I
BADAN PPSDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU
Direktorat : Jln. Thalua Koncihi No. 19 Mamboro Telp. (0451) 492518 fax (0451) 491451 Palu Utara
Website :www.poltekkespalu.ac.id
e-mail : poltekkeskemenkespalu@yahoo.com
SULAWESI TENGAH
A. LANDASAN TEORI
1. PENGERTIAN
Kehamilan Ektopik merupakan kehamilan yang terjadi di luar rahim. Kondisi ini menyebabkan perdarahan dari vagina dan nyeri
hebat di panggul atau perut bawah. Kehamilan ektopik harus segera ditangani karena dapat berbahaya, dan janin juga tidak akan
akan menetap di tuba falopi (saluran sel telur) selama kurang lebih tiga hari, sebelum dilepaskan ke rahim. Didalam rahim, sel telur
yang telah di buahi akan terus berkembang hingga masa persalinan tiba. Pada kehamilan ektopik, sel telur yang telah dibuahi tidak
menempel pada rahim, melainkan pada organ lain. Tuba falopi adalah organ yang paling sering ditempeli sel telur pada kehemilan
Ektopik. Selain tuba falopi, kehamilan ektopik juga bisa terjadi di indung telur, leher rahim (serviks) atau rongga perut
2. ETIOLOGI
Meskipun belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kehamilan Ektopik, namun kondisi ini sering dikaitkan dengan
kerusakan pada tuba falopi, yaitu saluran yang menghubungkan indung telur dan rahim.Kerusakan tuba falopi dapat disebabkan oleh:
a. Faktor genetik
b. Bawaan lahir
c. Ketidakseimbangan hormon
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya kehamilan ektopik, yaitu:
3. GEJALA/TANDA
Kehamilan ektopik cendrung tidak menunjukan gejala pada tahap awal. Tanda awal kehamilan ektopik mirip dengan kehamilan
biasa, seperti mual, payudara mengeras, dan menstruasi terhenti. Sedangkan pada tahap lanjut, ada beberapa gejala yang sering
dirasakan penderita kehamilan ektopik, yaitu nyeri perut dan perdarahan dari vagina. Gejala –gejala tersebut akan semakin parah
seiring waktu
Segeralah periksakan diri ke dokter bila muncul sejumlah gejala berikut saat sedang hamil:
2. Nyeri pada salah satu sisi dibagian bawah perut, yang memburuk seiring waktu
3. Nyeri di dubur saat buang air besar
4. Perdarahan ringan hingga berat dari vagina, dengan warna darah yang lebih gelap dari menstruasi
4. PENATALAKSANAAN
Penanganan kehamilan ektopik dilakukan dengan operasi. Karena kehamilan ektopik dapat mengancam nyawa, maka deteksi dini dan
keputusan untuk mengakhiri kehamilan disesuaikan dengan prosedur yang disarankan oleh pihak rumah sakit.
a. Obat obatan : dapat diberikan apabila kehamilan ektopik di ketahui sejak dini. Obat yang digunakan adalah obat antikanker
b. Operasi: untuk kehamilan yang sudah berusia lebih dari beberapa minggu, operasi adalh tindakan yang lebih aman dan memiliki
angka keberhasilan lebih besar dari pada obat obatan. Apabila memungkinkan, akan dilakukan operasi pembedahan kedalam
5. PENCEGAHAN
a. Hindari perilaku seks yang berisiko, misalnya bergonta ganti pasangan seks dengan tidak menggunakan kondom.
1. Pengkajian
Tanggal 22 Maret 2021 Pukul 10.30 WIB
Identitas
Klien Suami
Nama : Ny. N Tn. J
Umur : 34 Tahun 30 Tahun
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMP SMP
Pekerjaan : IRT Supir
Alamat : Dusun Sangge Desa Buluparigi
Data Subyektif :
Hamil yang ketiga, usia kehamilan sekarang ± 2 bln, dengan sakit perut tembus belakang dan nyeri tekan, tidak keluar darah Ibu
HPHT 25 – 2 – 2021.
Data Objektif :
Pemeriksaan umun
KU lemah
Kesadaran Compos Mentis
Keadaan psikologis : ibu mengalami kecemasan
BB 54 Kg
TB 150 cm
Lila : 26,5 cm
LP : 80 cm
TTV : TD 90 /70 mmHg,
N 65 x/m
R 20 x/m
S 36,6 ºC
HPHT 25 – 2 – 2021, TP 4-12-2021
UK 8 minggu
Pemeriksaan Obstetrik
TFU: belum teraba, perut teraba keras dan nyeri saat ditekan
Data Pendukung / laboratorium :
Pemeriksaan Penunjang
- Darah: HB 10 gr/dl
- USG oleh dr.Umum
2. Analisa Data
Diagnosa Kebidanan (aktual) : Ny. N, G3P2A0 UK ± 8 minggu 1 hari dengan Suspect Kehamilan Ektopik Terganggu
3. Penatalaksanaan
Hari/tanggal/jam pelaksanaan : Senin, 22 Maret 2021/ jam 10.30
Pelaksanaan dan hasil evaluasi
1. Informasikan pada ibu tentang hasil pemeriksaannya bahwa dari keluhan dan gejala yang timbul kemungkinan terjadi
Kehamilan diluar kandungan.
2. Edukasi untuk:
Tanda bahaya yang mungkin terjadi yaitu nyeri perut yang dapat terjadi terus menerus dan bisa terjadi syok
Hipovolemik serta komplikasi lainnya
3. Lakukan pemeriksaan fisik dan anamnesa
Hasil tercatat lengkap
4. Kolaborasi dengan dokter, advis dokter:
Pasang infus
Berikan obat anti nyeri
Siapkan Pasien untuk USG
5. Infus RL 20 tts/menit terpasang dengan baik
6. Pemeriksaan lab
DL, Hb.10,9 gr/dl,
HIV (negative),
HbSAg (negative),
Rapid Antigen (Non Reaktif)
Golongan darah: O
7. lakukan persiapan Rujukan
8. Infont consent suami, pasien dan keluarga
- Suami, Pasien dan keluarga mengerti dengan penjelasan yang diberikan
- Suami sudah Menyetujui kegiatan rujukan
CATATAN PERKEMBANGAN
C.
Pendokumentasian SOAP
Tanggal 22 Maret 2021 jam 11.00
- Suami, Pasien dan keluarga mengerti dengan penjelasan yang diberikan
- Suami sudah Menyetujui kegiatan rujukan
- Pasien di rujuk ke RS
Baras, .......................2021
Mengetahui
Mahasiswa Pembimbing/ CI Lahan Praktik
Pembimbing Akademik