Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KB DAN KESPRO

ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA BERENCANA

“METODE KALENDER”

DOSEN : Rizki Ananda, S.Tr.Keb,M.Kes

Disusun Oleh Kelompok 16:

1. Dian Herdiana (1912009)

2. Rizki Amalia Maharani (1912036)

3. Sindi Clawdia (1912036)


Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat serta hidayah bagi kita
semua. Sehingga berkat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah KB dan Kespro
ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA BERENCANA “METODE KALENDER”.
serta salam dan shalawat kepada nabi besar Muhammad SAW . penulisan makalah ini dalam
rangka memenuhi tugas ilmu social budaya dasar yang dibimbing oleh Ibu Rizky Ananda,
S.Tr.Keb., M.Kes

Sepenuhnya kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan . Oleh karena itu, kritik berupa saran diharapkan kepada dosen pembimbing mata
kuliah ini, guna lebih meningkatkan kesempurnaan penulisan makalah dimasa yang akan
datang.

Serang, 20 Mei 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………… i

Daftar Isi………………………………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………. 1

A. Latar Belakang…………………………………………………………………….. 1
B. Tujuan……………………………………………………………………………… 1

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………… 2

A. Pengertian…………………………………………………………………………… 2
B. Penggunaan Metode KB Kalender………………………………………………….. 3
C. Hal yang dapat menyebabkan metode kalender menjadi tidak efektif……………… 4
D. Keuntungan dan Kerugian KB Kalender……………………………………………. 5

BAB II PENUTUP…………………………………………………………………………... 7

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………. 7
B. Daftar Pustaka……………………………………………………………………….. 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga berencana adalah suatu sistem untuk mengatur dan merencanakan kapan dan
berapa jumlah anak yang diinginkan dalam sebuah pernikahan. Hal ini sangat
dianjurkan dan memang banyak manfaat yang di rasakan, kuantitas,sedikit tapi lebih
bermutu itu lebih baik dari pada kuantitas banyak tapi mutunya kurang. Penggunaan
KB dapat memplaning masa depan anak dan juga gizi anak tentunya lebih terjamin
karena sudah ada perencanaannya.
Di Indonesia keluarga berencana mulai dikenal pada tahun 1953 pada waktu itu
sekelompok ahli kesehatan, kebidanan dan tokoh masyarakat mulai membantu
masyarakat, untuk menggunakan alat kontrasepsi. Namun demikian di Indonesia
pemilihan cara kontrasepsi tentu saja yang mempunyai efektivitas tinggi, aman
,murah dan praktis. Tapi sampai saat ini belum ada kontrasepsi yang sempurna dan
sangat ideal bagi semua pihak, memilih salah satu cara kontrasepsi bagaimanapun
jauh lebih baik daripada tidak memakai kontrasepsi sama sekali.
Ada berbagai macam jenis alat KB yang digunakan di Indonesia, salah satunya adalah
KB kalender. Di Indonesia,sistem KB ini sangat populer serta umumnya lebih disukai.
Bahkan selama puncak krismon (1997-1998) diperkirakan terjadi peningkatan jumlah
pengikut yang luar biasa akibat turunnya daya beli dan akses masyarakat terhadap alat
kontrasepsi lainnya. Dalam program BKKBN, KB alamiah digunakan untuk menunda
kehamilan, menjarangkan kehamilan atau kesuburan, salah satu alat kontrasepsi yang
efektif bisa menunda atau menjarangkan kehamilan adalah dengan menggunakan KB
alamiah Metode Kalender.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang KB kalender
2. Untuk Mengetahui penggunaan KB kalender
3. Untuk Mengetahui keuntungan dan kelemahan KB kalender

1
BAB II
PEMBAHASAN

Metode Kalender

Metode kb kalender atau pantang berkala adalah cara/metode kontrasepsi sederhana yang
dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan senggama atau hubungan
seksual pada masa subur/ovulasi.

A. Pengertian:
Metode kalender adalah usaha untuk mengatur kehamilan dengan menghindari
hubungan badan selama masa subur seorang wanita. Sebab pembuahan memang
hanya terjadi pada saat masa subur, atau lebih tepatnya 12-24 jam setelah puncak
masa subur (sel telur dilepas). 12-24 jam ini dari masa hidup sel telur rata-rata
Metode ini efektif bila dilakukan secara baik dan benar. Dengan penggunaan
sistem kalender setiap pasangan dimungkinkan dapat merencanakan setiap
kehamilannya. Berbeda dengan sistem kontrasepsi lainnya, sistem kalender
menjanjikan aneka kelebihan dan karena itu banyak yang lebih menyukainya.
Sebelum menggunakan metode ini, tentunya pasangan suami istri harus mengetahui
masa subur. Siklus masa subur pada tiap wanita tidak sama. Untuk itu perlu
pengamatan minimal 6 kali siklus menstruasi.
Prinsip kerja metode kalender ini berpedoman kepada kenyataan bahwa wanita
dalam siklus haidnya mengalami ovulasi (subur) hanya satu kali sebulan, dan
biasanya terjadi beberapa hari sebelum atau sesudah hari ke-14 dari haid yang akan
datang. Sel telur dapat hidup selama 6-24 jam, sedangkan sel mani selama 48-72 jam,
jadi suatu konsepsi mungkin akan terjadi kalau koitus dilakukan 2 hari sebelum
ovulasi. Hendaknya sebelum memakai cara para pemakai harus diberikan penerangan
medik yang jelas tentang cara ini.
Hal yang perlu diperhatikan pada siklus menstruasi wanita sehat ada tiga tahapan:
1. Pre ovulatory infertility phase (masa tidak subur sebelum ovulasi).
2. Fertility phase (masa subur).
3. Post ovulatory infertility phase (masa tidak subur setelah ovulasi).
Perhitungan masa subur ini akan efektif bila siklus menstruasinya normal yaitu 21-
35 hari. Pemantauan jumlah hari pada setiap siklus menstruasi dilakukan minimal
enam kali siklus berturut-turut. Kemudian hitung periode masa subur dengan melihat

2
data yang telah dicatat. Menghitung masa subur dengan siklus haid dan melakukan
pantang berkala atau lebih dikenal dengan sistem kalender merupakan salah satu cara
atau metode kontrasepsi alami (Kb alami) dan sederhana yang dapat dikerjakan
sendiri oleh pasangan suami istri dengan cara tidak melakukan sanggama pada masa
subur.

B. Penggunaan Metode KB Kalender:


Sebelum menggunakan metode ini, tentunya pasangan suami istri harus
mengetahui masa subur. Siklus masa subur pada tiap wanita tidak sama. Untuk itu
perlu pengamatan minimal 6 kali siklus menstruasi. Berikut ini cara mengetahui dan
menghitung masa subur :
1. Bila siklus haid teratur (28 hari) :
a. Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1
b. Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalam siklus haid
Contoh :
Seorang isteri mendapat haid mulai tanggal 9 Januari. Tanggal 9 Januari ini dihitung
sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 20 januari dan hari ke 16 jatuh
pada tanggal 24 Januari. Jadi masa subur yaitu sejak tanggal 20 Januari hingga
tanggal 24 Januari. Pada tanggal-tanggal tersebut suami isteri tidak boleh
bersanggama. Jika ingin bersanggama harus memakai kondom atau sanggama
terputus (senggama dimana tidak mengeluarkan sperma didalam).

2. Bila siklus haid tidak teratur :


a. Catat jumlah hari dalam satu siklus haid selama 6 bulan (6 siklus).
Satu siklus haid dihitung mulai dari hari pertama haid saat ini hingga hari pertama
haid berikutnya, catat panjang pendeknya.

b. Masukan dalam rumus;

- Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini
menentukan hari pertama masa subur.
- Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini
menentukan hari terakhir masa subur.
Contoh :

3
Seorang isteri mendapat haid dengan keadaan : siklus terpendek 26 hari dan
siklus terpanjang 32 hari (mulai hari pertama haid sampai haid berikutnya)
Perhitungannya : 26-18 = 8 dan 32–11 = 21. jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-
8 sampai ke 21 dari hari pertama haid. Pada masa ini suami isteri tidak boleh
bersanggama. Jila ingin bersanggama harus memakai kondom atau sanggama
terputus.

Kontrasepsi dengan menggunakan sistem kalender dapat menghindari risiko


kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi. Bagi keluarga yang kesulitan untuk
mendapatkan alat kontrasepsi sangat cocok untuk menggunakan metode kontrasepsi
ini selain tidak memerlukan biaya juga tidak perlu mencari tempat pelayanan
kontrasepsi. Menggunakan sistem kalender perlu kerjasama yang baik antara suami
istri karena metode ini perlu kemauan dan disiplin pasangan dalam menjalankannya.
Masa berpantang yang cukup lama akan mengakibatkan pasangan tidak bisa menanti
sehingga melakukan hubungan pada waktu masih berpantang. Tapi bukan masalah
bila saja pasangan membiasakan menggunakan kondom pada saat subur.

C. Hal yang dapat menyebabkan metode kalender menjadi tidak efektif adalah:
1. Penentuan masa tidak subur didasarkan pada kemampuan hidup sel sperma dalam
saluran reproduksi (sperma mampu bertahan selama 3 hari).
2. Anggapan bahwa perdarahan yang datang bersamaan dengan ovulasi,
diinterpretasikan sebagai menstruasi. Hal ini menyebabkan perhitungan masa tidak
subur sebelum dan setelah ovulasi menjadi tidak tepat.
3. Penentuan masa tidak subur tidak didasarkan pada siklus menstruasi sendiri.
4. Kurangnya pemahaman tentang hubungan masa subur/ovulasi dengan perubahan jenis
mukus/lendir serviks yang menyertainya.
5. Anggapan bahwa hari pertama menstruasi dihitung dari berakhirnya perdarahan
menstruasi. Hal ini menyebabkan penentuan masa tidak subur menjadi tidak tepat.
Cara Menghitung Masa Subur:
Berbagai cara dilakukan untuk mencegah kehamilan akibat hubungan rutin suami
istri. Mulai dari memasang alat kontrasepsi, minum pil KB, sterilisasi pria
(vasektomi), sterilisasi wanita (tubektomi), hingga cara tradisional sistem
kalender. Cara kalender bisa meleset karena tingkat ketepatannya hanya 60%
sampai 70%.
4
Rumus Menghitung Masa Subur Wanita / Perempuan Sistem Kelender :
Masa Subur = Hari Terakhir Haid Menstruasi + 13
Masa Prasubur = Masa Subur -3 & Masa Subur + 3
Contoh : Jika hari terakhir mens adalah tangal 10 maka tanggal masa subur adalah
tanggal 23, masa prasubur awal tanggal 20 dan masa prasubur akhir tanggal 26.
Agar lebih tepat sebaiknya melakukan pencatatan 6 siklus haid terakhir untuk
menentukan masa prasubur. Kurangi dan tambahkan 3 hari pada siklus terpendek
dan terpanjang dari catatan yang telah dibuat.
Jadi berhati-hatilah dalam berhubungan suami isteri ketika masa subur istri tanpa
alat kontrasepsi atau teknik KB lainnnya yang dapat mencegah kehamilan.
Pelajari dengan baik sebelum menentukan metode pencegah kehamilan yang tepat
dengan ahli kadungan seperti dokter dan bidan.
Sistem kalender dalam menentukan masa subur hanya dapat digunakan pada
wanita yang teratur mens 28 sampai 35 hari. Rokok dan gizi buruk juga
mempengaruhi rutinitas keluarnya sel telur.

D. Keuntungan dan Kerugian KB Kalender:


Keuntungan  KB kalender
a) Ditinjau dari segi ekonomi : KB kalender dilakukan secara alami dan tanpa
biaya sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli alat kontrasepsi.
b) Dari segi kesehatan : sistem kalender ini jelas jauh lebih sehat karena bisa
dihindari adanya efek sampingan yang merugikan seperti halnya memakai alat
kontrasepsi lainnya (terutama yang berupa obat).
c) Dari segi psikologis : yaitu sistem kalender ini tidak mengurangi kenikmatan
hubungan itu sendiri seperti bila memakai kondom misalnya. Meski tentu saja
dilain pihak dituntut kontrol diri dari pasangan untuk ketat berpantang selama
masa subur.
Kerugian KB kalender
Kemungkinan kegagalan yang jauh lebih tinggi. Ini terutama bila tidak dilakukan
pengamatan yang mendalam untuk mengetahui dengan pasti masa subur, karena
tidak ada yang bisa menjamin ketepatan perhitungan sebab masa suburpun terjadi
secara alami, selain itu kedua pasangan tidak bisa menikmati hubungan suami istri
secara bebas karena ada aturan yang ditetapkan dalam sistem ini. Masa berpantang

5
yang cukup lama dapat membuat pasangan tidak bisa menanti dan melakukan
hubungan pada waktu berpantang.
Kerugian lain dari KB kalender adalah bahwa waktu yang tepat dari ovulasi sulit
untuk ditentukan, ovulasi umumnya terjadi 14 ±2 hari sebelum hari pertama haid
yang akan datang. Dengan demikian pada wanita dengan haid yang tidak teratur,
saat terjadi ovulasi, sulit atau sama sekali tidak dapat diperhitungkan. Selain itu,
ada kemungkinan bahwa pada wanita dengan haid teratur oleh salah satu sebab
(misalnya karena sakit) ovulasi tidak datang pada saat semestinya.
Indikasi
Metode ini mudah dilaksanakan, tetapi dalam prakteknya sukar menentukan pada
saat ovulasi dengan tetap. Hanya sedikit wanita yang mempunyai daur haid
teratur, lagi pula dapat terjadi variasi.
Efektivitas
Bagi wanita dengan siklus haid teratur, efektifitasnya lebih tinggi dibandingkan
wanita yang siklus haidnya tidak teratur. Angka kegagalan berkisar antara 6 – 42.
Metode kalender akan lebih efektif bila dilakukan dengan baik dan benar.
Sebelum menggunakan metode kalender ini, pasangan suami istri harus
mengetahui masa subur. Padahal, masa subur setiap wanita tidaklah sama. Oleh
karena itu, diperlukan pengamatan minimal enam kali siklus menstruasi. Selain
itu, metode ini juga akan lebih efektif bila digunakan bersama dengan metode
kontrasepsi lain. Berdasarkan penelitian dr. Johnson dan kawan-kawan di Sidney,
metode kalender akan efektif tiga kali lipat bila dikombinasikan dengan metode
simptothermal. Angka kegagalan penggunaan metode kalender adalah 14 per 100
wanita per tahun.

6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
KB sistem kalender adalah usaha untuk mengatur kehamilan dengan
menghindari hubungan badan selama masa subur seorang wanita.
Prinsip kerja metode kalender ini berpedoman kepada kenyataan bahwa
wanita dalam siklus haidnya mengalami ovulasi (subur) hanya satu kali
sebulan, dan biasanya terjadi beberapa hari sebelum atau sesudah hari ke-14
dari haid yang akan datang. Sel telur dapat hidup selama 6-24 jam, sedangkan
sel mani selama 48-72 jam, jadi suatu konsepsi mungkin akan terjadi kalau
koitus dilakukan 2 hari sebelum ovulasi.
Keuntungan dari metode ini yaitu tidak memerlukan biaya, tidak
menimbulkan efek samping, dan tidak mengurangi kenikmatan saat
berhubungan karena pengaruh kondom.kelemahan metode ini yaitu sering
terjadi ketidakakuratan dalam perhitungan masa subur dan juga membatasi
suami istri untuk berhubungan karena aturan yang ada.

B. Daftar Pustaka:

http://akubaiq.blogspot.com/2012/05/cara-mudah-ber-kb-dengan-kb-kalender...

Anda mungkin juga menyukai