Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH KESEHATAN TENTANG KONTRASEPSI METODE KALENDER

Wednesday, November 12, 2008


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak dahulu orang sudah dipercaya akan adanya hari-hari subur dan tidak subur bagi wanita, karena
itu cara metode kalender mempunyai sejarah yang sudah tua pemakaiannya sebagai kontrasepsi zaman
dulu.
Metode kalender hanya dapat memprediksi kapan masa subur dalam siklus menstruasinya sehingga
kemungkinan besar bisa hamil.
Kita sebagai mahasiswa khususnya mahasiswa kebidanan sangat penting sekali mengetahui kontrasepsi
Metode Kalender karena akan sangat membantu sekali dalam masalah Keluarga Berencana. Dalam
makalah ini akan membahas tentang Kontrasepsi dengan Metode Kalender.

1.2 Tujuan
Agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca khususnya tentang Kontrasepsi Metode Kalender
dan dapat mengambil manfaat serta meningkatkan ilmu pengetahuan.

BAB II
ISI

2.1 Mekanisme Kerja Metode Kalender


Prinsip kerja metode kalender ini berpedoman kepada kenyataan bahwa wanita dalam siklus haidnya
mengalami ovulasi (subur) hanya satu kali sebulan, dan biasanya terjadi beberapa hari sebelum atau
sesudah hari ke-14 dari haid yang akan datang.
Sel telur dapat hidup selama 6-24 jam, sedangkan sel mani selama 48-72 jam, jadi suatu konsepsi
mungkin akan terjadi kalau koitus dilakukan 2 hari sebelum ovulasi. Hendaknya sebelum memakai cara
para pemakai harus diberikan penerangan medik yang jelas tentang cara ini.

2.1.1 Kemudahan Metode Kalender


Tampaknya metode ini mudah dilaksanakan, tetapi dalam prakteknya sukar menentukan pada saat
ovulasi dengan tetap. Hanya sedikit wanita yang mempunyai daur haid teratur, lagi pula dapat terjadi
variasi, lebih-lebih setelah persalinan dan pada tahun-tahun menjelang menopaus.

2.1.2 Kesulitan Metode Kalender


Kesulitan cara ini adalah bahwa waktu yang tepat dari ovulasi sulit untuk ditentukan, ovulasi umumnya
terjadi 14 ±2 hari sebelum hari pertama haid yang akan datang. Dengan demikian pada wanita dengan
haid yang tidka teratur, saat terjadi ovulasi, sulit atau sama sekali tidak dapat diperhitungkan. Selain
itu, ada kemungkinan bahwa pada wanita dengan haid teratur oleh salah satu sebab (misalnya karena
sakit) ovulasi tidak datang pada saat semestinya.

2.2 Cara Menentukan Masa Aman Metode Kalender


Mula-mula dicatat lama siklus haid selama 3 bulan terakhir. Tentukan lama siklus haid terpendek dan
terpanjang, kemudian siklus haid terpendek dikurangi dengan 18 hari, dan siklus haid terpanjang
dikurangi 11 hari. Dua angka yang diperoleh merupakan range masa subur. Dalam waktu masa subut
tersebut harus pantang senggama diluarnya merupakan masa aman.

2.2.1 Cara menghitung hari aman dan hari berpantang sistem kalender.

Siklus terpendek | Hari pertama masa subur | Siklus terpanjang | Hari terakhir masa subur
21 hari |Hari ke 3 | 21 |Hari ke 10
22 hari |Hari ke 4 | 22 |Hari ke 11
23 hari |Hari ke 5 | 23 |Hari ke 12
24 hari |Hari ke 6 | 24 |Hari ke 13
25 hari |Hari ke 7 | 25 |Hari ke 14
26 hari |Hari ke 8 | 26 |Hari ke 15
27 hari |Hari ke 9 | 27 |Hari ke 16
28 hari |Hari ke 10 | 28 |Hari ke 17
29 hari |Hari ke 11 | 29 |Hari ke 18
30 hari |Hari ke 12 | 30 |Hari ke 19
31 hari |Hari ke 13 | 31 |Hari ke 20
32 hari |Hari ke 14 | 32 |Hari ke 21
33 hari |Hari ke 15 | 33 |Hari ke 22
34 hari |Hari ke 16 | 34 |Hari ke 23
35 hari |Hari ke 17 | 35 |Hari ke 24

Setelah menentukan hari pertama haid, hari pertama masa subut dan terakhir masa subur, segeralah
pindahkan ke kalender untuk ikut secara ketat yaitu tidak bersenggama pada hari subur (tidak
berpantangan).

2.2.2 Metode Sistem Kalender-pantang berkala siklus haid 28 hari

Minggu | | 7 |14 |21 |28


Senin |1 |8 |15 |22 |29
Selasa |2 |9 |16 |23 |30
Rabu |3 |10 |17 |24 |31
Kamis |4 |11 |18 |25
Jum’at |5 |12 |19 |26
Sabtu |6 |13 |20 |27
Hari aman : Tanggal yang tidak dikurang, pada hari-hari ini boleh koitus
Hari bahaya : Tanggal 10.11.12.13, pada hari-hari ini berpantang koitus
Hari ke 1 : Hari pertama haid
Hari 10, 11 : Koitus pada hari-hari ini memungkinkan sperma yang masih hidup dapat membuahi sel
telur (ovum)
Hari 12, 13, 14 : Ovulasi dapat terjadi setiap saat
Hari 15, 16 : Ovulasi masih mungkin terjadi
Hari 17 : Sel telur masih mungkin ada dan hidup
Hari 29 : Mulai haid lagi ( hari ke 1 haid)

Pada contoh diatas digambarkan bagaimana memahami sistem kalender pada seorang wanita dengan
siklus haid 28 hari

2.3 Rumus atau Cara Menghitung Metode Kalender


Masa berpantang dihitung dengan memakai rumus sebagai berikut:
a. Hari pertama mulai subur = siklus haid terpendek – 18
b. Hari subur terakhir = siklus haid terpanjang – 11

Sebenarnya cara ini hanya cocok bagi wanita yang siklus haidnya teratur. Sebelum melalui cara ini
hendeknya wanita mencatat pada siklus haidnya paling sedikit 6 bulan dan sebaiknya selama 12 bulan.
Setelah ini dicatat barulah ditentukan kapan mulainya hari subur pertama dan haru subur terakhir
dengan mempergunakan cara diatas.
Contoh :
1. Ibu Kayla mempunyai siklus haid yang amat teratur setiap bulan, selama 28 hari sesuai dengan bulan
Arab. Maka siklus haid terpendek ibu Kayla adalah 28 hari, dan panjang juga 28 hari (haidnya sangat
teratur).
Maka bila ibu Kayla akan memakai cara sistem kalender bila dipakai rumus diatas hasilnya :
§ Mulai berpantang pada hari pertama ibu Kaylai subur 28-18 hari = 10 dari hari pertama haid
§ Mulai berakhir hari subur :
28 – 11 = hari ke 17
Jadi masa berpantang adalah mulai hari pertama haid dan ini harus ditandai dengan spidol merah pada
kalender di rumahnya.
2. Ibu Sisy mempunyai siklus haid yang tidak teratur. Setelah dicatat selama 6 bulan – 12 bulan
diperoleh siklus haid terpendek adalah 22 hari dan terpanjang 40 hari.
Bila ibu Sisy ingin memakai sistem kalender untuk mencegah kehamilan, maka dengan memakai
rumus diatas diperoleh :
§ Hari pertama subur = 22 – 18 hari = hari ke 4
§ Hari terakhir hari subur = 40 – 11 = hari ke 29
Lamanya berpantang koitus mulai hari ke 4 – hari ke 29 adalah selama 25 hari dalam satu bulan.

2.4 Efektivitas
Bagi wanita dengan siklus haid teratur, efektifitasnya lebih tinggi dibandingkan wanita yang siklus
haidnya tidak teratur. Angka kegagalan berkisar antara 6 – 42

2.5 Efek Samping


Terlalu lama berpantang kadang kala tidak terlalu lebar (lama).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Metode kalender hanya dapat diprediksi kapan masa subur wanita dalam siklus menstruasinya sehingga
kemungkinan besar bisa hamil.
Metode ini memiliki banyak keterbatasan karena panjang siklus menstruasinya. Oleh karena siklus
menstruasi yang cukup teratur sangat diperlukan untuk perkiraan waktu ovulasi yang dapat diandalkan,
waita dengan kondisi berikut tidak dapat bergantung pada metode kalender.

3.2 Saran
Bagi wanita dengan siklus haid teratur, efektifitasnya lebih tinggi dibandingkan wanita yang siklus
haidnya tidak teratur.

DAFTAR PUSTAKA

Varney, Helen : Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC, 2006.


Mochtar, Rustam : Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC, 1998.
Wiknjosastro, Hanifa : Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, 2005.
Wikhjosastro, Hanifa : Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,
2005.

Kontrasepsi Alami atau Sistem Kalender


May 28th, 2008
Leave a commentTrackbackLeave a comment |

Banyak yang tahu atau setidaknya pernah mendengar istilah KB alami atau KB dengan sistem kalender
ini. Terutama di Indonesia, sistem KB ini sangat populer serta umunya lebih disukai. Malahan selama
puncak krismon (1997-1998) diperkirakan terjadi peningkatan jumlah pengikut yang luar biasa akibat
turunnya daya beli dan akses masyarakat terhadap alat kontrasepsi lainnya.
KB sistem kalender ini adalah usaha untuk mengatur kehamilan dengan menghindari hubungan badan
selama masa subur seorang wanita. Sebab pembuahan memang hanya terjadi pada saat masa subur,
atau lebih tepatnya 12-24 jam setelah puncak masa subur (sel telur dilepas). 12-24 jam ini dari masa
hidup sel telur rata-rata. Sehingga tidak masalah berapa kali hubungan badan dilakukan, bila bukan
selama masa subur ini dengan sendirinya pembuahan tidak terjadi dan kehamilan bisa dihindari.
Sebaliknya meski hanya sekali, bila kebetulan hubungan badan dilakukan pada puncak masa subur,
maka kemungkinan terjadi kehamilan akan jauh lebih tinggi.
Berbeda dengan sistem kontrasepsi lainnya, sistem kalender menjanjikan aneka kelebihan dan karena
itu banyak yang lebih menyukainya. Pertama, dari segi kesehatan sistem kalender ini jelas jauh lebih
sehat karena bisa dihindari adanya efek sampingan yang merugikan seperti halnya memakai alat
kontrasepsi lainnya (terutama yang berupa obat). Dari sudut ekonomi, sistem kalender ini tentu saja
sangat ekonomis karena gratis. Dan terakhir dan adakalanya penting adalah masalah psikologis, yaitu
sistem kalender ini tidak mengurangi kenikmatan hubungan itu sendiri seperti bila memakai kondom
misalnya. Meski tentu saja dilain pihak dituntut kontrol diri dari pasangan untuk ketat berpantang
selama masa subur. Dilain pihak, adakah sisi negatif sistem kalender ? Tentu saja ada, yaitu
kemungkinan kegagalan yang jauh lebih tinggi. Ini terutama bila tidak dilakukan pengamatan yang
mendalam untuk mengetahui dengan pasti masa subur.
Untuk itu disini akan dijelaskan cara untuk mmprediksi masa subur ini.
Pastikan bahwa ibu memiliki “siklus haid yang teratur”.
Rata-rata siklus haid adalah 28 hari, yaitu selisih dari “hari pertama” haid bulan ini dan bulan
berikutnya. Tetapi ini bisa sangat berbeda untuk setiap individu ! Untuk itu sebaiknya catat di kalender
hari pertama haid anda setiap bulan untuk mengetahuinya dengan persis siklus haid rata-rata anda.
Maka masa subur secara kasar adalah hari-hari disekitar pertengahan siklus haid. Contoh untuk siklus
haid 28 hari, maka masa subur adalah sekitar 14 hari setelah haid hari pertama atau sebelum hari
pertama haid berikutnya. Hanya perlu diingat untuk menambahkan 1 hari sebelum dan sesudahnya
karena sel telur mampu bertahan selama 12-24 jam. Atau untuk lebih amannya, tidak ada salahnya
berpantang 3 hari sebelum dan sesudahnya.
Tentu saja, seperti telah disebutkan diatas, cara diatas ini sangat tidak akurat ! Dan dengan sendirinya
kemungkinan bocor sangat tinggi. Hal ini tentu saja tidak menguntungkan, dan bahkan berpotensi
mengganggu hubungan itu sendiri akibat beban psikologis akan ketakutan melesetnya perhitungan. Hal
ini benar karena adakalanya proses hormonial wanita dipengaruhi oleh lingkungan baik secara fisik
maupun pikologis. Sehingga tidaklah mengherankan bila masa subur sebenarnya meleset bahkan
beberapa hari dari yang diperkirakan. Sebenarnya untuk mengatasi masalah ini ada cara yang lebih
akurat, yaitu dengan mengukur dan membuat tabel suhu tubuh secara teratur. Cara ini memang agak
merepotkan dan membutuhkan ketekunan bagi ibu, namun menjanjikan prediksi yang akurat serta
memiliki keuntungan untuk sekaligus mendeteksi kelainan hormonal pada tubuh seperti dijelaskan di
artikel tabel suhu tubuh.
Langkah selanjutnya untuk melakukan KB alami dengan sukses, tentu saja adalah menghindari diri
terlupa ! Untuk itu sangat dianjurkan memanfaatkan sarana pengingat masa-subur. Selain itu dengan
sarana ini pengingat bisa dikirimkan ke kedua pihak. Hal ini sangat penting, karena seringkali salah
satu pihak (terutama pihak wanita) merasa malu untuk selalu memberitahukan informasi masa-subur ini
kepada pasangannya. Padahal keberhasilan sistem kalender ini sangat ditentukan oleh kerjasama kedua
pihak.
Bila sudah memiliki data panjang siklus yang akurat, serta memakai pengingat untuk menghindari
terlupa, boleh dibilang anda berdua sudah siap menjalani KB dengan sistem kalender ini.
Tags: akurat, alami, bocor, catat, data, haid, indonesia, Kalender, KB, keluarga berencana, ketakutan,
kondom, kontrasepsi, krismon, Masa, nikmat, obat, pertama, populer, psikologis, sel telur, siklus,
sistem, subur, teratur
Anda ingin mendapat momongan secepatnya atau malah ingin menunda kehamilan? Sekarang ini,
mendapat momongan secepatnya atau menunda kehamilan dapat diatur. Asalkan kita mengerti caranya,
yaitu dengan mengetahui masa subur dan memakai kontrasepsi yang tepat.
Dahulu, banyak wanita muda yang bekerja tetapi setelah menikah berhenti dari pekerjaannya.
Alasannya klasik. Setelah menikah ia hamil. Kalau hamil tidak bisa bekerja.
Kini, seiring dengan pengetahuan tentang kehamilan dan alat kontrasepsi, kaum wanita sudah bisa
mengatur kapan ia hamil dan kapan ia menunda kehamilan. Cara yang umum dipakai adalah dengan
menggunakan sistem atau metode kalender dan alat kontrasepsi.
Metode Kalender
Jika anda ingin menunda momongan, maka Anda dan pasangan harus mengetahui kapan masa subur
terjadi. Masa subur bagi wanita merupakan rentang waktu yang memungkinkan sel telur dibuahi
sperma suami. Hubungan seksual yang dilakukan pada masa subur bisa menyebabkan kehamilan.
Oleh karena itu, jika ingin menunda kehamilan maka kedua pasangan harus “sepakat” tentang kapan
melakukan hubungan intim dan sebaliknya. Masalahnya sekarang, bagaimana cara mengetahui masa
subur wanita? Setiap perempuan memiliki masa subur yang berbeda, tergantung siklus haid yang
dialaminya. Siklus haid dikatakan normal jika terjadi antara 25 sampai 35 hari. Metode menurut
kalender ini dikenal sebagai metode Ogino-Knaus, karena diperkenalkan oleh Kyusaku Ogino
(Jepang) dan Hermann Knaus (Jerman). Kunci keberhasilan metode Kalender ini adalah
kemampuan pasangan untuk memahami cara menghitung dan memprediksi masa subur, serta yang
terpenting: konsisten dengan “kesepakatan” untuk melakukan atau tidak melakukan hubungan intim.
Berdasarkan penelitian, masa subur adalah kurun waktu sekitar 48 jam sebelum ovulasi hingga 24 jam
setelah ovulasi. Ovulasi adalah saat dimana sel telur perempuan dikeluarkan dari indung telur dan siap
dibuahi sperma. Pada wanita yang memiliki siklus haid teratur, ovulasi umumnya terjadi antara 14 – 20
hari sebelum hari pertama haid yang akan datang. Jadi bila sudah dapat memprediksi kapan hari
pertama haid berikutnya, maka dapat dihitung mundur kapan ovulasi dan kapan masa suburnya. Agar
tidak hamil, jangan berhubungan intim di masa subur.
Yang jadi masalah, ternyata banyak perempuan yang meiliki siklus haid yang tidak teratur. Ada
kalanya 21 hari, ada kalanya sampai 35 hari. Kalau begini keadaannya, tentu sulit memprediksi hari
pertama haid berikutnya. Meski demikian, ada rumus untuk menghitungnya, asalkan sebelumnya
dilakukan pengamatan siklus selama 6 bulan. Rumusnya adalah daur haid terpanjang –18 hari dan
daur haid terpanjang dikurangi 11 hari. Nah,mada subur akan dimulai pada perhitungan daur haid
terpendenk yang telah dikurangi. Bingung? Hehe …, contohnya begini:
Bila siklus terpendeknya 21 hari, maka masa subur (atau masa tidak aman) akan dimulai pada hari ke-
3 (21 hari dikurangi 18 hari).
Bila siklus terpanjangnya, misalnya 31 hari, maka masa subur akan berkahir pada hari ke-20 (31 hari
dikurangi 11 hari).
Nah, maka jika ingin menunda kehamilan, hubungan intim tidak boleh dilakukan antara hari ke-3
hingga hari ke-20.
Rumit ya? Kenyataannya memang tidak semua orang bisa menghitung dengan benar bila tidak dibantu
oleh dokter dalam berhitung.
Kalaupun menghitungnya sudah benar, belum tentu pasangan itu bisa disiplin dengan komitmen untuk
menahan diri untuk tidak melakukan hubungan intim. Kan?
Sementara ini, metode Kalender inilah yang dianggap paling alami, paling manusiawi, dan paling bisa
diterima oleh kalangan agama, ditengah segala polemik yang saya sendiri emoh terlibat, hehe ….
Metode Kontrasepsi
Saat ini cukup banyak metode kontrasepsi yang praktis, baik berupa metode mekanik semisal kondom,
atau dengan metode hormonal. Yang paling inovatif saat ini adalah metode hormonal dengan
menggunakan pil KB Plus, yaitu pil KB yang dikombinasikan dengan progesteron anti-androgenik
CPA. Dengan pil KB Plus ini, selain efektivitasnya tinggi, pengguna juga akan mendapat efek positif
seperti kulit wajah menajdi lebih ahlus dan mulus.
Bila Anda disiplin menggunakannya, selain siklus haid anda menjadi teratur dan masa tidak bebas anda
bersama suami hanya pasa saat haid saja.
Beberapa Metode Kontrasepsi atau KB---bagian 2Oleh suririnah
19423
Sabtu, 02-April-2005, 04:55:26
klik
Setelah kita membahas beberapa metode KB atau Kontrasepsi pada bagian 1---ini adalah metode KB
selanjutnya yang perlu anda ketahui.
IUD (spiral)

IUD atau spiral adalah alat kontrasepsi yang diletakkan didalam rahim.

Bekerja dengan cara mencegah terjadinya implantasi embrio didalam rahim.

Keuntungannya anda tidak eprlu minum pil setiap hari dan efek samping dari hormonal dapat dihindari.
Pemasangan ini dapat untuk 3-5 tahun dan dapat dilepaskan setiap saat bila anda berkeinginan untuk
mempunyai anak.

Efek sampingnya adalah perdarahan dan kram selama minggu-minggu pertama setelah pemasangan,
pemasangan IUD mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman, dan dihubungkan dengan resiko infeksi
rahim.

IUD tidak boleh digunakan pada wanita dengan riwayat kehamilan ektopik dan riwayat infeksi rahim.
Natural atau alamiah

Disebut juga sebagai system kalender atau pantang berkala. Pada beberapa wanita ini menjadi satu-
satunya metode yang dapat diterima.

Cara ini adalah dengan memperkirakan saat masa subur (ovulasi ) dan tidak melakukan hubungan
seksual pada saat tersebut.

Metode ini tidak terlalu efektif dan diperlukan kedisiplinan dari wanita untuk selalu mengetahui waktu
sat ovulasi atau masa subur.

Dan sebaiknya pada wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur akan sulit untuk menggunakan
metode ini.

Ada beberapa cara untuk mengetahui masa subur. Yaitu :

Dengan cara menghitung tanggal / kalender, cara ini cocok untuk yang punya siklus haid teratur.

Perhitungan ini didasarkan saat ovulasi terjadi pada hari ke 14 dari menstruasi yang akan datang dan
dikurangi 2 hari karena sperma dapat hidup selama 48 jam setelah ejakulasi dan ditambahkan 2 hari
karena sel telur dapat hidup 24 jam setelah ovulasi.

Jadi Misalnya siklus haidnya 28 hari dan haid terakhirnya terjadi tanggal 1, tanggal haid bulan
berikutnya adalah tanggal 28. Dengan demikian, perkiraan waktu ovulasi anda , yaitu di tengah -
tengah periode haid yakni tanggal 14. Jadi, masa subur berada pada rentang tanggal 12 hingga 16.

Dengan menilai peningkatan suhu badan, biasanya suhu badan meningkat menjelang dan sesudah
masa ovulasi karena pengaruh hormon progesteron.

Dengan menilai lendir rahim. Hormon estrogen mencapai puncaknya pada saat ovulasi terjadi dan
memengaruhi lendir rahim.

Menjelang ovulasi biasanya lendir rahim jadi agak encer dan bila diraba dengan dua jari membentuk
benang dan berwarna bening.

Ketiga hal ini dapat menjadi petunjuk masa ovulasi/masa subur anda.

Dalam memilih metode kontrasepsi atau KB yang akan digunakan sebaiknya anda merundingkan
dengan pasangan anda dan berkonsultasilah dengan dokter anda sehingga dapat memberi saran metode
KB apa yang dapat anda pilih dan bekerja baik pada anda.

© Dr.Suririnah-www.InfoIbu.com

Baca juga artikel sebelumnya ; metode Kb atau kontrasepsi bagian 1.

Artikel yang berhubungan:


Beberapa Metode KB atau Kontrasepsi---bagian 1
Artikel yang berhubungan:
Apa Kb atau Kontrasepsi Yang Cocok Untuk Saya?

Ada bermacam-macam alasan pribadi: untuk mengatur jumlah dan jarak anak yang diinginkan,
mencegah kehamilan di luar nikah dan mengurangi resiko terjangkit penyakit hubungan seksual. Secara
internasional, kontrasepsi dibutuhkan untuk membatasi jumlah penduduk dunia dan menjamin
ketersediaan sumber daya alam sehingga menjaga kualitas hidup manusia.

Serba-serbi kontrasepsi
Mengambil keputusan yang tepat untuk sebuah keluarga yang terencana bukanlah hal mudah.
Seyogyanya, pasangan harus mengetahui fakta dan informasi yang benar seputar kontrasepsi, termasuk
plus minusnya agar semakin mantap membuat keputusan yang tepat.
Zaman sekarang banyak wanita lebih memilih oral kontrasepsi atau lebih dikenal sebagai pil KB.
Kenapa begitu? Selain paling efektif, aman dan efek sampingnya relatif rendah, penggunaannya juga
praktis.
Pil kontrasepsi yang banyak beredar di pasaran umumnya tersedia dalam bentuk calendar pack. Setiap
kemasan berisi 21 buah pil aktif yang harus diminum setiap hari selama 21 hari. Menstruasi akan
terjadi saat minum plasebo atau pada interval 7-hari bebas minum pil.
Pil kontrasepsi kombinasi mengandung estrogen dan progestin / progesteron.Ada pula pil kontrasepsi
dengan efektivitas lebih rendah karena hanya mengandung progesteron (POP = progestin-only-pill),
biasanya digunakan pada masa menyusui.

MACAM-MACAM KONTRASEPSI
Supaya bisa memutuskan pilihan yang paling tepat sesuai kebutuhan dan kondisi Anda, ayo kenali
berbagai jenis alat kontrasepsi dan cari tahu mana yang sesuai untuk Anda.
Efektivitas suatu metode kontrasepsi biasanya dinyatakan dengan angka z (PI). Angka ini menunjukkan
jumlah kehamilan yang terjadi pada 100 wanita bila menggunakan metode kontrasepsi tersebut selama
1 tahun. Angka PI yang semakin kecil menandakan semakin efektifnya metode kontrasepsi tersebut.
Berikut ini adalah angka PI berbagai macam metode kontrasepsi:
METODE KONTRASEPSI PI (PEARL

HORMONAL Kontrasepsi 1. Pil Kombinasi ( Estrogen + Progesteron) 0,1

Oral 2. Pil Sequential ( Estrogen + Progesteron 2,0

bertahap)

3. POP = Progesteron Only Pill 2,3


(Progesteron saja)

Suntikan 1 bulan (estrogen + progesteron) 0,7 - 1,0

3 bulan (depot progesteron) 0,7 - 1,1

Susuk/Implan Depot progesteron 0,7 - 1,0

MEKANIK Alat-alat 1. Spiral (IUD = Intra Uterine Device 1,0 - 2,0

mekanik AKDR = Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) (tembaga)

1,0 - 5,0

(plastik)

2. Kondom 10

3. Diafragma 20

4. Spermatisida 20

5. Diafragma + Spermatisida 12

TEKNIK Teknik 1. Senggama terputus (Coitus Interruptus) 17

2. Kalender/Pantang berkala 23

NON-
KONTRASEPSI Tanpa kontrasepsi 80

A. KONTRASEPSI STERILISASI
Yaitu pencegahan kehamilan dengan mengikat sel indung telur pada wanita (tubektomi) atau testis
pada pria (vasektomi). Proses sterilisasi ini harus dilakukan oleh ginekolog (dokter kandungan). Efektif
bila Anda memang ingin melakukan pencegahan kehamilan secara permanen, misalnya karena faktor
usia.

B. KONTRASEPSI TEKNIK
1. Coitus Interruptus (senggama terputus): ejakulasi dilakukan di luar vagina. Efektivitasnya
75-80%. Faktor kegagalan biasanya terjadi karena ada sperma yang sudah keluar sebelum
ejakulasi, orgasme berulang atau terlambat menarik penis keluar.
2. Sistem kalender (pantang berkala): tidak melakukan senggama pada masa subur, perlu
kedisiplinan dan pengertian antara suami istri karena sperma maupun sel telur (ovum) mampu
bertahan hidup s/d 48 jam setelah ejakulasi. Efektivitasnya 75-80%. Faktor kegagalan karena
salah menghitung masa subur (saat ovulasi) atau siklus haid tidak teratur sehingga perhitungan
tidak akurat.
3. Prolonged lactation atau menyusui, selama 3 bulan setelah melahirkan saat bayi hanya minum
ASI dan menstruasi belum terjadi, otomatis Anda tidak akan hamil. Tapi begitu Ibu hanya
menyusui < 6 jam / hari, kemungkinan terjadi kehamilan cukup besar.

C. KONTRASEPSI MEKANIK
1. Kondom: Efektif 75-80%. Terbuat dari latex, ada kondom untuk pria maupun wanita serta
berfungsi sebagai pemblokir / barrier sperma. Kegagalan pada umumnya karena kondom tidak
dipasang sejak permulaan senggama atau terlambat menarik penis setelah ejakulasi sehingga
kondom terlepas dan cairan sperma tumpah di dalam vagina. Kekurangan metode ini:
• Mudah robek bila tergores kuku atau benda tajam lain
• Membutuhkan waktu untuk pemasangan
• Mengurangi sensasi seksual
2. Spermatisida: bahan kimia aktif untuk 'membunuh' sperma, berbentuk cairan, krim atau tisu
vagina yang harus dimasukkan ke dalam vagina 5 menit sebelum senggama. Efektivitasnya
70%. Sayangnya bisa menyebabkan reaksi alergi. Kegagalan sering terjadi karena waktu larut
yang belum cukup, jumlah spermatisida yang digunakan terlalu sedikit atau vagina sudah
dibilas dalam waktu < 6 jam setelah senggama.
3. Vaginal diafragma: lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan menutup mulut rahim bila
dipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum senggama. Efektivitasnya sangat kecil, karena itu
harus digunakan bersama spermatisida untuk mencapai efektivitas 80%. Cara ini bisa gagal bila
ukuran diafragma tidak pas, tergeser saat senggama, atau terlalu cepat dilepas (< 8 jam ) setelah
senggama.
4. IUD (Intra Uterine Device) atau spiral: terbuat dari bahan polyethylene yang diberi lilitan
logam, umumnya tembaga (Cu) dan dipasang di mulut rahim. Efektivitasnya 92-94%.
Kelemahan alat ini yaitu bisa menimbulkan rasa nyeri di perut, infeksi panggul, pendarahan di
luar masa menstruasi atau darah menstruasi lebih banyak dari biasanya.
IUS atau Intra Uterine System adalah bentuk kontrasepsi terbaru yang menggunakan hormon
progesteron sebagai ganti logam. Cara kerjanya sama dengan IUD tembaga, ditambah dengan beberapa
nilai plus:
Lebih tidak nyeri dan kemungkinan menimbulkan pendarahan lebih kecil
Menstruasi menjadi lebih ringan (volume darah lebih sedikit) dan waktu haid lebih singkat.

D. KONTRASEPSI HORMONAL
Dengan fungsi utama untuk mencegah kehamilan (karena menghambat ovulasi), kontrasepsi ini juga
biasa digunakan untuk mengatasi ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh.
Harus diperhatikan beberapa faktor dalam pemakaian semua jenis obat yang bersifat hormonal, yaitu:
• Kontraindikasi mutlak: (sama sekali tidak boleh diberikan):kehamilan, gejala thromboemboli,
kelainan pembuluh darah otak, gangguan fungsi hati atau tumor dalam rahim.
• Kontraindikasi relatif (boleh diberikan dengan pengawasan intensif oleh dokter): penyakit
kencing manis (DM), hipertensi, pendarahan vagina berat, penyakit ginjal dan jantung.
Kontrasepsi hormonal bisa berupa pil KB yang diminum sesuai petunjuk hitungan hari yang ada pada
setiap blisternya, suntikan, susuk yang ditanam untuk periode tertentu, koyo KB atau spiral berhormon.

1. Pil Kontrasepsi Kombinasi (OC / Oral Contraception)


Berupa kombinasi dosis rendah estrogen dan progesteron. Merupakan metode KB paling efektif karena
bekerja dengan beberapa cara sekaligus sbb:
• Mencegah ovulasi (pematangan dan pelepasan sel telur)
• Meningkatkan kekentalan lendir leher rahim sehingga menghalangi masuknya sperma
• Membuat dinding rongga rahim tidak siap menerima hasil pembuahan
Bila pasien disiplin minum OC-nya, bisa dipastikan perlindungan kontrasepsi hampir 100%. Selain itu,
OC merupakan metode yang paling reversibel, artinya bila pengguna ingin hamil bisa langsung
berhenti minum pil dan biasanya bisa langsung hamil dalam 3 bulan.

MANFAAT TAMBAHAN OC
Selain berfungsi sebagai alat kontrasepsi, OC ternyata juga memberikan manfaat yang tidak langsung
berhubungan dengan efek kontrasepsi (non-contraceptive benefits) yaitu menyembuhkan atau
mengurangi resiko terjadinya beberapa kelainan atau keluhan tertentu seperti:

Manfaat penyembuhan OC:

Menyembuhkan kelainan menstruasi


Pil kontrasepsi dapat menyembuhkan beberapa kelainan menstruasi umum antara lain:
• Siklus menstruasi yang tidak teratur (irregular cycle)
• Darah yang keluar pada saat menstruasi terlalu banyak (hiper-menore)
• Sindroma sebelum haid (premenstrual syndrome / PMS)
• Haid dengan rasa nyeri hebat di perut (dismenore).
Dengan mengkonsumsi OC, siklus haid menjadi teratur dan lebih ringan sehingga resiko terkena
anemia dan defisiensi besi berkurang s/d 50%.

Mengatasi masalah hiper-androgenisme


Dalam tubuh wanita diproduksi hormon reproduksi estrogen, progesteron, dan androgen. Hormon
androgen (testosteron) yang umum disebut hormon reproduksi pria dibutuhkan oleh wanita dalam
jumlah sangat sedikit (± 0,5 mg / liter darah) untuk daya tahan tubuh dan gairah seksual (libido).
Wanita usia reproduktif (± 15 - 40 tahun) sering mengalami ketidakseimbangan hormonal dimana
produksi hormon androgennya akan meningkat sehingga terjadi hiper-androgen yang bisa
menyebabkan:
• Masalah pada kulit dan rambut: kulit berminyak, komedo, jerawat, ketombe (yang bisa
menyebabkan kebotakan) atau hirsutisme (pola tumbuh rambut pada yang wanita yang
menyerupai pria / male hair pattern)
• Masalah ginekologis: gangguan siklus haid, PCOS (poly-cystic-ovarian-syndrome) yang bisa
menyebabkan sulit punya anak, kegemukan (obesitas) dan abnormalitas metabolisme tubuh.
OC istimewa mengandung CPA (Siproteron Asetat), zat anti-androgen paling efektif saat ini yang
bekerja khusus mengatasi masalah hiper-androgen dengan menekan produksi androgen (dalam tubuh)
dan minyak (di bawah permukaan kulit) sehingga mencegah timbulnya komedo dan ketombe bahkan
jerawat.
Berbeda dengan obat-obatan topikal dan antibiotik yang membunuh bakteri dan mengobati infeksi di
permukaan kulit, CPA langsung bekerja pada akar masalah yaitu dengan mencegah produksi minyak
yang berlebihan. Tetapi karena obat ini bekerja step-by-step dari dalam tubuh untuk menormalkan
kadar hormon androgen, perbaikan pada kulit wajah baru bisa dilihat setelah 1-3 bulan pemakaian.

Manfaat pencegahan, yaitu OC mengurangi resiko terkena:


• Infeksi pada organ reproduksi internal, s/d 50%
• Kanker ovarium dan endometrium, s/d 40%
• Benjolan jinak payudara, s/d 40%
• Kista ovarium, s/d 80%
• Infertilitas primer, s/d 40%
• Kehamilan ektopik (di luar kandungan), s/d 90%

CARA MINUM OC
OC harus diminum tiap hari dengan cara mengikuti petunjuk nama hari yang tertera di blisternya.
Untuk memulai blister pertama Anda, mulailah minum pil pada hari pertama haid, misalnya: Anda
mendapat haid pada hari Rabu maka ambil pil yang dibawahnya ada tanda Rabu. Lanjutkan minum pil
setiap hari sampai habis (21 hari) yang pasti jatuh pada hari Selasa. Kemudian berhenti minum pil
selama 7 hari (akan terjadi menstruasi). Setelah 7 hari bebas pil ini, lanjutkan minum pil dari kemasan
yang baru pada hari Rabu lagi, jadi untuk blister ke-2 dst, selalu ikuti siklus 21 hari minum pil +7 hari
bebas tablet.

2. Suntik
Tersedia suntik 1 bulan (estrogen + progesteron) dan 3 bulan (depot progesteron, tidak terjadi haid).
Cukup praktis tetapi karena memasukkan hormon sekaligus untuk 1 atau 3 bulan, orang yang sensitif
sering mengalami efek samping yang agak berat.

3. Susuk KB (Implan)
Depot progesteron, pemasangan dan pencabutan harus dengan operasi kecil.

4. Koyo KB (Patch)
Ditempelkan di kulit setiap minggu, sayangnya bagi yang berkulit sensitif sering menimbulkan reaksi
alergi.

5. Disclaim
Data dan informasi yang ditampilkan di situs ini disediakan atas kerjasama kami dengan perusahaan
yang memproduksi produk tersebut dan dapat digunakan sebagai salah satu bahan referensi. Berbagai
upaya telah dilakukan untuk menampilkan data dan informasi seakurat mungkin, namun medicastore
dan semua mitra yang menyediakan data dan informasi tidak bertanggung jawab atas segala kesalahan
dan keterlambatan memperbarui data atau informasi, atau segala kerugian yang timbul karena tindakan
yang berkaitan dengan penggunaan informasi yang disajikan.
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or
Periodic Abstinence)
March 25th, 2010 lusa Leave a comment Go to comments
Pendahuluan
Metode kalender atau pantang berkala merupakan metode keluarga berencana alamiah (KBA) yang
paling tua. Pencetus KBA sistem kalender adalah dr. Knaus (ahli kebidanan dari Vienna) dan dr. Ogino
(ahli ginekologi dari Jepang). Metode kalender ini berdasarkan pada siklus haid/menstruasi wanita.
Knaus berpendapat bahwa ovulasi terjadi tepat 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Sedangkan
Ogino berpendapat bahwa ovulasi tidak selalu terjadi tepat 14 hari sebelum menstruasi, tetapi dapat
terjadi antara 12 atau 16 hari sebelum menstruasi berikutnya. Hasil penelitian kedua ahli ini menjadi
dasar dari KBA sistem kalender.
Pengertian
Metode kalender atau pantang berkala adalah cara/metode kontrasepsi sederhana yang dilakukan oleh
pasangan suami istri dengan tidak melakukan senggama atau hubungan seksual pada masa
subur/ovulasi.

Manfaat
Metode kalender atau pantang berkala dapat bermanfaat sebagai kontrasepsi maupun konsepsi.
Manfaat kontrasepsi
Sebagai alat pengendalian kelahiran atau mencegah kehamilan.
Manfaat konsepsi
Dapat digunakan oleh para pasangan untuk mengharapkan bayi dengan melakukan hubungan seksual
saat masa subur/ovulasi untuk meningkatkan kesempatan bisa hamil.
Keuntungan
Metode kalender atau pantang berkala mempunyai keuntungan sebagai berikut:
1. Metode kalender atau pantang berkala lebih sederhana.
2. Dapat digunakan oleh setiap wanita yang sehat.
3. Tidak membutuhkan alat atau pemeriksaan khusus dalam penerapannya.
4. Tidak mengganggu pada saat berhubungan seksual.
5. Kontrasepsi dengan menggunakan metode kalender dapat menghindari resiko kesehatan yang
berhubungan dengan kontrasepsi.
6. Tidak memerlukan biaya.
7. Tidak memerlukan tempat pelayanan kontrasepsi.
Keterbatasan
Sebagai metode sederhana dan alami, metode kalender atau pantang berkala ini juga memiliki
keterbatasan, antara lain:
1. Memerlukan kerjasama yang baik antara suami istri.
2. Harus ada motivasi dan disiplin pasangan dalam menjalankannya.
3. Pasangan suami istri tidak dapat melakukan hubungan seksual setiap saat.
4. Pasangan suami istri harus tahu masa subur dan masa tidak subur.
5. Harus mengamati sikus menstruasi minimal enam kali siklus.
6. Siklus menstruasi yang tidak teratur (menjadi penghambat).
7. Lebih efektif bila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.
Efektifitas
Metode kalender akan lebih efektif bila dilakukan dengan baik dan benar. Sebelum menggunakan
metode kalender ini, pasangan suami istri harus mengetahui masa subur. Padahal, masa subur setiap
wanita tidaklah sama. Oleh karena itu, diperlukan pengamatan minimal enam kali siklus menstruasi.
Selain itu, metode ini juga akan lebih efektif bila digunakan bersama dengan metode kontrasepsi lain.
Berdasarkan penelitian dr. Johnson dan kawan-kawan di Sidney, metode kalender akan efektif tiga kali
lipat bila dikombinasikan dengan metode simptothermal. Angka kegagalan penggunaan metode
kalender adalah 14 per 100 wanita per tahun.
Faktor Penyebab Metode Kalender Tidak Efektif
Hal yang dapat menyebabkan metode kalender menjadi tidak efektif adalah:
1. Penentuan masa tidak subur didasarkan pada kemampuan hidup sel sperma dalam saluran
reproduksi (sperma mampu bertahan selama 3 hari).
2. Anggapan bahwa perdarahan yang datang bersamaan dengan ovulasi, diinterpretasikan sebagai
menstruasi. Hal ini menyebabkan perhitungan masa tidak subur sebelum dan setelah ovulasi
menjadi tidak tepat.
3. Penentuan masa tidak subur tidak didasarkan pada siklus menstruasi sendiri.
4. Kurangnya pemahaman tentang hubungan masa subur/ovulasi dengan perubahan jenis
mukus/lendir serviks yang menyertainya.
5. Anggapan bahwa hari pertama menstruasi dihitung dari berakhirnya perdarahan menstruasi. Hal
ini menyebabkan penentuan masa tidak subur menjadi tidak tepat.
Penerapan
Hal yang perlu diperhatikan pada siklus menstruasi wanita sehat ada tiga tahapan:
1. Pre ovulatory infertility phase (masa tidak subur sebelum ovulasi).
2. Fertility phase (masa subur).
3. Post ovulatory infertility phase (masa tidak subur setelah ovulasi).
Perhitungan masa subur ini akan efektif bila siklus menstruasinya normal yaitu 21-35 hari. Pemantauan
jumlah hari pada setiap siklus menstruasi dilakukan minimal enam kali siklus berturut-turut. Kemudian
hitung periode masa subur dengan melihat data yang telah dicatat.
Bila haid teratur (28 hari)
Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1 dan masa subur adalah hari ke-12 hingga
hari ke- 16 dalam siklus haid.
Contoh:
Seorang wanita/istri mendapat haid mulai tanggal 9 Maret. Tanggal 9 Maret ini dihitung sebagai hari
ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 20 Maret dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 24 Maret. Jadi
masa subur yaitu sejak tanggal 20 Maret hingga tanggal 24 Maret. Sehingga pada masa ini merupakan
masa pantang untuk melakukan senggama. Apabila ingin melakukan hubungan seksual harus
menggunakan kontrasepsi.
Bila haid tidak teratur
Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama
masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari
terakhir masa subur.
Rumus :
Hari pertama masa subur = Jumlah hari terpendek – 18
Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang – 11
Contoh:
Seorang wanita/istri mendapat haid dengan siklus terpendek 25 hari dan siklus terpanjang 30 hari
(mulai hari pertama haid sampai haid berikutnya).
Langkah 1 : 25 – 18 = 7
Langkah 2 : 30 – 11 = 19
Jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-7 sampai hari ke-19. Sehingga masa ini, suami istri tidak
boleh melakukan senggama. Apabila ingin melakukan senggama harus menggunakan kontrasepsi.
Referensi
asuh.wikia.com/wiki/Kalender diunduh 19 Maret 2010, 09:22 PM.
birthcontrolsolutions.com/types/natural/calendar-rhythm.htm diunduh 19 Maret 2010, 09:54 PM.
getting-pregnant-tips.com/calendar-method.html diunduh 23 Maret 2010, 03:55 PM.
Pandji, 2009. Kontrasepsi Sistem Kalender (KB Kalender). pandjiwinoto.co.cc/2009/02/11/kontrasepsi-
sistem-kalender-kb-kalender/ diunduh 24 Maret 2010, 05:00 PM.
2006. Sistim Kalender KB Alamiah, Aman dan Murah.
prov.bkkbn.go.id/gemapria/article-detail.php?artid=49 diunduh 19 Maret 2010, 08:54 PM.
2006. Sistem Kalender Metode Ber-KB Tanpa Biaya. prov.bkkbn.go.id/gemapria/article-detail.php?
artid=30 diunduh 19 Maret 2010, 09:07 PM.
Saifuddin, BA. 2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
(Bagian Kedua MK 7- MK 14).

Tulisan Sejenis :
1. Metode Simptothermal or Symptothermal Method
2. Metode Mukosa Serviks (Cervical Mucus Method Or Ovulasi Billings) Part 1
3. Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method)
4. Metode Mukosa Serviks (Cervical Mucus Method Or Ovulasi Billings) Part 2
5. Metode Mukosa Serviks (Cervical Mucus Method Or Ovulasi Billings) Part 5
6. Keluarga Berencana Alamiah atau Natural Family Planning (KBA)
7. Metode Amenorea Laktasi (MAL) atau Lactational Amenorrhea Method (LAM)
8. Metode Mukosa Serviks (Cervical Mucus Method Or Ovulasi Billings) Part 3
9. Metode Mukosa Serviks (Cervical Mucus Method Or Ovulasi Billings) Part 4
10.Coitus Interuptus

Kontrasepsi Sistem Kalender (KB Kalender)


Keluarga Berencana adalah suatu sistem untuk mengatur dan merencanakan kapan dan berapa jumlah
anak yang diinginkan dalam sebuah perkawinan (keluarga).hal ini sangat dianjurkan dan memang
banyak manfaat yang dirasakan bukankah kuantitas sedikit tapi lebih bermutu itu lebih baik dari pada
kuantitas banyak tapi mutunya kurang. dengan KB kita dapat memplayning masa depan anak dan juga
tentang gizi anak tentunya lebih terjamin karena sudah ada perencanaannya.
KB sistem kalender ini adalah” usaha untuk mengatur kehamilan dengan menghindari hubungan badan
selama masa subur seorang wanita. Sebab pembuahan memang hanya terjadi pada saat masa subur,
atau lebih tepatnya 12-24 jam setelah puncak masa subur (sel telur dilepas). 12-24 jam ini dari masa
hidup sel telur rata-rata.” Sehingga tidak masalah berapa kali hubungan badan dilakukan, bila bukan
selama masa subur ini dengan sendirinya pembuahan tidak terjadi dan kehamilan bisa dihindari.
Sebaliknya meski hanya sekali, bila kebetulan hubungan badan dilakukan pada puncak masa subur,
maka kemungkinan terjadi kehamilan akan jauh lebih tinggi.

Berbeda dengan sistem kontrasepsi lainnya, sistem kalender menjanjikan aneka kelebihan dan karena
itu banyak yang lebih menyukainya. Pertama, dari segi kesehatan sistem kalender ini jelas jauh lebih
sehat karena bisa dihindari adanya efek sampingan yang merugikan seperti halnya memakai alat
kontrasepsi lainnya (terutama yang berupa obat). Dari sudut ekonomi, sistem kalender ini tentu saja
sangat ekonomis karena gratis. Dan terakhir dan adakalanya penting adalah masalah psikologis, yaitu
sistem kalender ini tidak mengurangi kenikmatan hubungan itu sendiri seperti bila memakai kondom
misalnya. Meski tentu saja dilain pihak dituntut kontrol diri dari pasangan untuk ketat berpantang
selama masa subur. Dilain pihak, adakah sisi negatif sistem kalender ? Tentu saja ada, yaitu
kemungkinan kegagalan yang jauh lebih tinggi. Ini terutama bila tidak dilakukan pengamatan yang
mendalam untuk mengetahui dengan pasti masa subur.
Sebelum menggunakan metode ini, tentunya pasangan suami istri harus mengetahui masa subur. Siklus
masa subur pada tiap wanita tidak sama. Untuk itu perlu pengamatan minimal 6 kali siklus menstruasi.
Berikut ini cara mengetahui dan menghitung masa subur :
Bila siklus haid teratur (28 hari) :
* Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1
* Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalam siklus haid
contohnya sebagai berikut :
Seorang isteri mendapat haid mulai tanggal 11 Januari. Tanggal 11 Januari ini dihitung sebagai hari ke-
1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 22 januari dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 26 Januari. Jadi
masa subur yaitu sejak tanggal 22 Januari hingga tanggal 26 Januari. Pada tanggal-tanggal tersebut
suami isteri tidak boleh melakukan hubungan dengan istri (Hubungan badan). karena bila melanggar
kemungkinan sang istri hamil sangat besar.
Bila siklus haid tidak teratur :
· Catat jumlah hari dalam satu siklus haid selama 6 bulan (6 siklus). Satu siklus haid dihitung mulai dari
hari pertama haid saat ini hingga hari pertama haid berikutnya.
· Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama
masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari
terakhir masa subur.
· Rumus :
Hari pertama masa subur = Jumlah hari terpendek – 18
Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang – 11
Contoh :
Seorang isteri mendapat haid dengan keadaan : sik erpendek 26 hari dan sik erpanjang 32 hari (mulai
hari pertama haid sampai haid berikutnya)
Perhitungannya : 26-18 = 8 dan 32–11 = 21. jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-8 sampai ke 21
dari hari pertama haid. Pada masa ini suami isteri tidak boleh bersanggama.setelah lewat dari itu baru
boleh.
kelebihan sistem KB Kalender adalah :
1. Ditinjau dari segi Ekonomi : KB kalender dilakukan secara alami dan tanpa biaya sehingga tidak
perlu mengeluarkan biaya untuk membeli alat kontrasepsi!
2. Dari segi Kesehatan :sistem kalender ini jelas jauh lebih sehat karena bisa dihindari adanya efek
sampingan yang merugikan seperti halnya memakai alat kontrasepsi lainnya (terutama yang berupa
obat).
3.Dari segi psikologis :yaitu sistem kalender ini tidak mengurangi kenikmatan hubungan itu sendiri
seperti bila memakai kondom misalnya. Meski tentu saja dilain pihak dituntut kontrol diri dari
pasangan untuk ketat berpantang selama masa subur
Sedangkan sisi negatif dari sistem ini adalah :
kemungkinan kegagalan yang jauh lebih tinggi. Ini terutama bila tidak dilakukan pengamatan yang
mendalam untuk mengetahui dengan pasti masa subur.karena tidak ada yang bisa menjamin ketepatan
perhitungan sebab masa suburpun terjadi secara alami, selain itu kedua pasangan tidak bisa menikmati
hubungan suami istri secara bebas karena ada aturan yang ditetapkan dalam sistem ini.

• Home
• Buku Tamu
• Tentangku

PLUS-MINUS RAGAM METODE KONTRASEPSI


September 26, 2008

Rate This

sumber : NAKITA
Cermati plus-minus masing-masing metode kontrasepsi agar pencegahan kehamilan berlangsung aman
dan efektif. Berikut uraian dr. R. Muharam, Sp.OG., dari Klinik Fertilitas dan Menoandropause
SamMarie, Jakarta.
METODE KONTRASEPSI ALAMI
Metode alami hanya bisa diterapkan pada wanita dengan siklus haid teratur. Caranya dengan
menghindari sanggama pada saat subur. Alat bantu metode ini adalah pengukuran suhu basal dan uji
kekentalan lendir leher rahim.
Plus:
* tidak ada efek samping
* ekonomis
Minus:
* Angka kegagalan tinggi. Faktanya, 10 – 30 dari 100 wanita, hamil setiap tahun.
* Tidak memberi perlindungan terhadap penyakit kelamin dan hepatitis B maupun HIV/AIDS.
METODE KONTRASEPSI DENGAN ALAT
Bisa dibagi menjadi:
1. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Alat kontrasepsi dalam rahim mempunyai beberapa tipe, antara lain Copper T380A, Nova T, dan
beberapa AKDR yang diberi hormon (mirena, Levo Nova).
Plus:
* Angka perlindungannya cukup tinggi, yaitu dengan kegagalan 0,3-1 per 100 wanita tiap tahun.
Minus:
* Mengundang risiko infeksi radang panggul, perdarahan, dan kehamilan di luar kandungan.
* Komplikasi perforasi (lubang) uterus.
* Tidak memberi perlindungan terhadap penyakit kelamin dan hepatitis B maupun HIV/AIDS.
2. Kontrasepsi Dengan Metode Perintang
Yang paling umum digunakan adalah kondom, diafragma, dan spermisida.
Kondom
Kantong kecil yang terbuat dari karet ini bekerja dengan membungkus penis, sehingga sperma yang
keluar tetap berada dalam kantong tersebut.
Plus:
* Aman dipakai
* Mudah didapat
* Cukup efektif bila digunakan dengan benar.
* Dapat mencegah penyebaran penyakit menular seksual dan hepatitis B HIV/AIDS.
Minus:
* Ada risiko robek. Oleh sebab itu, gunakan satu kondom hanya untuk satu kali pakai. Kondom yang
baik terasa licin dan basah. Jangan gunakan kondom yang bagian dalamnya kering, yang terasa lengket
di tangan, atau yang merekat pada bungkus plastiknya.
* Angka kegagalan tinggi, yaitu 3 – 15 per 100 wanita per tahun.
Diafragma
Berbentuk seperti mangkok ceper, terbuat dari karet. Cara penggunaannya dimasukkan ke dalam
vagina. Alat ini berkerja dengan cara menutupi mulut rahim, sehingga sperma, meski masih masuk ke
vagina, tak bisa meneruskan perjalanan ke rahim.
Plus:
* Dapat dipakai berkali-kali.
* Melindungi dari kehamilan dan penyakit menular seksual hepatitis B HIV/AIDS.
Minus:
* Angka kegagalan tinggi, yaitu 5 – 20 per 100 wanita per tahun.
* Sulit dipasang.
Spermisida
Alat KB ini memiliki bentuk beragam. Ada foam aerosol (busa), tablet, supposutoria (???), krim, jeli,
dan spons. Dipakai dengan cara dioleskan ke dalam vagina sebelum berhubungan intim. Spermisida
mematikan sel-sel sperma sebelum sempat memasuki rahim.
Plus:
* Melindungi pemakainya dari penyakit menular seksual gonorrhea, klamida, hepatitis B, HIV/AIDS
* Tidak didapatkan efek samping sistemik/pada tubuh.
Minus:
* Angka kegagalan 10-25 dari 100 wanita per tahun.
* Tidak memberi perlindungan terhadap hepatitis B, penyakit menular seksual, seperti HIV/AIDS,
klamidia, gonorrhea.
* Bisa menimbulkan gatal-gatal atau lecet pada vagina.
* Tidak terlalu ampuh bila hanya digunakan tanpa bantuan alat lain seperti kondom atau diafragma.
3. Metode KB Hormonal
Kebanyakan kontrasepsi hormonal mengandung estrogen dan progesteron atau hanya progesteron saja.
Pil KB Terpadu
Umumnya mengandung hormon gestagen dan estrogen sintetik. Pil yang dianjurkan adalah pil dosis
rendah yang mengandung estrogen kurang dari atau sebesar 35 mikrogram dan 1 miligram progesteron.
Plus:
* Mudah didapat
Minus:
* Harus diminum setiap hari.
* Tidak semua wanita disarankan menggunakan pil, yaitu:
- ibu menyusui
- perokok
- berusia 40 tahun ke atas
- memiliki problema kesehatan apa pun seperti kejang, TBC, kanker, hipertensi, diabetes, hepatitis,
jantung pernah stroke, dan lainnya.
* Menimbulkan efek samping:
- terjadi pendarahan tidak teratur di luar masa haid.
- mual-mual
- sakit kepala
Pil KB Mini
Beda dengan pil KB terpadu, pil ini hanya mengandung gestagen saja.
Plus:
* Dapat digunakan untuk ibu menyusui
* Mudah didapat
Minus:
* Memiliki efek samping yaitu:
- pendarahan tidak teratur
- haid tidak datang
- terkadang muncul sakit kepala
Suntikan
Suntikan KB melindungi dari kehamilan sampai tiba waktunya disuntik kembali. Efektivitasnya hampir
sama dengan pil kombinasi dan melebihi pil mini maupun AKDR. Kegagalan pada umumnya terjadi
karena ketidakpatuhan terhadap jadwal suntik atau teknik penyuntikan yang salah. Cara kerja suntikan
KB salah satunya yaitu menyebabkan pengentalan mukus serviks, sehingga menurunkan kemampuan
penetrasi sperma.
Yang perlu diketahui, jika kontrasepsi suntikan dihentikan harus menunggu 1 tahun atau lebih untuk
bisa hamil kembali.
Pemakai akan menerima suntikan hormon setiap 1-3 bulan sekali, yaitu:
* Suntikan progestin;
Suntikan yang hanya mengandung hormon gestagen saja. Contohnya, depo provera dan depo noristerat.
Plus:
* Bisa digunakan untuk ibu menyusui atau wanita yang tidak boleh memakai tambahan estrogen.
Minus:
* Memiliki efek samping:
- pendarahan tidak teratur
- haid tidak datang
- berat badan bertambah
* Suntikan terpadu
* Suntikan yang mengandung hormon gestagen dan estrogen, misalnya, depo estrogen-progesteron atau
cyklofem.
Plus:
* Tidak mempengaruhi siklus haid
Minus:
* Tidak bisa dipakai ibu menyusui
* Sulit diperoleh
* Relatif mahal
* Tidak dianjurkan bagi wanita yang tidak disarankan minum pil KB terpadu dan suntikan progestin.
Susuk
Dipakai dengan memasukkannya ke bawah permukan kulit sebelah dalam lengan. Ada 2 jenis:
- Norplant merupakan salah satu metode kontrasepsi berjangka waktu 5 tahun. Efektivitas kontrasepsi
yang terdiri dari 6 batang susuk ini sangat tinggi. Angka kehamilan rata-rata pertahun hanya kurang
dari 1 %.
- Implanon: kontrasepsi yang terdiri atas satu batang susuk ini dapat dipergunakan sedikitnya selama 3
tahun.
Plus:
* Sesudah dipasang alat ini akan mencegah kehamilan selama 5 tahun.
* Bisa digunakan oleh wanita yang mengalami masalah dengan hormon estrogen.
* Bisa digunakan oleh wanita yang menjalani pengobatan untuk kekejangan.
* Walau dirancang 5 tahun, bisa dicopot sewaktu-waktu.
Minus:
* Susuk lebih gampang dipasang
daripada dicopot. Jadi sebelum memakai metode ini, pastikan pekerja kesehatan di klinik atau pos
pelayanan KB sudah terlatih dan terampil serta bersedia mencopot susuk seandainya tidak lagi
dikehendaki.
* Susuk sebaiknya dihindari jika yang bersangkutan:
- Pengidap kanker atau benjolan keras di payudara
- Haidnya sudah terlambat datang
- Mengalami perdarahan abnormal dari vagina
- Penderita sakit jantung
- Ingin hamil dalam beberapa tahun mendatang
METODE KONTRASEPSI LAKTASI
Metode ini hanya bisa diterapkan pada ibu menyusui yang benar-benar menyusui secara
eksklusif/terus-menerus.
Plus:
* Ekonomis.
* Mengurangi perdarahan pascamelahirkan.
* Memberikan nutrisi yang baik pada bayi.
Minus:
* Hanya melindungi pada 6 bulan pertama.
* Angka kegagalan/kehamilan 6 per 100 wanita per tahun.
METODE KONTRASEPSI DARURAT (PASCASANGGAMA)
Sebenarnya kontrasepsi ini bukan merupakan alternatif untuk pencegahan kehamilan. Namun, dalam
keadaan darurat metode kontrasepsi ini dapat digunakan, yaitu setelah berhubungan seks dan sebelum
implantasi (menempelnya embrio pada dinding rahim).
Yang perlu dicermati, kontrasepsi darurat hanya dibolehkan bagi wanita yang tidak menggunakan jenis
kontrasepsi apa pun dan yang melakukan sanggama pada pertengahan siklus haidnya.
Ada beberapa jenis kontrasepsi darurat:
* Estrogen:
Sudah mulai ditinggalkan karena dosis yang digunakan cukup tinggi, sehingga menimbulkan banyak
efek samping.
* Estrogen-progesteron:
Diberikan dalam 24 jam atau paling lambat 48 jam pascasanggama. Dosisnya harus tinggi.
* Gestagen:
Diberikan paling lambat 3 jam setelah sanggama.
* Danazol:
Dosis yang diperlukan 800-1200 mg/hari. Banyak menimbulkan efek samping.
* Antiprogestin:
Dikenal sebagai abortivum. Dosisnya cukup 600 mg/hari.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Efektivitasnya lebih tinggi bila digunakan segera setelah sanggama.
- Untuk menghindari gangguan siklus haid, gunakan hanya 1 kali pada 1 siklus haid.
- Bila tidak terjadi haid pada siklus berikutnya, ibu harus melakukan tes kehamilan.
- Setelah menggunakan kontrasepsi darurat sebaiknya tidak melakukan sanggama lagi sampai datang
siklus haid berikut.
- Bila embrio telah tertanam dalam rahim maka pil atau tablet tidak dapat mencegah kehamilan. Kalau
digunakan malah dapat menimbulkan efek kecacatan. Oleh karena itu steroid seks tidak boleh diberikan
setelah 72 jam pascasanggama. Bila waktu telah dilampaui dan implantasi tetap hendak dicegah, maka
akan dipasang AKDR dari tembaga.
Minus:
* Sakit kepala, mual, dan muntah. Yang bersangkutan perlu diberi obat antimuntah. Kalau terjadi
kehamilan maka perlu dipertimbangkan pengakhiran kehamilan untuk mencegah efek
kecacatan/kelainan pada janin.
METODE KONTRASEPSI MANTAP
Dikenal juga dengan sterilisasi, yaitu operasi pada saluran indung telur (perempuan) atau saluran
sperma (laki-laki) agar steril atau tak ada sel telur untuk dibuahi maupun sel sperma untuk membuahi.
Sterilisasi pada wanita disebut dengan tubektomi sedangkan para pria dikenal dengan vasektomi.
Tubektomi
Plus:
* Cukup efektif dalam mencegah kehamilan 0,1/100 wanita per tahun.
Minus:
* Bersifat permanen
* Tidak terlindung dari penyakit menular seksual
Vasektomi
Plus:
* Cukup efektif dalam mencegah kehamilan 0,3/100 wanita per tahun.
Minus:
* Bersifat permanen.
* Tidak terlindung dari penyakit menular seksual.
SESUAIKAN DENGAN USIA
Pemilihan alat kontrasepsi, menurut Muharam, perlu disesuaikan dengan usia. Bagi perempuan 20-35
tahun disarankan menggunakan kontrasepsi pil atau kondom. “Alat Kontrasepsi Dalam Rahim seperti
IUD atau Spiral adalah pilihan kedua untuk menghindari terjadinya risiko infeksi pada rahim.”
Dengan alasan yang sama pula, AKDR sebaiknya tidak digunakan bagi perempuan yang belum pernah
memiliki momongan. IUD/Spiral bisa dipakai perempuan yang telah mempunyai anak atau telah
berusia di atas 30 tahun. Sedangkan bagi perempuan di atas 40 tahun jangan menggunakan kontrasepsi
pil. “Pil KB biasanya menggunakan hormon estrogen dan atau gestagen sintetik.”
Untuk mengonsumsi pil ini dibutuhkan fungsi hati yang cukup bagus, sementara fungsi hati pada
wanita di atas 40 tahun biasanya sudah berkurang. Lebih baik, gunakan AKDR atau Kontap
(kontrasepsi mantap), seperti tubektomi atau vasektomi.

LUSA
• Home
• About

HomeKBHome >
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method)
March 27th, 2010 lusa Leave a comment Go to comments
Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau dalam keadaan
istirahat (tidur). Pengukuran suhu basal dilakukan pada pagi hari segera setelah bangun tidur dan
sebelum melakukan aktivitas lainnya.
Tujuan pencatatan suhu basal untuk mengetahui kapan terjadinya masa subur/ovulasi. Suhu basal tubuh
diukur dengan alat yang berupa termometer basal. Termometer basal ini dapat digunakan secara oral,
per vagina, atau melalui dubur dan ditempatkan pada lokasi serta waktu yang sama selama 5 menit.
Suhu normal tubuh sekitar 35,5-36 derajat Celcius. Pada waktu ovulasi, suhu akan turun terlebih
dahulu dan naik menjadi 37-38 derajat kemudian tidak akan kembali pada suhu 35 derajat Celcius.
Pada saat itulah terjadi masa subur/ovulasi.
Kondisi kenaikan suhu tubuh ini akan terjadi sekitar 3-4 hari, kemudian akan turun kembali sekitar 2
derajat dan akhirnya kembali pada suhu tubuh normal sebelum menstruasi. Hal ini terjadi karena
produksi progesteron menurun.
Apabila grafik (hasil catatan suhu tubuh) tidak terjadi kenaikan suhu tubuh, kemungkinan tidak terjadi
masa subur/ovulasi sehingga tidak terjadi kenaikan suhu tubuh. Hal ini terjadi dikarenakan tidak
adanya korpus luteum yang memproduksi progesteron. Begitu sebaliknya, jika terjadi kenaikan suhu
tubuh dan terus berlangsung setelah masa subur/ovulasi kemungkinan terjadi kehamilan. Karena, bila
sel telur/ovum berhasil dibuahi, maka korpus luteum akan terus memproduksi hormon progesteron.
Akibatnya suhu tubuh tetap tinggi.

Manfaat
Metode suhu basal tubuh dapat bermanfaat sebagai konsepsi maupun kontrasepsi.
Manfaat konsepsi
Metode suhu basal tubuh berguna bagi pasangan yang menginginkan kehamilan.
Manfaat kontrasepsi
Metode suhu basal tubuh berguna bagi pasangan yang menginginkan menghindari atau mencegah
kehamilan.
Efektifitas
Metode suhu basal tubuh akan efektif bila dilakukan dengan benar dan konsisten. Suhu tubuh basal
dipantau dan dicatat selama beberapa bulan berturut-turut dan dianggap akurat bila terdeteksi pada saat
ovulasi. Tingkat keefektian metode suhu tubuh basal sekitar 80 persen atau 20-30 kehamilan per 100
wanita per tahun. Secara teoritis angka kegagalannya adalah 15 kehamilan per 100 wanita per tahun.
Metode suhu basal tubuh akan jauh lebih efektif apabila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi
lain seperti kondom, spermisida ataupun metode kalender atau pantang berkala (calender method or
periodic abstinence).
Faktor yang Mempengaruhi Keandalan Metode Suhu Basal Tubuh
Adapun faktor yang mempengaruhi keandalan metode suhu basal tubuh antara lain:
1. Penyakit.
2. Gangguan tidur.
3. Merokok dan atau minum alkohol.
4. Penggunaan obat-obatan ataupun narkoba.
5. Stres.
6. Penggunaan selimut elektrik.
Keuntungan
Keuntungan dari penggunaan metode suhu basal tubuh antara lain:
1. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pada pasangan suami istri tentang masa
subur/ovulasi.
2. Membantu wanita yang mengalami siklus haid tidak teratur mendeteksi masa subur/ovulasi.
3. Dapat digunakan sebagai kontrasepsi ataupun meningkatkan kesempatan untuk hamil.
4. Membantu menunjukkan perubahan tubuh lain pada saat mengalami masa subur/ovulasi seperti
perubahan lendir serviks.
5. Metode suhu basal tubuh yang mengendalikan adalah wanita itu sendiri.
Keterbatasan
Sebagai metode KBA, suhu basal tubuh memiliki keterbatasan sebagai berikut:
1. Membutuhkan motivasi dari pasangan suami istri.
2. Memerlukan konseling dan KIE dari tenaga medis.
3. Suhu tubuh basal dapat dipengaruhi oleh penyakit, gangguan tidur, merokok, alkohol, stres,
penggunaan narkoba maupun selimut elektrik.
4. Pengukuran suhu tubuh harus dilakukan pada waktu yang sama.
5. Tidak mendeteksi awal masa subur.
6. Membutuhkan masa pantang yang lama.
Petunjuk Bagi Pengguna Metode Suhu Basal Tubuh
Aturan perubahan suhu/temperatur adalah sebagai berikut:
1. Suhu diukur pada waktu yang hampir sama setiap pagi (sebelum bangun dari tempat tidur).
2. Catat suhu ibu pada kartu yang telah tersedia.
3. Gunakan catatan suhu pada kartu tersebut untuk 10 hari pertama dari siklus haid untuk
menentukan suhu tertinggi dari suhu yang “normal dan rendah” dalam pola tertentu tanpa
kondisi-kondisi di luar normal atau biasanya.
4. Abaikan setiap suhu tinggi yang disebabkan oleh demam atau gangguan lain.
5. Tarik garis pada 0,05 derajat celcius – 0,1 derajat celcius di atas suhu tertinggi dari suhu 10 hari
tersebut. Garis ini disebut garis pelindung (cover line) atau garis suhu.
6. Periode tak subur mulai pada sore hari setelah hari ketiga berturut-turut suhu tubuh berada di
atas garis pelindung/suhu basal.
7. Hari pantang senggama dilakukan sejak hari pertama haid hingga sore ketiga kenaikan secara
berurutan suhu basal tubuh (setelah masuk periode masa tak subur).
8. Masa pantang untuk senggama pada metode suhu basal tubuh labih panjang dari metode ovulasi
billings.
9. Perhatikan kondisi lendir subur dan tak subur yang dapat diamati.
Catatan:
1. Jika salah satu dari 3 suhu berada di bawah garis pelindung (cover line) selama perhitungan 3
hari. Kemungkinan tanda ovulasi belum terjadi. Untuk menghindari kehamilan tunggu sampai 3
hari berturut-turut suhu tercatat di atas garis pelindung sebelum memulai senggama.
2. Bila periode tak subur telah terlewati maka boleh tidak meneruskan pengukuran suhu tubuh dan
melakukan senggama hingga akhir siklus haid dan kemudian kembali mencatat grafik suhu
basal siklus berikutnya.
Contoh. Pencatatan pengukuran suhu basal tubuh
Referensi
birth-control-comparison.info/fam.htm diunduh 25 Maret 2010, 12:09 AM.
birthcontrolsolutions.com/types/natural/basal-body-temperature.htm diunduh 25 Maret 2010, 12:15
AM.
contracept.org/nfpchart.php diunduh 25 Maret 2010, 12:10 AM.
Endriana, 2009. KB Suhu Basal. //endriana25021989.wordpress.com/2009/05/04/kb-suhgu-basal/
diunduh 25 Maret 2010, 09:26 PM.
en.wikipedia.org/wiki/Basal_body_temperature diunduh 25 Maret 2010, 12:06 AM.
epigee.org/guide/symptothermal.html diunduh 25 Maret 2010, 12:04 AM.
Erlina, 2009. Bagaimana Menghitung dan Menentukan Masa Subur.
dokternasir.web.id/2009/03/bagaimana-menghitung-dan-menentukan-masa-subur.html diunduh 26
Maret 2010, 02:42 PM.
Nasir, 2009. Suhu Basal Tubuh Untuk Mengetahui Masa Subur Wanita.
dokternasir.web.id/2009/03/suhu-basal-tubuh-untuk-mengetahui.html diunduh 26 Maret 2010, 02:43
PM.
Saifuddin, BA. 2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
(Bagian Kedua MK 13- MK 14).
scribd.com/doc/26873688/23546177-Sap-Kontrasepsi diunduh 26 Maret 2010, 12:39 AM.
Tulisan Sejenis :
1. Metode Simptothermal or Symptothermal Method
2. Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence)
3. Metode Mukosa Serviks (Cervical Mucus Method Or Ovulasi Billings) Part 1
4. Metode Mukosa Serviks (Cervical Mucus Method Or Ovulasi Billings) Part 5
5. Metode Mukosa Serviks (Cervical Mucus Method Or Ovulasi Billings) Part 4
6. Metode Mukosa Serviks (Cervical Mucus Method Or Ovulasi Billings) Part 2
7. Keluarga Berencana Alamiah atau Natural Family Planning (KBA)
8. Metode Amenorea Laktasi (MAL) atau Lactational Amenorrhea Method (LAM)
9. Metode Mukosa Serviks (Cervical Mucus Method Or Ovulasi Billings) Part 3
10.Coitus Interuptus
Categories: KB Tags: KBA, kehamilan, KIE, kondom, konseling, kontrasepsi, korpus luteum, lendir
serviks, masa pantang, masa subur, masa tak subur, menstruasi, metode kalender, metode ovulasi
billings, ovulasi, ovum, penyakit, progesteron, senggama, spermisida, suhu basal tubuh

Comments (0)Trackbacks (0)Comments (0) Leave a commentComments (0) TrackbackComments (0)


1. No comments yet.
1. No trackbacks yet.

Name (required)
E-Mail (will not be published) (required)
Website

Subscribe to comments feed

Metode Mukosa Serviks (Cervical Mucus Method Or Ovulasi Billings) Part 1Metode Kalender atau
Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence)Metode Mukosa Serviks (Cervical Mucus
Method Or Ovulasi Billings) Part 1
RSS

• Google
• Youdao
• Xian Guo
• Zhua Xia
• My Yahoo!
• newsgator
• Bloglines
• iNezha
Twitter

This Day's Most Popular Posts


• Konsep Dasar Masa Nifas
• Tanda Bahaya Trimester I
• Gangguan dan Masalah Haid dalam Sistem Reproduksi
• Gizi Seimbang pada Remaja dan Dewasa
• Fisiologi Laktasi
• Gizi Seimbang Bagi Ibu Menyusui
• Konsep Dasar Ilmu Gizi
• Konsep Gizi Seimbang
• Macam-Macam Klien dalam Asuhan Kebidanan
• Program KB di Indonesia
• Hubungan Antar Manusia (Human Relation)
• Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication)
• Proses Laktasi
• Asam Folat Bagi Ibu Hamil
• Gizi Seimbang Bagi Bayi
• Pubertas
• Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
• Deteksi Dini Komplikasi Ibu dan Janin
• Kunjungan Ulang Antenatal
Enter your email address:
Blogroll
• Belajar Program
• Direktori Pendidikan
• Konsultan IT
• Learning Support System
• Nu Blog
• Pemrograman

Business
• Marketing Direct

Finance
• Financial Finance
• For Loan
• Line of Credit Business
• Poor Loans
• Rates Loans

Health
• Health Center
• Health Press
• Iechyd
• Kebidanan
• Physiotherapy

Travel
• Travel and Tourism
• Yogyakarta Tourism

Categories
• Askeb I (Kehamilan)
• Askeb II (Persalinan)
• Askeb III (Nifas)
• Askeb IV (Patologi)
• Ginekologi
• Gizi
• KB
• Kesehatan Reproduksi
• Komunikasi dan Konseling
• Uncategorized
Archives
• May 2010
• April 2010
• March 2010
• February 2010
• January 2010
• December 2009
• November 2009
• October 2009
• September 2009
• August 2009
• July 2009
• June 2009
• May 2009
• April 2009
• March 2009
• February 2009

Tag Cloud
anemiaasianemia bayianemia bidananemia diafragmaanemia estrogenanemia Gizianemia hubungan
seksualanemia involusio uterianemia kehamilananemia keluarga berencanaanemia
komunikasianemia kondomanemia konselinganemia kontrasepsianemia
kontrasepsi hormonalanemia lendir serviksanemia manfaat ASIanemia masa suburanemia
menstruasianemia menyusuianemia metode barieranemia metode mukosa serviksanemia
metode sederhanaanemia oksitosinanemia on demandanemia ovulasianemia
ovumanemia pengertiananemia penisanemia penyakit menular
seksualanemia perdarahananemia plasentaanemia post
partumanemia progesteronanemia prolaktinanemia
psikologisanemia rahimanemia senggamaanemia serviksanemia
spermaanemia spermisidaanemia teknik menyusuianemia
vaginaanemia vulvaanemia

Meta
• Register
• Log in
TopWordPressTop
Copyright © 2009-2010 LUSA
Theme by NeoEase. Valid XHTML 1.1 and CSS 3.

Anda mungkin juga menyukai