Di susun oleh:
HIDAYANI
NIM. P07124116019
Di susun oleh :
HIDAYANI
NIM. P07124116019
Disetujui oleh:
i
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Mengetahui:
(St. Halimatusyaadiah,SST.,M.Kes)
NIP. 198005232001122003
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat serta hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan laporan mengenai
“Asuhan Kebidanan KehamilanPatologi Pada Ny”W” umur 25 tahun G2P1A0H1 UK 15
– 16 Minggu dengan “Blighted Ovum ” ini dengan baik dan tepat pada waktunya.Kami
mengucapkan terima kasih kepada:
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
B. Blighted Ovum..........................................................................................9
BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................21
BAB V PENUTUP...............................................................................................24
A. Kesimpulan..............................................................................................24
B. Saran........................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................26
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
kuretase bisa terjadi infeksi. BO tidak berpengaruh terhadap Rahim ibu hamil
atau terhadap masalah kesuburan ( Fadillah, 2013 ).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Mampu melaksanakan asuhan kebidanan kehamilan patologis dengan
Biighted Ovum sesuai standar asuhan kebidanan dengan pendekatan
manajemen kebidanan 7 langkah varney.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan pengkajian data pada klien
dengan Blighted Ovum
b. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan analisa data pada klien
dengan Blighted Ovum
c. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan identifikasi masalah dengan
diagnosa potensial pada klien dengan Blighted Ovum
d. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan tindakan segera kepada
klien dengan Blighted Ovum
e. Mahasiswa diharapkan mampu merencanakan tindakan yang akan
dilakukan pada klien dengan Blighted Ovum
f. Mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan rencana tindakan yang
sudah ditentukan pada klien dengan Blighted Ovum
g. Mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan evaluasi atas tindakan
yang akan dilakukan pada klien dengan Persalinan normal
h. Mendokumentasikan hasil tindakan asuhan dalam bentuk catatan 7
Langkah Varney.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Kehamilan
3
Konsistensi rahim yang menjadi lunak, terutama daerah isthmus
uteri sedemikian lunaknya, sehingga kita letakkan dua jari
dalam fronkis posterior dan tangan satunya pada dinding perut
atas shimpysis, maka isthmus ini tidak teraba seolah-olah korpus
uteri sama sekali terpisah dari serviks.
b) Tanda piscaseck
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke
jurusan pembesaran tersebut.
c) Tanda chadwicks
Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu atau merah
muda.
d) Kontraksi brakston hicks
Pada saat palpasi atau waktu toucher rahim yang lumak tiba-tiba
menjadi keras karena berkontraksi.
e) Teraba ballottement
Mendekati pertengahan kehamilan, volume janin masih kecil
dibandingkan dengan volume cairan amnionnya. Akibatnya,
tekanan mendadak yang dikenakan pada uterus dapat
menyebabkan janinnya tenggelam dalam cairan amnion dan
kemudian kembali ke posisi semula
3) Pemeriksaan tes biologis kehamilan positiv. Sebagian kemungkinan
positiv palsu.
b. Tidak Pasti
1) Amenore (tidak adanya mensruasi)
Amenore ini disebabkan karena konsepsi dan nidasi, yang
menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel degraf dan ovulasi.
Oleh karena sangat penting juga untuk mengetahui tanggal hari
pertama haidh terakhir, agar kita dapat menentukan usia kehamilan
dan kapan persalinan diperkirakan akan terjadi ( wiknjosastro,
2008)
2) Mual (nause) dan muntah (emesis)
Mual dan muntah ini dapat terjadi oleh pengaruh esterogen dan
progesteron yang disebabkan pengeluaran asam lambung yang
belebihan, sehingga menimbulkan mual dan muntah terutama pagi
hari yang sering disebut juga “morning sickness”.umumnuya
terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan.dalam batas-batas
4
tertentu keadaan ini masih fisiologik. Bila terlampau sering, dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut ”hiperemesis
gravidarum” (wiknjosastro, 2008)
3) Mengidam
Mengidamkan makanan dan minuman tertentu, sering terjadi pada
bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya
kehamilan. (wiknjasastro,2008)
4) Sering BAK
Terjadi karena kandung kencing pada bulan-biulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada
trimester kedua umumnya keluhan ini menghilang oleh karena
uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir
trimester gejala bisa timbul karena janin mulai masuk ruang
panggul dan menekan kembali kandung kencing.
(wiknnjosastro,2008)
5) Mamae menjadi teganag dan membesar
Mamae menjadi tegang dan membsar, keadaan ini disebabakan
pengaruh esterogen dan progesteron yang merangsang duktlidan
alveoli di mamae. Glandula mongomeri tampak lebih jelas
( wiknjosastro, 2008 ).
6) Anoreksia ( atau tidak napsu makan )
Pada bulan – bulan pertama, kadang terjadi anoreksia. Tetai setelah
itu napsu makan kembali. Hendknay dijaga jangan sampai salah
pengertian makan untuk dua oerang, sehigga kenaikan tidak sesuai
dengan usia kehamilan.
7) Konstipasi dan obstipasi
Pengaruh hormon progesteron sehingga dapat mengahmabt
pengaruh pristaltik usus yang menebabkan kesulitan BAB
( wiknjosastro,2008)
8) Pigmentasi
Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada
pipi hidung dan dahi kadang – kadang tampak flek yang biasanya
disebut cloasma gravidarum begitupula dengan areola mamae,
line alba digaris tengah perut menjadi lebih hitam, dan daerah
leher. Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormon
5
kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit
( wiknjosastro)
c. Tanda Pasti
1) Terlihatnya embrio atau kantong kehamilan melalui USG pada 4 –
6 minggu sesudah pembuahan .
2) Denyut jantung janij ketika usia kehamilan 10 – 20 minggu
terdengar dengan doppler atau diliat dengan USG .
3) Terasa gerak janin dalam rahim. Pada primi gravida bisa dirasakan
ketika kehamilan 18 minggu sedangkan multi gravida diusia 16
minggu.
4) Pada pemeriksaan rontegen terlihat adanya rangka janin.
6
Ovulasi terhenti. Masih terdapat corus luteum graviditas sampai
terbentuknya plasenta yang mengalami alih pengeluaran esterogen dan
progesterone, selain itu terjadi pembentukan plasenta dan akan
sempurna pada usia kehamilan 16 minggu. Corpus luteum
menghasilkan hormone esterogen, progesterone, serta relaxin yang
berpengaruh menenag kan hingga pertumbuhan janain menjadi baik
sampai aterem.
e. Metabolism
Pada wanita hamil BMR, system endokrin menjadi meningkat
sehingga berat bandan nya meningkat pula. Pada TRIMESTER I
pertambahan berat bada < 1 kg . peningkatanany kira – kira 6,5 – 16,5
kg atau rata – rata 12,5 kg selama kehamilan
f. Mamae
Terjadi peningkatan esterogen mempengaruhi pembesaran mamae
disebabkan hipertrofi dari alveoli. Hal ini sering menyebabkan
hipersesitivtas mamae. Terjadi pila hiper pigmentasi yang
menyebabkan papilla mamae membesar lebih tegang dan hitam, dan
areola menjadi lebih hitam serta glandula Montgomery lebih jelas dan
menonjol kadang tibul strie pada payudara dan bayangan vena lebih
membiru.
g. System Pencernaan
Pengeluaran asam lambung meningkat menyebabkan daerah lambung
terasa panas. Akibat peningkatan HCG dan esterogen menyebabkan
pengeluaran air liur berasa berlebihan. Tonus otot- otot pencernaan
melemah sehingga motilitas dan makanan akan lebih lama berada
dalam saluran pencernaan .
h. Sirkulasi Darah
Volume plasma meningkat rata –rata 50% sementara massa RBC
meningkat hanya 18 – 30% maka terjadi penurunan hematocrit selama
kehamilan, tekanan darah menurun selama 24 minggu pertama
kehamilan akibat terjadi penurunan dalam periver.
i. System Integument
7
Mulai muncul linea nigra dan strie gravidarum yang diakibatkan oleh
meningkatnya sirkulasi dan aktivitas vasuotor, sehingga jaringan
elastis kulit mudah pecah .biasanya terjadi juga deposit pigmen pada
dahi, pipi, hidung, yang dikenal sebagai cloasma gravidarum.
j. Tulang Dan Gigi
Persendian panggul akan terasa lebih longer karena terjadi pelebaran
pada ruang persendian. Apabila konsumsi kalsium cukup gigi tidak
akan kekurangan kalsium sehingga menurunkan resiko gingivitis
sebaliknya apabila kekurangan kalsium, maka kalsium maternal pada
tulang – tulang panjang akan berkurang untuk memenuhi kebutuhan
janin.
k. System Pernapasan
Wanita hamil kadang – kadang mengeluh sesak dan nafas pendek dan
lebih dalam, pernafasan yang biasa digunakan adalah pernafasan dada.
l. System Perkemihan
Pada TRIMESTER I ibu mengeluh sering kencing karena vesikula
urinara tertekan oleh uterus.
B. Blighted Ovum
1. Pengertian
Kehamilan anembrionik, biasa disebut juga dengan Blighted Ovum
dimana mudigah tidak terbentuk sejak awal walupun kantong gestasi tetap
terbentuk. Disamping mudigah, kantong kunng telur juga tidak ikut
terbentuk.kehamilan ini dapat mencapai 16 minggu, kemudian terjadi
abortus spontan.
Kehamilan anembrionik BO merupakan kehamilan tanpa embiro,
pada saat terjadi pembuahan, sel – sel tetap membentuk kantong ketuban,
plasenta, namun telur yang telah dibuahi ( konsepsi ) tidak berkembang
menjadi embrio ( Fadillah, 2013 ).
2. Etiologi
a. Kelainan kromosom pada saat proses pembuahan sel telur dan sel
seperma ( kualitas sel telur yang tidak bagus )
b. Infeksi dari TORCH , kelainan imunologi dan penyakit diabetes dapat
ikut menyebab terjadinya Blighted Ovum.
8
c. Faktor usia, semangkin tinggi usia suami atau istri, semangkin tinggi
juga peluang terjadinya Blighted Ovum.
( Sukarni dan Margareth,2013 )
3. Pathogenesis
Pada saat pembuahan, sel telur yang matang dan siap dibuahi bertemu
seperma. Namun dengan berbagi penyebab ( diantaranya kualitas telur /
seperma yang buruk atau terdapat infeksi TORCH ), maka unsur janin
tidak berkembang sama sekali. Hasil konsepsi ini akan tetap tertanam
didalam Rahim lalu Rahim yang berisi hasil konsepsi tersebut akan
mengirimkan sinyal pada indung telur dan otak sebagai pemberitahuan
bahwa sudah terdapat hasil konsepsi didalam Rahim. Hormone yang
dikirimkan oleh hasil konsepsi tersebut akan menimbulkan gejala – gejala
kehamilan seperti mual, muntah, dan lainnya yang lazim dialami ibu hamil
pada umumnya. ( sukarni dan Margareth, 2013 ).
4. Manifestasi klinis
Pada awal kehamilan berjalan baik dan normal tanapa ada tanda – tanda
kelainan. Kantong kehamilan terlihat jelas, tes kehamilan urin positif. BO
terdeteksi saat ibu melakukan USG pada usia kehamilan memasuki 6 – 7
minggu. ( sukarni dan Margareth,2013 ).
5. Pencegahn
a. Menghindari masuknya virus rubella kedalam tubuh selain imunisasi,
ibu hamil juga harus selalu menjaga kebersihan diri dari lingkungan
tempat tinggalnya.
b. Sembuhkan dulu penyakit yang diderita oleh calon ibu. Setelah itu
pastikan bahwa calon ibu benar – benar sehat saat akan merencanakan
kehamilan.
c. Melakukan pemeriksaan kromosom.
d. Tidak hanya ada calon ibu, calon ayah juga disarankan untuk
menghentikan kebiasaan merokok dan memulai hidup sehat saat
prakonsepsi.
e. Periksakan kehamilan secara rutin, sebab biasanya kehamilan kosong
jarang terdeteksi saat usia kandungan masih dibawah delapan bulan.
( Sukarni dan Margareth,2013 ).
6. Penanganan
9
Untuk penanganan Blighted Ovum ( BO ) tidak ada jalan lain kecuali
mengeluarkan hasil konsepsi dari dalam Rahim. Caranya bisa dilakkan
dengan kuretase atau dengan mengguanakan obat. Tetapi kuretase
dianggap memiliki kelebihan karena dapat mencegah terjadinya infeksi
dan juga pemeriksaan kromosom ( Fadillah,2013 ).
BAB III
TINJAUAN KASUS
10
Ibu mengatakan tidak merasakan tanda – tanda bahaya seperti
sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, bengkak di wajah,
dan jari tangan, nyeri epigastrik dan nyeri perut yang hebat.
11
d. Keturunan Kembar : tidak ada
e. Asma :. tidak ada
f. Sirce cell disease :. tidak ada
g. Alergi : tidak ada
h. Epilepsi :. tidak ada
i. Kelainan Mental : tidak ada
j. Kelainan Kongenital : tidak ada
k. Lain – lain : tidak ada
7. Riwayat operasi
i. Riwayat ginekologi
8. Riwayat Menstruasi
9. Riwayat Kontrasepsi
12
2) HPHT :3 – 2 – 2018
3) Umur kehamilan menurut ibu : 3 bulan
4) Pergerakan fetus dirasakan pertama kali : belum diraskan
Pergerakan fetus dalam 24 jam terakhir :
5) Keluhan yang dirasakan selama kehamilan : pusing, mual ,
muntah
6) Tanda bahaya / penyulit : keluar darah dari jalan lahir
7) Riwayat ANC : 2 kali di Puskesmas
8) Immunisasi TT
9) Kekhawatiran – kekhawatiran khusus : ibu merasa emas
10) Obat yang dikonsumsi/termasuk jamu : tablet tambah darah
13
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
14
Pernafasan : 19 x ./ mnt
5. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : warna rambut hitam, distribusi merata, kulit kepala
bersih tidak ada ketombe, tidak ada lesi dan tidak ada inpeksi .
b. Muka : tidak pucat, tidak ada oedema
c. Mata
Kelopak mata : baik
Konjungtifa : merah muda, tidak pucat
Sklera : putih tidak ikterus
d. Mulut dan gigi
Bibir : tidak pucat dan tidak pecah – pecah
Rahang dan lidah : baik, rahang berwarna merah muda
Gigi dan gusi : tidak ada karies, tidak ada gigi berlubang
e. Leher
1) Kelenjar thyroid : tidak ada pembesaran
2) Kelenjar getah bening/Limfe : tidak ada pembesaran
3) Bendungan vena Jugularis : tidak ada bendungan
f. Payudara
1) Areola : hitam
2) Simetris : simetris
3) Pembesaran : tidak ada
4) Putting susu : menonjol
5) Benjolan /Tumor/massa : tidak ada
6) Pengeluaran : tidak ada
7) Rasa nyeri tekan : tidak ada
g. Abdomen
1) Bekas luka operasi : tidak ada
2) Linea : tidak ada
3) Striae : tidak ada
4) Kontraksi : tidak ada
5) Palpasi Leopold
15
Leopold I : TFU ½ pusat simpisis
Leopold II : tidak dilakukan
Leopold III : tidak dilakukan
Leopold IV : tidak dilakukan
6) DJJ : belum terdenganr
h. Genetalia (bila ada indikasi)
Inspeksi
1) Perinium : luka perut : tidak ada
16
a. Ibu mengatakan ini kehamilan kedua dan tidak pernah mengalami
keguguran
b. Ibu mengatakan HPHT tanggal 3 – 2 – 2018
c. Ibu mengatakan sejak 2 hari yang lalu keluar darah banyak dari
jalan lahir.
2. Data obyektif
a. Keadaan umum ibu baik
b. Pembukaan jalan lahir tidak ada
c. Ada keluar darah dari jalan lahir
B. Masalah
Ibu merasa cemas terhadap kehamilannya ini karena kehamilan ini tidak
seperti kehamilan pertama.
C. Kebutuhan
Memberikan ibu dukungan dan penjelasan agar ibu tidak merasa cemas
17
TGL/JAM : 21 – 03 – 2018 / 13.30 wita
1. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga keadaan nya ibu dalam keadaan
baik dan ibu akan dilakukan tindakan curettage.
2. Melakukan informed consent kepada suami tentang tindakan yang
akan dilakukan yaitu curettage.
3. Melakukan persiapan pre oprasi
a. Persiapan ibu
1) Memastikan infus sudah terpasang dengan baik, dower kateter sudah
terpasang dan skin test sudah dilakukan.
2) Mengganti pakaian ibu
3) Memasangkan ibu cap
4) Memastikan ibu sudah puasa sebelumnya dan ibu tidak menggunakan
perhiasan.
b. Persiapan petugas
1) Alat pelindung diri : baju steril, topi, masker, handscoon steril,
kacamata, clemek dan sepatu boat.
c. Persiapan bahan habis pakai
Betadine, Nacl, kasa, kantong pelastik dan underpad.
d. Persiapan ruangan
Meja instrument, lampu oprasi, perlak dan meja oprasi.
e. Persiapan alat
Speculum sim, tenakulum, dilatator hegar, ring tang, sonde uterus,
sendok kuret, abortus tang.
4. Melakukan anastesi secara IV lewat selang infus
5. Curettage dilakukan oleh dr. Doni SpOg, dimulai pukul 13.35 wita dan
selesai pukul
6. Mengobservasi keadaan umum dan tanda vital sign ibu post curettage
diruang pemulihan sebelum dipindahkan dari ruang pemulihan ke
raung nifas.
7. Membantu memindahkan ibu keruang nifas untuk pemulihan pasca
curettage.
18
VII. EVALUASI HASIL ASUHAN
TGL/JAM : 21 – 05 – 2018 / 13.50 wita
1. Ibu sudah mengetahui keadaan nya
2. Informed consent telah dilakukan
3. Persiapan untuk melakukan tindakan curettage sudah disiapkan
4. Anastesi sudah dilakukan secara IV lewat selang infus
5. Curettage telah dilakukan oleh dr. Doni SpOg
6. Observasi tealh dilakaukan dan keadaan umum inu baik
7. Pukul 14.30 wita ibu dipindahkan keruang Nifas
.
19
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Pengkajian data
Pada pengkajian ibu hamil dengan Blighted Ovum secara teori didapatkan
tanda dan gejala yaity adanya perdarahan pervaginm berupa flek – flek darah
dari jalan lahir ( Fadillah, 2013 )
Sedangkan pengkajian data pada ibu hamil dengan Blighted Ovum yang
dialami Ny “W” keluhan utamanya yaitu mengeluarkan darah dari jalan lahir.
Data subyektif didapatkan ibu mengatakan mengeluarkan darah dari jalan lahir
sejak tanggal 19 – 05 – 2018. Sehigga tidak ada kesenjangan antara teori
dengan praktik.
2. Interpretasi data
3. Diagnose potensial
Diagnose potensial dari Blighted Ovum yaitu bila tidak segera ditangani akan
terjadi infeksi ( Fadillah, 2013 ).
Sedangkan dalam kasus ini terdapat diagnose potensial yaitu infeksi, dari
diagnose potensial yang didapatkan maka tidak terjadi kesenjangan antara
teori dan praktik.
20
4. Kebutuhan terhadap tindakan segera
Kebutuhan terhadap tindakan segera pada ibu hamil Blighted Ovum yaitu:
a. Penanganna perdarahan
b. Dilakukan curettage
5. Rencana tindakan
3) Pembukaan serviks
21
3) Persiapan alat – alat curettage
4) Lakukan anastesi
6. Implementasi
7. Evaluasi
Adapun evaluasi dari asuhan kebidanan ibu hamil dengan Blighted Ovum
menurut Fadillah ( 2013 ) adalah: kehamilan tidak dapat dipertahankan
sehingga harus dilakukan tindakan curettage.
22
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pada pengkajian data diperoleh ibu hamil Ny”W” dengan Blighted Ovum
dengan keluhan utama mengeluarkan darah dari jalan lahir.
4. Kebutuha terhadap tindakan segera ibu hamil dengan Blighted Ovum yaitu
melakukan kolaborai dengan dokter SpOG untuk melakukan tindakan
curettage dan memberikan terapi post curettage.
5. Rencana tindakan yaitu memberitahu ibu mengenai keadaan nya saat ini
dan mealkukan kolaborasi dengan dokter SpOG untuk melakukan tindakan
curettage dan memberikan terapi post curettage.
7. Evaluai pada ibu hamil dengan Blighte Ovum dengan memberikan asuhan
kebidanan.
23
8. Dokumentasi yang digunakan untuk mengumpulkan data pasien adalah
mengunakan 7 lanhkah varney.
B. Saran
24
DAFTAR PUSTAKA
25