Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PATOLOGI PADA

NY “W” UMUR 25 TAHUN G2P1A0H1 UK 15 – 16 MINGGU


DENGAN BLIGHTED OVUM DI RUANG OK
RSUD KABUPATEN LOMBOK UTARA

Di susun oleh:

HIDAYANI
NIM. P07124116019

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
PRODI D-IV KEBIDANAN
T.A 2017/2018
LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PATOLOGIS PADA NY “ W” UMUR


25 TAHUN G2P1A0H1 UK 15 – 16 MINGGU DENGAN BLIGHTED OVUM
DIRUANG OK RSUD KABUPATEN LOMBOK UTARA

Laporan Individu Praktik Laboratorium Klinik IV


Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui
Tanggal :

Di susun oleh :

HIDAYANI
NIM. P07124116019

Disetujui oleh:

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Lahan

(Siti Mardianingsih, SST., M.Keb ) ( Endang Junaela, SST )

NIP. NIP. 197906132014032002

i
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah Individu yang berjudul Asuhan Kebidanan Kehamilan Patologi Pada


Ny”W” Umur 25 Tahun G2P1A0H1 UK 15 – 16 Minggu Dengan Blighted Ovum
telah disetujui dan disahkan pada :

Hari :

Tanggal :

Mengetahui:

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Lahan

(Siti Mardianingsih, SST., M. Keb ) ( Endang Junaela, SST )

NIP. NIP. 197906132014032002


Ketua Program Studi
Prodi D IV Kebidanan

(St. Halimatusyaadiah,SST.,M.Kes)
NIP. 198005232001122003

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat serta hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan laporan mengenai
“Asuhan Kebidanan KehamilanPatologi Pada Ny”W” umur 25 tahun G2P1A0H1 UK 15
– 16 Minggu dengan “Blighted Ovum ” ini dengan baik dan tepat pada waktunya.Kami
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak dr.H.L. Bahrudin selaku Direktur RSUD Kabupaten Lombok Utara


2. Bapak Awan Dramawan, S.pd.,M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan
kementrian Kesehatan Mataram.
3. Ibu Hj. Siti Aisyah, S.Pd, M.Kes, selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Mataram dan penanggung jawab pendidikan
4. Ibu Siti Halimatusyaadiah, SST, M.Kes, selaku Ketua Program Studi DIV
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
5. Siti Mardianingsih, SST., M.Keb selaku pembimbing pendidikan
6. Pak kethut gunarta, selaku kepala Ruangan OK RSUD Kabupaten Lombok Utara,
yang telah memberikan izin kepada kami mahasiswa Poltekkes Kemenkes Mataram
untuk praktik laboratorium klinik kebidanan IV.
7. Ibu Endang Junaela,SST selaku pembimbing lahan
8. Seluruh staf RSUD Kabupaten Lombok Utara yang telah memberikan bimbingan
selama kami praktik.
9. Dan semua pihak yang tidak dapat kami satu persatu yang telah membantu dalam
pelaksanaan dan penyusunan laporan ini.
Akhir kata semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya, Kami menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak
kekurangan. Untuk itu kami harapkan kritik dan saran yang dapat mendorong
kami untuk menyempurnakan.

Tanjung, Mei 2018

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii

KATA PENGANTAR.............................................................................................iii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

A. Latar belakang...........................................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................................2

C. Tujuan........................................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................3

A. Konsep Dasar Kehamilan..........................................................................3

B. Blighted Ovum..........................................................................................9

BAB III TINJAUAN KASUS..............................................................................11

BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................21

BAB V PENUTUP...............................................................................................24

A. Kesimpulan..............................................................................................24

B. Saran........................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................26

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Angka kematian merupakan indicator keberhasilan system pelayanan


kesehatan suatu Negara. Sedangkan angka kematian ibu ( AKI ) adalah
indicator dalam bidang obsterti. Sekitar 800 wanita meninggal setiap hari
desebabkan oleh hal yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan
( WHO,2012 ).

Berdasarkan SDKI 2012, angka kematian ibu ( AKI ) mencapai 359


per 100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandngkan hasil
SDKI 2007 yang mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup.

Salah satu penyebab AKI diindonesia adalah perdarahan. Perdarahan


dikalsifikasikan menjadi 3, yaitu perdarahan pada kehamilan muda,
perdarahan pada kehamilan lanjut, dan persalinan serta perdarahan pasca
persalinan. Sedangkan perdarahan pada keahmilan muda disebaabkan oleh
abortus, kehamilan ektopik, dan kehamilan molahidatidosa, kehamilan
anembrionk ( blighted ovum ) ( sarwono,2010 ).

Blighted ovum ( BO ) merupakan kehamilan tanpa janin


( anembrionik pregenancy) jadi hanya ada kantong gestasi atau kantong
kehamilan dan air ketuban saja. Kehamilan anembrionik mengacu pda
kehamilan dimana kantong kehamilan berkembang didalam Rahim, namun
kantong kosong dan tidak mengandung embrio.

Diperkirakan diseluruh dunia BO merupakan 60& dari penyebab


kasus keguguran, di ASEAN mencapai 51%, diindonesia ditemuka 37% dari
setiap 100 kehamilan ( WHO,2012 ).

Bahaya Blighted Ovum ( BO ) pada ibu hamil, dapat terdeteksi


melalui pemeriksaan USG atau hingga adanya perdarahan seperti mengalami
gejala keguguran mengancam ( abortus iminens ), jika tidak segera dilakukan

1
kuretase bisa terjadi infeksi. BO tidak berpengaruh terhadap Rahim ibu hamil
atau terhadap masalah kesuburan ( Fadillah, 2013 ).

B. Rumusan Masalah

Bagaimana memberikan asuhan kebidanan kehamilan patologis pada


Ny”W” umur 25 tahun G2P1A0H1 umur kehamilan 15 – 16 minggu dengan
Blighted Ovum di RSUD Kabupaten Lombok Utara.

C. Tujuan

1. Tujuan umum
Mampu melaksanakan asuhan kebidanan kehamilan patologis dengan
Biighted Ovum sesuai standar asuhan kebidanan dengan pendekatan
manajemen kebidanan 7 langkah varney.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan pengkajian data pada klien
dengan Blighted Ovum
b. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan analisa data pada klien
dengan Blighted Ovum
c. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan identifikasi masalah dengan
diagnosa potensial pada klien dengan Blighted Ovum
d. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan tindakan segera kepada
klien dengan Blighted Ovum
e. Mahasiswa diharapkan mampu merencanakan tindakan yang akan
dilakukan pada klien dengan Blighted Ovum
f. Mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan rencana tindakan yang
sudah ditentukan pada klien dengan Blighted Ovum
g. Mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan evaluasi atas tindakan
yang akan dilakukan pada klien dengan Persalinan normal
h. Mendokumentasikan hasil tindakan asuhan dalam bentuk catatan 7
Langkah Varney.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Kehamilan

1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra


uterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.
Kehamilan matur berlangsung ± 40 minggu dan tidak boleh lebih dari 42
minggu (wiknjosastro 1996 ).

Menurut federasi obstetri dan ginekologi internasional, kehamilan


didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam
waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender
internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, diman trimester satu
berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke 1-
27) dan trimester ketiga tiga belas minggu (minggu ke 28-40).

Kehamilan trimester pertama adalah usia kehamilan dari minggu


pertama sampai minggu ke-12, yang ditandai oleh beberapa hal seperti
mual muntah yang terjadi karena perubahan dalam tubuh yang terjadi
selama hamil, nyeri pada payudara biasanya disebabkan oleh
membesarnya payudara ibu karena berkembangnya kelenjar susu dan
pasokan darah meningkat, flek yang terlihat seperti menstruasi karena
darah yang dilepas saat telur dibuahi melekatkan diri ke dinding rahim.

2. Tanda dan gejala kehamilan


Untuk memastikan kehamilan ditetapkan dengan memastikan penilaian
terhadap beberapa tanda dan gejala hamil, antara lain :
a. Kemungkinan
Tanda-tanda yang memungkinkan seorang hamil adalah :
1) Rahim membesar : sesuai dengan tuanya kehamilan
2) Pada pemeriksaan dijumpai :
a) Tanda hegar

3
Konsistensi rahim yang menjadi lunak, terutama daerah isthmus
uteri sedemikian lunaknya, sehingga kita letakkan dua jari
dalam fronkis posterior dan tangan satunya pada dinding perut
atas shimpysis, maka isthmus ini tidak teraba seolah-olah korpus
uteri sama sekali terpisah dari serviks.
b) Tanda piscaseck
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke
jurusan pembesaran tersebut.
c) Tanda chadwicks
Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu atau merah
muda.
d) Kontraksi brakston hicks
Pada saat palpasi atau waktu toucher rahim yang lumak tiba-tiba
menjadi keras karena berkontraksi.
e) Teraba ballottement
Mendekati pertengahan kehamilan, volume janin masih kecil
dibandingkan dengan volume cairan amnionnya. Akibatnya,
tekanan mendadak yang dikenakan pada uterus dapat
menyebabkan janinnya tenggelam dalam cairan amnion dan
kemudian kembali ke posisi semula
3) Pemeriksaan tes biologis kehamilan positiv. Sebagian kemungkinan
positiv palsu.
b. Tidak Pasti
1) Amenore (tidak adanya mensruasi)
Amenore ini disebabkan karena konsepsi dan nidasi, yang
menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel degraf dan ovulasi.
Oleh karena sangat penting juga untuk mengetahui tanggal hari
pertama haidh terakhir, agar kita dapat menentukan usia kehamilan
dan kapan persalinan diperkirakan akan terjadi ( wiknjosastro,
2008)
2) Mual (nause) dan muntah (emesis)
Mual dan muntah ini dapat terjadi oleh pengaruh esterogen dan
progesteron yang disebabkan pengeluaran asam lambung yang
belebihan, sehingga menimbulkan mual dan muntah terutama pagi
hari yang sering disebut juga “morning sickness”.umumnuya
terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan.dalam batas-batas

4
tertentu keadaan ini masih fisiologik. Bila terlampau sering, dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut ”hiperemesis
gravidarum” (wiknjosastro, 2008)
3) Mengidam
Mengidamkan makanan dan minuman tertentu, sering terjadi pada
bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya
kehamilan. (wiknjasastro,2008)
4) Sering BAK
Terjadi karena kandung kencing pada bulan-biulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada
trimester kedua umumnya keluhan ini menghilang oleh karena
uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir
trimester gejala bisa timbul karena janin mulai masuk ruang
panggul dan menekan kembali kandung kencing.
(wiknnjosastro,2008)
5) Mamae menjadi teganag dan membesar
Mamae menjadi tegang dan membsar, keadaan ini disebabakan
pengaruh esterogen dan progesteron yang merangsang duktlidan
alveoli di mamae. Glandula mongomeri tampak lebih jelas
( wiknjosastro, 2008 ).
6) Anoreksia ( atau tidak napsu makan )
Pada bulan – bulan pertama, kadang terjadi anoreksia. Tetai setelah
itu napsu makan kembali. Hendknay dijaga jangan sampai salah
pengertian makan untuk dua oerang, sehigga kenaikan tidak sesuai
dengan usia kehamilan.
7) Konstipasi dan obstipasi
Pengaruh hormon progesteron sehingga dapat mengahmabt
pengaruh pristaltik usus yang menebabkan kesulitan BAB
( wiknjosastro,2008)
8) Pigmentasi
Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada
pipi hidung dan dahi kadang – kadang tampak flek yang biasanya
disebut cloasma gravidarum begitupula dengan areola mamae,
line alba digaris tengah perut menjadi lebih hitam, dan daerah
leher. Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormon

5
kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit
( wiknjosastro)
c. Tanda Pasti
1) Terlihatnya embrio atau kantong kehamilan melalui USG pada 4 –
6 minggu sesudah pembuahan .
2) Denyut jantung janij ketika usia kehamilan 10 – 20 minggu
terdengar dengan doppler atau diliat dengan USG .
3) Terasa gerak janin dalam rahim. Pada primi gravida bisa dirasakan
ketika kehamilan 18 minggu sedangkan multi gravida diusia 16
minggu.
4) Pada pemeriksaan rontegen terlihat adanya rangka janin.

3. Perubahan fisiologis wanita hamil


a. Vulva Dan Vagina
Karena pengaruh esterogen terjadi perubahan pada vulva dan vagina.
Akibatnaya hiper vaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah
atau kebiruan yang sering disebut tanda chadwick.
Selama masa hamil PH sekresi vagiana menjadi lebih asam, keasaman
berubah dari 4 menjadi 6,5. Hal ini menyebabkan keputihan.
b. Servik Uteri
Servik menjadi lunak yang disebut tanda goodell. Sekresi kelenjar
menjadi lebih banyak dan mengeluarkan pervaginam lebih banyak.
Sebab pembuluhdarah dalam servik bertamabah. Keadaan servik pada
TRIMESTER I terjadi peningkatan hormone esterogen lochrea.
c. Uterus
Uterus membesar yang disebabkan oleh hipertrofi dan hiper flasi otot –
otot polos Rahim, serabus – serabus kologen yang ada menjadi
higrokopik. Uterus yang mengalami perubahan berat, bentuk dan
posisi menekan kandung kemih menyebabkan wanita hamil sering
kencing pada kehamilan 0 – 12 minggu, kavum uteri masih berisi
gumpalan darah, besarnya kira – kira 2 – 3 jari diatas simpisis. Pada
bulan – bulan pertama kehamilan bentuk Rahim seperti buah alpukad,
beratnya akan naik dari 300 gr – 1000 gr pada akhir kehamilan. Pada
minggu pertama isthmus Rahim mengadakan hipertrofi dan bertambah
panjang sehingga bisa diraba terasa lunak yang disebut tanda hegar.
d. Ovarium

6
Ovulasi terhenti. Masih terdapat corus luteum graviditas sampai
terbentuknya plasenta yang mengalami alih pengeluaran esterogen dan
progesterone, selain itu terjadi pembentukan plasenta dan akan
sempurna pada usia kehamilan 16 minggu. Corpus luteum
menghasilkan hormone esterogen, progesterone, serta relaxin yang
berpengaruh menenag kan hingga pertumbuhan janain menjadi baik
sampai aterem.
e. Metabolism
Pada wanita hamil BMR, system endokrin menjadi meningkat
sehingga berat bandan nya meningkat pula. Pada TRIMESTER I
pertambahan berat bada < 1 kg . peningkatanany kira – kira 6,5 – 16,5
kg atau rata – rata 12,5 kg selama kehamilan

f. Mamae
Terjadi peningkatan esterogen mempengaruhi pembesaran mamae
disebabkan hipertrofi dari alveoli. Hal ini sering menyebabkan
hipersesitivtas mamae. Terjadi pila hiper pigmentasi yang
menyebabkan papilla mamae membesar lebih tegang dan hitam, dan
areola menjadi lebih hitam serta glandula Montgomery lebih jelas dan
menonjol kadang tibul strie pada payudara dan bayangan vena lebih
membiru.
g. System Pencernaan
Pengeluaran asam lambung meningkat menyebabkan daerah lambung
terasa panas. Akibat peningkatan HCG dan esterogen menyebabkan
pengeluaran air liur berasa berlebihan. Tonus otot- otot pencernaan
melemah sehingga motilitas dan makanan akan lebih lama berada
dalam saluran pencernaan .
h. Sirkulasi Darah
Volume plasma meningkat rata –rata 50% sementara massa RBC
meningkat hanya 18 – 30% maka terjadi penurunan hematocrit selama
kehamilan, tekanan darah menurun selama 24 minggu pertama
kehamilan akibat terjadi penurunan dalam periver.
i. System Integument

7
Mulai muncul linea nigra dan strie gravidarum yang diakibatkan oleh
meningkatnya sirkulasi dan aktivitas vasuotor, sehingga jaringan
elastis kulit mudah pecah .biasanya terjadi juga deposit pigmen pada
dahi, pipi, hidung, yang dikenal sebagai cloasma gravidarum.
j. Tulang Dan Gigi
Persendian panggul akan terasa lebih longer karena terjadi pelebaran
pada ruang persendian. Apabila konsumsi kalsium cukup gigi tidak
akan kekurangan kalsium sehingga menurunkan resiko gingivitis
sebaliknya apabila kekurangan kalsium, maka kalsium maternal pada
tulang – tulang panjang akan berkurang untuk memenuhi kebutuhan
janin.
k. System Pernapasan
Wanita hamil kadang – kadang mengeluh sesak dan nafas pendek dan
lebih dalam, pernafasan yang biasa digunakan adalah pernafasan dada.
l. System Perkemihan
Pada TRIMESTER I ibu mengeluh sering kencing karena vesikula
urinara tertekan oleh uterus.

B. Blighted Ovum

1. Pengertian
Kehamilan anembrionik, biasa disebut juga dengan Blighted Ovum
dimana mudigah tidak terbentuk sejak awal walupun kantong gestasi tetap
terbentuk. Disamping mudigah, kantong kunng telur juga tidak ikut
terbentuk.kehamilan ini dapat mencapai 16 minggu, kemudian terjadi
abortus spontan.
Kehamilan anembrionik BO merupakan kehamilan tanpa embiro,
pada saat terjadi pembuahan, sel – sel tetap membentuk kantong ketuban,
plasenta, namun telur yang telah dibuahi ( konsepsi ) tidak berkembang
menjadi embrio ( Fadillah, 2013 ).
2. Etiologi
a. Kelainan kromosom pada saat proses pembuahan sel telur dan sel
seperma ( kualitas sel telur yang tidak bagus )
b. Infeksi dari TORCH , kelainan imunologi dan penyakit diabetes dapat
ikut menyebab terjadinya Blighted Ovum.

8
c. Faktor usia, semangkin tinggi usia suami atau istri, semangkin tinggi
juga peluang terjadinya Blighted Ovum.
( Sukarni dan Margareth,2013 )
3. Pathogenesis
Pada saat pembuahan, sel telur yang matang dan siap dibuahi bertemu
seperma. Namun dengan berbagi penyebab ( diantaranya kualitas telur /
seperma yang buruk atau terdapat infeksi TORCH ), maka unsur janin
tidak berkembang sama sekali. Hasil konsepsi ini akan tetap tertanam
didalam Rahim lalu Rahim yang berisi hasil konsepsi tersebut akan
mengirimkan sinyal pada indung telur dan otak sebagai pemberitahuan
bahwa sudah terdapat hasil konsepsi didalam Rahim. Hormone yang
dikirimkan oleh hasil konsepsi tersebut akan menimbulkan gejala – gejala
kehamilan seperti mual, muntah, dan lainnya yang lazim dialami ibu hamil
pada umumnya. ( sukarni dan Margareth, 2013 ).
4. Manifestasi klinis
Pada awal kehamilan berjalan baik dan normal tanapa ada tanda – tanda
kelainan. Kantong kehamilan terlihat jelas, tes kehamilan urin positif. BO
terdeteksi saat ibu melakukan USG pada usia kehamilan memasuki 6 – 7
minggu. ( sukarni dan Margareth,2013 ).
5. Pencegahn
a. Menghindari masuknya virus rubella kedalam tubuh selain imunisasi,
ibu hamil juga harus selalu menjaga kebersihan diri dari lingkungan
tempat tinggalnya.
b. Sembuhkan dulu penyakit yang diderita oleh calon ibu. Setelah itu
pastikan bahwa calon ibu benar – benar sehat saat akan merencanakan
kehamilan.
c. Melakukan pemeriksaan kromosom.
d. Tidak hanya ada calon ibu, calon ayah juga disarankan untuk
menghentikan kebiasaan merokok dan memulai hidup sehat saat
prakonsepsi.
e. Periksakan kehamilan secara rutin, sebab biasanya kehamilan kosong
jarang terdeteksi saat usia kandungan masih dibawah delapan bulan.
( Sukarni dan Margareth,2013 ).
6. Penanganan

9
Untuk penanganan Blighted Ovum ( BO ) tidak ada jalan lain kecuali
mengeluarkan hasil konsepsi dari dalam Rahim. Caranya bisa dilakkan
dengan kuretase atau dengan mengguanakan obat. Tetapi kuretase
dianggap memiliki kelebihan karena dapat mencegah terjadinya infeksi
dan juga pemeriksaan kromosom ( Fadillah,2013 ).

BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PATOLOGI PADA NY”W” UMUR


25 TAHUN G2P1A0H1 UK 15 – 16 MINGGU DENGAN BLIGHTED OVUM
DI RUANG OK RSUD KABUPATEN LOMBOK UTARA

Tanggal / waktu pengumpulan data :21 – 05 – 2018


Nomor register pasien :07 – 60 - 03
Tempat pengumpulan data :Ruang OK RSUD KLU

I. PENGUMPULAN DATA DASAR


A. DATA SUBYEKTIF (S)
1. Identitas / Biodata
Nama Klien : Ny “W” Nama Suami : Tn”T”
Umur : 25 th Umur : 31 Th
Suku Bangsa : sasak Suku Bangsa : Sasak
Agama : isalam Agama : isalam
Pendidikan :SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan :IRT Pekerjaan : Kadus
Alamat lengkap : Lenong tengah
2. Anamnesa
1. Keluhan Utama :
Ibu mengeluh perutnya mulas, keluar darah banyak dari jalan
lahir sejak tanggal 19 – 05 – 2018, pukul 16 wita dan ibu
merasa mual serta pusing.
2. Tanda-tanda bahaya :

10
Ibu mengatakan tidak merasakan tanda – tanda bahaya seperti
sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, bengkak di wajah,
dan jari tangan, nyeri epigastrik dan nyeri perut yang hebat.

3. Riwayat Sosial Ekonomi


a. Status perkawinan : Sah
Menikah : 1 kali Lama :10 thn
2) Bahasa yang digunakan di rumah : ibu mengatakan
menggunakan bahasa Indonesia dan sasak .
3) Kebiasaan hidup sehat : ibu mengatakan suaminya tidak
merokok, tidak mengonsumsi obat – obatan, dan tidak minum
– minuman keras.
4) Dukungan dari suami / keluarga mengenai kehamilannya : ibu
mengatakan suami dan keluarga nya mendukung
5) Status kesehatan suami : ibu mengatakan suami nya sehat
6) Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan: ibu dan keluarga
merasa senag atas kehamilannya
7) Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan : tidak ada
8) Hubungan seks selama kehamilan : ibu mengatakan jarang
melakukan hubungan seksual
9) Pengambilan keputusan dalam keluarga : suami dan istri
5. Riwayat Kesehatan / penyakit yang pernah atau sedang diderita
a. Jantung : tidak ada
b. Hipertensi : tidak ada .
c. Diabetes Mellitus : tidak ada
d. Asma : tidak ada
e. Batuk yang berkepanjangan: tidak ada
f. Penyakit Ginjal : tidak ada
g. Riwayat alergi :.tidak ada
h. Gangguan Mental : tidak ada
i. Sirce cell disease :.tidak ada
j. Lain – lain : tidak ada
6. Riwayat penyakit keluarga
a. Jantug : tidak ada
b. Hipertensi : tidak ada
c. Diabetes Mellitus : tidak ada

11
d. Keturunan Kembar : tidak ada
e. Asma :. tidak ada
f. Sirce cell disease :. tidak ada
g. Alergi : tidak ada
h. Epilepsi :. tidak ada
i. Kelainan Mental : tidak ada
j. Kelainan Kongenital : tidak ada
k. Lain – lain : tidak ada
7. Riwayat operasi

a. Operasi atau luka pada pelvis : tidak ada

b. Transfusi darah : tidak ada

i. Riwayat ginekologi

a. Salpingectomy : tidak ada


b. Pengobatan infertilitas : tidak ada
c. Kehamilan ektopik : tidak ada
d. Operasi pada vagina, pelvic, dan uterus: tidak ada

8. Riwayat Menstruasi

a. Usia Menarche : 13 tahun


b. Siklus menstruasi : teratur
c. Lama menstruasi : 7 hari
d. Jumlah darah : 2 – 3 kali ganti pembalut
e. Dismenorhea :tidak ada

9. Riwayat Kontrasepsi

a. Metode yang pernah dipakai : KB suntik 3 bulan


b. Kapan berhenti dan alasannya :2 tahun lalu karena ingin
puna anak lagi
c. Lama penggunaan kontrasepsi sebelum hamil : ± 5 tahun

10. Riwayat kehamilan ini


1) Hamil ke : 2 ( dua )

12
2) HPHT :3 – 2 – 2018
3) Umur kehamilan menurut ibu : 3 bulan
4) Pergerakan fetus dirasakan pertama kali : belum diraskan
Pergerakan fetus dalam 24 jam terakhir :
5) Keluhan yang dirasakan selama kehamilan : pusing, mual ,
muntah
6) Tanda bahaya / penyulit : keluar darah dari jalan lahir
7) Riwayat ANC : 2 kali di Puskesmas
8) Immunisasi TT
9) Kekhawatiran – kekhawatiran khusus : ibu merasa emas
10) Obat yang dikonsumsi/termasuk jamu : tablet tambah darah

11. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


Ana UK Jenis Penolong Penyulit BBL Hidup / JK Usia
k ke Persalinan Mati anak
Persalinan Nifas
1. 9 bln Spontan Bidan - - 3000 Hidup L 6 th
ini

12. Riwayat Diet / Gizi yang dikonsumsi / makan sehari – hari :


Makan Sebelum Hamil Selama Hamil
Frekuensi makan 2 – 3 kali / hari 3 – 4 kali / hari
Porsi makan 1 piring 1 piring
Jenis makanan Nasi, sayur,lauk pauk Nasi, sayur,lauk pauk
Masalah Tidak ada Tidak ada

Minum Sebelum Hamil Selama Hamil


Frekuensi minum 4 – 5 kali / hari 5 – 6 kali / hari
Jumlah 4 – 5 kali / hari 4 – 5 kali / hari
Masalah Tidak ada Tidak ada

13. Pola eliminasi


BAB Sebelum hamil Selama hamil
Frekuensi 1 kali / hari 1 kali hari
Konsistensi Cair Cair

13
Kesulitan Tidak ada Tidak ada

BAK Sebelum hamil Selama hamil


Frekuensi 4 – 5 kali / hari 5 – 6 kali hari
Konsistensi Lunak Lunak
Kesulitan Tidak ada Tidak ada

14. Beban kerja/Aktivitas sehari – hari :


Ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah seperti memasak,
menyapu, mencuci baju, mencuci piring
15. Pola istirahat dan tidur
Siang : 1 – 2 jam
Malam : 6 – 7 jam

16. Personal Hygiene


Mandi : 2 x sehari
Gosok gigi : 2 x sehari
Ganti pakaian : 2 x sehari
Ganti Celana dalam : 2 x sehari
B. Data Obyektif (O)
1. Keadaan umum : baik
Keadaan emosi : stabil .
Kesadaran : composmentis .
Postur tubuh : normal
2. Berat badan Sekarang : 56 kg
3. BB sebelumnya : 54 kg
Tinggi badan : 156 cm
Lila : 24 cm
4. Tanda – tanda vital
Tekanan darah : 110 / 70 mmHg
Denyut nadi : 83 x/ mnt
Suhu tubuh : 36,7 ° C

14
Pernafasan : 19 x ./ mnt
5. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : warna rambut hitam, distribusi merata, kulit kepala
bersih tidak ada ketombe, tidak ada lesi dan tidak ada inpeksi .
b. Muka : tidak pucat, tidak ada oedema
c. Mata
Kelopak mata : baik
Konjungtifa : merah muda, tidak pucat
Sklera : putih tidak ikterus
d. Mulut dan gigi
Bibir : tidak pucat dan tidak pecah – pecah
Rahang dan lidah : baik, rahang berwarna merah muda
Gigi dan gusi : tidak ada karies, tidak ada gigi berlubang
e. Leher
1) Kelenjar thyroid : tidak ada pembesaran
2) Kelenjar getah bening/Limfe : tidak ada pembesaran
3) Bendungan vena Jugularis : tidak ada bendungan
f. Payudara
1) Areola : hitam
2) Simetris : simetris
3) Pembesaran : tidak ada
4) Putting susu : menonjol
5) Benjolan /Tumor/massa : tidak ada
6) Pengeluaran : tidak ada
7) Rasa nyeri tekan : tidak ada
g. Abdomen
1) Bekas luka operasi : tidak ada
2) Linea : tidak ada
3) Striae : tidak ada
4) Kontraksi : tidak ada
5) Palpasi Leopold

15
Leopold I : TFU ½ pusat simpisis
Leopold II : tidak dilakukan
Leopold III : tidak dilakukan
Leopold IV : tidak dilakukan
6) DJJ : belum terdenganr
h. Genetalia (bila ada indikasi)
Inspeksi
1) Perinium : luka perut : tidak ada

Periksa dalam (jika ada indikasi)


VT : tidak ada pembukaan
i. Ektremitas atas dan bawah
1) Oedema : tidak daa
2) Kekauan sendi : tidak ada .
3) Kemerahan : tidak ada
4) Varises : tidak ada
5) Refleks patella : baik
6. Pemeriksaan laboratorium/ penunjang
a. Darah
Hb : 13, 2 gr %
HbSAg :negative
b. Urine
PP test :positive
c. Pemeriksaan penunjang lain
USG :hasil kehamilan kosong hanya telihat
kantong kehamilan dengan cairan didalamnya.

II. INTERPRETASI DATA DASAR


A. Diagnosa
G2P1A0H1 usia kehamilan 15 – 16 minggu dengan blighted ovum
Data Dasar
1. Data subyektif

16
a. Ibu mengatakan ini kehamilan kedua dan tidak pernah mengalami
keguguran
b. Ibu mengatakan HPHT tanggal 3 – 2 – 2018
c. Ibu mengatakan sejak 2 hari yang lalu keluar darah banyak dari
jalan lahir.
2. Data obyektif
a. Keadaan umum ibu baik
b. Pembukaan jalan lahir tidak ada
c. Ada keluar darah dari jalan lahir
B. Masalah
Ibu merasa cemas terhadap kehamilannya ini karena kehamilan ini tidak
seperti kehamilan pertama.
C. Kebutuhan
Memberikan ibu dukungan dan penjelasan agar ibu tidak merasa cemas

III. MENGIDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL


Infeksi
IV. KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERA
Kolaborasi dengan dokter untuk dilakukan tindakan curettage dan terapi

V. RENCANA ASUHAN YANG MENYELURUH


TGL/JAM : 21 – 5 – 2018 / 13.20
1. Jelaskan hasil pemeriksaan
2. Lakukan informed consent
3. Lakukan persiapan pre curettage
4. Lakukan anastesi secara IV lewat selang infus
5. Lakukan curettage
6. Observasi keadaan umum dan tanda vital
7. Pindah pasien keruang nifas

VI. PELAKSANAAN ASUHAN

17
TGL/JAM : 21 – 03 – 2018 / 13.30 wita
1. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga keadaan nya ibu dalam keadaan
baik dan ibu akan dilakukan tindakan curettage.
2. Melakukan informed consent kepada suami tentang tindakan yang
akan dilakukan yaitu curettage.
3. Melakukan persiapan pre oprasi
a. Persiapan ibu
1) Memastikan infus sudah terpasang dengan baik, dower kateter sudah
terpasang dan skin test sudah dilakukan.
2) Mengganti pakaian ibu
3) Memasangkan ibu cap
4) Memastikan ibu sudah puasa sebelumnya dan ibu tidak menggunakan
perhiasan.
b. Persiapan petugas
1) Alat pelindung diri : baju steril, topi, masker, handscoon steril,
kacamata, clemek dan sepatu boat.
c. Persiapan bahan habis pakai
Betadine, Nacl, kasa, kantong pelastik dan underpad.
d. Persiapan ruangan
Meja instrument, lampu oprasi, perlak dan meja oprasi.
e. Persiapan alat
Speculum sim, tenakulum, dilatator hegar, ring tang, sonde uterus,
sendok kuret, abortus tang.
4. Melakukan anastesi secara IV lewat selang infus
5. Curettage dilakukan oleh dr. Doni SpOg, dimulai pukul 13.35 wita dan
selesai pukul
6. Mengobservasi keadaan umum dan tanda vital sign ibu post curettage
diruang pemulihan sebelum dipindahkan dari ruang pemulihan ke
raung nifas.
7. Membantu memindahkan ibu keruang nifas untuk pemulihan pasca
curettage.

18
VII. EVALUASI HASIL ASUHAN
TGL/JAM : 21 – 05 – 2018 / 13.50 wita
1. Ibu sudah mengetahui keadaan nya
2. Informed consent telah dilakukan
3. Persiapan untuk melakukan tindakan curettage sudah disiapkan
4. Anastesi sudah dilakukan secara IV lewat selang infus
5. Curettage telah dilakukan oleh dr. Doni SpOg
6. Observasi tealh dilakaukan dan keadaan umum inu baik
7. Pukul 14.30 wita ibu dipindahkan keruang Nifas
.

19
BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan Pada Ny “W” dengan Blighted Ovum di


Ruang OK RSUD Kabupaten Lombok Utara, terdapat beberapa kesenjangan
antara teori dan kasus, antara lain

1. Pengkajian data

Pada pengkajian ibu hamil dengan Blighted Ovum secara teori didapatkan
tanda dan gejala yaity adanya perdarahan pervaginm berupa flek – flek darah
dari jalan lahir ( Fadillah, 2013 )

Sedangkan pengkajian data pada ibu hamil dengan Blighted Ovum yang
dialami Ny “W” keluhan utamanya yaitu mengeluarkan darah dari jalan lahir.
Data subyektif didapatkan ibu mengatakan mengeluarkan darah dari jalan lahir
sejak tanggal 19 – 05 – 2018. Sehigga tidak ada kesenjangan antara teori
dengan praktik.

2. Interpretasi data

Diagnose kebidanan yang dapat ditegakkan pada kasusu Blighted Ovum


Ny”W” umur 25 tahun hamil 15 – 16 minggu dengan Blighted Ovum dan
masala yang sering muncul adalah merasa cemas terhadap kehamilannya
karena tidak seperti kehamilan yang sebelumnya. Untuk mengatasi masalah
Ny “W” yang timbul maka kebutuhan yang diberikan adalah dorongan moral
dan informasi tentang Blighted Ovum.dari langkah ini menunjukkan tidak
adanya kesenjangan antara teori dan praktik.

3. Diagnose potensial

Diagnose potensial dari Blighted Ovum yaitu bila tidak segera ditangani akan
terjadi infeksi ( Fadillah, 2013 ).

Sedangkan dalam kasus ini terdapat diagnose potensial yaitu infeksi, dari
diagnose potensial yang didapatkan maka tidak terjadi kesenjangan antara
teori dan praktik.

20
4. Kebutuhan terhadap tindakan segera

Kebutuhan terhadap tindakan segera pada ibu hamil Blighted Ovum yaitu:

a. Penanganna perdarahan

b. Dilakukan curettage

c. Penanganan infeksi pasang infus, dengan kecepatan 30 - 40


tetes per menit

d. Beri antibiotic, kolaborasi dengan dokter spesialis obstetric dan


ginekologi ( Saifudin, 2009 )

Sedangkan kebutuhan terhadap tindakan segera pada kasus ini yaitu :

a. Kolaborasi dengan dokter untuk curettage dan terapi infus RL

b. Pemberian terapi post curettage

Dari hasil kebutuhan terhadap tindakan segera tidak ditemukan adanya


kesenjangan antara teori dan praktik.

5. Rencana tindakan

a. Rencana asuhan menurut ( Saifudidin, 2009 ) perencanaan Blighted Ovum


yaitu :

1) Dilakukan observasi keadaan umum dan tanda vital

2) Beri penjelasan pada ibu tentang keadaannya saat ini

3) Pembukaan serviks

4) Kolaborasi dengan dokter spesialis obstetric dan ginekologi untuk


mendapatkan terapi dan melakukan curettage

Sedangkan pada kasus Ny “W” dengan Blighted Ovum dengan


perencanaan sebagai berikut :

1) Jelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan

2) Anjurkan ibu untuk puasa

21
3) Persiapan alat – alat curettage

4) Lakukan anastesi

5) Mengobservasi dokter SpOGsaat melakukan curettage

6) Periksa keadaan umum dan tanda vital ibu post curettage

6. Implementasi

Pada langkah ini telah dilaksanakan implementasi asuhan kebidanan secaara


efisien dan aman berdasarkan dari intervensi yang telah direncanakan pada
Blighted Ovum dilakukan

a. Memberi penjelasan pada ibu tentang keadaan nya

b. Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi


untuk mendapatkan terapi curettage ( Saifuddin, 2009 )

Sedangkan implementasi pada kasus yaitu, memberi penjelasan tentang


keadaan ibu, melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG. Dari asuhan
kebidanan tidak ditemukan kesenjangan antara tori dan praktik.

7. Evaluasi

Adapun evaluasi dari asuhan kebidanan ibu hamil dengan Blighted Ovum
menurut Fadillah ( 2013 ) adalah: kehamilan tidak dapat dipertahankan
sehingga harus dilakukan tindakan curettage.

Kasus pada ibu hamil Ny “ W” dengan Blighted Ovum telah dilakukan


perawatan selama 2 hari pada tanggal 19 Mei 2018 sampai dengan 21 Mei
2018 ibu dilakukan tindakan curettage karena kehamilannya tidak dapat
dipertahnkan. Dari hasil evaluasi tidak ditemukan kesenjangan antara tori dan
praktik.

22
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan asuhan kebidanan dengan menggunakan manajemen


varney pada ibu hamil dengan Blighted Ovum pada Ny”W” maka didapatkan
kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada pengkajian data diperoleh ibu hamil Ny”W” dengan Blighted Ovum
dengan keluhan utama mengeluarkan darah dari jalan lahir.

2. Interpretasi data dasar sudah dikumpulkan asuhan kebidanan ibu hamil


patologi diagnose kebidanan sebagai beritkut Ny “ W” G2P1A0H1 umur
25 tahun usia kehamilan 15 – 16 minggu dengan Blighted Ovum. Maslah
yang timbul pada Ny “W” yaitu merasa cemas dengan kehamilannya,
untuk mengatasi masalah yang timul pada Ny “ W” maka kebutuhan yang
diberikan adalah memberikan dorongan moral dan informasi tentang
Blighted Ovum.

3. Pada kasus Ny “ W” tidak muncul diagnose potensial, karena


mendapatkan penanganan yang baik dan sudah tepat sehingga tidak
muncul diaganosa potensial.

4. Kebutuha terhadap tindakan segera ibu hamil dengan Blighted Ovum yaitu
melakukan kolaborai dengan dokter SpOG untuk melakukan tindakan
curettage dan memberikan terapi post curettage.

5. Rencana tindakan yaitu memberitahu ibu mengenai keadaan nya saat ini
dan mealkukan kolaborasi dengan dokter SpOG untuk melakukan tindakan
curettage dan memberikan terapi post curettage.

6. Pelaksanan pada ibu hamil dengan Blighted Ovum adalah dilaksanakan


sesuai dengan rencana tindakan

7. Evaluai pada ibu hamil dengan Blighte Ovum dengan memberikan asuhan
kebidanan.

23
8. Dokumentasi yang digunakan untuk mengumpulkan data pasien adalah
mengunakan 7 lanhkah varney.

B. Saran

1. Diharapkan mahasiswi mampu dalam melakukan asuhan kebidanan


kehamilan patologis dan melakukan pendokumentasian sesuai teori dan
metode yang telah ditentukan
2. Diharapkan tenaga kesehatan dapat memeberikan pelayanan sesuai
dengan prosedur atau SOP guna untuk menjaga keselamatan pasien dan
tenaga kesehatan itu sendiri.
3. Diharapkan institusi pendidikan melakukan penilaian yang obyektif
terhadap mahasiswa berdasarkan kemampuan dan keadaan yang
sebenarnya.

24
DAFTAR PUSTAKA

25

Anda mungkin juga menyukai