PELAYANAN IMUNISASI
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a) Undang-Undang Nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
b) Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
c) Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan
Daerah
d) Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
e) Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak
f) Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
g) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 45 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Surveilans
Kesehatan.
h) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi
i) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 374 Tahun 2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional.
j) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/ Menkes/ 52 Tahun 2015
2. Gambaran Umum
Anak merupakan harapan bangsa yang harus dipenuhi haknya, misal hak mendapatkan akses
pelayanan kesehatan dimana salah satunya mendapatkan imunisasi dasar yang telah diatur dalam
UU no.23 th. 2002 tentang perlindungan anak dan UU no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan. Lima
Imunisasi Dasar pada bayi, dilanjutkan dengan imunisasi pada anak Batita dan imunisasi pada anak
sekolah (BIAS). Semua tahapan ini dimaksudkan agar terbentuk kekebalan pada anak secara
maksimal sehingga dapat menekan angka kesakitan, kematian serta kecacatan akibat penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kesehatan
berkembang sangat pesat, pemerintah selalu berupaya mengembangkan vaksin baru dalam rangka
mencegah lebih banyak penyakit yang masuk dalam program imunisasi nasional antara lain
Hemophilus Influenza tipe B (HiB), rotavirus, IPV (Inactivated Polio Vaccine), MR (Measles
Rubella) dan lain-lain.
Keberhasilan pelaksanaan imunisasi dapat diukur dengan tingginya cakupan imunisasi dasar
lengkap pada bayi, imunisasi lanjutan Baduta dan BIAS pada anak sekolah tanpa
mengesampingkan aspek kualitas. Kualitas pelayanan imunisasi antara lain dapat diukur dengan
manajemen pengelolaan vaksin, akurasi data laporan, adanya jejaring dengan petugas dipelayanan
serta dilakukannya surveilans KIPI. Hasil cakupan imunisasi pada bayi dari tahun ke tahun tidak
mencapai cakupan 100% sehingga akumulasi anak yang rentan terhadap penyakit PD3I meningkat,
mengakibatkan kemungkinan terjadinya KLB terutama campak dan polio. Selain itu salah satu
Faktor penyebab menurunnya cakupan Imunisasi yaitu Pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020
yang mengharuskan adanya pembatasan interaksi sosial dan juga banyakknya sekolah yang ditutup
selama Pandemi Covid-19 sehingga berpengaruh terhadap rendahnya cakupan Imunisasi pada
Tahun 2020 dan 2021. Pada tahun 2023 Program Imunisasi masih memprioritaskan kegiatan-
kegiatan seperti Imunisasi Rutin di Posyandu, Penemuan Kasus KIPI, serta kegiatan Bulan
Imunisasi Anak Nasional ( BIAN ) dan Imunisasi DT/TD pada Anak Sekolah Dasar. Adapun
Uraian Kegiatannya yaitu :
No Rincian Menu/Komponen Uraian
Pelayanan Imunisasi
1
a. Posyandu Rutin Merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan yang
dilakukan setiap bulan diPosyandu di Desa yang
bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan,
kecacatan dan kematian dari penyakit-penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I ). Serta
Tercapainya target Universal Child Immunization
( UCI ) yang merupakan Cakupan Imunisasi Dasar
Lengkap. Dengan sasaran Bayi, Balita dan Ibu Hamil
yang datang ke Posyandu Rutin.
b. Pemantauan Kasus KIPI Merupakan tindakan cepat yang dilakukan oleh
petugas kesehatan jika terjadi Kejadian Ikutan Paska
Imunisasi ( KIPI ) sehinggga Komplikasi yang timbul
setelah tindakan Imunisasi dapat segera ditangani
dengan tepat. Dengan Sasaran Bayi Balita yang baru
selesai di Imunisasi
c. Sweping Imunisasi Sweeping Imunisasi adalah Pelayanan Imunisasi
Tambahan yang merupakan upaya aktif mencari
dan melengkapi cakupan Imunisasi dalam hal ini
sasaran yang tidak hadir karena alas an tertentu
atau sedang sakit pada saat pelaksanaan Posyandu
sehingga perlu dilakukan kunjungan ke rumah
sasaran, dengan tujuan untuk meningkatkan
cakupan Imunisasi.
d. Imunisai BIAN Campak dan Merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan yang
HPV di Sekolah
dilakukan di Sekolah Dasar yang bertujuan untuk
menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian
dari penyakit-penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I ). Serta
dapat memastikan Cakupan Imunisasi Campak 100 %.
e. Imunisasi DT/Td di Sekolah Merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan yang
dilakukan di Sekolah Dasar yang bertujuan untuk
menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian
dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I ). Terutama Penyakit Tetanus dan
Difteri
B. PENERIMA MANFAAT
No Nama Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Posyandu Rutin
Pemantauan
2
Kasus KIPI
Sweping
3
Imunisasi
Imunisai BIAS
3 Campak dan
HPV di Sekolah
Imunisasi DT/Td
4
di Sekolah
Pemantauan Kasus
2 1 Org x 11 Desa x 3 Kali x Rp. 150.000 Rp. 4.950.000
KIPI
3
Sweping Imunisasi 1 Org x 11 Desa x 3 Kali x Rp. 150.000 Rp. 4.950.000
Imunisai BIAS
3 Campak dan HPV 2 Org x 17 Sekolah x 1 Kali x Rp. 150.000 Rp. 5.100.000
di Sekolah
Imunisasi DT/Td di
4 2 Org x 17 Skolah x 1 Kali x Rp. 150.000 Rp. 5.100.000
Sekolah
JUMLAH 41.700.000