Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. W GII P10001, UK 32-34 MINGGU, T/H, HAMIL FISIOLOGIS DI BPS Ny. IRSYADATUS. S,Amd.

Keb SURABAYA

DISUSUN OLEH : BENI WINARSIH NIM. 06.300.71

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ARTHA BODHI ISWARA PRODI DIII KEBIDANAN SURABAYA 2008

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena dengan limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil di BPS IRSYADATUS Surabaya. Asuhan kebidanan pada ibu hamil ini tidak akan selesai tepat pada waktunya tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu. Untuk itu pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. dr. Harjono AFK, AKK selaku PLH Ketua STIKES ABI Surabaya 2. Lia Hartanti, SST selaku PJS Kepala Jurusan Prodi DIII Kebidanan STIKES ABI Surabaya. 3. Eny Widiyasari Amd.Keb selaku Pembimbing Akademik Program Study DIII Kebidanan STIKES ABI Surabaya. 4. Ny. Irsyadatus S. Amd.Keb selaku Pembimbing Praktek selama di BPS Irsyadatus Surabaya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan Asuhan Kebidanan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan penyusunan yang akan datang. Semoga Asuhan Kebidanan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Surabaya, Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul Lembar Pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi Bab I Pendahuluan ........................................................................................... 1.1. Latar Belakang............................................................................... 1.2. Tujuan Penulisan .......................................................................... 1.2.1.............................................................Tujuan umum 1.2.2...........................................................Tujuan khusus Bab II Tinjauan Kasus........................................................................................ 2.1. Pengertian Kehamilan ................................................................... 2.2. Proses Kehamilan (Fisiologis Kehamilan).................................... 2.3. Tanda dan Gejala Kehamilan ........................................................ 2.4. Pemeriksaan Kehamilan ............................................................... 2.5. Diagnosa Banding Kehamilan ...................................................... 2.6. Hal-Hal Yang Penting Diperhatikan Dalam Kehamilan .............. 2.7. Perubahan Fisiologis Pada Saat Kehamilan ................................. Bab III Tinjauan Kasus........................................................................................ 3.1. Pengkajian Data............................................................................. 3.1.1............................................................Data subyektif 3.1.2............................................................Data obyektif 3.2. Diagnosa ....................................................................................... 3.3. Masalah Potensial ......................................................................... 3.4. Identifikasi Kebutuhan Segera ...................................................... 3.5. Intervensi / Planning...................................................................... 3.6. Implementasi ................................................................................. 3.7. Evaluasi .........................................................................................

Bab IV Penutup ................................................................................................... 4.1. Kesimpulan ................................................................................... 4.2. Saran ............................................................................................. Daftar Pustaka ......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kehamilan adalah suatu proses fisiologis. Untuk itu perlu dilakukan suatu pemeriksaan untuk mengetahui tanda dan gejala kehamilan. Kehamilan dikatakan fisiologis apabila selama kehamilan tidak menyebabkan terjadinya kematian maupun kesakitan pada ibu dan janin yang dikandungnya. Perkembangan dunia internasional sangat ditujukan dalam pembangunan kesehatan untuk meningkatkan kualitas SDM serta angka kesakitan dan angka kematian pada wanita hamil dan bersalin harus dimulai sejak dini. Oleh karena itu kehamilan yang sehat sangat mempengaruhi potensi dari penerus keturunan dikemudian hari. Sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan harapan kita untuk dapat melakukan perhatian tentang pendidikan kesehatan terhadap klien yang merupakan indikator yang dapat digunakan untuk menilai pencapaian hasil. Pelayanan / Asuhan Antenatal merupakan cara penting untuk memonitor serta mendeteksi dini adanya kelainan dalam kehamilan agar nantinya dapat dicegah dan dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi. (Sarwono Prawirohardjo) 1.2. Tujuan Penulisan 1.2.1. Tujuan Umum Dalam penulisan dan penyusunan asuhan kebidanan ini diharapkan mahasiswa dapat melakukan asuhan kebidanan pada klien dengan ibu hamil fisiologis. 1.2.2. Tujuan Khusus - Mahasiswa diharapkan mampu melakukan pengkajiand ata pada klien dengan hamil fisiologis.

- Mahasiswa diharapkan mampu melakukan analisa data pada klien dengan hamil fisiologis. - Mahasiswa diharapkan mampu melakukan identifikasi masalah dengan diagnosa potensial pada klien. - Mahasiswa diharapkan mampu melakukan tindakan segera kepada klien dengan hamil fisiologis. - Mahasiswa diharapkan mampu merencanakan tindakan yang akan dilakukan pada klien dengan hamil fisiologis. - Mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan rencana tindakan yang sudah ditentukan pada klien dengan hamil fisiologis. - Mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan evaluasi atas tindakan yang akan dilakukan pada klien dengan hamil fisiologis.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Kehamilan - Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi (bertemunya sel telur dengan sperma) dan berakhir dengan permulaan persalinan. - Kehamilan (graviditas) dimulai dengan konsepsi (pembuahan) dan berakhir denagn permulaan persalinan. (Obstetri Fisiologi 1983 : 3). - Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine (dalam kandungan) dimulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. 2.2. Proses Kehamilan (Fisiologi Kehamilan) Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri : 2.2.1. Ovulasi pelepasan ovum Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem hormonal yang kompleks. Jumlah ogonium pada wanita : BBL : 750.000 Umur 6-15 tahun : 439.000 Umur 16 25 tahun Umur 26 35 tahun Umur 36 45 tahun Menopause 2.2.2. : 159.000 : 59.000 : 34.000

: Menghilang

Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum

Proses pembentukan spermatozoa merupakan proses yang kompleks. Spermatogonium berasal dari sel primitif tubulus Menjadi spermatosit pertama

Menjadi spermatosit kedua Menjadi spermatid Akhirnya spermatozoa Bentuk spermatozoa seperti cebong yang terdiri atas : Kepala : lajang sedikit gepeng yang mengandung inti Leher Ekor 2.2.3. : penghubung antara kepala dan ekor

: panjang sekitar 10 kali kepala, mengandung energi Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zygot

sehingga dapat bergerak. Pertemuan inti ovum dan inti spermatozoa disebut konsepsi atau fertilisasi dan membentuk zygot. Proses konsepsi berlangsung sebagai berikut : a. Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiata, yang mengandung persediaan nutrisi. b. Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafase ditengah sitoplasma yang disebut vitellus. c. Dalam perjalanan korona radiata makin berkurang pada zona pelusida. Nutrisi dialirkan divitellus, melalui saluran pada zona pelusida. d. Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba, karena ; Merupakan tempat yang paling luas Dindingnya penuh jonjot, tertutup sel yang mempunyai silia Ovum mempunyai waktu terlama dalam ampulla tuba. e. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam Spermatozoa ditumpahkan, masuk melalui kanalis servikalis dengan kekuatan sendiri Dalam cavum uteri terjadi proses kapasitasi, yaitu pelepasan sebagian dari Liproteinnya sehingga mampu mengadakan fertilisasi. Spermatozoa melanjutkan perjalanan menuju tuba.

Spermatozoa hidup selama tiga hari dalam genetalia interna. Spermatozoa akan mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi serta mengikis karena radiata dan zona pelusida dengan proses enzimatik : hialuronidase. Melalui stomata spermatozoa memasuki ovum. Setelah kepala spermatozoa masuk kedalam ovum, ekornya lepas dan tertinggal di luar. Kedua intiovum dan inti spermatozoa bertemu dengan membentu zygot. 2.2.4. Terjadi nidasi (implantasi) pada uterus Dengan masuknya inti spermatozoa kedalam sitoplasma Vitellus membangkitkan kembali pembelahan dalam inti ovum yang dalam keadaan metasase. Proses pemecahan dan pematangan mengikuti bentuk anafase dan telofase sehingga pronukleus-nya menjadi haploid. Pronukleus spermatozoa dalam keadaan haploid saling mendekati dengan inti ovum yang kini haploid dan bertemu dalam pasangan pembawa tanda dari pihak pria maupun wanita. 2.2.5. Pembentukan placenta Bagian desidua yang tidak dihancurkan membagi placenta menjadi sekitar 15 sampai 20 kotiledon maternal. Sedangkan dari sudut fetus, maka plasenta akan dibagi menjadi sekitar 200 kotiledor fetus. Setiap, kotiledon fetus terus bercabang dan mengambang ditengah aliran darah untuk menjalankan fungsinya memberikan nutrisi, pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim ibu. Darah ibu dan janin tidak berhubungan langsung dan dipisahkan oleh lapisan trofoblas, dinding pembuluh darah janin. Fungsinya dilakukan berdasarkan sistem osmotik dan enzimatis serta pinositosis. Situasi placenta demikian disebut sistem placenta hemokorial.

2.3. Tanda dan Gejala Kehamilan 2.3.1. Gejala kehamilan tidak pasti 1. Amenore (tidak mendapat haid) 2. Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering terjadi pagi hari pada bulan-bulan pertama kehamilan disebut morning sickness. 3. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu) 4. Konstipasi / obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik usus oleh hormon steroid 5. Sering kencing 6. Pusing, pingsan dan mudah muntah Pingsan sering ditemukan bila berada ditempat ramai pada bulanbulan pertama kehamilan, lalu hilang setelah kehamilan 18 minggu. 7. Anoreksia (tidak ada nafsu makan) 2.3.2. Tanda kehamilan tidak pasti 1. Pigmentasi kulit, kira-kira 12 minggu atau lebih 2. Leukore, sekret serviks meningkat karena pegnaruh peningkatan hormon progesteron 3. Epalis (hypertrofi papila gingiva), sering terjadi pada TM I kehamilan 4. Perubahan payudara, payudara menjadi tegang dan membesar karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang merangsang daktuli dan alveoli payudara. Daerah areola menjadi lebih hitam kaerna deposit pigmen berlebihan. Terdapat colostrum bila kehamilan lebih dari 12 minggu. 5. Pembesaran abdoment, jelas terlihat setelah kehamilan 14 minggu. 6. Suhu basal meningkat terus antara 37,2 37,8 0C 7. Perubahan organ-organ dalam pelvix : a. Tanda chadwick : livid, terjadi kira-kira minggu ke-6 b. Tanda hegar : segmen bawah rahim lembek pada perabaan c. Tanda piscasexk : uterus membesar kesalah satu jurusan

d. Tanda Braxton-Hiks : uterus berkontraksi bila dirangsang. Tanda ini khas untuk uterus pada masa kehamilan. 8. Tes kehamilan. Yang banyak dipakai pemeriksaan hormon korionik gonadotropin (hCG) dalam urine. Dasarnya reaksi antigen, antibody dengan hCG sebagai antigen 2.3.3. Tanda pasti kehamilan 1. Pada palpasi dirasakan janin (bagian-bagian janin) dan balotemen serta gerak janin 2. Pada auskultasi terdengar bunyi jantung janin (BJJ) 3. Dengan ultrasonography (USG) atau scanning dapat dilihat gambaran janin. 4. Pada pemeriksaan sinar X tampak kerangka janin. Tidak dilakukan lagi sekarang karena dampak radiasi terhadap janin. 2.4. Pemeriksaan Kehamilan Pemeriksaan kebidanan terbagi dalam : 2.4.1. Anamnesa, meliputi : a. Identitas diri dan keluarga b. Riwayat obstetrik yang lalu c. Riwayat penyakit yang pernah / sedang diderita oleh ibu dan keluarga d. Riwayat sosial ekonomi 2.4.2. Pemeriksaan, meliputi : a. Pemeriksaan umum b. Pemeriksaan luar (inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi) c. Pemeriksaan dalam : Vaginal Toucher (VT) Recktal Toucher (RT)

d. Pemeriksaan rontgenologis e. Pemeriksaan laboratorium : darah, urine f. USG

2.4.3.

Diagnosa atau ikhtiar pemeriksaan :

a. Hamil atau tidak b. Primi atau multigravida c. Usia kehamilan d. Anak hidup atau mati e. Anak tunggal atau anak kembar f. Letak / posisi janin g. Anak intra uterine atau extrauterine h. Keadaan jalan lahir i. Keadaan klien 2.4.4. Prognosa (Ramalan) a. Setelah pemeriksaan selesai maka dasar pemeriksaan kita adalah harus membuat prognosa atau tafsiran persalinan artinya berusaha meramalkan apakah persalinan akan berjalan dengan biasa atau sulit dan berbahaya. b. Ramalan perlu untuk menentukan apakah penderita harus bersalin di RSUP (Rumah Sakit Umum Persalinan), RSU, atau di rumah saja, apakah proses persalinan harus dipimpin oleh dokter ahli atau oleh seorang bidan saja yang harus disediakan supaya persalinan dapat berlangsung dengan selamat bagi ibu dan janin. 2.4.5. Theraphy (pengobatan) Tujuan therapy pada kehamilan antara lain : a. Untuk mencapai taraf kehidupan yang setinggi-tingginya dalam kehamilan, sampai dengan menjelang persalinan. b. Ibu harus diberi nasehat-nasehat mengenai cara-cara kehidupan selama hamil. Berapa kali harus memeriksakan kehamilannya atau apa yang harus disediakan bila bersalin di rumah.

2.5. Diagnosis Banding Kehamilan Suatu kehamilan kadang harus dibedakan dengan keadaan atau penyakit dalam pemeriksaan yang meragukan : 1. Pseudosiesis (wanita yang sangat menginginkan kehamilan penyebab gejala-gejala seperti hamil) 2. Sistoma ovari 3. Mioma uteri 4. Vsica urinaria dengan retensi urine 5. Menopause 2.6. Hal-hal Yang Penting Diperhatikan Dalam Kehamilan 1. Berat badan dan tinggi badan ibu Pada pemeriksaan kehamilan pertama perhatikan apakah berat badan ibu sesuai dengan tinggi badan ibu dan usia kehamilan. Bila berat badan ibu kurang atau lebih car dan atasi penyebabnya. Pada pemeriksaan selanjutnya perhatikan peningkatan berat badan ibu. Penambahan berat badan ibu hamil 0,5 kg perminggu atau 9 kg 11 kg selama kehamilan. Bila ibu memiliki tinggi badan kurang dari 140 cm, curigai adanya disproporsi sefalopelvik. 2. Tekanan darah Apabila kenaikan tekanan darah sistolik > 30 mmHg atau mencapai > 140 mmHg atau kenaikan tekanan darah diastolik lebih dari 15 mmHg atau mencapai > 90 mmHg, curigai adanya preeklamsia, eklamsia atau hipertensi dalam kehamilan. 3. Tinggi fundus uteri Tinggi fundus uteri meningkat sesuai usia kehamilan. Peningkatan tinggi fundus uteri terutama pada trimester ketiga kehamilan. 4. Bunyi jantung janin (BJJ) Dalam keadaan yang normal frekuensi BJJ berkisar antara 120-160 x/menit. Berdasarkan partograf WHO, denyut kurang dari 120 detik/menit (bradicardi) atau lebih dari 160 detik/menit (takicardi) saat

ibu sedang tidak HIS menunjukkan gawat janin. Bila tidak ditemukan BJJ pada daerah punggung janin, curigai adanya kematian janin (IUFD), mola hidatidosa, atau pertumbuhan janin terhambat. Ditemukannya dua bunyi jantung ditempat yang berbeda dengan perbedaan frekuensi paling sedikit 10 detak/menit merupakan diagnosis pasti kehamilan ganda (gamelli). 5. Odema Odema tungkai bawah pada trimester terakhir dapat merupakan hal yang fisiologis. Namun bila disertai odema ditubuh bagian atas seperti muka dan lengan, terutama bila diikuti peningkatan tekanan darah, curigai adanya preeklamsia. 6. Besar dan letak janin Ukuran uterus yang tidak sesuai dengan usia kehamilan (lebih kecil) dapat disebabkan oleh terhambatnya pertumbuhan janin atau kematian janin intra uterine. Sedangkan bila lebih besar curigai adanya makrosomia, kehamilan mola, atau gamelli. Setelah kehamilan 34 minggu, letak janin yang normal adalah memanjang dengan letak kepala di bawah. Kelainan yang dapat terjadi adalah letak lintang, letak oblia atau letak sungsang (presentasi bokong). 7. Perdarahan Perdarahan pada trimester pertama dapat merupakan hal yang fisiologis yaitu tanda hartman, perdarahan pervaginam akibat nidasi blastosis ke endometrium yang menyebabkan perlukaan. Perdarahan berlangsung sebentar, sedikit dan tidak membahayakan kehamilan. Perdarah TM1 dapat merupakan hal patologis yaitu abortus, kehamilan ektropik, atau mola hidatidosa. Setelah kehamilan 22 minggu, perdarahan yang terjadi disebut perdarah antepartum, banyak disebabkan plasenta previa dan solusio placenta.

2.7. Perubahan Fisiologis Pada Kehamilan Dengan terjadinya kehamilan maka seluruh sistem genetalia wanita mengalami perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim. Plasenta dalam perkembangannya mengeluarkan hormon somatomamotropin, estrogen, dan progesteron yang menyebabkan perubahan pada : 1. Rahim atau uterus Rahim yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gr akan mengalami hipertrophy dan hiperplasia sehingga menjadi seberat 1000 gr saat akhir kehamilan. Otot rahim mengalami hiperplasia dan hipertrophy menjadi lebih besar, lunak, dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan janin. a. Pada ukuran 16 minggu, kavum uteri sepenuhnya diisi oleh amnion. Tingginya rahim setengah dari jarak simpisis dan pusat placenta sudah terbentuk sepenuhnya. b. Pada ukuran 20 minggu, fundus rahim terletak 2 jari dibawah pusat sedangkan pada ukuran 24 minggu tepat ditepi atas puast. c. Pada ukuran 28 minggu, TFU sekitar 3 jari diatas pusat atau sepertiga jarak antara pusat dan prosesus xifoideus. d. Pada ukuran 32 minggu TFU setengah jarak prosesus xifoideus dan pusat e. Pada ukuran 36 minggu TFU satu jari di bawah prosesus xifodeus kepala janin belum masuk PAP f. Pada ukuran 40 minggu TFU turun setinggi 3 jari dibawah prosesus xifoideus karena kepala janin sudah mulai masuk PAP 2. Vagina (liang senggama) Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan (tanda chadwicks)

3. Ovarium (indung telur) Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya placena yang sempurna pada ukuran 16 minggu. 4. Payudara Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon saat kehamilan, yaitu estrogen, progesteron, dan somatoma monotropin fungsi hormon mempersiapkan payudara untuk pemberian ASI : i. Estrogen berfungsi : * Menimbulkan hipertrofy sistem saluran payudara * Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam sehingga payudara tampak makin membesar * Tekanan serat saraf akibat penimbunan lemak cair dan garam menyebabkan rasa sakit pada payudara ii. Progesteron berfungsi : * Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi * Menambah jumlah sel asinus iii. Somatomammotropin berfungsi : * Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein, laktalbumin, dan laktoglobulin * Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara * Merangsang pengeluaran kolostrum pada kehamilan Penampakan payudara pada ibu hamil : Payudara menjadi lebih besar Areola payudara makin hiperpigmentasi Glandula montgomery makin tampak Puting susu makin menonjol

Setelah persalinan, hambatan prolaktin tidak ada sehingga pembuatan ASI dapat berlangsung 5. Sirkulasi darah ibu Peredaran darah ibu dipengaruhi beberapa faktor antara lain : Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin. Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retroplasenter. Pengaruh hormon estrogen dan progesteron makin meningkat. Akibat dari faktor tersebut dijumpai beberapa perubahan peredaran darah: 1. Volume darah meningkat 2. Sel darah makin meningkat jumlahnya untuk mengimbangi pertumbuhan janin 3. Sistem respirasi 4. Sistem pencernaan 5. Traktus urinarius 6. Perubahan pada kulit (hyperpigmentasi) 7. Metabolisme

BAB III TINJAUAN KASUS

3.1. Pengkajian Data 3.1.1 Data Subyektif Anamnesa tanggal 08 Juli 2008-12-14 1. Identitas Nama klien Umur Suku / bangsa Agama Pendidikan Pekerjaan: IRT Penghasilan Alamat :: Jl. Lontar Gg. Telaga Indah 2. Alasan Kunjungan Saat Ini / Keluhan Utama Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya. 3. Riwayat Kebidanan a. Riwayat Menstruasi Siklus Menstruasi Lama Warna Bau Flour Albus Hamil ke Suami ke : 28 hari : 7 8 hari : Merah : Anyir : ya, tidak gatal, tidak bau. :1 :1 Menarche HPHT TP : 12 th : 19 11 08 : 26 08 08 : Ny. W : 29 th : Jawa/Indonesia : Islam : Akademi Nama suami : Tn. W Umur : 30 th Indonesia Agama Pendidikan Pekerjaan Penghasilan : Islam : S1 : Wiraswasta : Suku / bangsa : Jawa/ Jam : 18.30 WIB

Rp. 1.300.000,Alamat rumah : Jl. Lontar Gg Telaga Indah

b. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu.

UK Jenis Persalinan Penolong Penyulit BB / PB Jenis Kelamin Meneteki KB

: 38 / 40 minggu : spontan : Bidan : tidak ada : 2700 gr / 48 cm : Perempuan, Hidup (2,5 tahun) : (+) 1 tahun : (+) suntik 2 tahun

c. Riwayat Kehamilan Ini / ANC / TT - Trimester I : Ibu mengatakan mual, muntah dan pusing pada awal kehamilannya dan nafsu makan berkurang. - Trimester II : Ibu mengatakan mulai merasakan gerakan bayinya pada usia kehamilan 4 bulan. - Trimester III :: 4. Riwayat Kesehatan a. Riwayat Penyakit yang sedang atau pernah diderita Ibu mengatakan tidak pernah mempunyai penyakit menular, menurun dan menahun seperti TBC, DM, Hipertensi, Asma, Jantung dan ibu mengatakan belum periksa lab tentang HIV/AIDS. b. Riwayat penyakit Keluarga / Keturunan Ibu mengatakan dalam keluarganya dan keluarga suaminya tidak ada yang mempunyai penyakit menular, menurun dan menahun seperti TBC, DM, Hipertensi, Asma, Jantung dan HIV/AIDS. c. Perilaku Kesehatan Ibu mengatakan bahwa ia tidak pernah merokok, minum-minuman beralkohol, narkoba, minum jamu selama kehamilan dan tidak memelihara hewan. 5. Riwayat Psikososial Ibu mengatakan kehamilannya diterima baik oleh suami dan keluarga.

6. Pola Kebiasaan Sehari-hari a. Pola Nutrisi 1 piring nasi, 3-4 potong lauk, sayur, kadang buah dan air putih + 8 9 gelas / hari. Selama hamil : ibu mengatakan makan 3 x sehari dengan porsi sedang 1 piring nasi, 3-4 potong lauk, sayur, kadang buah dan air putih + 8 9 gelas / hari dan 2 gelas susu. b. Pola Eliminasi konsistensi lunak, BAK + 6-7 x sehari. Selama hamil c. : ibu mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi lunak, dan BAK + 8-9 x sehari. Pola Aktivitas mengatakan setiap hari melakukan aktivitas rumah tangga seperti memasak, menyapu, mengepel dan mencuci. Selama hamil : ibu mengatakan masih melakukan aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga seperti memasak, menyapu, mengepel, dan mencuci. d. Pola Istirahat / Tidur malam hari + 7-8 jam setiap hari. Selama hamil e. : ibu mengatakan tidur siang + 1 jam dan tidur malam + 7-8 jam setiap hari. Personal Hygiene hari sekali, menggosok gigi 2x sehari dan mengganti celana dalam 2x sehari. Sebelum hamil : ibu mengatakan mandi 2x sehari, keramas 2 Sebelum hamil : ibu mengatakan tidur siang + 1 jam dan pada Sebelum hamil : ibu Sebelum hamil : ibu mengatakan BAB 1x sehari dengan Sebelum hamil : ibu mengatakan makan 3 x sehari dengan porsi

Selama hamil

: ibu mengatakan mandi 2 x sehari, keramas 2 hari sekali, menggosok gigi 2x sehari dan mengganti celana dalam 2x sehari.

f.

Pola Aktivitas Seksual + 2-3 x seminggu.

Sebelum hamil : ibu mengatakan melakukan hubungan seksual Selama hamil : ibu mengatakan melakukan hubungan seksual + 1-2x seminggu. 3.1.2 Data Subyektif 1. Pemeriksaan Umum a. Kesadaran : b. KU d. TTV TD : baik : Nadi RR : 80x / menit : 20x / menit composmentis

c. TB/BB : 162 cm / 62 kg : 120/80 mmHg

Suhu : 365 0C e. Lingkar lengan atas : 24 cm 2. Pemeriksaan Fisik a. Rambut b. Muka

: bersih, warna hitam, tidak ada ketombe.

Chloasma gravidarum : tidak ada chloasma gravidarum Conjungtiva : Sklera c. Mulut Stomatitis : tidak ada Gigi d. Leher Pembesaran kelenjar getah bening Pembesaran vena jugularis : tidak ada : tidak ada : bersih, tidak ada caries merah muda, tidak anemis

: putih, tidak ikterus

Struma e. Dada f. Payudara Bentuk : simetris Areola : hiperpigmentasi Puting susu : menonjol, tidak lecet : tidak ada pigmen cheast Tidak ada funnel cheast

: tidak ada

Keluaran : tidak ada / colostrum belum keluar Strie g. Perut Striae Linea : striae alba : linea vividae sesuai dengan usia kehamilan : tidak ada

Pembesaran : h. Vulva Warna Keluaran

Bekas luka : tidak ada bekas luka operasi : merah kecoklatan

Luka parut : tidak ada luka parut : (+) flour albus, tidak bau Varices : tidak ada Odema : tidak ada i. Anus Hemorroid : tidak ada Varices : tidak ada j. Ekstrimitas atas / bawah Varices : tidak ada Odema : tidak ada 3. Pemeriksaan khusus a. Palpasi Leopold I

TFU berada pada Px pusat (30 cm). Pada fundus ibu teraba bagian lunak, melebar, kurang melenting diperkirakan bokong janin. Leopold II Pada perut bagian kanan ibu teraba bagian yagn keras, datar memanjang seperti papan diperkirakan punggung janin. Leopold III Pada perut bagian bawah teraba keras, melenting, bulat diperkirakan kepala janin dan masih bisa digoyangkan (belum masuk P.A.P) Leopold IV Tidak dilakukan. b. Auskultasi Frekuensi : 12 12 12 teratur Cortonent : (+) 144 x / menit c. Perkusi Reflek patella : + d. TBJ (TFU 12) x 155 = (30 12) x 155 = 2790 gr e. Ukuran panggul luar Distantia spinarum : 23 cm Distantia cristarum : 26 cm Boudeloque Lingkar panggul : 18 cm : 80 cm

3.2. Diagnosa
Tgl/Jam 8 Juli 2008 18.45 WIB Diagnosa GII P10001, Uk 32-34 Ds : minggu, tunggal, hidup, letkep V, intra uterine, kesan panggul luar normal, keadaan umum ibu dan janin baik. Do: BB sebelum hamil : 54 kg BB sekarang : 62 kg Data Dasar Ibu mengatakan ini adalah kehamilannya yang kedua dan ibu ingin memeriksakan kehamilannya. Pertama kali ibu merasakan gerakan janinnya pada usia kehamilan 4 bulan. HPHT : 19-11-2007 TP : 26-08-2008 Observasi TTV :

TD Nadi Suhu RR

: : : :

120/80 mmHg 80x / menit 365 0C 20x / menit

Djj : (+) 144 x/menit Frekuensi 12-12-12, teratur. Palpasi : - Leopold I TFU antara Px-pusat. Pada fundus teraba bagian kurang melenting, kurang keras, lunak dan bundar diperkirakan bokong. - Leopold II Pada perut bagian kanan ibu teraba bagian keras memanjang seperti papan diperkirakan punggung janin (PUKA). - Leopold III Pada perut bagian bawah teraba keras melenting, bulat diperkirakan kepala janin dan masih bisa digoyangkan (belum masuk P.A.P) - Leopold IV - Tidak dilakukan

3.3. Masalah Potensial Tidak ada 3.4. Identifikasi Kebutuhan Segera Tidak ada

3.5. Intervensi / Planning


Tgl/Jam 8 Juli 2008 18.45 WIB Dx : Intervensi GII P10001, Uk 32-34 mgg, T/H, letak kepala V, itnra uterine, kesan panggul luar normal, keadaan ibu dan janin baik. Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 15 menit diharapkan ibu dapat mengetahui keadaan kehamilannya. Kriteria : Tidak timbul komplikasi dan penyulit dalam kehamilan dan ditandai TTV dalam batas normal : TD : 110/70 130/80 mmHg RR : 16-24 x / menit Suhu: 365 375 0C Nadi : 70 90 x / menit 1. Lakukan pendekatan terapuetik 1. Diharapkan dapat terjalin kerja pada ibu dan suaminya. sama yang baik dengan petugas. 2. Lakukan observasi TTV, 2. Diharapkan setelah dilakukan palpasi, pemeriksaan fisik. pemeriksaan fisik, TTV dan palpasi ibu dapat mengetahui keadaannya dan janinnya. 3. Jelaskan hasil pemeriksaan 3. Diharapkan ibu dapat mengetahui yang telah dilakukan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. 4. Berikan HE tentang : a. Nutrisi b. Personal Hygiene 4. a. Diharapkan ibu akan dapat memenuhi kebutuhan gizinya. b. Diharapkan ibu dapat merawat diri dan terhindar dari bahaya infeksi. Rasional

5. Jelaskan 6 tanda bahaya 5. Diharapkan ibu dapat mengetahui 6 kehamilan tanda bahaya kehamilan agar segera dapat dilakukan penanganan * Perdarahan pervaginam dan tindakan secara dini jika terjadi * Penglihatan kaburi komplikasi. * Nyeri kepala hebati

* Edema * Nyeri perut hebat * Tidak ada gerakan janin 6. Jelaskan tanda-tanda persalinan 6. Diharapkan ibu dapat mengetahui tanda-tanda persalinan dan dapat * Keluar darah dicampur lendir mengambil tindakan segera jika dari jalan lahir (vagina), terjadi tanda-tanda persalinan. * Keluar cairan yang tiba-tiba dari vagina * Kenceng-kenceng disertai nyeri perut bagian bawah 7. Berikan theraphy 7. Diharapkan kebutuhan ibu dapat terpenuhi

8. Anjurkan untuk kontrol 1 8. Untuk mengetahui keadaan ibu dan minggu lagi atau sewaktujanin (perkembangan kehamilan) waktu jika terjadi komplikasi

3.6. Implementasi 1. Melakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan suaminya agar dapat terjalin kerjasama yang baik dengan petugas. 2. Melakukan observasi TTV : TD : 120/80 mmHg Nadi RR : 80x / menit : 20x / menit Suhu : 365 0C DJJ (+) 144 x / menit teratur. 3. Memberikan HE tentang : Nutrisi : makan teratur 3x sehari dengan menu gizi seimbang ibu hamil dan cukup minum air putih. Personal Hygiene : mandi 2x sehari, ganti pakaian, ganti CD, menggosok gigi 2x sehari. 4. Menjelaskan 6 tanda bahaya kehamilan, antara lain : - Perdarahan pervaginam, - Penglihatan kabur, - Nyeri kepala hebat, - Edema,

Pemeriksaan fisik, palpasi : TFU antara Px pusat (30 cm), letkep V,

- Nyeri perut hebat, - Tidak ada gerakan janin. 5. Menjelaskan tanda-tanda persalinan, antara lain : - Keluar darah bercampur lendir dari jalan lahir (vagina), - Keluar cairan yang tiba-tiba dari jalan lahir (vagina), - Kenceng-kenceng disertai dengan nyeri perut bagian bawah 6. Memberikan therapy BG 1 x 1 selama 2 minggu, Fe 1 x 1, selama 2 minggu. 7. Mengajurkan ibu untuk kontrol 2 minggu lagi 22 Juli 2008 atau sewaktuwaktu jika terjadi keluhan / komplikasi. 3.7. Evaluasi Tanggal 8 Juli 2008 Jam : 19.00 WIB S : Ibu mengatakan senang dan lega mengetahui janinnya dalam keadaan sehat dan tidak ada masalah dalam kehamilannya. O : - KU - TTV TD : baik : : 120/80 mmHg Nadi RR : 80x / menit : 20x / menit

Suhu : 365 0C TFU 30 cm, antara Px pusat. DJJ (+) 12-12-12 : 144 x / menit

- Ibu paham dan bisa mengulang kembali penjelasan yang telah diberikan oleh bidan A : GII P10001, Uk 33-34 mgg, T/H, letkep V, intra uterine, kesan panggul luar normal, keadaan ibu dan janin baik. P : Rencana dilanjutkan Kunjungan ulang tanggal 22 Juli 2008.

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan Dalam asuhan kebidanan pada ibu hamil harus dilakukan pengkajian data dengan sangat teliti dan selengkap mungkin. Data yang diperoleh ini adalah diperlukan untuk melakukan tindakan atau langkah selanjutnya. Dan dari danalisa data hasil pegnkajian maka akan ditmukan suatu diagnosa atau masalah dari klien. Kemudian kita lakukan rencana tindakan untuk mengatasi masalah klien dan lakukan diskusi bersama klien agar klien benar-benar mampu memahami dan melaksanakan rencana tindakan. Tetapi disini pelaksanaan tindakan haruslah disesuaikan dengan prioritas masalah dan berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Kemudian setelah itu kita lakukan evaluasi dari tindakan yang telah dilakukan untuk melihat dan memberikan penilaian terhadap kelancaran atau berhasil tidaknya asuhan kebidanan yang telah dilakukan. 4.2. Saran a. Bidan Bidan adalam melakukan asuhan kebidanan harus sesuai dengan standar asuhan kebidanan sehingga masalah yang dihadapi klien dapat cepat teratasi. b. Klien Klien harusnya dapat bekerjasama dengan lebih baik dengan petugas kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Ranakusuma,

boedisantosa.1999.Kapita

Selekta

Kedokteran Jilid I : Jakarta. Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal : Jakarta. Sastrawinata, Sulaiman. 1983. Obstetri Fisiologi. Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran : Bandung. Manuaba, Ida Bagus Gde. 1992. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, ECG : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai