1. DISUSUN OLEH :
IMD singkatan dari inisiasi menyusu dini, adalah usaha aktif bayi untuk menyusu dalam satu jam pertama
kelahiran, baik persalinan normal maupun seksio sesaria dengan difasilitasi oleh tenaga kesehatan
(dokter/bidan yang menolong persalinan). Bayi diletakkan di perut dan dada ibu segera setelah lahir dan diberi
kesempatan untuk mulai menyusu sendiri dengan cara merangkak mencari payudara (the breast crawl) dan
membiarkan kontak kulit bayi dan ibu setidaknya selama satu jam bahkan lebih sampai bayi menyusu sendiri.
Jam pertama bayi menemukan payudara ibunya adalah awal suatu ”life-sustaining between mother and child.
TUJUAN IMD :
• Memperkenalkan “bonding attachment” dengan ibu sesegera mungkin melalui inisiasi menyusu dini.
• Mempertahankan kondisi bayi baru lahir dalam keadaan sehat secara optimal
• Mencegah hipotermi
• Mencegah perdarahan pasca persalinan
• Mempercepat produksi ASI
• Memberi perlindungan alamiah (imunisasi) bagi bayi
SYARAT DAPAT DILAKUKANNYA IMD :
• Dilakukan pada bayi baru lahir cukup bulan, sehat dan bayi prematur berisiko rendah yang lahir setelah kehamilan 35
minggu tanpa masalah pernapasan (stabil). Kondisi ibu juga dalam keadaan stabil yaitu ibu tanpa komplikasi
kehamilan/persalinan seperti preeklampsi berat/eklampsi, anemia berat (pendarahan pasca persalinan), diabetes melitus yang
tidak terkontrol, penyakir jantung (NIHA 3 dan 4), asma dan penyakit-penyakit khusus lain seperti penyakit autoimun dll.
• Tersedianya sarana dan prasarana penanganan untuk bayi baru lahir.
• Tersedianya tenaga medis dan paramedis terlatih.
II). Manfaat kolostrum bagi bayi
Langkah 1 : Lahirkan,
keringkan, lalu lakukan
penilaian pada bayi.
Langkah II : Lakukan kontak
kulit dengan kulit selama
paling sedikit satu jam.
Langkah III : Biarkan bayi
mencari dan menemukan
putting ibu dan mulai
menyusu.
V. P E N G H A M B AT I N I S I A S I M E N Y U S U D I N I
A. Bayi kedinginan.
Bayi berada dalam suhu yang aman jika melakukan kontak kulit dengan sang ibu. Suhu payudara ibu meningkat 0,5 derajat dalam dua menit
jika bayi diletakkan di dada ibu.
B. Setelah melahirkan, ibu terlalu lelah untuk segera menyusui bayinya.
Terbentuknya oksitosin akibat sentuhan bayi dan menyusui justru membantu menenangkan ibu setelah melahirkan
(Rosita, 2008).
C. Ibu harus dijahit.
Kegiatan merangkak mencari payudara terjadi di area payudara. Yang dijahit ada bagian bawah tubuh ibu (Rosita, 2008).
D. Suntikan vitamin K dan tetes mata untuk menegah penyakit gonore (gonorrhea) harus segera diberikn setelah lahir.
Menurut American College of Obstetrics and Gyneology dan Academy Breastfeeding Medicine (2007), tindakan pencegahan ini dapat ditunda
setidaknya selama satu jam sampai bayi menyusu sendiri tanpa membahayakan bayi (Roesli, 2008).
E. Bayi harus segera dibersihkan, dimandikan, ditimbang, dan diukur.
Menunda memandikan bayi berarti menghindarkan hilangnya panas badan bayi. Selain itu, kesempatan vernix meresap, melunakkan, dan
melindungi kulit bayi lebih besar. Bayi dapat dikeringkan segera setelah lahir. Penimbangan dan pengukuran dapat ditunda sampai menyusu
awal selesai (Roesli, 2008).
F. Kolostrum dan ASI saja tidak cukup bagi bayi.
Sebagai makanan pertama, kolostrum justru sangan mencukupi. Normal terjadi berat badan bayi sedikit turun setelah dilahirkan (
TERIMA KASIH
SUMBER
• http://repository.unimus.ac.id/615/3/BAB%20II.pdf
• http://www.indonesian-publichealth.com/mengapa-inisiasi-menyusui-dini-imd/
• https://parenting.orami.co.id/magazine/manfaat-kolostrum-bagi-bayi/
• https://med.unhas.ac.id/obgin/?p=103
• https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fsanggar-asi-
indonesia-konselor-laktasi.business.site%2Fposts
%2F8849034209006257999&psig=AOvVaw0da8qmqpNqIS9a_7tuibAE&ust=
1606315580377000&source=images&cd=vfe&ved=0CAMQjB1qFwoTCKjHu
P-1m-0CFQAAAAAdAAAAABAX