Anda di halaman 1dari 23

FEBRYANA ARIEF DARMAWAN

1610306039

Profesi Fisioterapi Unisa


2016
Unit Castor PT MAK
 PT. Mega Andalan Kalasan (MAK) sebuah perusahaan yg
memproduksi alat-alat dan perlengkapan rumah sakit/kedokteran
(hospital equipment).
 Pada umumnya produk yang menggunakan castor ini adalah golongan
bed atau tempa t tidur pasien.
 Pada Unit Castor dibagi menjadi 3 zona, yaitu:
 Zona gudang
 Gudang produk jadi

 Gudang komponen

 Gudang bahan mentah

 Zona mekanik
 Zona perakitan
 5” double / single wheel

 2” double/ single wheel


Organisasi kerja
 Shift pekerja dengan waktu istirahat dari jam 12.00 -
12.45 (senin-kamis), jam 11.00 – 13.45 (jumat).

Hari Shift Pukul


Senin - Kamis Pagi 07.00 – 16.00
Malam 15.00 – 23.00
Jum’at Pagi 07.00 – 15.00
Malam 15.00 – 22.00
Sabtu (lembur) Gabungan shift pagi 07.30 – 13.45
dan malam Diperbolehkan pulang
jam 12 jika ada
keperluan
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
 Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada
umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan
makmur (irawan,2013).

 K3  salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang


aman, sehat, dan bebas dari pencemaran
lingkunganmengurangi/bebas dari kecelakaanmeningkatkan
sistem produktifitas kerja.
Ergonomi
 ilmu yang memanfaatkan infonnasi mengenai sifat, kemampuan, dan
keterbatasan manusia untuk merancang sistem kerja. Dengan
ergonomi, diharapkan manusia yang berperan sentral dalam suatu
sistem kerja dapat bekerja dengan baik, yaitu efektif, nyaman, aman,
sehat, dan efisien (Sutalaksana, 2006).
 Cakupan :
 Posisi kerja duduk/berdiri
 Proses kerjatahapan pekerjaan sesuai dengan antropometri
 Tata letak kerjaperalatan kerja
 Beban kerja
 Penanganan medis
Kasus biomekanik
zona perakitan unit Castor
 Nama : Tn. Adit
 Umur : 28 tahun
 Jenis kelamin : laki-laki
 Tugas : pengelasan
 Posisi kerja : Berdiri
 APD : Pelindung mata,kaos tangan
 Keluahan : Terkadang merasa pegal di bagian
bahu dan kaki.

Pemeriksaan
 Analisis REBA
 Rapid Entire Body Assissment (REBA) adalah suatu
metode dalam bidang ergonomi yang digunakan
secara cepat untuk menilai postur leher, punggung,
lengan, pergelangan tangan dan kaki seorang pekerja.
 Metode ini dibagi menjadi grup A dan grup B.
A : punggung , leher dan kaki
B : lengan atas, lengan bawah dan pergelangan
tangan
Pemeriksaan leher

Pergerakan skor Skor perubahan


0-20 ̊ 1 +1 jika leher
berputar/bengkok
>20 ̊-ekstensi 2
Pemeriksaan Punggung dan kaki

Pergerakan Skor Skor perubahan


Posisi normal 1
0-20 ̊ (ke depan dan belakang) 2 +1 jika batang tubuh
berputar/bengkok/bungkuk
<-20 ̊ atau 20-60 ̊ 3
>60 ̊ 4
Pergerakan Skor Skor
perubahan
Posisi 1 +1 jika lutut
normal/seimbang antara 30-60 ̊
(berjalan/duduk) +2 jika lutut
Bertumpu pada satu 2 >60 ̊
kaki lurus
Grup B

Pergerakan Skor Skor perubahan


20 ̊ (ke depan dan belakang) 1 +1 jika bahu naik
>20 ̊ (ke belakang) atau 20-45 ̊ 2 +1 jika lengan berputar/bengkok
-1 miring, menyangga berat
45-90 ̊ 3 lengan
>90 ̊ 4
Lengan bawah
Pergerakan Skor

60-100 ̊ 1

60 ̊ atau >100 ̊ 2

Pergerakan Skor Skor perubahan


0-15 ̊ (ke atas dan bawah) 1 +1 jika pergelangan tangan putaran
menjauhi sisi tengah
>15 ̊ (ke atas dan bawah) 2
Level Tindakan REBA
Grup A:
Leher : skor 2 (leher dalam posisi >20 ̊)
punggung : skor 2 (punggung dalam posisi
0 ̊-20 ̊ ke depan)
kaki : skor 1 (posisi normal/seimbang
Grup B:
lengan atas : skor 1
(lengan dalam posisi < dari
20 ̊)
Lengan bawah : skor 1
(posisi lengan dalam 90 ̊)
Pergelangan tangan: skor 1
(posisi tangan 0-15 ̊ ke atas
dan kebawah)
1

3 2

Skor A: 3
skor B: 1
Skor tabel C: 2 +1 (aktifitas penggunaan alat berulang) = 3
Skor REBA: 3 (mungkin diperlukan)
2 1

2 3 1 1

1 1
1 1

4 2

5
Diagnosa fisioterapi
 Impairment
 Spasme otot infra spinatus, supra spinatus, sub
skapularis dan gastrocnemius
 Fungsional limitation
 Pasien dapat mengerjakan pekerjaannya namun
terkadang menahan pegal di bahu dan kaki.
 Participant restriction
 Pasien dapat berkomunikasi dengan baik
Tujuan fisioterapi
 Tujuan jangka pendek
 Mengurangi spasme otot
 Dapat memanajemen nyeri otot ketika kambuh
 Tujuan jangka panjang
 Dapat meningkatkan prestasi karyawan
Penatalaksanaan fisioterapi
 Stretching ringan: merenggangkan otot – otot leher,
bahu dan kaki
 Mobilisasi ekstremitas
 Hold/Contrak relax stretch 3x/8detik
 Edukasi
Saran
 Karyawan sebaiknya dalam bekerja diberi jeda
beristirahat setiap 2 jam sekali selama 5 menit
sebelum memulai pekerjaannya lagi.
 Stretching ringan sebelum memulai pekerjaan
 Sebaiknya karyawan perlu diberikan APD tambahan :
  Baju pelindung yg dpat meminimalisir panas
  Pemberian pelembab muka (meminimalisir
paparan panas/kerusakan kulit)
 Ruangan khusus istirahat dengan paparan udara luar
langsung
Jazakumullah

Anda mungkin juga menyukai