Anda di halaman 1dari 28

EVIDENCE BASED

DALAM ASUHAN
NEONATUS, BAYI,
BALITA
PENGERTIAN
 Evidence Based dapat diartikan
Evidence : Bukti, fakta
Base : Dasar
Evidence base adalah : praktik berdasarkan bukti

 Suatu istilah yang luas yang digunakan dalam proses pemberian informasi
berdasarkan bukti dari penelitian (Gray, 1997).

 Evidence base adalah proses sistematis untuk mencari, menilai dan menggunakan


hasil penelitian sebagai dasar untuk pengambilan keputusan klinis.

 Evidence Base Midwifery dapat  disimpulkan sebagai asuhan


kebidanan berdasarkan bukti penelitian yang telah teruji menurut metodologi ilmiah
yang sistematis
 
Manfaat evidence based :
1. Keamanan bagi nakes karena intervensi yang
dilakukan berdasarkan bukti ilmiah
2. Meningkatkan kompetensi
3. Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagai
profesional dalam memberikan asuhan yang
bermutu
4. Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam
asuhan kebidanan, klien mengharapkan asuhan
yang benar, sesuai dengan bukti dan teori, serta
perkembangan iptek
Sumber evidence based
1. Evidence Based Midwifery di Royal College Midwives Inggris
(http://www.rcm.org.uk/ebm/volume-11‐2013/volume-­11­‐issue-­1/the-­physical­effect-­of‐exercise‐in‐
pregnancy‐on‐pre­eclampsia‐gestational-­diabetes-­birthweight-and‐type-­of-­delivery-­a-­struct/)
2. Midwifery Today
(http://www.midwiferytoday.com/articles/midwifestouch.asp)
3. International Breastfeeding Journal
(http://www.internationalbreastfeedingjournal.com/content
4. Comfort in Labor
 (http://Childbirthconnection.org.)
5. Journal  of Advance  Research  in Biological  Sciences  : 
(http://www.ejmanager.com/mnstemps/86/86-­‐ 1363938342.pdf?t=1370044205)
6. American Journal of  Obstetric  and  Gynecology  :
( http://ajcn.nutrition.org/)
7. American Journal of Clinical  Nutrition  :
(  http://ajcn.nutrition.org/)
8. American Journal  of Public Health :
 (http://ajcn.nutrition.org/)
 9. American  Journal of Nursing  :
 ( http://journals.lww.com/ajnonline/pages/default.aspx)
 10. Journal  of  Adolescent Health  :
( http://www.jahonline.org/article/S1054-­‐ 139X(04)00190-­‐9/abstract)
Tingkatan Evidence Based
Quality / Derajat Type Of Evidence / Jenis Evidence
1a (best) Systematic review of randomized controlled trials
1b Individual randomized controlled trials with narrow confidence
interval
1c All or one case series (when all patients died before a new therapy
was introduced but patient receiving the new therapy now
survive)

2a Systematic review of cohort studies


2b Individual study or randomized controlled trials with <80% follow
up
2c outcome research: ecological studies
3a Systematic review of case –control studies
3b Individual case –control study
4 Case series
5 Expert opinion
EVIDENCE BASED  Asuhan Neonatus

1. Baby Friendly
2. Memulai Pemberian ASI Sejak Dini dan Ekslusif
3. Regulasi Suhu Bayi Baru Lahir Dengan Kontak Kulit Ke
Kulit
4. Pemotongan Tali Pusat
5. Perawatan Tali Pusat
6. Stimulasi Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi Dan
Balita
1. Baby Friendly
• Didirikan oleh WHO/UNICEF pada tahun 1991 untuk mempromosikan,
melindungi, dan mendukung inisiasi dan kelanjutan menyusui
• Mendorong rumah sakit dan fasilitas bersalin yang menawarkan
tingkat optimal perawatan untuk ibu dan bayi.
• Rumah sakit sayang bayi mendorong dan membantu wanita untuk
sukses memulai dan terus menyusui bayi mereka dan akan menerima
penghargaan khusus karena telah melakukannya
• Sejak awal program, lebih dari 18.000 rumah sakit di seluruh dunia
telah menerapkan program baby friendly.
• Negara-negara industri seperti Australia, Austria, Denmark, Finlandia,
Jerman, Jepang, Belanda, Norwegia, Spanyol, Swiss, Swedia, Inggris,
dan Amerika Serikat telah resmi di tetapkan sebagai rumah sakit
sayang bayi
Semua tempat pel.kes harus berpedoman pada 10
langkah menuju keberhasilan menyusui yaitu
1. Mempunyai kebijakan Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu (PPASI) tertulis.
2. Melakukan pelatihan bagi petugas.
3. Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui dan
penatalaksanaannya.
4. Membantu ibu mulai menyusui bayinya dalam 30 menit setelah melahirkan). Apabila
ibu yang mendapat operasi Caesar, maka bayi disusui 3 menit setelah ibu sadar.
5. Membantu ibu bagaimana cara menyusui yang benar dan cara mempertahankan
menyusui meski ibu dipisah dari bayi karena indikasi medis.
6. Tidak memberikan makanan atau minuman apapun selain ASI kepada bayi baru lahir.
7. Melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama bayi 24 jam sehari.
8. Membantu ibu menyusui semau bayi semau ibu, tanpa pembatasan terhadap lama dan
frekuensi menyusui.
9. Tidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi yang diberi ASI.
10. Mengupayakan terbentuknya Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) dan rujuk ibu kepada
kelompok tersebut ketika pulang dari rumah sakit, rumah bersalin atau sarana
pelayanan kesehatan
2. Memulai Pemberian ASI Sejak Dini dan
Ekslusif
• Bayi harus mendapat kontak kulit ke kulit dengan
ibunya segera setelah lahir selama paling sedikit
satu jam bahkan lebih sampai bayi dapat
menyusu sendiri
• Bayi harus dibiarkan untuk melakukan inisiasi
menyusu dan ibu dapat mengenali bahwa
bayinya, siap untuk menyusu serta memberi
bantuan jika diperlukan,
• Menunda semua prosedur lainnya yang harus
dilakukan kepada bayi baru lahir sampai dengan
inisiasi menyusu selesai dilakukan
IMD
Langkah IMD
 Langkah 1 : Lahirkan, lakukan penilaian pada
bayi, keringkan
 Langkah 2 : Lakukan kontak kulit ibu dengan
kulit bayi selama paling sedikit satu jam
 Langkah 3 : Biarkan bayi mencari dan
menemukan puting ibu dan mulai menyusu
Keuntungan IMD :
1. Bagi bayi
 Mempercepat keluarnya Kolostrum
 Memberikan kekebalan pasif maupun aktif
 Mengurangi 22% kematian bayi berusia 28 hari ke bawah
 Membantu bayi mengkoordinasikan hisap, telan dan nafas
 Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi.
 Mencegah kehilangan panas.
2. Bagi ibu
 Merangsang produksi oksitosin dan prolaktin.
 Meningkatkan keberhasilan produksi ASI.
 Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi
ASI EKSKLUSIF
• Kebijakan Nasional untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 (enam) bulan
telah ditetapkan dalam SK Menteri Kesehatan No. 450/Menkes/SK/IV/2004.
• ASI eksklusif adalah Air Susu Ibu yang diberikan kepada bayi sampai bayi
berusia 6 bulan tanpa diberikan makanan dan minuman, kecuali obat dan
vitamin.
• Air Susu Ibu (ASI) merupakan satu-satunya makanan yang sempurna dan
terbaik bagi bayi karena mengandung unsur-unsur gizi yang dibutuhkan oleh
bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal.
• ASI adalah hadiah yang sangat berharga yang dapat diberikan kepada bayi,
dalam keadaan miskin mungkin merupakan hadiah satu-satunya, dalam
keadaan sakit mungkin merupakan hadiah yang menyelamatkan jiwanya
(UNICEF).
• Menurut laporan mutakhir UNICEF (Fact About Breast Feeding) bayi yang
tidak diberi ASI ternyata memiliki peluang yang jauh lebih besar untuk
menderita hipertensi, jantung, kanker, obesitas, diabetes dll
Pedoman Menyusui
(WHO.UNICEF, Breast Feeding and Support, 2005)
• Mulai menyusui segera setelah lahir (dalam waktu 1 jam)
• Jangan berikan makanan atau minuman lain kepada bayi
kecuali diinstruksikan oleh dokter atas alasan-alasan medis;
sangat jarang ibu tidak memiliki ASI yang cukup sehingga
memerlukan susu tambahan (Enkin, et al, 2000)
• Berikan ASI Eksklusif selama enam bulan pertama hidupnya
dan baru anjurkan untuk memulai pemberian makanan
pendamping ASI setelah periode eksklusif tersebut
• Berikan ASI pada bayi sesuai dorongan alamiahnya baik siang
maupun malam (8-10 kali atau lebih, dalam 24 jam) selama
bayi menginginkannya.
3. Regulasi Suhu Bayi Baru Lahir Dengan
Kontak Kulit Ke Kulit
• World Health Organization’s Baby Friendly Initiative (BFI)
telah mengidentifikasi kontak kulit dengan kulit sebagai
faktor utama dalam terciptanya proses menyusui.
• Cochrane Collaboration Review (Anderson et al, 2006) juga
menemukan adanya efek positif kontak kulit dengan kulit
dini terhadap proses menyusui pada masa satu hingga tiga
bulan pascakelahiran yang secara statistik amat bermakna.
• Sebuah riset dari China (Huang et al 2006) meneliti efek
asuhan kulit ke kulit dan asuhan inkubator konvensional
pada satu populasi bayi yang menunjukkan gejala
hipotermia setelah seksio sesaria. Rerata suhu grup kulit ke
kulit ditemukan sedikit lebih tinggi ketimbang suhu grup
kontrol
• Kehangatan tubuh ibu menjamin bayi untuk tidak
perlu menyia-nyiakan energinya yang berharga
guna mempertahankan suhu tubuh.
• Data terbaru menunjukkan bahwa tampaknya
ada semacam “sinkronisasi suhu” antara ibu dan
bayi ketika sedang berlangsung kontak kulit
dengan kulit.
• Bayi dengan kontak kulit, biasanya suhu tubuhnya
dipertahankan 36,5-37,5°C (suhu aksiler).
• Suhu ruangan minimal 25°C.
“Kangaroo Mother Care” (KMC) atau
Perawatan Bayi Lekat (PBL)

 KMC adalah kontak kulit di antara ibu dan bayi secara dini, terus-
menerus dan dikombinasi dengan pemberian ASI eksklusif.
 Tujuannya adalah agar bayi tetap hangat.
 KMC dapat dilakukan di rumah sakit atau di rumah setelah pulang.
 Manfaat KMC
• Ikatan emosi ibu dan bayi.
• Mempertahankan suhu tubuh bayi.
• Posisi bayi tegak akan membantu bayi bernafas secara teratur.
• Menyiapkan ibu untuk merawat bayi di rumah.
• Melatih ibu cara menyusui yang baik dan benar.
• Melatih bayi untuk menghisap dan menelan secara teratur dan
terkoordinasi.
“Kangaroo Mother Care” (KMC) atau
Perawatan Bayi Lekat (PBL)

 Cara KMC yang benar


• Letakkan bayi telanjang kecuali popok, topi, dan kaos kaki ke dada ibu di
antara ke dua payudara dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan
menghadap ke ibu.
• Posisi bayi dalam “frog position” yaitu, kepala dan dada bayi terletak di
dada ibu dengan kepala agak ekstensi.
• Tutupi bayi dengan pakaian ibu atau gendongan ditambah selimut yang
hangat.
• Pastikan ibu dan bayi nyaman, bila ada dapat menggunakan baju khusus.
• Bila tidak, ibu dapat menggunakan baju dengan ukuran besar dari badan
ibu, dan ibu dapat memakai selendang yang dililitkan di perut ibu agar bayi
tidak jatuh.
• Ibu dapat melakukan aktifitas sehari-hari sambil menggendong bayinya.
• Susui bayi setiap bayi mau.
4. Pemotongan Tali Pusat
 Penjepitan dan pemotongan tali pusat akan
menghentikan aliran darah dari plasenta ke
bayi.
 Dalam Asuhan Persalinan Normal revisi 2017
memotong tali pusat dilakukan 2 – 3 menit
setelah bayi lahir.
 Lotus Birth (Robin Lim)  Tali pusat tidak
dipotong dan akan kering dan terlepas sendiri
dalam 3-10 hari setelah kelahiran.
 Manfaat Menunda Memotong Tali Pusat
• Lebih banyak darah yang diterima bayi sekitar 30-35%
• Membantu transisi bayi untuk beradaptasi dengan lebih baik terhadap
lingkungan baru di luar rahim.
• Mendukung perkembangan saraf bayi
Dalam sebuah penelitian pada sejumlah anak berusia 4 tahun, terlihat
bahwa anak-anak yang menjalani penundaan pemotongan tali pusat saat
lahir memiliki pergerakan fisik dan kemampuan sosial yang lebih baik
dibandingkan anak-anak yang tali pusatnya segera dipotong setelah lahir.
• Meningkatkan kekebalan tubuh bayi karena transfer sel-sel kekebalan
tubuh dari ibu ke bayi.
• Mengurangi risiko ibu mengalami perdarahan
Penelitian menemukan bahwa penundaan pemotongan tali pusat dapat
membantu mengurangi risiko perdarahan pasca persalinan maupun
kebutuhan transfusi darah pada ibu setelah melahirkan.
 Manfaat Menunda Pemotongan Tali Pusat bagi Bayi
Prematur
• Meningkatkan sirkulasi dan volume darah dalam
tubuh bayi.
• Menurunkan risiko bayi mengalami perdarahan otak .
• Menurunkan risiko bayi membutuhkan transfusi
darah.
• Menurunkan risiko bayi terkena
necrotizing enterocolitis, yaitu kondisi berbahaya di
mana terjadi kerusakan jaringan usus akibat
peradangan.
 Risiko Menunda Pemotongan Tali Pusat
• Bayi yang tali pusatnya tidak langsung
dipotong setelah lahir lebih berisiko
mengalami sakit kuning, karena memiliki
lebih banyak kandungan zat besi.
• Meski demikian, kondisi ini relatif umum
terjadi pada bayi baru lahir dan dapat diatasi
dengan fototerapi (bayi disinari dengan sinar
ultraviolet).
5. Perawatan Tali Pusat
 Dalam APN, setelah tali pusat dipotong lalu tali pusat diikat dengan
pengikat steril (baby cord clem) atau benang DTT.
 Perawatannya dilakukan dengan cara :
• Jangan membungkus puntung tali pusat atau mengoleskan apapun /
bahan lain ke puntung tali pusat.
• Mengoleskan alkohol atau povidon iodine masih diperkenankan, tetapi
tidak dikompreskan karena menyebabkan tali pusat basah/lembab.
 Berikan nasehat pada ibu dan keluarga sebelum meninggalkan bayi :
 Lipat popok di bawah puntung tali pusat.
 Jika kotor, bersihkan dengan air DTT dan sabun segera keringkan
secara saksama dengan menggunakan kain bersih.
 Jelaskan pada ibu dan keluarga bahwa harus ke petugas atau fasilitas
kesehatan, jika pusat berdarah, menjadi merah, bernanah dan/atau
berbau
6. Stimulasi Pertumbuhan Dan
Perkembangan Bayi Dan Balita
• Kemampuan dan tumbuh kembang anak perlu
dirangsang oleh orang tua agar anak dapat tumbuh
dan berkembang secara optimal dan sesuai umurnya.
• Anak yang mendapat stimulasi yang terarah akan
lebih cepat berkembang dibandingkan anak yang
kurang bahkan tidak mendapat stimulasi.
• Berbagai macam stimulasi seperti stimulasi visual
(penglihatan), verbal (bicara), auditif (pendengaran),
taktil (sentuhan)
Bye.......

Anda mungkin juga menyukai