KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kasihnyalah
kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Kontrasepsi metode sederhana/alamiah”.
Semoga makalah ini mampu menambah wawasan bagi para pembaca maupun pendengar
mengenai topik tersebut.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing yang telah memberikan
arahan kepaa kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini.
Palu, 15 Juli 2022
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................... 1
DAFTAR ISI ............................................................................................................... 2
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................................................... 3
1.2. Rumusan Masalah...............................................................3
1.3. Tujuan.................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
Keluarga Berencana adalah suatu sistem untuk mengatur dan merencanakan kapan dan
berapa jumlah anak yang diinginkan dalam sebuah pernikahan. Hal ini sangat dianjurkan dan
memang banyak manfaat yang dirasakan, kuantitas sedikit tapi lebih bermutu itu lebih baik dari
pada kuantitas banyak tapi mutunya kurang. Penggunaan KB dapat memplaning masa depan
anak dan juga tentang gizi anak tentunya lebih terjamin karena sudah ada perencanaannya.
Di Indonesia keluarga berencana mulai dikenal pada tahun 1953 pada waktu itu
sekelompok ahli kesehatan, kebidanan dan tokoh masyarakat mulai membantu masyarakat, untuk
menggunakan alat kontrasepsi. Namun demikian di Indonesia pemilihan cara kontrasepsi tentu
saja yang mempunyai efektivitas tinggi, aman, murah dan praktis. Tapi sampai saat ini belum
ada kontrasepsi yang sempurna dan sangat ideal bagi semua pihak, memilih salah satu cara
kontrasepsi bagaimanapun jauh lebih baik daripada tidak memakai kontrasepsi sama sekali.
b. Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalam siklus haid
Contoh:
Seorang isteri mendapat haid mulai tanggal 9 Januari. Tanggal 9 Januari ini dihitung sebagai
hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 20 januari dan hari ke 16 jatuh pada tanggal
24 Januari. Jadi masa subur yaitu sejak tanggal 20 Januari hingga tanggal 24 Januari. Pada
tanggal-tanggal tersebut suami isteri tidak boleh bersanggama. Jika ingin bersanggama harus
memakai kondom atau sanggama terputus (senggama dimana tidak mengeluarkan sperma
didalam).
a. Catat jumlah hari dalam satu siklus haid selama 6 bulan (6 siklus). Satu siklus haid dihitung
mulai dari hari pertama haid saat ini hingga hari pertama haid berikutnya, catat panjang
pendeknya.
b. Masukan dalam rumus; jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18.
Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur.
c. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari
terakhir masa subur
Contoh :
dan siklus terpanjang 32 hari (mulai hari pertama haid sampai haid berikutnya)
Perhitungannya : 26-18 = 8 dan 32–11 = 21. jadi masa suburnya adalah mulai hari
ke-8 sampai ke 21 dari hari pertama haid. Pada masa ini suami isteri tidak boleh
terputus.
kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi. Bagi keluarga yang kesulitan untuk
mendapatkan alat kontrasepsi sangat cocok untuk menggunakan metode kontrasepsi ini
selain tidak memerlukan biaya juga tidak perlu mencari tempat pelayanan kontrasepsi.
Menggunakan sistem kalender perlu kerjasama yang baik antara suami istri karena
metode ini perlu kemauan dan disiplin pasangan dalam menjalankannya. Masa
berpantang yang cukup lama akan mengakibatkan pasangan tidak bisa menanti sehingga
melakukan hubungan pada waktu masih berpantang. Tapi bukan masalah bila saja
Hal yang dapat menyebabkan metode kalender menjadi tidak efektif adalah:
1. Penentuan masa tidak subur didasarkan pada kemampuan hidup sel sperma dalam saluran
1. Kemungkinan gagal cukup besar, terutama jika terjadi perubahan siklus dan ovulasi.
2. Tidak bisa berhubungan badan sewaktu-waktu karena sudah ditentukan hari yang aman dan
tidak untuk hubungan badan. pada beberapa pasangan hal ini akan mengganggu spontanitas
dalam hubungan.
3. Butuh komitmen bersama dengan pasangan, demi suksesnya metode kalender.
II.2.1. Pengertian
Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau
dalam keadaan istirahat (tidur). Pengukuran suhu basal dilakukan pada pagi hari segera setelah
bangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas lainnya.
Tujuan pencatatan suhu basal untuk mengetahui kapan terjadinya masa subur/ovulasi.
Suhu basal tubuh diukur dengan alat yang berupa termometer basal. Termometer basal ini dapat
digunakan secara oral, per vagina, atau melalui dubur dan ditempatkan pada lokasi serta waktu
yang sama selama 5 menit.
Suhu normal tubuh sekitar 35,5-36 derajat Celcius. Pada waktu ovulasi, suhu akan turun
terlebih dahulu dan naik menjadi 37-38 derajat kemudian tidak akan kembali pada suhu 35
derajat Celcius. Pada saat itulah terjadi masa subur/ovulasi.
Kondisi kenaikan suhu tubuh ini akan terjadi sekitar 3-4 hari, kemudian akan turun
kembali sekitar 2 derajat dan akhirnya kembali pada suhu tubuh normal sebelum menstruasi. Hal
ini terjadi karena produksi progesteron menurun.
Apabila grafik (hasil catatan suhu tubuh) tidak terjadi kenaikan suhu tubuh, kemungkinan
tidak terjadi masa subur/ovulasi sehingga tidak terjadi kenaikan suhu tubuh. Hal ini terjadi
dikarenakan tidak adanya korpus luteum yang memproduksi progesteron. Begitu sebaliknya, jika
terjadi kenaikan suhu tubuh dan terus berlangsung setelah masa subur/ovulasi kemungkinan
terjadi kehamilan. Karena, bila sel telur/ovum berhasil dibuahi, maka korpus luteum akan terus
memproduksi hormon progesteron. Akibatnya suhu tubuh tetap tinggi.
II.2.2. Manfaat
II.2.3. Efektifitas
Metode suhu basal tubuh akan efektif bila dilakukan dengan benar dan konsisten.
Suhu tubuh basal dipantau dan dicatat selama beberapa bulan berturut-turut dan dianggap akurat
bila terdeteksi pada saatovulasi. Tingkat keefektian metode suhu tubuh basal sekitar 80 persen
atau 20-30 kehamilan per 100wanita per tahun. Secara teoritis angka kegagalannya adalah
15 kehamilan per 100 wanita per tahun.Metode suhu basal tubuh akan jauh lebih efektif apabila
dikombinasikan dengan
metode kontrasepsi lainseperti kondom, spermisida ataupun metodekalender atau pantang
berkala (calender method or periodic abstinence).
II.2.4. Faktor yang Mempengaruhi Keandalan Metode Suhu Basal Tubuh
Adapun faktor yang mempengaruhi keandalan metode suhu basal tubuh antara lain:
Penyakit.
1. Gangguan tidur.
2. Merokok dan atau minum alkohol.
3. Penggunaan obat-obatan ataupun narkoba.
4. Stres.
II.2.5. Keuntungan
Keuntungan dari penggunaan metode suhu basal tubuh antara lain:
1. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pada pasangan suami istri tentang masa
subur/ovulasi.
2. Membantu wanita yang mengalami siklus haid tidak teratur mendeteksi masa subur/ovulasi.
3. Dapat digunakan sebagai kontrasepsi ataupun meningkatkan kesempatan untuk hamil.
4. Membantu menunjukkan perubahan tubuh lain pada saat mengalami masa
subur/ovulasi sepertiperubahan lendir serviks.
5. Metode suhu basal tubuh yang mengendalikan adalah wanita itu sendiri.
II.2.6. Keterbatasan
Sebagai metode KBA, suhu basal tubuh memiliki keterbatasan sebagai berikut:
1. Membutuhkan motivasi dari pasangan suami istri.
2. Memerlukan konseling dan KIE dari tenaga medis.
3. Suhu tubuh basal dapat dipengaruhi oleh penyakit, gangguan tidur, merokok, alkohol, stres,
penggunaan narkoba
4. Pengukuran suhu tubuh harus dilakukan pada waktu yang sama.
5. Tidak mendeteksi awal masa subur.
6. Membutuhkan masa pantang yang lama.
Keluarga Berencana (KB) adalah istilah yang mungkin sudah lama anda kenal. KB artinya
mengatur jumlah anak sesuai kehendak Anda, dan menentukan sendiri kapan Anda ingin hamil.
Bila Anda memutuskan untuk tidak segera hamil sesudah menikah, Anda bisa ber-KB.Layanan
KB di seluruh Indonesia sudah cukup mudah diperoleh. Ada beberapa metoda pencegahan
kehamilan, atau penjarangan kehamilan, atau kontrasepsi, bisa Anda pilih sendiri.
Tak seorang pun boleh memaksa Anda mengikuti program KB. tak seorang pun bisa
menggunakan alat KB tertentu bila itu bukan pilihan Anda. Tetapi kalau alat yang Anda pilih
bisa membahayakan diri Anda sendiri atau, memperparah penyakit yang sudah anda derita,
pekerja kesehatan mungkin menyarankan alat lain yang mungkin lebih aman. Meskipun tidak
ada paksaan, bila Anda telah mengerti risiko-risiko yang mengancam kesehatan atau bahkan
keselamatan Anda sendiri sehubungan dengan kehamilan dan persalinan, selayaknya Anda
mengikuti program KB atas kesadaran sendiri.
Kesimpulan dari tujuan program KB adalah: Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu,
anak, keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan
bangsa; Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang berkualitas,
termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan
masalah kesehatan reproduksi.
DAFTAR PUSTAKA