Anda di halaman 1dari 4

METODE KALENDER

A. Pengertian

Metode kalender disebut juga Knaus-Ogino yang digunakan sejak tahun


1930. Metode ini digunakan untuk perhitungan hari untuk mengira-ira kapan
terjadinya masa subur. Waktu ovulasi dari data haid dicatat 6-12 bulan terakhir.
Menurut Ogino: ovulasi terjadi pada hari ke 15 sebelum haid berikutnya, namun
dapat pula terjadi 12- 16 hari haid berikutnya. Sedangkan menurut Knaus:
Ovulasi selalu terjadi pada hari ke 15 sebelum haid berikutnya. Efektivitasnya:
Akan lebih efektif jika di barengi dengan pengukuran suhu basal tubuh. Angka
kegagalannya 20 dari 100 wanita hamil per tahun.

B. Cara Kerja

Masa subur disebut fase ovulasi mulai dari 2 hari sebelum ovulasi dan
berakhir 1 hari setelah ovulasi. Ovulasi terjadi pada saat 14 hari atau ±2 hari
sebelum hari pertama haid. Cara ini akan lebih tinggi efektivitasnya jika dibarengi
dengan pengukuran suhu basal. Menjelang ovulasi suhu badan turun, tapi pada
saat ovulasi, suhu badan meningkat namun akan relatif menetap sampai terjadinya
menstruasi. Tetapi pada saat menstruasi suhu basal badan akan turun. Dan
pantang berkala bisa dilihat dari lendir serviks yang keluar dari vagina

C. Keuntungan Dan Kerugian

Keuntungan Kontrasepsi :
1. Dapat digunakan untuk menghindari atau mencapai kehamilan
2. Tidak ada risiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi
3. Tidak ada efek samping sistemik
4. Murah atau tanpa biaya
5. Dalam kendali wanita
6. Meningkatkan pengetahuan kesuburan
7. Dapat dipadukan dengan metode lain
8. Nonkontrasepsi
9. Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana
10. Menambah pengetahuan tentang sistem reproduksi oleh suami dan istri
11. Memungkinkan mengeratkan relasi/hubungan melalui peningkatan
komunikasi antara suami istri/pasangan
12. Alami, tidak menyebabkan efek samping
13. Tidak memerlukan perangkat/prosedur khusus
14. Murah

Kerugian:
1. Stres, penyakit dan perjalanan dapat mempengaruhi siklus mentruasi
2. Membutuhkan catatan siklus selama 6-12 bulan sebelum digunakan
3. Efektifitasnya rendah
4. Harus terus memantau panjang siklus menstruasi
5. Tidak melindungi dari PMS

D. Cara Menggunakan

Metode Kalender Sel telur dapat hidup selama 6 - 24 jam, sedangkan sel
mani selama 48 - 72 jam, jadi suatu konsepsi mungkin akan terjadi kalau coitus
dilakukan 2 hari sebelum ovulasi. Hendaknya sebelum memakai cara ini para
pemakai harus diberikan penerangan medik yang jelas tentang cara ini. Prinsip
kerja cara pantang berkala ini berpedoman kepada kenyataan bahwa wanita dalam
siklus haidnya mengalami ovulasi (subur) hanya 1 kali sebualn, dan biasanya
terjadi beberapa hari sebelum atau sesudah hari ke 14 dari haid yang akan datang.

MASA BERPANTANG DIHITUNG DENGAN MEMAKAI RUMUS SEBAGAI


BERIKUT
Hari pertama mulai subur Siklus haid terpendek – 18
Hari subur terakhir Siklus haid terpanjang – 11
Sebenarnya cara ini cocok bagi wanita yang siklus haidnya teratur.
Sebelum memulai cara ini hendaknya wanita mencatat pola siklus haidnya paling
sedikit 6 10 bulan dan sebaiknya selama 12 bulan. Setelah ini dicatat berulah
ditentukan kapan mulainya hari subur pertama dan hari subur terakhir dengan
mempergunakan rumus diatas.

Contoh :

Seorang wanita mempunyai siklus haid yang teratur setiap bulan. Setelah
di catat selama 6 bulan sampai 12 bulan diperoleh siklus haid terpendek adalah 28
hari dan siklus terpanjang adalah 35 hari. Bila wanita ini ingin memakai sistem
kalender untuk mencegah kehamilan, maka dengan memakai rumus di atas, maka
diperoleh: Hari pertama subur = 28-18 = hari ke 10
Hari terakhir masih subur = 35-11 = hari ke 24. Lamanya berpantang
koitus mulai hari ke 10 sampai hari ke 24 adalah selama 14 hari dalam satu bulan.
Setelah menentukan hari pertama haid, hari pertama masa subur, dan hari terakhir
masa subur, segeralah pindahkan ke kalender untuk diikuti secara ketat yaitu tidak
bersenggama pada hari subur (hari berpantang)
E. Indikasi dan Kotraindikasi

Indikasi:

1. Semua wanita dengan masa reproduksi


2. Wanita dengan paritas berapapun
3. Pasangan dengan alasan agama tidak dapat menggunakan metode lain
4. Wanita dengan alasan kesehatan tertentu
5. Wanita dengan siklus menstruasi teratur
6. Pasangan yang ingin dan termotivasi untuk mencatat dan menilai masa subur

Kontra indikasi:
Wanita dengan siklus menstruasi tidak teratur sehingga sulit menentukan
masa yang aman untuk melakukan hubungan.

REFERENSI :

Everett, Suzanne (2016). Kontrasepsi & Kesehatan Seksual Reproduktif. Edisi 2;


Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai