Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

FARMAKOLOGI DALAM PELAYANAN KEBIDANAN


“ TERAPI ANEMIA PADA KEHAMILAN “

Disusun oleh :
Andi Diana Damayanti Hasba
PO713211191.008

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR


JURUSAN DIII KEBIDANAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Terapi Anemia Pada Kehamilan“.
Tujuan penulisan makalah ini selain untuk pemenuhan tugas individu mata kuliah
Farmakologi Dalam Pelayanan Kebidanan dan untuk menambah pengetahuan dan wawasan
kepada pembaca. Makalah ini berisi beberapa uraian materi tentang pengobatan terapi anemia
pada ibu hamil dalam Farmakologi Dalam Pelayanan Kebidanan. Untuk mengetahui dan
memahami pentingnya materi ini maka dari itu mahasiswa kebidanan harus
mempelajarinya. Saya berharap makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan manfaat
bagi pembaca.
Dalam penyusunan makalah ini saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan.
Untuk itu saya harapkan kritik dan saran yang sifat membangun sebagai perbaikan untuk
menyusun makalah yang akan datang.

Makassar, 30 April 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGATAR.......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI......................................................................................................................  3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 4
A. Latar Belakang......................................................................................................... 4
B. Tujuan...................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 6
A. Pengertian Anemia Pada Kehamilan....................................................................... 5
B. Jenis Anemia Pada Kehamilan................................................................................ 5
C. Penyebab Anemia Pada Kehamilan......................................................................... 5
D. Gejala Anemia Serta Pengobatan............................................................................ 5
E. Efek Anemia Pada Kehamilan................................................................................. 6
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 8
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 8
B. Saran........................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya untuk mencegah terjadinya anemia dalam kehamilan dapat diberikan dengan
terapi farmakologi dan non farmakologi. Terapi farmakologi adalah dengan
pemberian tablet Fe untuk meningkatkan kadar Hb pada ibu hamil akan tetapi obat ini
memiliki efek samping seperti, perut terasa tidak enak, mual, susah buang air besar
dan feses berwarna hitam (Fathonah, 2016). Sedangkan terapi non farmakologi yang
dapat diberikan untuk mempercepat peningkatan kadar Hb ibu hamil adalah
mengonsumsi jus kacang hijau dan jus kurma.
Anemia pada ibu hamil menjadi masalah di dunia, karena anemia pada ibu hamil
sangat erat kaitannya dengan mortalitas dan morbiditas pada ibu dan bayi termasuk
resiko keguguran, lahir mati, rematuritas, berat bayi lahir rendah World Health
Organization (WHO, 2014).
Ibu yang memiliki pengetahuan yang kurang tentang manfaat zat besi akan
menunjukkan perilaku yang tidak sesuai anjuran, sehingga diperlukan informasi yang
lengkap tentang manfaat zat besi. Menurut Rukman (2009), anemia pada masa
kehamilan dikatakan sebagai kondisi ketika kadar hemoglobin ≤ 11gr%.
Upaya untuk mencegah terjadinya anemia dalam kehamilan dapat diberikan dengan
terapi farmakologi dan non farmakologi. Terapi farmakologi adalah dengan
pemberian tablet Fe untuk meningkatkan kadar Hb pada ibu hamil akan tetapi obat ini
memiliki efek samping seperti, perut terasa tidak enak, mual, susah buang air besar
dan feses berwarna hitam (Fathonah, 2016).

B. Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui tentang pengobatan terapi anemia pada kehamilan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Anemia Pada Kehamilan
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12
gr% .Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin
dibawah 11 gr%  pada trimester I dan III atau kadar < 10,5 gr% pada trimester II .
Anemia dalam kehamilan yang disebabkan karena kekurangan zat besi,jenis pengobatannya
relatif mudah bahkan murah. Darah akan bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim
disebut Hidremia atau Hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel darah kurang
dibandingkan dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah.
Perbandingan tersebut adalah sebagai berikut : plasma 30%, sel darah 18% dan haemoglobin
19%. Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah dimulai sejak kehamilan 10 minggu dan
mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu. Secara fisiologis,
pengenceran darah ini untuk membantu meringankan kerja jantung yang semakin berat
dengan adanya kehamilan. Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi
besi dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi.
Ada beberapa tingkatan anemia ibu hamil yang dialami ibu hamil menurut WHO (2011),
yaitu:
a. Anemia ringan:
anemia pada ibu hamil disebut ringan apabila kadar hemoglobin ibu 10,9 g/dl sampai 10g/dl.
b. Anemia sedang:
anemia pada ibu hamil disebut sedang apabila kadar hemoglobin ibu 9,9g/dl sampai 7,0g/dl.
c. Anemia berat:
anemia pada ibu hamil disebut berat apabila kadar hemoglobin ibu berada dibawah 7,0g/dl.

B. Penyebab Anemia Pada Kehamilan


Pada umumnya adalah sebagai berikut :
1. Kurang gizi / malnutrisi
 2. Kurang zat besi dalam diit
 3. Malabsopsi
 4. Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu,haid dan lain-lain
 5. Penyakit-penyakit kronik seperti: TBC, paru,cacing usus, malaria dan lain-lain

C. Gejala Anemia pada Kehamilan


Gejala anemia pada kehamilan yaitu ibu mengeluh cepat lelah ,sering pusing,mata
berkunang- kunang,malaise, lidah luka, nafsu makan turun (anoreksia),konsentrasi hilang,
nafas pendek (pada anemia parah) dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda.
D. Jenis Anemia Serta Pengobatan
1. Anemia defisiensi besi
Adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah.pengobatannya yaitu,
keperluan zat besi untuk wanita hamil,tidak hamil dan dalam laktasi yang dianjurkan adalah
pemberian tablet besi.
a.    Pengobatan oral adalah dengan memberikan preparat besi yaitu fero sulfat, fero glukonat
atau Na-fero bisirat. Pemberian preparat 60mg/hari dapat menaikkan kadar Hb  sebanyak 1 gr
%/bulan.saat ini program nasional menganjurkan kombinasi 60mg besi dan 50 nanogram
asam folat untuk profilaksis anemia.
b.    Pengobatan melalui suntikan baru diperlukan apabila penderita tidak tahan akan zat besi
per oral,dan adanya gangguan penyerapan, untuk penyakit saluran pencernaan atau masa
kehamilannya tua. Untuk menegakan diagnosa Anemia defisiensi besi dapat dilakukan
dengan anamnesa.Hasil anamnesa didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing,mata
berkunang-kunang dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda. Pada
pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat Sachli,dilakukan
minimal 2 kali selama kehamilan yaitu trimester I dan III.
Hasil pemeriksaan Hb dengan sachli dapat digolongkan sebagai berikut :
1.    Hb 11 gr%  : Tidak anemia
2.    Hb  9 – 10 gr% : Anemia ringan
3.    Hb 7 – 8 gr% : Anemia sedang
4.    Hb < 7 gr% : Anemia berat
Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekati 800 mg.Kebutuhan ini terdiri
dari, sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan plasenta 500 mg lagi digunakan untuk
meningkatkan masa haemoglobin maternal. Kurang lebih 200 mg lebih akan diekskresikan
lewat usus, urin dan kulit. Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akan menghasilkan sekitar 8-
10 mg zat besi. Perhitungan makan 3 kali dengan 2500 kalori akan menghasilkan sekitar 20-
25 mg zat besi perhari. Selama kehamilan dengan perhitungan 288 hari, ibu hamil akan
menghasilkan zat besi sebanyak 100 mg sehingga kebutuhan zat besi masih kekurangan
untuk wanita hamil.

2.    Anemia Megaloblastik


Adalah anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan asam folik, jarang sekali karena
kekurangan vitamin B 12.
Pengobatannya:
a.    Asam folik ? 15 -30 mg /hari
b.    Vitamin  B12 ?  3×1 tablet/hari
c.    Sulfas ferosus ? 3×1 tablet/hari
d.    Pada kasus berat dan pengobatan peroral hasilnya lamban sehingga dapat diberikan
tranfusi darah.

3.    Anemia Hipoplastik


Adalah anemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang untuk membentuk sel darah
merah baru. Untuk diagnosis diperlukan pemeriksaan- pemeriksaan diantaranya adalah darah
tepi lengkap, pemeriksaan pungsi ekternal dan pemeriksaan retikulosi.

4. Anemia Hemolitik
Adalah anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang lebih
cepat dari pembuatannya. Gejala utama adalah anemia dengan kelainan – kelainan gambaran
darah, kelemahan, serta gejala kompliksai bila terjadi kelainan pada organ vital.
Pengobatannya tergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan
oleh infeksi maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun
pada beberapa jenis obat-obatan,hal ini tidak member hasil.Sehingga tranfusi darah berulang
dapat membantu penderita ini.
E. Efek Anemia Pada Kehamilan
Anemia dapat terjadi pada ibu hamil,karena itulah kejadian ini harus selalu
diwaspadai.anemia yang terjadi saat ibu hamil Trimester I akan dapat mengakibatkan Abortus
( keguguran) dan kelainan kongenital. Anemia pada kehamilan trimester II dapat
menyebabkan : persalinan premature,perdarahan antepartum,gangguan pertumbuhan janin
dalam rahim,asfiksia intrauterin sampai kematian, Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR),gestosis dan mudah terkena infeksi, IQ rendah dan bahkan bisa mengakibatkan
kematian.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang yang harus dikonsumsi
selama masa kehamilan. Saat hamil, disamping kebutuhan ibu hamil itu
sendiri, kebutuhan zat gizi janin juga harus diperhatikan. Kebutuhan gizi
pada saat kehamilan mengalami peningkatan hingga 68% dibandingkan
dengan sebelum hamil. Pada dasarnya, semua zat gizi mengalami
peningkatan kebutuhan namun yang seringkali kekurangan adalah energi,
protein dan berbagai mineral contohnya zat besi. Pemenuhan kebutuhan
zat gizi ibu hamil sangat penting, maka jika kebutuhannya tidak terpenuhi
akan menghambat pertumbuhan ibu dan janin sekaligus menyebabkan
berbagai masalah gizi. Masalah yang sering terjadi pada ibu hamil yaitu
anemia dan KEK (Proverawati, 2009).

B. SARAN
Kejadian anemia pada ibu hamil harus selalu diwaspadai mengingat
anemia dapat meningkatkan risiko kematian ibu, angka
prematuritas,BBLR dan angka kematian bayi.Untuk mengenali kejadian
anemia pada kehamilan, seorang ibu harus mengetahui gejala anemia pada
ibu hamil , yaitu cepat lelah,sering pusing,mata berkunang-kunang,
malaise,lidah luka,nafsu makan turun (anoreksia),konsentrasi hilang, nafas
pendek (pada anemia parah) dan keluhan mual muntah lebih hebat pada
kehamilan muda.
DAFTAR PUSTAKA

http://perpustakaan.poltekkes-
malang.ac.id/assets/file/kti/1401100018/9._BAB_1_.pdf
https://med.unhas.ac.id/obgin/?p=102
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1017/3/Chapter%201.pdf

Anda mungkin juga menyukai