Oleh :
RAUSAH S.ST
2082B0138
Kediri ,
Mahasiswa
TTD
Rausah
MENGETAHUI
PENDAHULUAN
Kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir merupakan suatu keadaan yang
fisiologis namun dalam prosesnya terdapat kemungkinan suatu keadaan yang dapat
mengancam jiwa ibu dan bayi bahkan dapat 2 menyebabkan masalah atau komplikasi
dan dapat menyebabkan kematian. Apabila dalam kehamilan, persalinan, saat bayi baru
lahir, masa nifas hingga keputusan untuk menggunakan alat kontrasepsi tidak diberikan
asuhan secara komprehensif, maka akan terjadi komplikasi pada ibu dan bayinya yang
akan berdampak terhadap AKI dan AKB. Angka kematian maternal dan perinatal
merupakan indicator keberhasilan pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan kebidanan
dan perinatal. Sampai saat ini angka kematian maternal di Indonesia semakin menurun.
AKI Kalimantan Tengah masih mengikuti angka nasional yaitu hasil Survei Demografi
Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup
kemudian meningkat lagi angka kematian ibu (yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, dan nifas) sebesar 359 per100.000 kelahiran hidup berdaarkan Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012. Kemudian hasil SUPAS 2015
AKI mengalami penurunan menjadi 305 per 100.000kelahiran hidup. Jumlah kasus
kematian ibu maternal yang dilaporkan di Provinsi Kalimantan Tengah pada Tahun 2016
sebanyak 74 kasus lebih sedikit dari jumlah kasus kematian ibu tahun 2015 sebanyak 80
kasus. Dikabupaten kotawaringin barat pada tahun 2020, jumlah kematian ibu saat
bersalin berjumlah 3 orang pada saat hamil 1 orang, pada saat bersalin 1 orang dan pada
saat nifas berjumlah 1 orang, jika kematian itu dipilah berdasar kelompok umur maka
kematian ibu usia 20-30 tahun 2 orang, kematian ibu usia >35 tahun 1 orang. Dengan
demikian dikabupaten kotawaringin barat pada tahun 2020 tercatat 3 kasus ibu maternal.
Sehingga AKI diKabupaten Kotawaringin Barat tahun2020 adalah 92 per 100.000
kelahiran hidup (dinas kesehatan kotawaringin barat tahun 2010 s.d juli 2020).
Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti proses pathologis yang
mengancam keadaan ibu dan janin sehingga para petugas kesehatan khususnya bidan
harus dapat mengenali perubahan yang mungkin terjadi, sehingga jika terjadi kelainan
yang ada dapat dikenali lebih dini untuk menyiapkan fisik-fisik, mental ibu serta
menyelamatkan ibu dan janin dalam sehat dan normal setelah ibu melahirkan. Kehamilan
trimester ketiga merupakan periode pertumbuhan janin dalam rentang waktu 28-42
minggu. Dengan pemeriksaan antenatal care terpadu dapat ditemuka jika ada yang
menyertai hasilnya secara dini, sehingga dapat diperhitungkan dan disiapkan langkah-
langkah dalam pertolongan persalinanya. Janin dalam rahim dan ibunya merupakan satu
kesatuan yang saling mempengaruhi, sehingga kesehatan ibu yang optimal akan
meningkatkan kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan janin. Oleh karena itu ibu
hamil harus mendapatkan asuhan yang tepat karena pada trimester III banyak masalah
bahkan komplikasi yang dapat dialami ibu, dan ahrus dimonitor agar dapat mendeteksi
dini adanya kelainan dalam kehamilan supaya dapat dicegah
Berdasarkan data yang diambil dari Puskesmas Pandu Senjaya di desa pandu senjaya
kecamatan pangkalan lada kabupaten kotawaringin barat pada tahun 2020 terdapat 47,38
ibu hamil trimester III yang periksa di puskesmas pandu senjaya dan telah diberikan
konseling kehamilan seperti senam hamil, makan bergizi, perawatan payudara , selama
kehamilan serta dilakukan pemeriksaan kehamilan
1.Tujuan Umum
Dapat memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada perempuan “D” di
Wilayah Kerja Puskesmas pandu senjaya
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa dapat melakukan pengkajian data subyektif dan obyektif secara
komprehensif pada keluarga Tn.D di wilayah kerja puskesmas pandu senjaya
3. Manfaat
Diharapkan hasil laporan ini dapat digunakan sebagai bahan bagi perkembangan ilmu
kebidanan khususnya dalam pemberian asuhan kebidanan komunitas di wilayah kerja
masing-masing.