2. Data Obyektif
Data obyektif didapatkan data Ny.A dalam batas normal
3. Analisa
Analisa diagnosa pada kasus ini adalah Ny.A usia 24 tahun P1A0 Akseptor
KB IUD
4. Penatalaksanaan
Asuhan pada Ny.A yaitu dengan memberikan konseling tentang efektivitas,
efek samping dan kunjungan ulang.
B. Saran
Setelah dilakukan asuhan kebidanan ibu hamil fisiologi pada Ny.A penulis
memberikan beberapa saran untuk meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan
pada Akseptor KB IUD fisiologis:
1. Bagi Ibu
Melakukan kontrol apabila ada keluhan atau adanya efek samping dari
penggunaan IUD
2. Bagi Bidan
Mendokumentasikan asuhan yang telah diberikan secara lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, dkk. 2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Hartanto, Hanafi, dr. 2013. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan.