Anda di halaman 1dari 69

PENGENALAN TANDA BAHAYA PADA

NEONATUS, BAYI, BALITA


TANDA BAHAYA BAYI BARU LAHIR
1. Pemberian ASI sulit  sulit menghisap, atau hisapan lemah
2. Kesulitan bernafas  pernafasan cepat > 60/ menit atau
menggunakan otot nafas tambahan
3. Letargi  bayi terus – menerus tidur tanpa bangun untuk makan
4. Warna abnormal  kulit/ bibir biru (sianosis) atau bayi sangat
kuning
5. Suhu  terlalu panas (febris) atau terlalu dingin (hipotermia)
6. Tanda atau perilaku abnormal atau tidak biasa
7. Gangguan gastrointestinal  tidak BAB selama 3 hari pertama
setelah lahir, muntah terus menerus, dan perut bengkak, tinja hijau
tua atau berdarah/ lendir.
8. Mata bengkak atau mengeluarkan cairan
9. Tali pusat  merah, bengkak,keluar cairan (nanah), bau busuk
PENGKAJIAN FISIK BAYI BARU LAHIR
PENGKAJIAN FISIK BAYI BARU LAHIR
• Pengkajian fisik bayi dapat dilakukan untuk menilai
status kesehatannya.

• Waktu pemeriksaan fisik dapat dilakukan saat bayi baru


lahir, 24 jam setelah lahir, dan akan pulang

• Pengkajian fisik pada BBL bertujuan mendapatkan hasil


yang valid, mengetahui keadaan fisik secara umum dan
mengetahui kondisi normal/abnormal.
HAL YANG PERLU DILAKUKAN
• Pastikan suhu ruangan hangat sehingga bayi tidak mudah
kehilanngan panas, dan lepaskan pakaian hanya pada daerah
yang akan diperiksa

• Lakukan prosedur secara berurutan dari kepala ke kaki atau


lakukan prosedur yang memerlukan observasi ketat lebih dahulu,
seperti pemeriksaan Tanda vital, jantung, abdomen

• Lakukan prosedur yang mengganggu bayi pada tahap akhir,


seperti pemeriksaan Refleks.
ASPEK YANG PERLU DI KAJI
1. Menilai keadaan umum
 Secara keseluruhan (perbandingan bagian tubuh bayi
proporsional/tidak)
 Bagian kepala, badan dan ekstremitas (Periksa adanya
kelainan)
 Tonus otot, tingkat aktifitas (gerakan bayi aktif atau tidak)
 Warna kulit dan bibir (Kemerahan/kebiruan)
 Tangis bayi (melengking, merintih, normal)
ASPEK YANG PERLU DI KAJI
2. Tanda-tanda vital
 Periksa laju nafas dengan melihat tarikan nafas menggunakan
jam. Normal  40-6 x/menit, Tidak ada wheezing dan ronchi
 Periksa laju jantung menggunakan stetoskop dan jam. Normal
 100-120 x/menit, tidak ada murmur jantung.
 Priksa suhu menggunakan Termometer aksilla. Normal 
36,5 – 37,2 derajat celcius.
ASPEK YANG PERLU DI KAJI
3. Penimbangan Berat Badan
 Sebelum penimbangan bayi, letakkan kain pada timbangan
agar bayi tidak kehilangan panas.
 Berat badan lahir normal adalah 2500 – 4000 gram

4. Pengukuran panjang Badan


 Pengukuran dilakukan dari ujung kepala sampai tumit
 Panjang badan normal BBL adalah 45-50 cm
ASPEK YANG PERLU DI KAJI
5. Pemeriksaan Bagian Kepala
 Ubun-ubun / Fontanel
• Fontanel anterior/ ubun-ubun besar, menutup setelah umur
12-18 bulan.
• Fontanel posterior/ ubun-ubun kecil, menutup pada umur 2
bulan.
 Sutura  apakah ada molase
 Penonjolan  periksa kelainan akibat trauma persalinan
(caput succedaneum, cephal hematoma) atau adanya cacat
congenital (hydrocephalus)
 Lingkar kepala
Gambar Tengkorak Bayi
Molase (penyusupan)
- Molase adalah tulang tengkorak yang saling menumpuk pada
saat lahir.
- Molase terbagi empat, yaitu :
0 : Tulang – tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah
dapat dipalpasi
1 : Tulang-tulang kepala janin hanya saling bersentuhan
2 : Tulang-tulang kepala Janis saling tumpeng tindih tetapi
masih dapat dipisahkan
3 : Tulang-tulang kepala janin saling tumpeng tindih dan tidak
dapat dipisahkan
Penonjolan atau daerah mencekung
Ukuran Kepala Bayi
Ukuran • Suboccipito-bregmatica : 9,5 cm
• Suboccipito-frontalis : 11 cm
muka • Fronto-occipitalis : 12 cm
belakang • Mento-occipitalis : 13,5 cm
• Submento-bregmatica : 9,5 cm

Ukuran • Diameter biparietal : 9 cm


melintang • Diameter bitemporalis : 8 cm

Ukuran • Circumferentia suboccipito bregmatika : 32 cm


lingkaran • Circumferentia fronto occipitalis : 34 cm
• Circumferentia mento occipitalis : 35 cm
ASPEK YANG PERLU DI KAJI
6. Pemeriksaan Telinga
 Akan dihubungkan letak dengan mata & kepala serta ada
tidaknya gangguan pendengaran

7. Pemeriksaan Mata
 Melihat tanda-tanda infeksi dan kelainan. Seperti Strabismus,
kebutaan (jarang berkedip atau sensifitas terhadap cahaya
kurang) katarak kongenital (pupil berwarna putih
ASPEK YANG PERLU DI KAJI
8. Pemeriksaan Hidung dan mulut
 Perhatikan adanya kelainan congenital seperti
Labiopalatoskizis atau labioskizis
ASPEK YANG PERLU DI KAJI
9. Pemeriksaan Leher
 Perhatikan adanya pembesaran atau benjolan dengan
mengamati pergerakan leher.
 Bila terjadi keterbatasan pergerakan, kemungkinan terjadi
kelainan pada tulang leher seperti kelainan tiroid

10.Pemeriksaan Dada
 Amati bentuk dada dan putting susu. Jika tidak simetris,
kemungkinan bayi mengalami pneumotoraks, hernia diafragma
ASPEK YANG PERLU DI KAJI
11. Pemeriksaan Bahu, lengan dan tangan
 Perhatikan gerakan dan kelengkapan jari tangan untuk
mengetahui adanya kelemahan, kelumpuhan dan kelainan
bentuk jari

12. Pemeriksaan bagian perut


 Perhatikan adakah penonjolan sekitar tali pusat, perdarahan
tali pusat, lembek (pada saat bayi menangis) benjolan
ASPEK YANG PERLU DI KAJI
13. Pemeriksaan Alat Kelamin
 Laki-laki
 Testis berada pada skrotum dan pastikan jumlahnya 2 buah
 Penis berlubang dan pastikan lubang ada ditengah dan di ujung

 Perempuan
 Vagina berlubang
 Uretra berlubang
 Terdapat labia minora dan mayora
ASPEK YANG PERLU DI KAJI
14. Pemeriksaan Tungkai dan Kaki
 Perhatikan gerakan dan kelengkapan jari kaki untuk
mengetahui adanya kelemahan, kelumpuhan dan kelainan
bentuk jari

15. Pemeriksaan Punggung


 Observasi dan lakukan perabaan pada punggung untuk
memastikan tidak ada cekungan/ benjolan / spina bifida
ASPEK YANG PERLU DI KAJI
16. Pemeriksaan Anus
 Pastikan adanya lubang anus dengan melihat apakah bayi
sudah mengeluarkan mekoneum. Jika tidak, kemungkinan
terjadi Atresia Ani / anus Imperforata

15. Pemeriksaan Kulit


 Perhatikan adanya verniks, pembengkakan atau bercak hitam
serta tanda lahir
PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU
LAHIR
Pemeriksaan Fisik BBL

1. Pemeriksaan APGAR

2. Pemeriksaan Usia Gestasional


Pemeriksaan APGAR
• Apgar score atau nilai Apgar merupakan sebuah metode yang
diperkenalkan oleh Dr. Virginia Apgar pada tahun 1952. Metode ini
berfungsi sebagai sebuah metode sederhana yang bertujuan untuk
menilai kondisi kesehatan bayi baru lahir secara cepat sesaat setelah
kelahiran.
• Skor dari Apgar test menggunakan 5 kriteria sederhana dengan skala
nilai nol, satu, dan dua. Skor dari kelima kriteria kemudian dijumlahkan
untuk menghasilkan angka 0 hingga 10.
• Adapun 5 kriteria yang di test untuk mendapatkan skor Apgar sendiri
mencakup:
1. Warna kulit (appearance)

2. Denyut jantung (pulse)


3. Respons refleks (grimance)

4. Tonus otot/keaktifan (activity)


5. Pernapasan (respitarion)
APGAR SCORE
NILAI PENILAIAN
TANDA
0 1 2 Menit 1 Menit 5

Appearance Biru /pucat Tubuh merah, Seluruh tubuh,


(Warna Kulit) Ekstremitas biru kemerah-merahan

Pulse Tidak ada < 100 x/menit > 100 x/menit


(Detak Jantung)

Grimace (Refleks) Tidak Ada Sedikit gerakan Batuk, bersin,


menangis

Activity Tidak ada Ekstremitas sedikit Gerakan aktif


(Tonus Otot) fleksi, lemah

Respiration Tidak ada Lemah, tidak Menangis kuat


( Usaha Bernafas) teratur

TOTAL NILAI

PENILAIAN :
7 – 10 : Normal
4-6 : Asfiksia Sedang
0 – 3 : Asfiksia Berat
Pemeriksaan Usia Gestasional
• Diagnosis bayi prematur dapat dilakukan secara prenatal ataupun
setelah bayi lahir dengan menilai usia gestasi bayi. Usia gestasi dapat
dinilai berdasarkan:
 Anamnesa: Hari pertama haid terakhir (HPHT)

 Pemeriksaan fisik: Assessment of gestational age untuk menilai


maturitas fisik, seperti skor Ballard
 Penunjang: Ultrasonografi prenatal

• Diagnosis prematuritas dan penilaian usia gestasi semakin akurat jika


dilakukan dengan kombinasi beberapa metode penilaian.

• Pemeriksaan usia gestasional dilakukan menggunakan penilaian new


Ballard score, dengan tujuan untuk mengetahui apakah bayi terlahir
prematus atau sudah cukup bulan
Pemeriksaan Usia Gestasional
• Bayi prematur atau neonatus kurang bulan (NKB) kemudian dapat
diklasifikasikan berdasarkan usia gestasi menjadi:
 Bayi prematur moderat (moderate to late preterm): usia gestasi 32-37
minggu
 Bayi sangat prematur (very preterm) : usia gestasi 28-32 minggu
 Bayi prematur ekstrem (extremely preterm) : usia gestasi < 28
minggu
• Berat badan bayi prematur juga perlu diperhatikan dan disesuaikan
dengan usia gestasi:
 Kecil masa kehamilan (KMK) / small for gestational age
 Sesuai masa kehamilan (SMK) / appropriate for gestational age

 Lebih masa kehamilan (LMK) / large for gestational age

 Sehingga, didapatkan diagnosis NKB – KMK atau NKB – SMK.


Pemeriksaan BALLARD
• Sistem penilaian ini dikembangkan oleh Dr. Jeanne L Ballard, MD untuk
menentukan usia gestasi bayi baru lahir melalui penilaian fisik dan
neuromuskular
• Penilaian fisik yang diamati adalah kulit, lanugo, permukaan
plantar, payudara, mata/telinga, dan genitalia sedang Penilaian
neuromuskular meliputi postur, square window, arm recoil, sudut
popliteal, scarf sign dan heel to ear maneuver
• Penilaian maturitas fisik dapat dilakukan dengan inspeksi dan dapat
dilakukan penilaian segera pasca stabilisasi atau dalam 24 jam pertama
sebelum terjadi penurunan berat badan (expected weight loss).
• Pemeriksaan maturitas neurologis bayi sebaiknya dilakukan dalam
waktu 18-24 jam pasca lahir setelah efek anestesi maternal hilang.
Tonus dan respons bayi dapat menurun akibat medikasi maternal,
sehingga penilaian yang terlalu cepat dapat mengurangi akurasi.
Pemeriksaan BALLARD
Pemeriksaan BALLARD
Pemeriksaan BALLARD
PENAMPILAN & PRILAKU BAYI BARU
LAHIR
Ukuran

• Berat rata-rata bayi 2500 – 4000 gram (tergantung factor

genetic, ras, gizi, plasenta)

Penampilan • Lingkar kepala : rata-rata 35 cm.


BBL

• Panjang Bayi : rata-rata 48 – 51 cm

• Lingkar dara : normalnya 30 0 33 cm


Verniks

• Cairan keputih-putihan, keabu-abuan, kekuning-kuningan,

berminyak dan berlendir

Penampilan • Fungsi : melindungi kulit bayi aagar tidak tenggelam oleh air
BBL

ketuban selama ia berada di dalam rahim


Ubun- Ubun

• Ukuran bervariasi, tidak ada standar

• Merupakan titik lembut pada bagian atas kepala di tempat tulang


Penampilan
tengkorak yang belum sepenuhnya menyatu
BBL

• Ubun-ubun besar menyatu pada umur 12-18 bulan, sedang

ubun-ubun kecil menyatu pada umur 2 bulan


Kulit dan Kuku
• Saat di dalam Rahim berwarna merah muda
• Saat bayi lahir, mungkin warna kulit keunguan lalu berubah
menjadi kemerahan setelah bayi menangis keras dan dapat
bernapas.
Penampilan
BBL • Beberapa bayi bewarna kekuningan yang merupakan respon
normal tubuh terhadap jumlah sel darah merah yang banyak,
tapi dapat juga merupakan tanda serius bila warna kekuningan
bertambah dan menetap beberapa hari.
• Pada bayi posterm kulit bayi keriput dan sedikit terkelupas,
karena telah kehilangan verniks kaseosa yang melindungi kulit
bayi.
Kepala
• Bentuk kepala di hari-hari pertama tidak benar-benar bulat akibat posisi
dalam rahim ataupun proses persalinan yang dialami (molase) tapi akan
kembali ke bentuk normal dalam 24 – 48 jam

Penampilan • Perubahan bentuk kepala diakibatkan oleh proses persalinan adalah


BBL Caput Suksedenum dan Cepal Hematoma
Mata
• Kadang terdapat Bintik darah pada area putih dari mata , dan bengkak
di wajah akibat tekanan selama persalinan, keadaan ini akan hilang
beberapa hari.

Penampilan • Tetapi untuk bayi seksio sesaria tidak akan terjadi hal demikian.
BBL
Telinga
• Bentuknya bisa tidak sama antara kanan dan kiri, kadang terlipat dan

berbulu. Tapi hal ini tidak akan menetap melainkan akan menuju ke

bentuk sempurna.

Penampilan
BBL
Bibir
• Bibir bayi akan kering untuk sementara waktu, yang disebut sucking

blister, hal ini terjadi akibat gesekan antara bibir bayi dangan puting dan

areola.

Penampilan • Kulit bayi yang kering akan segera digantikan dengan lapisan yang
BBL
baru.
Payudara
• Pembesaran dada dapat terjadi pada bayi laki-laki maupun perempuan

dalam tiga hari pertama setelah lahir. Hal ini disebut new born breast

swelling yang berhubungan dengan hormon ibu dan akan menghilang

Penampilan beberapa hari sampai beberapa minggu.


BBL
Alat Kelamin
• Alat kelamin dapat terlihatan membengkak atau mengeluarkan cairan.
Tampilannya dapat berbeda sesuai umur kehamilan.
• Bayi prematur mempunyai klitoris menonjol dengan labia/bibir vagina
yang dalam. Semakin cukup bulan labia semakin kesisir keluar.

Penampilan • Bayi perempuan mengeluarkan cairan atau mukus kemerahan dari


BBL vagina pada minggu pertama yang disebabkan hormon dari ibu selama
hamil.
• Bayi prematur laki-laki mempunyai skrotum yang rata dan halus dengan
testis yang belum turun (sebaiknya testis turun sebelum bayi berusia
bulan ).
• Bayi postmatur menampakkan garis-garis pada skrotum dengan testis
yang sudah turun.
Tanda Lahir
a. Millia.
b. Salmon fatches atau bercak salmon
c. Mongolion spots atau bercak mongol

Penampilan
d. Strawberry hemangioma atau hemangioma kapiler
BBL e. Port wine stein
f. Pastular melanosis
g. Erythema toxicum
Tersedak
 Normal  Kontraksi diafragma primitif yang mendadak
dan tidak teratur, yang belum benar-benar bias menarik
dan mengeluarkan nafas dengan ritme teratur

Perilaku BBL
 Tersedak adalah tanda bahwa otot-otot pernapasan
diantara tulang iga, diafragma, dan perut makin kuat dan
mencoba bekerjasama
Bersin
 Bayi sensitive terhadap sinar terang dan bersin jika
membuka matanya untuk beberapa hari pertama 
cahaya menstimulasi saraf yang menuju ke hidung dan
mata
Perilaku BBL

 Lapisan hidung sensitif, diperlukan untuk membersihkan


lubang hidung, mencegah debu agar tidak masuk ke
dalam paru-paru
Nafas
 Kecepaatan nafas bayi sekitar 40 x/menit untuk 1 atau 2
hari pertama, dan pada usia beberapa bulan turun
menjadi 25 x/menit
 Bayi baru lahir  nafas dangkal karena paru-paru bayi
lebih kecil dibanding ukuran tubuhnya
 Tidak jarang bayi mengalami napas irregular atau tidak
Perilaku BBL teratur.
 Bayi dapat berhenti bernapas selama 5-10 detik dan
kemudian segera bernapas lagi. Ini adalah suatu
keadaan normal.
 Bila henti napas lebih dari 10 detik, ini merupakan
keadaan gawat darurat, karena bayi akan sianosis dan
harus segera menghubungi dokter.
Tidur
 Bayi cukup bulan menghabiskan sebagian besar waktunya
untuk tidur (60%) namun Masing-masing bayi mempunyai
kebiasaan tidur yang berbeda
 Bayi tidak mempunyai pola tidur yang tetap akan tetapi bisa
Perilaku BBL diprediksi bila sudah bertambah umurnya.
 Beberapa bayi tidur sepanjang malam pada umur 6 minggu,

 Dalam minggu pertama kehidupannya, seorang bayi keliatannya


akan tidur secara teratur dan hanya akan bangun bila lapar.
Setelah beberapa minggu, bayi secara perlahan akan terjaga
lebih lama.
 Lambung bayi terlalu kecil untuk menahan minuman agar
senantiasa penuh di lambung, sehingga bayi perlu untuk diberi
minum dua jam sekali.
Kesiagaan (pendengaran & penglihatan)

o Bayi sudah bisa mendengar sejak masih dalam


kandungan
o Mereka akan memalingkan kepalanya untuk mencari
sumber suara dan akan merespons suara manusia.

Perilaku BBL • BBL dapat melihat dan focus hanya dengan jarak
pandang 20 – 25 cm dari wajahnya
• Bayi dapat melihat gerakan dan membedakan objek
berwarna hitam atau putih.
• Pada usia 2-3 bulan, telah mempunyai control untuk otot
matanya dan dapat memusatkan matanya pada suatu
benda dan dapat mengikuti objek tersebut bila
digerakkan.
• Bayi akan lebih menyukai objek yang padat dan tertarik
pada wajah manusia.
Menangis
 Menangis merupakan salah satu cara utama bayi untuk
melakukan komunikasi.

 Tangis akan berkurang dengan bertambahnya umur dan


Perilaku BBL kemampuan bayi untuk dapat mengekspresikan perasaan,
kemauan dan keinginannya.

 Bila bayi menangis maka harus diperiksa kemungkinan


penyebabnya : Lapar, Popok yang kotor, Ruam popok,
Kembung, Kolik, Ingin menghisap, Kepanasan atau kedinginan,
Ingin digendong, Terlalu banyak dirangsang, Sakit
Refleks
• Refleks  gerakan naluriah untuk melindungi bayi
• Untuk beberapa hari sesudah lahir, reflex tersedak membantu
bayi untuk meludahkan mucus atau lender sehingga bisa
bernafas lebih baik.
Perilaku BBL • Reflex mengedipkan mata yang kuat dapat melindungi mata dari
cahaya berlebihan.
• Bila perut dipegang maka bayi akan mengangkat kepala dan
menegok ke salah satu sisi. Dia juga akan menghindari rasa
sakit dengan membalikkan tubuhnya.
Refleks
 Refleks glabellar :
 Ketuk daerah pangkal hidung secara pelan-pelan
dengan menggunakan jari telunjuk pada saat mata

Perilaku BBL terbuka. Bayi akan mengedipkan mata pada 4 sampai


5 ketukan
Refleks
 Reflex menghisap (Sucking)
 Bila diletakkan sebuah benda di mulut bayi, maka bayi
secara alami sudah siap untuk menghisap.

Perilaku BBL  Tekanan pada mulut bayi pada langit bagian dalam
gusi atas menimbulkan isapan yang kuat dan cepat
 Dapat terlihat pada waktu menyusu
Refleks
 Refleks Mencari (Rooting)
 Bayi menoleh ke arah benda yang menyentuh pipi,
 Misalnya : jika kita mengusap pipi bayi dengan lembut

Perilaku BBL maka bayi menolehkan kepalanya kearah jari kita dan
membuka mulutnya
Refleks
 Refleks Menggenggam (Grasping) :
 Bayi akan memegang dengan erat sesuatu benda
yang diletakkan pada telapak tangannya,

Perilaku BBL  Misalkan : letakkan jari telunjuk pada palmar dan tekan
dengan lembut, maka bayi akan menggenggam
dengan kuat
 Jika telapak tangan ditekan, maka bayi akan
mengepalkan tinjunya
Refleks
 Refleks Babinsky :
 Gores telapak kaki, dimulai dari tumit, gores sisi lateral
telapak kaki ke arah atas kemudian gerakkan jari

Perilaku BBL sepanjang telapak kaki. Bayi akan menunjukkan


respon berupa semua jari kaki hyperekstensi dengan
ibu jari dorsifleksi
Refleks
 Refleks Moro :
 Timbulnya pergerakan tangan yang simetris apabila
kepala tiba-tiba digerakkan atau dikejutkan dengan

Perilaku BBL cara bertepuk tangan.


 Fungsi : Menguji kondisi umum bayi serta kenormalan
system saraf pusatnya.
Refleks
 Refleks Berjalan (Stepping):
 Bayi menggerak-gerakkan tungkainya dalam suatu
gerakan berjalan atau melangkah

Perilaku BBL  Posisikan bayi tegak dengan menahan pada bagian


bawah lengan,  kemudian biarkan kaki bayi
menyentuh permukaan yang datar
Refleks
 Refleks Merangkak (Stepping):
 Merupakan reflex bayi untuk merangkak
 Jika ibu atau seseorang menelungkupkan bayi baru

Perilaku BBL lahir, ia membentuk posisi merangkak karena saat di


dalam rahim kakinya tertekuk kearah tubuhnya.
Refleks
 Refleks Menengadah (Tonic Neck):
 Saat kepala bayi digerakkan kesamping, lengan pada
sisi tersebut akan lurus dan lengan yang berlawanan

Perilaku BBL akan menekuk


 Merupakan suatu tanda awal koordinasi mata dan
kepala bayi yang akan menyediakan bayi untuk
mencapai gerak sadar.
Refleks
 Refleks Muntah :
 Muncul jika terlalu banyak cairan yang tertelan
 Lendir atau mucus akan dikeluarkan untuk

Perilaku BBL membersihkan saluran nafas, yang menunjukkan


fungsi neurologi dan saraf normal.
RENCANA ASUHAN BAYI 2 – 6 HARI
1. Minum
2. Buang Air Besar
3. Buang Air Kecil
4. Tidur
5. Kebersihan Kulit
6. Keamanan
7. Tanda-tanda Bahaya
8. Penyuluhan Sebelum Pulang
Minum
 Minum / kebutuhan dasar Bayi baru lahir
 ASI makanan yang terbaik
 Kebutuhan ASI (on demand)
 Sesering mungkin sesuai keinginan ibu (Jika
payudara penuh)
 Kebutuhan bayi setiap 2 – 4 jam ( paling sedikit
setiap 2 Jam )
 Bergantian payudara kiri dan kanan
BAB
• Jumlah feses bayi lahir cukup bervariasi dan jumlah
paling banyak antara hari ke 3 dan ke 6 (mekonium
selama 3 hari pertama)
• Warna feses bayi dapat dibedakan menjadi kuning,
coklat, hijau, merah dan putih atau keabuan
• Normal atau tidaknya sistem pencernaan bayi dapat
dideteksi dari warna fesesnya
BAB
BAK

• Bayi baru lahir cenderung sering BAK yaitu 7 – 10 x


sehari.
• Pada bayi sehat, urine akan berwarna jernih, kuning
terang, hingga kuning tua.
• Semakin gelap warnanya, artinya bayi kurang
asupan cairan.
Tidur

• BBL - usia 3 bulan : rata-rata tidur selama 16 jam


sehari.
• Pada umumnya bayi terbangun sampai malam hari
pada usia 3 bulan.
• Melatih pola waktu dan pola tempat tidur.
Kebersihan Kulit

• Muka, pantat dan tali pusat bayi perlu dibersihkan


secara teratur.
• Bayi dapat dimandikan 2x sehari
• Tidak boleh mengoleskan sesuatu pada pusar dan
jangan membungkus tali pusat (perawatan terbuka &
bersih)
• Penggunaan popok maksimal 4 jam dan Ganti popok
setiap kali bayi BAB atau popok terlihat penuh
• Tidak diperbolehkan memakai bedak berlebihan
• Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah
memegang bayi.
Keamanan

• Jangan meninggalkan bayi sendirian d kursi atau


tempat tidur
• Hindari pemberian apapun selain ASI ekslusif
• Menjauhi orang-orang yang mnderita infeksi
• Menjauhi lingkungan yg banyak asap & perokok
• Mencuci tangan sebelum & sesudah menangani bayi
Penyuluhan sblm bayi pulang

1. Perawatan BBL sehari-hari


2. Imunisasi
3. Tanda-tanda bahaya
4. Pencegahan infeksi
5. ASI eksklusif
6. Perawatan tali pusat
7. Jaga Kehangatan Bayi
Jadual Imunisasi

Anda mungkin juga menyukai