Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KELOMPOK 6

MATA KULIAH ILMU KESEHATAN ANAK

Pertolongan pertama pada kecelakaan Bayi dan Balita keracunan,luka

bakar dan kecelakaan

DISUSUN OLEH
1. YULI KARTIKASARI NIM P1337424520106
2. SRI RAHAYU NIM P1337424520107
3. NUR FARIDA NIM P1337424520108
4. LILIS INDRIYANI NIM P1337424520109

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN

SEMARANG JURUSAN KABIDANAN

POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

TAHUN 2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pertolongan pertama adalah perawatan yang diberikan kepada orang yang

mendapatkan kecelakaan atau sakit yang tiba-tiba datang sebelum mendapatkan

pertolongan dari tenaga medis. Bayi dan anak pra sekolah rentan mengalami

kecelakaan karena perkembangan kemampuan motorik, rasa ingin tahu yang besar

khususnya pada balita, sering kali membawa mereka pada bahaya yang tidak mereka

sadari. Tetapi kecelakaan pada anak juga bukan sesuatu yang tiba-tiba, tidak dapat

diprediksi atau karena nasib buruk. Hal itu semua sebenarnya bisa dicegah oleh orang

dewasa disekitarnya.

Pemberian pertolongan harus secara cepat dan tepat dengan menggunakan

sarana dan prasarana yang ada di tempat kejadian. Tindakan Pertolongan Pertama

Pada Kecelakaan (P3K) yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau

penderitaan dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila tindakan

P3K dilakukan tidak baik malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan

menimbulkan kematian.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari latar belakang tersebut “Bagaimana

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Keracunan, Luka Bakar dan Kecelakaan

Pada Bayi dan Balita?”


C. MANFAAT PENULISAN

1. Mengetahui Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) pada bayi dan

balita.

2. Mengetahui tindakan P3K yang harus dilakukan untuk mengatasi keracunan,

luka bakar dan kecelakaan pada bayi dan balita.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) merupakan usaha-usaha

untuk menangani korban segera mungkin ditempat kejadian sebelum tenaga

medis mengambil alih penanganan.

Tujuan P3K :

1. Untuk melatih seseorang dalam menangani cedera dengan tepat dan cepat

2. Untuk mencegah terjadinya kerusakan atau cedera tambahan karena

pertolongan yang tidak tepat

3. Memberi pertolongan pada cedera atau penyakit yang datangnya

mendadak

4. Pertolongan pertama yang cepat dan tepat sangat diharapkan untuk

menyelamatkan jiwa

B. Macam-Macam Cedera dan Penanganannya

1. Keracunan

Orang tua harus memperhatikan penempatan cairan kimia agar tidak

tertelan oleh anak, sebab jika tertelan hal ini dapat membahayakan anak.

Jika cairan kimia tertelan oleh anak hal yang harus dilakukan orang tua

adalah tempatkan anak dalam posisi pemulihan dan jalan udara harus

dipertahankan lancar. Perlu untuk memberikan ventilasi artifisal. Jika

mengetahui catat waktu pada saat racun tertelan. Jika racun adalah suatu

yang korosif, mulut dan kulit sekitarnya harus dengan perlahan

dibersihkan dengan air hangat.


Minuman dapat diberikan untuk pasien yang sadar. Bahan korosif

dapat tertumpah keatas baju, jika demikian area yang terkena harus

dihilangkan atau dipotong kain sebelum kulit dibawahnya terbakar.

Lakukan pembilasan lambung bila anak menelan bahan kimia dengan

memberikan air garam.

2. Luka Bakar

Luka bakar adalah luka di kulit yang disebabkan oleh api, cairan asam

dan basa, serta listrik. Menurut kedalaman, luas, dan lokasi luka bakar

dibagi mnejadi tiga derajat, yaitu sebagai berikut :

a. Derajat 1 (ringan) : luka bakar tidak menyebabkan lepuh seketika.

Pada derajat ini kulit kemerah-merahan dan terasa sakit. Lepuh akan

timbul setelah 1 atau 2 hari. Contohnya, luka bakar karena sinar

matahari.

b. Derajat 2 (sedang) : kulit kemerahan dan melepuh.

c. Derajat 3 (berat) : luka bakar dalam dan meliputi seluruh jaringan kulit.

Kulit melepuh dan muncul bentuk hangus kehitam-hitaman atau putih

mati.

Pedoman untuk menentukan luas luka bakar :

a. Kepala dan leher 9%

b. Lengan kiri 9%

c. Lengan kanan 9%

d. Badan bagian depan 18%

e. Punggung 9%

f. Pinggang 9%

g. Tungkai kiri 18%


h. Paha kiri 9%

i. Betis kiri 9%

j. Tungkai kanan 18%

k. Paha kanan 9%

l. Betis kanan 9%

m. Genitalia 1%

Tindakan P3K pada luka bakar dilakukan dengan cara berikut :

a. Luka Bakar Ringan

Segera rendam dengan air dingin, luka bakar dibersihkan

dengan menggunakan air dan sabun tetapi harus dilakukan dengan

sangat hati-hati, setelah luka benar-benar bersih dapat diberikan krim

antibiotik seperti sulfadiazine, tutup luka dengan pembalut atau perban,

ketika istirahat bagian tubuh yang luka diletakkan lebih tinggi dari

bagian tubuh lainnya (lebih tinggi dari jantung).

b. Luka Bakar Sedang (Kurang dari 20%)

Rendam bagian yang luka dengan air dingin sampai rasa nyeri

reda, jangan mengupas bagian luka yang melepuh, biarkan saja,

bersihkan luka dari kotoran, setelah luka bersih dapat diberikan krim

antibiotik, jika diperlukan dapat diberikan antibiotik per oral untuk

mencegah dan meminimalkan dampak infeksi.

c. Luka Bakar Berat (Lebih dari 20%)

Berikan bantuan pernapasan (masker oksigen) kepada korban,

segera mungkin bawa korban ke rumah sakit untuk mendapatkan

penanganan medis.
d. Luka Bakar Agen Kimia

Siram bagian tubuh yang terkena bahan kimia (asam/basa kuat)

dengan menggunakan air mengalir, bila zat kimia merupakan basa

kuat, air yang digunakan untuk membasuh atau menyiram dapat

ditambahkan dengan asam cuka, bila bahan kimia merupakan asam

kuat dapat diberikan soda kue, bila ada tanda-tanda luka bakar akibat

bahan kimia membahayakan keselamatan korban, segera bawa korban

ke rumah sakit agar mendapatkan penanganan yang tepat

3. Kecelakaan

Tindakan pertama adalah memastikan bahwa anak masih bernafas dan

mempunyai jalan udara yang lancar. Penolong kemudian mengkaji

kesadaran anak dam setelah itu memindahkan anak ketempat yang aman.

Jika anak sadar dan mengeluh nyeri hebat pada tungkai atau lengan,

kemungkinan anak mengalami patah tulang. Dalam keadaan ini biarkan

anak berada di posisinya. Cedera pada tungkai dapat diikat kuat-kuat pada

mata kaki dan lutut, sehingga dapat efektif mengimobilisasikan fraktur

tersebut. Gunakan kain untuk mengimobilasasi daerah yang fraktur agar

tidak menambah cedera.

Ketika anak jatuh segera periksa, apakah ada luka atau memar pada

kepala atau perut. Jika ada luka besar atau robek dan berdarah, anak

muntah, memar di perut yang semakin bertambah besar, segera bawa ke

rumah sakit untuk penanganan segera. Jika tidak ada luka yang terjadi

muntah, atau hanya memar dikepala, tidak perlu di bawa ke rumah sakit.

Memar laun akan menghilang karena diserap tubuh.


Namun memar akan lebih cepat hilang jika kita mengolesinya dengan

trombopop gel atau secara tradisional dengan beras dan kencur yang

ditumbuk dan diolesi pada daerah memar, berilah obat antinyeri atau resep

dokter.
BAB III

KESIMPULAN

Anak-anak merupakan usia yang rentan mengalami kecelakaan atau cedera.

Kecelakaan dapat dicegah oleh orang dewasa disekitarnya. Pencegahan dan pertolongan

peratama pada kecelakaan sangat penting dilakukan untuk menjaga keamanan anak-anak.

Jangan pernah meletakkan anak pada usia berapun tanpa adanya penagwasan pada

permukaan yang tinggi yang tidak teruji perlindungannya, jangan pernah meletakkan benda

yang tajam dan berbahaya pada tempat yang mudah dijangkau anak, dan selalu menyediakan

alat dan obat pertolongan pertama.


DAFTAR PUSTAKA

Adi, Putra., Yuliati, Siti., Hasanah, Uswatun. Pengembangan Buku panduan P3K Ramah

Anak Untuk Mewujudkan Sekolah Sehat. Dinamika Sekolah Dasar : Universitas Negeri

Jakarta.

Kusumaningrum, Bintari., dkk. 2018. Pelatihan Pertolongan Pertama Pada

Kegawatdaruratan Di Sekolah Children Centre Brawijaya Smart School Malang.

International Journal of Community Service Learning. Vol. 2, No.4, Tahun 2018, pp.309-

314.

Endiyono., Aprianingsih, Sinta. 2020. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Pertolongan

Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Terhadap Tingkat Pengetahuan Anggota Saka Bakti

Husada. Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan. Vol. 15, No. 2, Mei 2020 : 83-92.

Aminah, Cahya. 2017. Skripsi : Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang P3K (Pertolongan

Pertama Pada Kecelakaan) Terhadap Tingkat Pengetahuan Orang Tua Dalam Penanganan

Cedera Anak Balita Di Rumah Tangga Di Desa Tunjungseto Kecamatan Sempor. Stikes

Muhammadiyah Gombong.

Anda mungkin juga menyukai